3. FANTI FADLIYAH
4. FISKA YULIANI
TAHUN 2016
1. Definisi
Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih
kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua.
Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, di mana apa
yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus
untuk masa-masa selanjutnya (Gunarsa, 2006).
2. Karakteristik
Ada beberapa karakteristik lain anak usia ini adalah sebagai berikut :
Pada usia sekolah dasar anak akan mencari jati dirinya dan akan sangat mudah
terpengaruh lingkungan sekitarnya, terutama teman sebaya yang pengaruhnya sangat
kuat seperti anak akan merubah perilaku dan kebiasaan temannya, termasuk
perubahan kebiasaan makan. Peranan orangtua sangat diperlukan pada fase ini.
Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis memberikan
berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting
dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai berikut:
a. Predikat yang digunakan oleh orang tua
1. Masa yang menyulitkan
Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan dimana ia lebih
banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan anggota
keluarga lainnya.
2. Masa anak tidak rapi
Suatu masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam
penampilan, dan kamarnya sangat berantakan. Sekalipun ada peraturan keluarga
yang ketat mengenai kerapihan dan perawatan barang-barangnya, hanya beberapa
saja yang taat, kecuali kalau orang tua mengharuskan melakukannya dan
mengancam dengan hukuman.
4. Perkembangan perilaku anak usia sekolah
Menurut Soekidjo Notoatmojo (2003), Usia 6-12 tahun anak sudah memiliki
dunia sekolah yang lebih serius walaupun ia tetap seorang anak dengan dunia yang
khas, masa ini ditandai dengan perubahan dalam kemampuan dan perilaku.
Pertumbuhan dan perkembangan anak membuatnya lebih siap untuk belajar
dibanding sebelumnya, anak jiga mengembangkan keinginan untuk melakukan
berbagai hal dengan baik bahkan bila mungkin enggan sempurna. Karakteristik anak
usia sekolah jelas berbeda dengan anak prasekolah sehingga orang tua perlu
melakukan pendekatan yang berbeda disbanding sebelumnya ketika anak masih
duduk di Taman Kanak-Kanak. Karena waktu anak sekarang lebih banyak dilewatkan
diluar rumah sehingga orang tua khwatir anak tercemar pengaruh yang tidak
diinginkan. Perkembangan anak sekolah meliputi perkembangan kognitif dan sosial
emosi.
1. Perkembangan Kognitif
Anak usia 10-12 tahun atau praremaja sudah mulai menggunakan logikanya
Karena mereka sudah mahir berhitung dan kemampuan ini dapat diterapkan dalam
kehidupan setiap hari. Mereka juga mulai bisa diberi pengertian untuk menghemat
dengan memberitahukan secara garis besar pemasukan dan pengeluaran keluarga
setiap bulan anak juga semakin mamapu merencanakan perilaku yang terorganisir,
temasuk menerima rencana atau tujuan beraktivitas dan menghubungkan pengetahuan
serta tindakan dalam rencana tesebut.
Perkembangan kognitif pada akhir usia sekolah adalah pencapaian prestasi dan
sebagian anak juga memiliki motivasi yang amat tinggi untuk mencapai sukses dan
berusaha keras untuk mencapainya.
Anak mempelajari secara bertahap bahwa orang tua kurang sempurna, mereka
dapat dikecewakan oleh orang tuanya dan berharap teman orang tuanya adalah teman
mereka. Kadang mereka percaya bahwa mereka pasti diadopsi. Mereka
mengendalikan orang tuanya untuk memberikan kasih sayang, keamanan, bimbingan
dan asuhan yang mutlak.
Selama tahap primer (6-7 tahun) anak laki-laki dan perempuan bersama
bersaing, bergantung pada siapa yang bersedia dan tertarik. Sekitar usia 8 tahun
kelompok sosial dengan kawan sebaya berjenis kelamain sama mulai terbentuk
“Geng” ini membuat anak menyatakan kemandirian mereka dari peran orang tua dan
membuat kode atau bahasa rahasia dan perilaku mereka sendiri. Periode seringkali
mengarah pada masyarakat rahasia dimasa kanak-kanak.
4. Konsep diri
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas anak
c. Pekerjaan KK
d. Pendidikan KK
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas
keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi
perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu:
1. Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh
b. Menarik diri dari lingkungan sosial
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
k. Nyeri (akut/kronis)
l. Trauma atau cedera pada sistem integumen dan gerak
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses & praktik
(edisi:4). Jakarta. EGC