Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi
pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mula bertanggung jawab atas
perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasA dan memperoleh keterampilan
tertentu. Selama usia sekolah, pertumbuhan dan perkembangan anak relative stabil
dibandingkan masa bayi atau remaja yang sedang mengalami pertumbuhan cepat.
Kecepatan pertumbuhan anak wanita dan laki-laki hampir sama pada usia 9 tahun.
Selanjutnya, antara usia 10-12 tahun, pertumbuhan anak wanita mengalami percepatan
lebih dulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi. Sementara
anak laki-laki baru dapat menyusul dua tahun kemudian. Pertumbuhan fisik anak usia
Sekolah Dasar (SD) cenderung stabil, tetapi perkembangan kognitif, emosional dan social
berkembang sangat pesat. Anak usia 6-12 tahun mulai berhubungan tidak hanya dengan
keluarga, tetapi juga dengan teman, guru, pelatih, pengasuh dan lain sebagainya. Orang di
luar keluarga tersebut turut memengaruhi.
BAB II

ISI

A. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah

1. Definisi Anak Usia Sekolah


Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
yang berusia 7-12 tahun. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak
dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan
orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.
2. Pertumbuhan Anak Usia Sekolah
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bias diukur dengan ukuran
berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 2002).
Pertumbuhan adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme yang disebabkan
oleh accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh (Anderson, 2007).
3. Perkembangan Anak Usia Sekolah
Dalam tahap perkembangan anak di usia sekolah, anak lebih banyak mengembangkan
kemampuannya dalam interaksi soisal, belajar tentang nilai moral dan budaya dari
keluarga serta mulai mencoba untuk mengambil bagian peran dalam kelompoknya.
Perkembangan yang lebih khusus juga mulai muncul dalam tahap ini seperti
perkembangan konsep diri, keterampilan serta belajar untuk menghargai lingkungan
sekitarnya (Hidayat, 2005).
Terdapat tiga tahapan perkembangan anak usia sekolah menurut teori tumbuh kembang,
yaitu:
a. Perkembangan Kognitif
a) Dilihat dari sisi kognitif, perkembangan anak usia sekolah berada pada tahap
konkret dengan perkembangan kemampuan anak yang sudah mulai memandang
secara realistis terhadap dunianya dan mempunyai anggapan yang sama dengan
orang lain. Sifat ego sudah mulai hilang, sebab anak mulai memiliki pengertian
tentang keterbatasan diri sendiri. Anak usia sekolah mulai mampu
mengelompokkan, menghitung, mengurutkan, dan mengatur bukti-bukti dalam
penyelesaian masalah. Anak menyelesaikan masalah secara nyata dan urut dari
apa yang dirasakan. Perkembangan kognitif anak usia sekolah memperlihatkan
anak lebih bersifat logis dan dapat menyelesaikan masalah secara konkret.
Kemampuan kognitif pada anak terus berkembang sampai remaja (Hurlock,
2015). Pada tahap ini Piaget menggambarkan: Concrete Operation mulai terjadi
pada anak usia 7-11 th
b. Perkembangan Psikoseksual (Frued)
Pada perkembangan ini, anak usia sekolah berada pada fase laten dimana
perkembangannya ditunjukkan melalui kepuasan anak terhadap diri sendiri yang
mulai terintegrasi dan anak sudah masuk pada masa pubertas. Anak juga mulai
berhadapan dengan tuntutan sosial seperti memulai sebuah hubungan dalam
kelompok. Pada tahap ini anak biasanya membangun kelompok dengan teman
sebaya. Anak usia sekolah mulai tertarik untuk membina hubungan dengan jenis
kelamin yang sama. Anak mulai menggunakan energi untuk melakukan aktifitas fisik
dan intelektual bersama kelompok sosial dan dengan teman sebayanya, terutama
dengan yang berjenis kelamin sama (Wong, 2009)
c. Perkembangan Psikososial
Pada perkembangan ini, anak berada dalam tahapan rajin dan akan selalu
berusaha mencapai sesuatu yang diinginkan terutama apabila hal tersebut bernilai
sosial atau bermanfaat bagi kelompoknya. Pada tahap ini anak akan sangat tertarik
dalam menyelasaikan sebuah masalah atau tantangan dalam kelompoknya. Hal ini
disebabkan oleh adanya keinginan anak untuk mengambil setiap peran yang ada di
lingkungan sosial terutama dalam kelompok sebayanya. Pada tahap ini, anak
menginginkan adanya pencapaian yang nyata. Keberhasilan anak dalam pencapaian
setiap hal yang mereka lakukan akan meningkatkan rasa kemandirian dan
kepercayaan diri anak. Anak- anak yang tidak dapat memenuhi standar yang ada
dapat mengalami rasa inferiority (Muscari, 2005; Wong, 2009).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah (Usia 6-12 Tahun)


a. Pertumbuhan

o Pertumbuhan tinggi badan +5 cm pertahun (TB Rata-rata =116-150 cm)


o Penambahan BB + 2-4 kg pertahun (Berat rata-rata 21-40 kg)
o Jaringan otot sudah terbentuk menguat tapi masih bias rusak jika overuse.
o Lingkar kepala mengecil sebagai indicator kematangan.
o Gigi susu mulai tanggal
o Memilki 10-11 gigi permanen pada usia 8 tahun dan kira-kira 26 gigi permanen
saat usia 12 tahun.
o Perkembangan tulang tulang wajah terus berlangsung dengan aktif selama masa
sekplah, terutama dengan pembesaran sinus sinus. Sinus frontalis biasnaya mulai
terlihat pada umur 7 tahun.
b. Perkembangan

o Terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan otot


o Antusias dalam kegiatan fisik
o Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali
dalam kemampuan fisik.
o Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan.
o usia 8 tahun dapat menulis daripada mengucapkan kata-kata
o usia 12 tahun  Menunjukan peningkatan kemampuan motorik halus seperti
usia dewasa
o Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu
dan ketrampilan khusus
o Temperamen mulai berubah  pengaruh lingkungan, pengalaman dan motivasi
dari orang sekitarnya.
1. Anak Usia 6 Tahun

a. Fisik dan motoric


 Pertambahan berat badan dan pertumbuhan berlanjut dengan lambat
 Berat badan : 16 – 23,6 kg dan Tinggi badan : 106,6 – 123,5 cm
 Permunculan gigi incisor mandibular tengah
 Kehilangan gigi pertama
 Peningkatan terhadap dalam ketangkasan
 Usia aktivitas ; aktivitas kontan
 Sering kembali menggigit jari
 Lebih menyadari tangan sebagai alat
 Suka menggambar, mewarnai dan menulis walau kadang menulis dengan terbalik
 Penglihatan mencapai maturitas
b. Mental
 Kemampuan konsentrasi mulai membaik, yaitu 7-10 menit untuk belajar
 Mengembangkan konsep angka
 Mengitung 13 uang logam
 Mengetahui pagi atau siang
 Mendefinisikan objek umum seperti garpu dan kursi dalam istilah penggunaanya
 Mematuhi tiga macam perintah sekaligus
 Mengetahui tangan kanan dan kiri
 Mengatakan bagaimana yang cantik dan mana yang jelek dari segi gambar wajah
 Diusia ini anak meyakini bahwa mereka mempunyai imajinasi dan fantasi kuat
sehingga terkadang muncul pertanyaan seperti kapan ibu akan meninggal? Apa yang
terjadi jika dunia akan kiamat?
 Menggambarkan objek dalam gambar daripada menyebutkannya satu per satu
 Masuk kelas 1
c. Adaptif
 Dimeja, menggunakan pisau untuk mengoleskan mentega atau selai diatas roti
 Pada saat bermain, memotong, melipat, memotong mainan kertas, menjahit dengan
kasar bila diberi jarum
 Mandi tanpa pengawasan
 Membaca dari ingatan
 Menikmati permainan mengeja
 Menyukai permainan dimeja
 Banyak tertawa terkikik kikik
 Kadang kadang mencuri uang atau barang barang yang menarik
 Mengalami kesulitan mengakui kesalahannya yang buruk
 Mencoba kemampuan diri
d. Personal Social
 Dapat berbagi dan bekerja sama dengan baik
 Akan curang untuk menang
 Sering masuk dalam permainan kasar
 Sering cemburu terhadap adik
 Melakukan apa yang orang dewasa lakukan
 Kadang mengalami tempertantrum (Tantrum adalah keadaan ketika anak
meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai,
hingga melempar barang)
 Bermulut besar
 Lebih mandiri, kemungkinan pengaruh sekolah
 Mempunyai cara sendiri untuk melakukan sesuatu
 Meningkatkan sosialisasi

2. Anak Usia 7 Tahun


a. Fisik dan Motorik
 Mulai bertumbuh sedikitnya 5 cm setahun
 BB : 17,7 – 30 kg dan TB : 111,8 – 129,7 cm
 Gigi insisi maksilar dan insisi mandibular lateral muncul
 Mata makin membesar
 Warna rambut semakin intens
 Lebih waspada pada pendekatan penampilan baru
 Rahang mulai lebar untuk mengakomodasi gigi permanen
b. Mental
 Memperhatikan bahwa bagian tertentu hilang dari gambar
 Dapat meniru gambar permata
 Ulangi tiga angka ke belakang
 Mengulang konsep waktu : membaca jam dengan benar sampai seperempat jam
terdekat, menggunakan jam untuk tujuan praktis
 Masuk kelas 2
 Lebih mekanis dalam membaca, sering tidak berhenti pada akhir kalimat,
meloncati kata seperti ia, sebuah.
c. Adaptive
 Menggunakan pisau meja untuk memotong daging; memerlukan bantuan dengan
belajar atau bagia sulit
 Menyikat dan menyisir rambut dengan pantas tanpa bantuan
 Mungkin mencuri
 Energy anak naik turun, kadang sangat bersemangat, anak usia 7 tahun sudah
mampu membuat perencanaan, meski masih sulit membuat perkiraan seperti “
sesudah mandi aku akan membuat jus lalu aku akan mengerjakan PR sesudah ini”
 Menyukai membantu dan membuat pilihan
 Penolakan berkurang dan keras kepala
d. Personal Sosial
 Mengambil bagian dalam kelompok bermain
 Kritis terhadap orang lain dan diri sendiri
 Anak laki laki lebih suka bermain dengan anak laki laki, dan anak perempuan
lebih suka bermain dengan anak perempuan
3. Anak Usia 8-9 Tahun
a. Fisik dan Motorik
 Melanjutkan pertumbuhan 5 cm dalam 1 tahun
 BB : 19,6 – 39,6 kg dan TB : 117 – 141,8 cm
 Gigi insisi lateran (maksilar) dan kaninus mandibular muncul
 Aliran gerak : sering, lemah lembut dan tenang
 Selalu terburu buru: melompat, lari, meloncat
 Peningkatan kehalusan dan kecepatan dalam control motoric halus :
menggunakan tulisan sambung
 Berpakaian lengkap sendiri
 Suka melakukan sesuatu secara berlebihan: sukar diam setelah istirahat
 Lebih lentur: tulang tumbuh lebih cepat daripada ligament
 Daya tahan tubuh membaik, anak jarang sakit diusia ini
b. Mental
 Memberi kemiripan dan perbedaan antara dua hal dari memori
 Mengihitung mundur dari 20 sampai 1 : memahami konsep kebalikan
 Mengulang dari dalam seminggu dan bulan berurutan: mengetahui tanggal
 Menggambarkan objek umum dengan mendetail, tidak semata mata
penggunaanya.
 Membuat perubahan lebih dari seperempatnya
 Masuk kelas tiga dan kelas empat
 Lebih banyak membaca: berencana untuk mudah terbangun hanya untuk
membaca
 Membaca buku klasik, tetapi juga menyukai komik
 Lebih menyadari waktu: dapat dipercaya untuk pergi kesekolah tepat waktu
 Dapat menangkap konsep bagian dan keseluruhan (fraksi)
 Memahami konsep ruang, penyebab dan efek, menggabungkan (puzzle),
konservasi (masa dan volume permannen)
 Mengklarifikasikan objek lebih dari satu kualitas; mempunyai koleksi
 Menghasilkan gambar atau lukisan sederhana.
c. Adaptif
 Menggunakan alat alat umum seperti palu, jarum, atau sekrup
 Menggunakan alat rumah tangga dan alat menjahit
 Membantu tugas rumah tangga rutin seperti mengelap. Menyapu
 Menjalankan tanggung jawab untuk berbagi tugas tugas rumah tangga
 Mencari semua kebutuhan sendiri dimeja
 Menyukai buku atau majalah bergambar
 Menyukai sekolah: ingin menjawab semua pertanyaan
 Takut tidak naik kelas; dipermalukan karena bodoh
 Lebih kritis tentang diri sendiri
 Mengambil pelajaran music dan olahraga
d. Personal Sosial
 Lebih senang berada dirumah
 Menyukai sistem penghargaan
 Lebih dapat bersosialisasi
 Lebih sopan
 Tertarik pada hubungan laki laki – perempuan tetapi tidak terikat
 Pergi ke rumah dan masyarakat dengan bebas, sendiri atau dengan teman.
 Menyukai kompetisi dan permainan
 Menunjukan kesukaan dalam berteman dan berkelompok
 Bermain paling banyak dalam kelompok dengan jenis kelamin yang sama tetapi
mulai campur
 Mengembangkan kerendahan hati
 Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
 Menikmati kelompok olahraga
4. Anak Usia 10-12 Tahun
a. Fisik dan motoric
 Anak laki laki
Tumbuh lambat dalam tinggi dan penambahan berat badan cepat, dapat terjadi
kegemukan dalam periode ini.
BB : 24,3-58 kg dan TB : 127,5 – 162,3 cm
Postur lebih serupa dengan orang dewasa; akan mengalami lordosis
 Anak perempuan
Perubahan daerah pubis mulai tampak; garis tubuh menghalus dan menonjol
Sisa gigi akan muncul dan kecenderungan kearah perkembangan penuh (kecuali
gigi geraham)
b. Mental
 Menulis cerita singkat
 Masuk kelas lima sampai enam
 Menuliskan surat pendek kepada teman atau saudara dengan inisiatif sendiri
 Menggunakan telepon untuk tujuan praktis
 Berespon terhadap majalah, radio atau iklan lainnya
 Membaca untuk mendapatkan informasi praktis atau kenikmatan sendiri (buku
cerita atau buku perpustakaan tentang petualangan atau cerita binatang)
c. Adaptive
 Membuat artikel bermanfaan atau melakukan pekerjaan perbaikan yang mudah
 Memasak atau menjahit dalam cara sederhana
 Memelihara binatang peliharaan
 Mencuci dan mengeringkan rambut sendiri
d. Personal Sosial
 Menyukai teman teman
 Memilih teman dengan lebih elektif, dapat mempunyai sahabat
 Menyukai percakapan
 Mengembangkan minat awal terhadap lawan jenis
 Menyukai keluarga: keluarga memiliki banyak makna
 Menyukai ibu dan ingin menyenangkannya dengan berbagai cara dan menyukai
ayah, ayah dicintai dan diidolakan
 Menunjukan kasih sayang
 Menghormati orang tua
 Mencintai teman; bicara tentang mereka secara terus menerus
C. Pedoman Orang Tua untuk Anak Usia Sekolah
1. Anak Usia 6 Tahun
a) Orang tua dapat mendukung dan memberikan strategi beljar seperti mengenalkan
strategi belajar yang beragam, melatih membaca dan berhitung jangan
menggunakan alat itu itu saja, gunakan seperti pasir atau gunakan alat yang dibuat
sendiri untuk media belajar
b) Sering mengajak anak berdiskusi tentang apa yang jadi imajinasi dan
kekhawatirannya. Kosakata anak diusia ini sudah mulai banyak, sekitar 10.000-
11.000 kosa kata
c) Kemampuan anak untuk berekspresi dan menimpali sudah bisa dilatihkan, misal
mengajak anak bercakap cakap tentang agama, keyakinan atau memecahkan suatu
masalah.
d) Anak usia 6 tahun suka meniru apa yang dilihat baik secara langsung atau melalui
media masa
e) Diusia ini orang tua adalah teldan yang luar biasa, anak bukan Cuma mengamati
tapi sudah mulai bisa memprotes apabila orang tua mengatakan kata kata yang
kasar.
f) Orang tua harus bisa menghadapi pilihan makanan yang disukai anak dan
penolakan terhadap makanan tertentu dan juga nafsu makan anak.
g) Orang tua secara emosional harus bisa menghadapi anak yang dalam keadaan
perubahan perasaan yang tidak tentu.
h) Ajarkan orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privasi dan
memberikan ruang tidur terpisah untuk anak.
i) Orang tua harus bisa menghadapi peningkatan minat anak di luar rumah
j) Orang tua harus memahami kebutuhan untuk mendorong interaksi anak dengan
sebaya.
2. Anak Usia 7-10 Tahun
a) Orang tua harus paham saat menghadapi perbaikan dalam kesehatan anak
mislanya menurunnya penyakit yang dialami anak, dan beritahukan kepada orang
tua bahwa alergi justru sebaliknya, dapat meningkat atau menjadilebih parah
b) Orang tua harus paham untuk menghadapi perkiraan peningkatan cedera minor
c) Tekankan keaspadaan dalam memilih dan pemeliharaan alat olahraga dan
tekankan kembali tentang keamanan
d) Orang tua harus siap menghadapi peningkatan keterlibatan dengan sebaya dan
minat dalam aktivitas diluar rumah
e) Tekankan kebutuhan untuk mendorong kemandirian sambil mempertahankan
pembatasan lingkungan dan disiplin
f) Orang tua harus siap untuk menghadapi prapubertas pada anak

3. Anak Usia 11-12 Tahun


a) Bantu orang tua menyiapkan anak untuk menghadapi perubahan tubuh bila
terjadi masa prabubertas
b) Orang tua harus siap memghadapi ledakan pertumbuhan pada anak perempua
c) Anak harus tau akan pendidikan seks tertentu yang bersifat adekuat dengan
informasi yang akurat.
d) Orang tua harus bisa menghadapi perkiraan perilaku yang energik tapi berbahaya
pada usia 11 tahun dan perilaku yang menjadilebih berwatak pada usia 12 tahun
e) Anjurkan orangtua untuk mendukung keinginan anak untuk “ tumbuh” tetapi
memungkinkan perilaku regresif bila diperlukan
f) Instrusikan pada orang tua bahwa jumlah istirahat anak perlu ditambahkan
g) Bantu orang tua mendidik anka berkaitan dengan percobaan percobaan untuk
melakukan aktivitas aktivitas yang berpotensi bahaya.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Donna, Wong, dkk.2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik edisi 4. Jakarta: ECG.

Nelson. 1988. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: ECG.

Anda mungkin juga menyukai