Di Susun Oleh :
1. DHEA MAULITA
2. GINA RAHMATIKA
3. MUHAMMAD SEPTIYADI
4. MUHAMMAD RIZCY FADHILAH
5. RISKY Y TAWALUYAN
6. RETNO WIDYAWATI
7. RIKA IRLIYANI HASTUTI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lansia ?
2. Apa perubahan psikologis yang terjadi pada lansia?
3. Apa perubahan psikolsosial yang terjadi pada lansia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian lansia
2. Mengetahui perubahan psikologis yang terjadi pada lansia
3. Mengetahui perubahan psikososial yang terjadi pada lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lansia bukanlah suatu yang berhubungan dengan penyakit, namun merupakan
tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemamapuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Effendi,2009).
Usia 65 tahun merupakan titik awal masa dewasa akhir, fase terakhir kehidupan.
Pada usia inilah kebanyakan orang mendeskripsikan lansia. Di Indonesia telah di
tetapkan batasan umur orang yang berusia lanjut adalah 60 tahun , hal tersebut tertulis
pada UU No.13 Tahun 1998.
Dra. Ny. Jos Masdani seorang psikolog dari Universitas Indonesia mengatakan
bahwa lanjut usia meupakan kelanjutan usia dewasa antara usia 65 tahun sampai dengan
tutup usia. Sedangkan menurut Prof. DR. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia
dikelompokan menjadi tiga yaitu usia 70-75 tahun (young old); usia 75-80 tahun (old);
usia lebih dari 80 tahun (very old).Menurut Prayitno dalam arya (2002) setiap orang yang
berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun keatas, tidak
mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok sehari-
harinya.
1. Gangguan jantung
2. Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus
3. Vaginitis
4. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi
5. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang
6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan
budaya.
Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
Pasangan hidup telah meninggal.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya
misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal
pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun
dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai
kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.
Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model
kepribadiannya.
e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainya
maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya
menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya sehingga
sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka
melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau
diasingkan.
Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan
orang lain dan kdang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung
diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek dan menangis bila
ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan
mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkurang).
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap
dengan segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
e. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
f. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
g. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
h. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
i. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family.
j. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia manapun. Layaknya sebuah
mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-
tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya mobil tersebut tak
berfungsi lagi.
Pada intinya perubahan psikis yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka
merasa kesepian dan ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yang
dicintainya. Maka sebagai anak atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat mereka
dengan kasih sayang dan perhatian yang tulus seperti mereka merawat kita sejak kecil.
Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan kebahagian hidup di masa
senjanya. Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
B. Saran
Penulis memberi saran kepada :
a. Mahasiswa STIKes Santo Borromeus agar mampu memahami dan dapat mengaplikasikan
segala yang ada dalam makalah ini di dalam lingkungannya sehingga dapat memberikan
pelayanan pada lansia secara komprehensif untuk bekal menjadi perawat yang profesional
b. ara pembaca agar dapat mengetahui dan memahami lansia dan tujuan perawatan lansia
sehingga dapat mempertahankan kesehatan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, R.I.., 1991., Petunjuk Menyusun Menu Bagi Lanjut Usia., Depkes, Jakarta.
Hartono., 2001., Upaya-upaya Hidup Sehat Sampai Tua, Depot Informasi Obat, Jakarta.
Hurlock, 1999., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Erlangga, Jakarta.
Kiat-kiat Hidup Sehat., http://www.geocities.com/aguscht/tipdua.html .
Monks, dkk, 2002., Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Nugroho, 2000., Keperawatan Gerontik. EGC, Jakarta.
Nugroho., (1995)., Perawatan Lanjut Usia, EGC, Jakarta.
Watson, 2003., Perawatan pada Lansia. EGC, Jakarta.