Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas
kepalakeluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawahsuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan
RepublikIndonesia, 1998 dalam Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin dan Bambang
AdiSantoso, 2009, hal 68)
Menurut Carter & McGoldrick (dalam Harnilawati, 2013) membagi keluarga
dalam 8 tahap perkembangan. Tahap keluarga memiliki 8 tahap perkembangan yaitu:
1. Tahap Keluarga Baru (beginning family), terdiri dari sepasang suami, istri.
2. Tahap Keluarga Anak Pertama (child bearing family), terdiri dari ayah, ibu, anak baru
lahir.
3. Tahap Keluarga Anak Prasekolah (families with preschoolers), terdiri dari ayah, ibu,
dan anak prasekolah usia 3-5 tahun.
4. Tahap Keluarga Anak Usia Sekolah (families with children), terdiri dari ayah, ibu,
dan anak usia sekolah usia 6-12 tahun.
5. Tahap Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers), anak yang berusia
mulai dari 13 tahun hingga 19-20 tahun.
6. Tahap Keluarga dengan Anak Dewasa (launching center families), anak pertama
meninggalkan rumah.
7. Tahap Keluarga Usia Pertengahan (middle age famillies), pada tahap perkembangan
keluarga memasuki masa akhir ketika anak terakhir telah meninggalkan rumah.
8. Tahap Keluarga Usia Lanjut, tahap perkembangan keluarga akan masuk kategori usia
lanjut ketika suami istri telah pensiun hingga salah satunya meninggal dunia

B. Anak Usia Sekolah


Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak
masuksekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa kanak-
kanakyaitu 12 tahun. (achjar, 2010)
Langkah perkembangan selama anak mengembangkan kompetensi
dalamketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini anak menjadi lebih
baikdalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari dengan cepat dan lebih jauh
sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya. (Allender, 2009)

C. Kelompok Anak
1. Usia prasekolah : 2 – 5 tahun
2. Usia sekolah : 6–12 tahuna.
a. Anak usia 6 -7 tahun :
- anak wanita bermain dengan wanita
- anak laki-laki bermain dengan laki-laki
- cemas terhadap kegagalan
- kadang malu atau sedih
- peningkatan minat pada bidang spiritual b.
b. Anak usia 8 - 9 tahun:
- kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
- keterampilan lebih individual
- ingin terlibat dalam segala sesuatu
- menyukai kelompok dan mode
- mencari teman secara aktifc.
c. Anak usia 10 - 12 tahun:
- pertambahan tinggi badan lambat
- pertambahan berat badan cepat
- perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkintampak
- mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
- menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
- membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
- teman sebaya dan orang tua penting
- mulai tertarik dengan lawan jenis
- sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan3.
3. Usia remaja : 13 - 18 tahun

D. Ciri – Ciri Anak Usia Sekolah


Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak, dengan ciri-cirisebagai
berikut :
1. Label yang digunakan oleh orang tuaa.
- Usia yang menyulitkan, yaitu suatu masa ketika anak tidak maulagi menuruti
perintah dan lebih dipengaruhi oleh teman sebayadaripada orang tua ataupun
anggota keluarga lain
- Usia tidak rapi, yaitu suatu masa ketika anak cenderung tidakmemperdulikan
dan ceroboh dalam penampilanc.
- Usia bertengkar, suatu masa ketika banyak terjadi pertengkaranantar keluarga
dan membuat suasana rumah yang tidakmenyenangkan bagi semua anggota
keluarga
2. Label yang digunakan pendidik/gurua.
- Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan
yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan
dewasa dan mempelajari perbagaiketrampilan penting tertentu baik kurikuler
maupu ekstrakurikuler
- Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk kebiasaan untukmencapai
sukses, tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderungmenetap sampai
dewasa
3. Label yang digunakan oleh ahli psikologia.
- Usia berkelompok, yaitu suatu masa ketika perhatian utama anaktertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagaianggota kelompok
- Usia penyesuaian diri, yaitu suatu masa ketika anak inginmenyesuaikan
dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara
dan berperilaku
- Usia kreatif : suatu masa yang akan menentukan apakahanak akan menjadi
konformis (pencipta karya baru) atau tidak
- Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan bermain yang sangat
besar karena adanya minat dan kegiatan untuk bermain.(Allender, JA &
Spradley, B. W. 2008)

E. Perkembangan Anak Usia Sekolah


1) Perkembangan biologis
saat umur 12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm pertahun untuk tinggi badan dan
meningkat 2-3 kg pertahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan ukuran tersebut. Anak laki-laki cenderung gemuk.
Pada usia ini, pembentukan jaringan lemak lebih cepat perkembanganya dari pada
otot.
2) Perkembangan psikososial
menurut Freud, perkembangan psikososialnya digolongkan dalam fase laten, yaitu
ketika anak berada dalam fase odipus yang terjadi masa persekolahan dan mencintai
seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan yang erat atau akrab
dengan teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan
dieksploitasi berada dalam tahap industri vs inferior. Dalam tahap ini, anak mampu
melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologis dan sosial, memiliki
keinginan untuk mandiri, dan berupaya, melakukan tugas. Inilah yang merupakan
tahap industri.
3) Temperamen
sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan sifat terpenting dalam
perilakunya pada masa ini. Pada perilakunya menunjukan anak mudah bereaksi
terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat tempramental sering muncul sehingga
peran orang tua dan guru besar untuk mengendalikanya.
4) Perkembangan kognitif
menurut Plagnet, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu anak
mengekpresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode ini
kemampuan anak belajar konsptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki
kemampuan belajar dari benda, situasi dan pegalaman yang dijumpainya.
5) Perkembangan moral
masa akhir kanak-kanak, perkembangan moral dikategorikan oleh Kohlberg berada
dalam tahap konversional. Pada tahap ini, anak belajar tentang peraturan- peraturan
yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai aturan yang
diterimanya.
6) Perkembangan spiritual
anak usia sekolah mengingatkan segala sesuatunya adalah konkret atau nyata dari
pada belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka
sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk
neraka.
7) Perkembangan bahasa
pada usia ini terjadi penamahan kosakata umum yang berasal dari berbagai pelajar
disekolah, bacaan, 16 pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan mengalami
penurunan karena selama mencari pengalaman anak setelah mendengar pengucapan
yang benar sehingga mampu mengucapkan dengan benar.
8) Perkembangan sosial
akhir masa kekanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai dengan
adanya minat terhadap aktifitas teman-teman dan meningkatkan keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9) Perkembangan Seksual
masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari temen-temen terlebih guru dan
pelajaran disekolah. Anak berupaya menyesuaikan penampilan, pakain dan bahkan
gerak-gerik sesuai dengan seksnya. Kecenderungan pada usia ini, anak
mengembangkan minat dengan dirinya. Disini, peran orang tua sangat penting untuk
mempersipkan anak mempelajari pubertas.
10) Perkembangan konsep diri
perkembangan konsep diri sangat dipengarui oleh mutu mutu hubungan dengan orang
tua, saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini anak-anak membutuhkan konsep
diri ideal, seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh
nasional atau dunia yang dikagumi. Untuk membangun ego ideal yang menurut Van
dan Daele berfungsi sebagai standar perilaku umum yang diinternalisasi (Harmoko,
2012).

F. Tugas Perkembangan keluarga dengan Anak Usia Sekolah


a. Menyediakan Tempat Tinggal yang Cocok dan Memperhatikan Kesehatan Anak
Keluarga dengan anak usia sekolah mencari tempat tinggal yang sesuai dengan
kemampuan mereka
b. Keuangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Pengeluaran keluarga yang paling besar biasanya adalah untuk makan,kemudian
untuk rumah, transport, dan kebutuhan rumah tangga. Keempat itemutama tersebut
kira-kira membutuhkan 65,1 % dari semua uang yangdihabiskan tiap individu dalam
sebuah keluarga. Belum lagi untuk biaya pengobatan, pakaian, rekreasi, dan yang
lainnya
c. Pemberian Tanggung Jawab Dalam Memelihara Rumah
Dalam keluarga modern, dapur bukan lagi wilayah eksklusif ibu, tetapi juga bagi ayah
dan anak yang lebih tua
d. Sosialisasi
Sosialisasi bermanfaat untuk tiap anggota keluarga dalammengembangkan skills,
attitude dan potensi seseorang di masyarakat.
e. Komunikasi Di Dalam Keluarga dan Anak Usia Sekolah
Keluarga adalah sebuah sarana komunikasi untuk anak usia sekolah.Kebanyakan anak
senang menceritakan pengalaman mereka, banyak bertanya,dan mengekspresikan
sesuatu

G. Masalah Pada Anak Usia Sekolah


Masalah-masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya fisik dan
psikologis.
a. Bahaya Fisik
- Penyakit
- Kegemukan
- Kecelakaan
- Kecanggungan
- Kesederhanaan
b. Bahaya psikologis
- Bahaya dalam berbicara
Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada anak-anak
usia sekolah yaitu :
 Kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas disekolah
dan menghambat komunikasi dengan orang lain
 Kesalahan dalam berbicara, cacat dalam berbicara (gagap) akanmembuat
anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja
 Anak yang kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakandilingkungan
sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan mudah
merasa bahwa ia berbeda
 Pembicaraan yang bersifat egosentris, mengkritik danmerendahkan orang
lain, membual akan ditentang olehtemannya
- Bahaya emosi
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola- pola emosi yang
kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan, cemburu masih sangat
kuat sehingga kurang disenangiorang lain
- Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasakekurangan
kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga untuk menjadi
anggota kelompok, anak dilarang berkhayal,dilarang melakukan kegiatan
kreatif dan bermain akan menjadianak penurut yang kaku.d.
- Bahaya dalam konsep diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanyamerasa tidak puas
terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang lain bila konsep
sosialnya didasarkan pada berbagai stereotip, anak cenderung berprasangka
dan bersikapdiskriminatif dalam memperlakukan orang lain.
- Bahaya moral
Bahaya umum yang dikaitkan dengan perkembangan sikapmoral dan perilaku
anak-anak :
 Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-temanatau
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benardan salah yang
tidak sesuai dengan kode orang dewasa
 Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akanapa yang
sebaiknya dilakukan
 Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak
 Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan
 Tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah
- Bahaya yang menyangkut minatg.
- Bahaya hubungan keluarga

H. Peran dan Fungsi Perawat Pada Anak Usia Sekolah


Fungsi dan peran perawat pada agregat anak usia sekoalh antara lain:
1. Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat
keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah anak sekolah.
Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama,
keluarga, guru, kepolisian, psikolog, dokter LSM, dan sebagainya
2. Coordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,
menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.
3. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
sekolah, menggunakan proses diagnostic untuk mengidentifikasi potensial kasus
penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
4. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk
memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan
mengevaluasi dampak pelayanan.
5. Pendidik
Mengembagkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah di
masyarakat dan anak usia sekolah di institute formal, memberikan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
6. Konselor
Membantu anak usia sekolah menidentifikasi masalah dan alternative solusi,
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan oemecahan masalah.
7. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia
sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
8. Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana tindakan
dan mengevaluasi hasil intervensi
9. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri

I. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak Usia Sekolah


1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep
keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
3. Identitas anak.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan.
5. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
6. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
7. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah
dicapai).
8. Pemeriksaan fisik.
9. Lengkapi dengan pengkajian focus.
a. Bagaimana karakteristik teman bermain
b. Bagaimana lingkungan bermain
c. Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
d. Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya
e. Bagaimana temperamen anak saat ini
f. Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
g. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
i. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
j. Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
k. Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
o. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
J. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuan tubuh pada keluarga berubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggta keluarga yang sakit
2. Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi keseatan
K. Rencana Asuan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi


keperawatan
1. Resiko Tujuan umum : Respon verbal, Keluarga mampu 1.kaji
perubahan Setela kognitif menjelaskan apa pengetahuan
nutrisi kurang dilakukan 1.keluarga mampu arti dari nutrisi tentang kebutuan
dari kebutuan tindakan mengenal kurang dari nutrisi yang
tubuh pada keperawatan kebutuhan nutrisi kebutuhan tubuh diperlukan
keluarga selama 1 yang diperlukan adalah keadaan 2.beri penyuluhan
berubungan minggu tubuh dan keluarga dimna individu tentang kebutuhan
dengan diharapkan juga mampu mengalami atau nutrisi yang
ketidakmampua mampu menjelaskan tujuan mempunyai resiko dibutuhkan oleh
n keluarga memahami pemenuhan nutrisi penurunan BB, tubuh
merawat anggta tentang bagi kebutuan oleh sebab itu 3.berikan
keluarga yang perubahan tubuh nutrisi harus tetap reinforcement atas
sakit nutrisi 2. respon kognitif, terpenuhi sehingga usaha keluarga
Tujuan keluarga mau dan tidak terjadi 1. keji
khusus : mampu penurunan BB pengetahuan
Setelah memberikan menu dalam pemberian
dilakukan yang seimbang nutrisi ag tepat
tindakan dalam pemenuhan 2. diskusikan
keperawatan nutrisi pada klien dengan keluarga
selama 1x 30 3. respon kognitif, tentang tata cara
menit keluarga mampu pemberian nutrisi
diharapakan menyebutka diet yang benar
klien dan ang benar 3.motivasi
keluarga Respon keluarga untuk
mampu : psikomotor, memberikan
1.Mengengenal keluarga mampu makanan dengan
masalah yang mendemonstrasikan diit yang benar
berkaitan pemenuan diit yang 4.berikan
dengan seimbang dalam reinforcement atas
kebutuhan pemenuhan nutrisi usaha keluarga
nutrisi tubuh
2.Mengambil
keputusan
yang tepat
untuk
mengatasi
kekurangan
nutrisi
3. merawat
anggota
keluarga yang
sakit dalam
pemenuhan
kebutuhan
nutrisisnya
2. Resiko tinggi Tujuan umum : Respon verbal Klien dan keluarga 1.kaji
penyebaran Setelah keluarga mmapu mampu mengenal pengetahuan
infeksi ulang dilakukan mengenal masalah yang kelarga dalam
pada keluarga tindakan penyebaran infeksi berkaitan dengan mengenal masalah
berhubungan keperawatan ulang pada penyebaran infeksi yang berkaitan
dengan selama 1 keluarga ulang pada dengan
ketidakmampua minggu keluarga penyebaran
n keluarga diharapkan Verbal psikomotor infeksi
dalam keluarga Keluarga mampu
memodifikasi mampu Verbal psikomotor menyebutkan 3 2.diskusikan
lingkungan yang memelihara syarat rumah sehat dengan keluarga
dapat lingkungan Verbal psikomotor cara pemberian
mempengaruhi yang sear Keluarga mampu nutrisi yang
Verbal psikomtor menyebutkan 2 dari seimbang
keseatan dirumah
Tujuan 3 manfaat rumah 3.motivasi
bersih kelaurga dalam
khusus : mendemnstrasikan
Setelah Keluarga mampu kebersihan dan
dilakukan menjelaskan cara menyajikan diit
tindakan membuang dahak yang benar
keperawatan yang benar
selama 1x30 4.berikan
menit Keluarga bersedia reinforcement atas
diharapkan mendemonstrasikan usaha keluarga

klien dan :

keluarga Membersihkan

mampu : rumah setiap hari,

1.mengenal membersihkan

masalah yang kamar mandi dan

berkaitan dapur secara teratur

dengan
penyebaran
infeksi ulang
pada keluarga
2.keluarga
dapat
menyebutkan
beberapa
syarat rumah
yang sehat
3. keluarga
dapat
menyebutkan
kembali
dampak dari
lingkungan
rumah yang
tidak sehat
4. klien dan
keluarga dapat
menjaga
kebersihan
rumah dengan
cara
membuang
dahak yang
benar
5. keluarga
dapat
membersihkan
lingkungan
rumah dengan
teratur

L. Implementasi
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana ang tela disusun. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan teradap keluarga yaitu :
a. Sumber daya kelaurga
b. Tingkat pendidikan keluarga
c. Adat istiadat yang berlaku
d. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga

M. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka
kerja valuasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah
digambarkan tujuan prilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai
kriteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah dicapai (Friedman,1998).
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mecapai tujuan
(setiadi, 2008, hal.69-71).

Anda mungkin juga menyukai