Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

LUSIANA JUMARLITA

201801019

4A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Perubahan Psikososial Pada Lansia

Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa di tuntut untuk mampu


memahami bagaimana konsep Perubahan Psikososial Pada Lansia Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep perubahan psikososial pada lansia. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.

Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupuun orang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
dapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan

PALU, 21 SEPTENBER 2021

PENYUSUN
PEMBAHASAN

A. Definisi Lansia

Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya Sudah mulai
mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan social. Dan perubahan ini akan
memberikan pengaruh pada aspek kehidupan seseorang ,termasuk orang itu
sendiri

Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang
tidak hanya dimuali dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Pada umumnya lansia akan mengalami berbagai gejala akibat
terjadinya penurunan fungsi biologis (penurunan fungsi biologis pada lansia
merupakan penurunannya stuktur pembuluh darah dan organ – organ tubuh pada
manusia ). Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan , termasuk kesehatannya (Nurhidayat,2011).

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia akan mengalami


fungsi penurunan kongnitif dan psikomotor. Fungsi kongnitif meliputi fungsi
belajar,persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain - lain sehingga
menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi
psikomotorik ( konatif ) meliputi hal – hal yang berhubugan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia
menjadi kurang cekatan. Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut lansia
juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan kepribadian
lansia.

Perubahan yang terjadi pada lansia akan menjadi stressor bagi lansia itu
sendiri. Penyebab masalah atau gangguan psikologis, salah satunya yaitu rasa
takut akan kematian, merasa bosan dengan diri sendiri, merasa tidak berguna di
kehuidupannya yang sudah mulai menua. Semula lansia kerab kadang bertemu
dengan rekan kerja sekarang lansia hanya berdiam diri dirumah tampa melalkukan
kegiatan-kegiatan sepertibiasanya yang lansia lakukan di masa mudanya, serta
adanya penyakit yang membuat lansia kurang bersosialisasi dengan
lingkungannya ( chaichanawirote,2011)
B. Karakteristik Lansia

Usia lansia akan mengalami proses penuaan yang tidak dapat di hindari oleh
seseorang. Lansia akan mengalami penurunan fungsi dari berbagai oragan-organ
tubunya akibat kerusakan sel-sel karena proses menua, sehingga produksi
hormom, enzim, dan zat-zat yang diperlukan untuk kekebalan tubuh menjadi
berkurang ( Maryam, 2011). Penelitian Maya (2017) menemukan adanya
perubahan yang terkait dengan usia dalam aspek kehidupan yang sangat penting
bagi bagi individu itu sendiri. Lansia yang sebelumnya masi muda mempunyai
harapan hidup yang lebih tinggi di bandingkan dengan kehidupan yang sudah
beranjak lansia (Butar, 2012)

C. Status Psikologis Lansia


Perubahan psikososial merupakan tekanan mental pada lansia
menimbulkan stress psikososial pada lansia sehimgga individu dapat
menimbulkan perubahan dalam kehidupan (Fatimah,2010). Hasil yang
sama juga di peroleh dari penelitian maya (2017) tentang hubungan antara
kondisi kesehatan psiososial dengan tingat kemandirian aktivitas Lansia
mayoritas responden memiliki kondisi kesehatan psikososial dengan
tinggat kemandirian.
Kualitas hidup sangat berpengaruh bagi kondisi fisik individu,
psiologis, tingkat kemandirian serta hubungan individu dengan orang lain
dan lingkungannya juga dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia.
Faktor kesehatan fisik yang berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia di
tunjukan pada aktivitas fisik lansia (Darmojo, 2014)
Faktor psikologi merupakan faktor yang paling berpengaruh dan
sangat dominan terhadap kulitas hidup lansia. Ini disebabkan karena
psikologi sangat berdampak terhadaop kualitas hidup lansia itu sendiri.
Lansia merupakan tahap dimana organ - organ tubuh yang mengalami
penurunan fungsi serta rentan terhadap penyakit yang dapat memicu
terganggunya psikologi (Nugroho,2008 dalam Dian 2019).

D. Kualitas hidup lansia


Seiring dengan aktifitas fisik yang di lakukan lansia secara langsung akan
mempengaruhi hubungan sosial lansia tersebut. Hubungan faktor sosial
dengan kualitas hidup lansia berdasarkan hasil studi menunjukan adanya
hubungan yang sangat suknifikan. Sangat banyak lansia yang sangat
kesusahan untuk bejalan sehingga membatasi hubungan sosialnya dengan
lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan hasil angket 95 dari 170
lansia mengatakan rasa sakit fisik lansia dapat mencegah dalam melalukan
aktifits sesuai dengan kebutuhannya. Faktor hubungan sosial disini
mencakup :
1. Hubungan lansia dengan orang lain
2. Kehidupan lansia dengan orang lain
3. Kehidupan seksual lansia
4. Serta dukugan dukungan kehidupannya
Hal-hal tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kesejatrahan
hidup lansia.

E. Hubungan Psikososial dengan Kualitas Hidup Lansia


Menurut penelitian Nugroho (2008) mengatakan bahwa perubahan fungsi
psikososial lansia sangat berpengaruh terhadap kualiatas hiduplansia.
Dinyatakan bahwa dengan perubahan fisik maupun psikososial, yang akan
dipengaruhi kehidupannya. Perubahan ini sangat berpengaruh pada
kulaitas hidupnnya. Kualitas hidup lansia sangat di pengaruhi oleh
bebebrapa aspek yaitu ekonomi, sosial dan psikososial. Lansia yang
ekonominya sangat memadai dan memiliki kulaitas hidup yang sangat
tinggi , sedangkan lansia yang ekonominya rendah kualitas hidupnya juga
rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh tammi (2014) menunjukan bahwa


interaksi sosial sangat mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kualitas hidup lansia. Lansia perlu diberi kesempatan untuk selalu
berinteraksi atau selalu bersosialisasi dengan lingkungan di sekitanya agar
dapat mempertahankan komunikasi , keterampilan, seerta dapat menunda
kepikunan.

Lansia dengan keterlibatanya dengan sosial yang lebih besar


cenderung memiliki semangat hidup dengan menikmati hidupnya sendiri
sehingga mampu menunjang kualitas hidupnya.

Dengan teori burns (2000) dalam dian (2019) mengatakan bahwa


perubahan fisiologis dan psikologis akan sangat terlihat pada masa lansia,
semua perubahan tersebut akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup
pada lansia. Perubahan tersebut yang dialami oleh lansia akan
mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akirnya
mempengaruhi pola hidupnya, bagaimana sikap yang ditunjukan apakah
memuaskan atau tidak memuaskan, hal ini sangat tergantung dari
pengalaman pribadinya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai