GERIATRI
Kelompok I :
Annisa Handayani 170612634069
Ari Asri Dayanti 170612634016
Dina Zahrotul Aisyi 170612634045
Shelly Citra Kusuma 170612634062
LATAR BELAKANG DEMOGRAFI
GERONTOLOGI
• Demografi Gerontologi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial, dan komposisi
penduduk serta perubahannya yang biasanya timbul karena natalis (fertilitas),
mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial yang berkaitan dengan efek
penuaan dan yang berhubungan dengan penyakit penuaan pada manusia meliputi aspek
biologi, psikososial dan aspek rohani dari penuaan.(Philip M. Hauser dan Duddley, 1959).
• Demografi penduduk dunia sedang mengalami perubahan ditandai dengan proporsi jumlah
lanjut usia (lansia) yang semakin bertambah karena meningkatnya usia harapan hidup
(Departemen Kesehatan, 2013).
• Di Indonesia pada tahun 1971, penduduk yang tergolong usia 60 tahun keatas mencapai
4,5 % dari total jumlah penduduk yang mana lansia diprediksikan akan sama dengan balita,
yakni kira-kita 19 juta jiwa atau 8,5% jumlah penduduk Indonesia. (Hardywinoto, 2005)
PENGERTIAN GERONTOLOGI
• Gerontologi adalah suatu pendekatan ilmiah dari berbagai aspek proses penuaan,
yaitu biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan lain-lain
(Depkes RI, 2001).
• Menurut Kozier (1987) gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek
penuaan.
• Menurut Miller (1990), gerontologi merupakan ilmu yang mempelajari proses
menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lansia.
PENGERTIAN GERIATRI
• Saat sudah mencapai usia lanjut, maka lansia memiliki beberapa karakteristik dan
perubahan, antara lain:
1. Perubahan Fisik : badan bungkuk, kekuatan fisik berkurang, kulit keriput, rambut
memutih, serta penurunan fungsi pada indera.
2. Perubahan Sosial : perubahan peran (single parent, post power syndrome), berubah
pikun sehingga mengganggu proses sosialisasi, emosi mudah
berubah dan cenderung suka marah-marah.
3. Perubahan Psikis : short term memory, frustasi, kesepian, takut kehilangan kebebasan,
takut menghadapi kematian, perubahan depresi dan kecemasan.
BATASAN- BATASAN LANJUT USIA
• Menurut WHO batasan lanjut usia dibagi menjadi 4 :
1. Middle age (45-59 tahun)
2. Elderly (60-70 tahun)
3. Old/ Lansia (75-90 tahun)
4. Very Old/ Sangat tua (>90 tahun)
• Menurut Dra. Ny. Jos Madani (Psikologi UI) kedewasaan dibagi menjadi empat :
1. Pertama : fase Inventus (25-40 tahun)
2. Kedua : fase Fertilitas (40-50 tahun)
3. Ketiga : fase Prasenium (55-65 tahun)
4. Keempat : fase Senium (>65 tahun)
• Menurut UU Nomor 4 tahun 1965 seseorang dikatakan lansia atau orang jompo setelah
yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sendiri dan menerima nafkah dari orang lain.
DAFTAR RUJUKAN
• Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.
• Hardywinoto dan Setiabudhi, T. 2005. Panduan Gerontologi. Jakarta. PT .Gramedia Pustaka Utama.
• Hardywinoto. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan Dari Berbagai Aspek. PT. Cetakan kedua. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
• Hauser, Philip M., and Otis Dudley Duncan, eds. 1959. The Study of Population: An Investory and Appraisal,
Chicago: The University of Chicago Press.
• Kemenkokesra. 2010. Lansia Masa Kini dan Mendatang. Diambil tanggal 26 Januari 2018 dari
http://www.Kemenkokesra.go.id/
• Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013. Jakarta : Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI; 2013.
• Maryam, R.Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
• Stanley dan Beare. 2007. Buku Ajar dan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.