A. Tujuan Instruksional
Setelah membaca bab ini tentang perkembangan masa kanak-kanak awal, maka
diharapkan mahasiswa dapat memahami:
1. Perkembangan Fisik, yang meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan, serta
perkembangan motorik anak pada masa kanak-kanak awal, beserta implikasinya pada
pendidikan.
2. Perkembangan Intelektual, yang meliputi perkembangan kognisi dan perkembangan
bahasa anak pada masa kanak-kanak awal, beserta implikasinya pada pendidikan.
3. Perkembangan Sosial-Emosional, yang meliputi elemen-elemen sosial dalam bermain,
perkembangan otonomi dan inisiatif, perkembangan konsep diri, hubungan dengan
teman sebaya, konflik sosial, perkembangan perilaku prososial, ketakutan-ketakutan
pada anak, dan pemahaman gender pada masa kanak-kanak awal, serta implikasinya
pada pendidikan.
4. Perkembangan Moral anak pada masa kanak-kanak awal, beserta implikasinya pada
pendidikan.
5. Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal.
Menurut Karl Buhrel seorang anak harus mengalami tiga fungsi bahasa di atas yang
akhirnya sampai pada Darstellung dengan syarat apabila lingkungan memberikan masukan
pada anak tersebut, karena perkembangan bahasa anak dipengaruhi imitasi. Jadi bila tidak
ada yang ditiru atau diimitasi, maka tidak ada input perkembangan bahasa. Selain itu perlu
adanya respon dari keliling, yakni dari orang-orang yang ada di sekitar anak untuk
menanggapi tingkah laku anak.
Perkembangan bahasa yang didasarkan pada imitasi dipengaruhi oleh Teori Belajar
Sosial (Social Learning Theory) dari Bandura, yakni perkembangan bahasa membutuhkan
stimulasi dari luar yang termasuk di sini adalah model learning (modelling). Dengan
modelling anak dapat belajar bahasa dari modelmodel yang ada di dekatnya dan model
yang paling mudah untuk ditiru adalah orang-orang dekat anak atau significant persons.
Namun demikian tidak semua bahasa dipengaruhi oleh teori belajar sosial, misalnya
seorang anak yang kadang-kadang mengeluarkan kata-kata yang sama sekali tidak ada
dalam lingkungannya. oleh karena itu di samping dipengaruhi teori belajar sosial, maka ada
teori lain yang dikemukakan oleh Chomsky dengan teorinya LAD atau Language
Acquisition Device (Monks, dkk., 1992), yakni dalam diri seseorang anak ada suatu
pembawaan untuk membuat sistematik sendiri mengenai bahasa, seakan merangkum dan
menyusun bahasa itu di dalam dirinya. Hal ini dapat menerangkan mengapa anak dapat
mengeluarkan bahasa yang khas.
c) Implikasinya pada Pendidikan
Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanakkanak awal,
pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak
yang lebih besar usianya untuk menstimulasi perkembangan kognisinya di daerah
sekitar kematangannya (zone of proximal development), karena pada masa ini memang
kognisi anak belum terorganisasi dengan baik, sehingga melalui kolaborasi dengan
orang lain yang dapat membimbing anak, maka pengetahuan-pengetauan yang
dipekenalkan pada anak, meski belum menjadi pengetahuannya secara permanen,
tetapi akan mempunyai fungsi mengakselarasi pemerolehan pengetahuan tersebut pada
saat kematangan tiba saatnya. Dengan demikian pengembangan pada masa ini cukup
bersifat pengenalan-pengenalan realistik.
Perkembangan bahasa dapat distimulasi oleh orang-orang terdekat anak, seperti
orang tua, saudara, pengasuh, guru, dan sebagainya. Berhubung anak belajar bahasa
melalui meniru/modelling, maka orang-orang di lingkungannya perlu banyak
mengajaknya bicara, dan dengan bahasa yang benar. Banyak metode pengembangan
bahasa yang dapat diterapkan pada masa ini, antara lain melalui bercerita, menceritakan
kembali, bermain 104 sosiodrama dan masih banyak metode yang dapat diterapkan
untuk mengembangkan bahasa anak.
E. Soal Latihan
1. Bagaimana cara menstimulasi perkembangan motorik halus anak pada masa kanak-
kanak awal atau masa prasekolah?
2. Mengapa perkembangan kognitif anak pada masa kanak-kanak awal disebut
perkembangan praoperasional oleh piaget?
3. Ceritakan beberapa kejadian yang menggambarkan cara berpikir egosentris pada anak
usia praoperasional.
4. Terangkan Perkembangan bahasa anak menurut teori belajar sosial dari Bandura dan
teori LAD dari Chomsky.
5. Lakukan tugas observasi untuk mencatat frekuensi perilaku agresif anak dalam kegiatan
bermain, dan amatilah kemudian deskripsikan cara mereka menyelesaikan konflik.
6. Catatlah perilaku-perilaku anak yang menggambarkan perkembangan otonomi dan
inisiatif.
7. Nilai-nilai moral apa yang terutama berkembang pada masa kanak-kanak awal?