Anda di halaman 1dari 7

Psikologi Lansia – Perkembangan – Faktor

written by Khanza Savitra

Psikologi lansia, Seberapa lama anda akan hidup? Mengapa anda harus menjadi tua? Mungkin pertanyan-
pertanyaan tersebut sempat terlintas di benak anda. Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada
manusia manapun. Layaknya sebuah mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-hari,
berbulan-bulan, bertahun-tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya mobil tersebut
tak berfungsi lagi.

Seorang dosen zoologi bernama Steven Austad mengatakan bahwa ” Ciri yang paling mendasar yang
dimiliki makhluk hidup adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki diri”. Sel-sel pada tubuh kita
bekerja siang dan malam melakukan pembaharuan tak henti-hentinya dan seiring berjalannya waktu
bertambahnya usia kemampuan pembaharuan sel-sel ini menurun dan berdampak terhadap bagian tubuh
kita. Contohnya, rambut berwarna hitam lama kelamaan berubah menjadi putih dan kulit yang kencang
berubah menjadi keriput.

Pengertian Lansia
Ada beragam pengertian ataupun deksripsi lansia. Berikut merupakan pengertian lansia menurut
pandangan para ahli seperti yang diungkapkan oleh (Effendi,2009) lansia bukanlah suatu yang
berhubungan dengan penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemamapuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.

Baca juga:

 Psikologi Keluarga
 Cabang Cabang Psikologi
 Psikologi Olahraga
 Psikologi Komparatif
 Psikologi Eksperimen
Usia 65 tahun merupakan titik awal masa dewasa akhir, fase terakhir kehidupan. Pada usia inilah
kebanyakan orang mendeskripsikan lansia. Di Indonesia telah di tetapkan batasan umur orang yang
berusia lanjut adalah 60 tahun , hal tersebut tertulis pada UU No.13 Tahun 1998.
Dra. Ny. Jos Masdani seorang psikolog dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa lanjut usia
meupakan kelanjutan usia dewasa antara usia 65 tahun sampai dengan tutup usia. Sedangkan menurut
Prof. DR. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia dikelompokan menjadi tiga yaitu usia 70-75 tahun (young
old); usia 75-80 tahun (old); usia lebih dari 80 tahun (very old).

Menurut Prayitno dalam arya (2002) setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang
yang berusia 56 tahun keatas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk
keperluan pokok sehari-harinya.

baca juga:

 Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini


 Psikologi Remaja
 Psikologi Agama
 Psikologi Warna
 Teori Belajar dalam Psikologi
Psikologi Lansia Menurut Ahli
Pada dasarnya psikologi lansia termasuk dalam cabang ilmu psikologi perkembangan. Psikologi
perkembangan menurut Hurlock (1980) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sesuai
dengan hakikat perkembangan yang berlangsung sejak konsepsi sampai menutup usia. Hal yang sama
juga di ungkapkan oleh Papalia (2008) Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang
mempelajari tentang tahapan-tahapan kehidupan manusia mulai dari masa remaja sampai dengan akhir
dari kehidupan manusia.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi lansia pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari
permasalahan-permasalahan psikologis,tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang
mencapai tahapan usia yang memasuki kategori lanjut usia seperti yang telah dijelaskan pada definisi
lansia diatas.

Baca juga:

 Depresi dalam Psikologi


 Teori psikologi perkembangan
 Hakikat Manusia Menurut Perspektif Psikologi
Perkembangan
Perkembangan psikologi terdiri dari beberapa aspek yaitu :

1. Aspek Intelektual 
Penurunan kemampuan intelektual pada lansia adalah sesuatu yang tidak bisa terhindarkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit, kecemasan ataupun depresi. Namun, kemampuan
intelektual dapat dipertahankan dengan cara menciptakan lingkungan yang dapat melatih dan merangsang
kemampuan intelektual mereka. Cara tersebut juga bisa mengantisipasi terjadinya kepikunan pada
mereka.

baca juga:

 Kecerdasan Emosional dalam Psikologi


 Psikologi Diagnostik
 Psikologi Cinta
 Psikologi Perkembangan
 Psikologi Industri dan Organisasi
2. Aspek Emosional
Adanya perasaan tidak enak yang harus dihadapi oleh para lanjut usia seperti merasa tersisih, merasa tak
dibutuhkan lagi, penyakit yang tak kunjung sembuh ataupun kematian pasangan akan menimbulkan rasa
tidak percaya diri, depresi, ketakutan sehingga lanjut usia sulit menyelesaikan suatu masalah dan
melakukan penyesuaian diri.

Maksud dari penyesuaian diri pada usia lanjut disini adalah kemampuan usia lanjut untuk menghadapi
tekanan akibat perubahan fisik maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk
mencapai keselarasan antara tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan
mekanisme psikologis yang tepat sehingga memenuhi kebutuhannya tanpa menimbulkan masalah baru.

3. Apek Spiritual
Bebera pa penelitian menunjukan bahwa seseorang yang telah mencapai tahap usia lanjut akan lebih
dekat dengan agama. Hal ini menunjukan bahwa adanya tingginya level seperti dalam hal kepuasan dalam
hidup, harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual berpengaruh besar terhadap ketenangan batin para
lansia begitu juga dalam hal kesehatan fisik maupun mental.

baca juga:
 Psikologi Faal
 Psikologi Islam
 Psikologi Konseling
 Persepsi dalam Psikologi
 Psikologi Keperawatan
4. Aspek Kepribadian
Perkembangan kepribadian bersifat dinamis, yang artinya selama individu tersebut masih mampu
bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menerima pengalaman baru atau hal-hal positif maka
kepribadiannya semakin matang dan mantap. Bagi lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi
dengan baik tergantung dari tingkat depresi yang dialami pada fase kehidupan sebelumnya.

Namun, tidak sedikit juga yang menyebutkan bahwa saat usia lanjut seseorang biasanya akan kembali ke
masa kanak-kanak. Artinya, tindakan yang dilakukan harus diperlihatkan kepada orang lain jika tidak
mereka tidak akan memperoleh kepuasan. Masa muda seorang lansia sering diartikan sebagai karikatur
kepribadiannya di masa lansia.

Baca Juga:

 Teori Psikologi Kepribadian


 Kode Etik Psikologi
 Konsep diri dalam Psikologi
 Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
 Antropologi
Faktor Yang Mempengaruhi Psikologi Lansia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi psikologis pada lansia yang harus disikapi dengan bijak agar
mereka merasakan kebahagiaan dihari tuanya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Penurunan Kondisi Fisik


Semakin tua seseorang maka semakin jelas pula perubahan fisik yang terlihat, misalnya energi yang
berkurang, kulit semakin keriput, gigi yang yang mulai rontok ataupun tulang yang semakin rapuh.
Penurunan kualitas fisik secara drastis akan terjadi ketika sesorang memasuki masa lansia. Hal ini dapat
berpengaruh terhadap kondisi psikologik maupun sosial dan menyebabkan kebiasaan ketergantungan
pada orang lain.

baca juga:
 Teori Psikoanalisis klasik
 Tahap Perkembangan Emosi Anak
  Pola Asuh Anak Usia Dini
 Teori Psikososial Erikson
 Macam – Macam Kecerdasan
2. Penurunan Fungsi Seksualitas
Penurunan fungsi sexualitas berhubungan dengan gangguan fisik seperti gangguan jantung, gangguan
metabolisme, seperti diabetes, militus, vaginitis, kekurangan gizi yang dikarenakan permasalahan
pencernaan yang menyebabkan menurunnya nafsu makan.

Erikson (2002) mengungkapkan bahwa permasalahan psikologi pada orang yang mencapai tahapan lanjut
usia akan terlihat dari gejala penurunan fisik yang sejalan dengan aspek psikologisnya. Bagi pria fase
lanjut usia ditandai dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan
fase menopause yang berdampak pada ketidakseimbangan fisiologis yang mengakibatkan terganggunya
keseimbangan emosi, seperti stres dan depresi.
Faktor penurunan fungsi seksualitas lansia lainya antara lain :

 Rasa malu jika mempertahankan kehidupan seksual pada masa senja.


 Kelelahan atau rasa bosan dikarenakan kurangnya variasi dalam kehidupannya.
 Pasangan hidup telah meninggal.
 Disfungsi seksual karena perubahan hormon atau masalah kesehatan jiwa seperti setres atau
pikun.

3. Perubahan Aspek Psikososial.


Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia adalah menurunya fungsi kognitif dan psikomotor.
Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar, pemahaman ataupun perhatian sehingga menyebabkan
reaksi dan prilaku lansia melambat. Sedangkan psikomotorik adalah dorongan kehendak meliputi,
gerakan, tindakan, dan koordinasi yang berakibat lansia menjadi kurang cekatan. Dengan berubahnya
kedua aspek tersebut akan berdampak pada perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan
kepribadian lansia.

Baca juga :

 Tahap perkembangan kepribadian


 Psikologi Kognitif
 Tipe Kepribadian manusia
 Kecerdasan Interpersonal
 Tipe Kepribadian MBTI
4. Perubahan Peran Sosial di Masyarakat.
Dengan semakin lanjut usia, biasanya lansia akan melepaskan diri dari kehidupan sosialnya dikarenakan
segala keterbatasan yang ia miliki. Keadaan ini berdampak pada menurunnya interaksi sosial para lansia,
baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya peran ditengah masyarakat
dikarenakan kualitas fisik yang menurun sehingga para lansia merasa tidak dibutuhkan lagi karena energi
nya sudah melemah. Penyesuaian diri yang buruk akan timbul karena adanya konsep diri yang negatif
yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif berdampak pada kesehatan psikologis para lansia.

Baca juga:

 Kecerdasan Linguistik
 Teori-Teori Motivasi
 Teori Perkembangan Anak
 Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
 Fobia Sosial
Permasalahan Psikologi Lansia

Permasalahan psikologis yang dialami oleh lansia pada umumnya antara lain :

 Kesepian, kehilangan pasangan hidup atau berada jauh dengan anak-anak yang telah mempunyai
kesibukannya masing-masing kadang membuat para lansia merasa kesepian. Namun ada juga lansia yang
memiliki aktivitas sosial yang tinggi tidak merasa kesepian ketika ditinggal atau berada jauh dengan
orang yang dicintainya.
 Duka cita, duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang dapat menimbulkan
depresi yang sangat mendalam pada lansia sehingga memicu gangguan fisik dan kesehatannya. Depresi
dikarenakan duka cita biasanya bersifat self limiting
 Depresi, beragam permasalahan hidup seperti kemiskinan, penyakit yang tak kunjung membaik,
kematian pasangan, keturunan yang tidak bisa merawatnya dapat menyebabkan depresi.
 Kecemasan yang berlebihan, gangguan kecemasan biasanya terjadi karena depresi, efek samping
obat ataupun penghentian konnsumsi suatu obat.
 Parafenia, merupakan suatu bentuk scizofenia yang berbentuk pada rasa curiga yang berlebihan.
Hal ini terjadi pada lansia yang terisolasi atau menarik diri dari kehidupan sosial.
 Sindroma diganose, keadaan dimana seorang lansia menunjukan tingkah atau prilaku yang
mengganggu seperti bermain-main dengan urin atau menumpuk barang-barangnya dengan tidak teratur.

Baca juga:

 Cara Menghilangkan Kecemasan


 Ciri-ciri Skizofrenia
 Kecerdasan Spasial
 Ciri-Ciri Kepribadian Ganda
 Pengertian Minat Menurut Para Ahli
Cara Menyikapi Perubahan Psikologi Lansia

Hal penting dalam menyikapi perubahan psikologi yang dialami lansia adalah peran penting keluarga
dalam membina kondisi psikisnya. Pada umumnya lansia yang masih memiliki keluarga masih sangat
beruntung karena masih memiliki keluarga yang merawat dan memperhatikan dengan penuh kesabaran.
Namun, pada lansia yang sudah tidak punya pasangan hidup, anak-anak atau kerabat dan ada pula yang
memang memilih membujang sepanjang hidupnya seringkali menjadi terlantar karena tidak ada yang
merawatnya.

Upaya yang bisa dilakukan keluarga dalam membina psikis lansia yaitu :

 Keluarga harus menyediakan waktu untuk mengajak lansia berbicara dari hati ke hati sehingga
lansia tersebut tidak merasa kesepian dan mengungkapkan segala keluh kesahnya.
 Memberikan perhatian, kasih sayang yang tulus dan rasa aman serta motivasi.
 Memahami apa yang mereka rasakan dan mencari penyebab permasalahannya.
 Keluarga harus dapat memberi penjelasan agar lansia tersebut menerima perubahan dirinya
dengan lapang dada dan dengan senang hati memasuki tinkatan kehidupan yang baru.
 Berusaha meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan membuat dirinya bermanfaat bagi orang
lain.
 Apabila lansia menghadapi masalah gangguan mental yang cukup menggangu diharapkan segera
dikonsultasikan kepada ahli.

baca juga:

 Macam Macam Sindrom Pada Manusia


 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli
 Macam-Macam Bakat
 Ciri-Ciri Bipolar Disorder
 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Pada intinya perubahan psikis yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka merasa
kesepian dan ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yang dicintainya. Maka sebagai anak
atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat mereka dengan kasih sayang dan perhatian yang tulus
seperti mereka merawat kita sejak kecil. Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan
kebahagian hidup di masa senjanya. Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai