Anda di halaman 1dari 8

Tumbuh Kembang pada Anak

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua
peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.

Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai
dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan
proses interaksi yang terus menerus serta rumit antara factor genetic dan factor lingkungan bio-
fisiko-psikososial.

Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya.
Tingkat tercapai potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling
berkaitan yaitu factor genetic, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik
dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan cirri tersendiri pada setiap anak.

Tujuan ilmu tumbuh kembang adalah mengajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala
upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan social.
Juga menegakan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinana penanganan
yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut.

1. DEFINISI
1. Pertumbuhan (Growth)

Berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu yang bias diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)
(Soetjiningsih: 1998)

Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan (Richard &
Victor : 1992)

Menurut Whaley dan wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran sel tubuh
yang ditunjukan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh ( supartini,
Yupi : 2004)

2. Perkembangan (Development)

Menurut Whaley dan wong, perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses
maturasi dan pembelajaran (Supartini, Yupi :2004).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematanagan
(soetjiningsih : 1998)

Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk perubahan emosi atau social yang
sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan (Richard & Victor : 1992)

2. Prinsip Tumbuh Kembang


1. Tumbang terjadi dalam batasan dan pola yang dapat dipredisikan secara teratur
2. Mempunyai arah cephalucaudal-proximodistal-differinsiation.
3. Periode optimal dimana perkembangan membutuhkan stimulasi khusus untuk suatu
potensi yang akan capai.
4. Meskipun dapat dipredisikan, irama pertumbuhan individu bervariasi dan
dipengaruhi oleh berbagai factor.
5. tingkah laku dan keterampilan didapat dari proses belajar atau latihan dan
pemgalaman.

3. Tahap Tumbuh Kembang


1. Infant ( 0-12 Bulan )

a. Umur 0-6 bulan

1) Pertumbuhan fisik

pada bayi yang lahir cukup bulan berat badan akan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi
umur 5 bulan.

Berat badan bayi 0-6 bulan setiap minggunya berat badan akan bertambah 140-200 gr. Sedangkan
panjangnya setiap bulannya akan bertambah 2,5 cm/bln.

2) Perkembangan

a) Perkembanagan motorik

Telapak tangannya menggenggam tidak kuat kecendrungan tangan kemulut, tangan tidak mengepal
setiap saat, kadang-kadang tangan terbuka, melihat objek yang ada diatas kepalanya, ingin
mendapat objek tersebut tetapi tidak bias mengenggam walaupun sudah ditangan, dan pada umur 4-
6

bulan, bayi akan lebih sering mengguling. Lebih dapat menahan berat badan pada saat didudukan,
mulai mengambil benda tapi sering lepas dengan menggunakan tanagan mengepal, akan
menyokong berat badan pada saat posisi tengkurap.
b) Perkembangan bahasa

Pada umur 0-3 bulan bayi akan menangis, bermain dengan suara tenggorokan dan mulai belajar
vocal.

Pada umur 3-6 bulan bayi akan mencari suara yang adsa diruangan, mangarahkan pandangan
kepada arah suara.

c) Perkembangan kognitif

Pada umur 0-3 bulan memiliki refleks dan tingkah laku yang halus, mul;ai mengulang gerakan yang
menyenagkan (menghisap ibu jari).

Pada umur 3-6 bulan bayi akan mengenali wajah objek yang lama, ketrampilannya akan bertambah
seperti menggenggam dan mengunyah.

b Umur 6-12 bulan

1). Pertumbuhan fisik

berat badan bayi umur 6-12 bulan menjadi tiga akalidari berat badan bayi waktu lahir dalam satu
tahun pertma, berat badan ini mengfalami pertambahan 85 sampai 140 gr/mgg, sedangkan tingggi
badannya bertambah 1,25 cm ( 0,5 inc/bln).

Panjang bayi akan meningkat kira-kira 50% pada akhir pertumbuhan pertma.

2) Perkembangan

a) Perkembangan motorik

Bayi dapat memindahkan objek dari suatu tangan ketangan yang lain, sudah dapat menggapai objek
dan menggenggam dengan baik, dapat berdiri dengan dipegangi, dapt duduk.

Sendiri tanpa dibantu, dapat meranagak, mera,bat, berjalan sambil berpegangan.

b) Perkembangan bahasa

Bayi dapat tertawa dan berteriak, dia dapat menikmati suaranya sendiri, berbicara dengan mainan,
mengucapkan kata-kata kombinasi (mama,papa)

c) Perkembangan kognitif

Bayi dapat meniru suara dan gerakan tangan sederhana melihat objek dan tertarik menjatuhkannya,
berkembang kesadaran adanya arti dan akhir dai hubungan, menunjukan pertambahaan perilaku.

d) Perkembangan psikososial
Bayi dan tahap oral, sebaiknya kebutuhan dipenuhi dengan segera, untuk membangun kepercayaan
dapat dilakukan sdengan sentuhan, kehangatan dan kelembutan.

Bayi juga dapat bermain dengan orang lain dapat dimotifasi dengan keinginan bersenang-senang
dan mendapatkan kesenangan yang berhubungan dengan oranglain.

2. Toodlers ( Umur 1-3 Tahun )

a. Pertumbuhan fisik

Pada bayi berat badan akan meningkat 4 kali pada umur 2,5 tahun dimana setiap tahu akn bertanbah
2-3 kg sedangkan tinggi badan bertambah panjang kira-kira 50% dari panjang badan umur 1 tahun
umtuk tahun keduanya. Sedangkan pada umur ke-3 penambahan sekitar 6-8 cm.

1. Perkembangan

1) Perkembangan motorik

Anak pada usia 12-18 bullan dapat berdiri sendiri, berjalan dengan tegak, dapat menumpuk 2 balok
keatas, minum dengan cangkir, buang air kecil lebih teratur. Sedangkan pada umur 18-24 bulan
sudah dapat duduk sendiri pada kursi yang kecil, mendorong dan menarik bola kedepan, menyusun
bangunan 3-4 balok, menggunakan sendok makan tanpa jatuh , mencoba membuat garis. Untuk
umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang pensil dengan baik, naik
tangga, menaruh pensil kedal;am botol, memakai sepatu sendiri.

2) Perkembangan bahasa

Pada usia 12-18 bulan suara lebih keras, menggelengkan kepala saat tidak setuju, mengatakan kata-
kata sederhana secara berulang-ulang, pada umur 18-24 bulan dapat menyebutkan bagian tubuh dan
nama benda, menggunakan kata tunggal, mengikuti langsung contoh kalimat, sedangkan pada umur
2-3 tahun dapat mengetahui satu warna, menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri,
mengerti arti lelah dan lapar, aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.

3) Perkembangan kognitif

Pada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin sendiri, dapat
memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada masing-masing tangga sambil
melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai keinginan yang besar untuk bebas melakukan
hal-hal yang disukainya. Pada umur 4 tahun dia dapat mengerti panjang dan pendek, berat dan
ringan dapat meneruskan imajinasi dan bercerita mencakup fantasi dan realita, dapat menuliskan
nama lengkap, dapat menyebutkan umurnya sendiri, anak laki-laki pada usia ini sering bertengkar
secara fisik meliputi menendang, memukul, menggigit, sedangkan anak perempuan lebih suka
berteriak pada temannya ketika tidak setuju. Sedangkan pada usia 5-6 tahun dia dapat
mengidentifikasikan warna, mulai lancer untuk berbicara mengklasifikasikan benda menurut
karektiristiknya.

3. Usia Sekolah ( 6-12 tahun)

a. Perumbuhan fisik

Berat badan meningkat sekitar 2-3 kg/thn sedangkan untuk tinggibadan setelahumur 7 tahun akan
bertambah 5 cm setiap tahunnya dan pada usia 13 tahun panjangnya tiga kali dari panjang lahir.
Pada saat mendekati usia 6 tahun mulai kehilangan giginya ( rontok ). Biasanya pada awal usia
sekolah gigi geraham mulai timbuh , sedangkan pada usia 12 tahun system saraf lebih kompleks
dan mampu menulis naskah.

b. Perkembangan

1) Perkembangan psikososial

Pada usia sekolah anak mengalami perubahan pergaulan dilingkungan sekolah atau masyarakat,
sehingga anak-anak tersebut mulai hidup dengan bebas dan mencari tujuan serta tingkah laku diluar
rumah. Pada saat usia ini anak belajar untuk menghasilkan sesuatu dan miulai untuk mengeksplor
keinginan seperti mengkoleksi binatang peliharaan dan bermain kartu. Anak usia sekolah
membutuhkan pengetahuan untuk keberhasilan mereka, contohnya dalam hal prestasi belajar,
partisipasi kelompok dalam mengembangkan ketrampilan olah raga .

Jika sesorang anak tidak dapat meningkatkan prestasi sesuai harapan orang tua, saat itulah
pertamakali anak belajar mengalami kegagalan dan bereaksi dengan anisietas dan bermusuhan.

2) Perkembangan kognitif

Anak pada usia sekolah biasanya menggunakan kalimat induktif “sebab” untuk memecahkan
masalah yang baru, dapat mengerti peristiwa yang terjasi, dapat menggunakan logika yang simple
seperti masa volume berat, serta menguasai dasar-dasar matematika.

3) Perkembangan motorik

Pada anak usia 8 tahun dapat bekajar untuk menulis dengan tangan, misalmnya : menulis angka dan
huruf dengan teliti, menggambar dan mewarnai, anak usia ini juga dapat mengerjakan pekerjaan
rumah, berlari, melomp[at, mengendarai sepeda, berenag dan menikuti gerakan yang diajarikan
seperti menari.

4. Remaja ( adolesecence )
Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu itu berinteraksi dengan masyarakat
dewasa. Dalam periode ini terjadi masa transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, baik fisik
dan perilaku maupun sifat, dalam periode ini akan terjadi perubahan yang terceoat dan universal
seperti:

1). Meningkatkan emosi

2). Perubahan bentuk tubuh

3). Berubahnya pol;a perilaku

Pada periode remaja mereka berusaha unutk mencari identitas diri yang menjelaskan siapakah
dirinya dan apakah perannya dalam masyarakat. Pada periode ini mereka sudahmulai memikirkan
cita-cita untuk masa derpannya.

1) Pertumubuhan fisik

Pertumbuhan berat badan seiring dengan tinggi badan. Wanita pada umur 10-14 tahun berat
badannya akan bertambah 7-25 kg dengan rata-rata 17,5 kg, sedangakan tinggi badanya akana
bertamabah 5-25 cm kira-kira 95% dari tinggi badan yang dicapai pada permulaaan mensturaai
sekitar umur 13 tahun dan rata-rata akan bertambah 20,5 cm, sedangkan untuk laki-laki pada umur
11-14 tahun berat badannya akan be4rtambah 7-30 kg dengan rata-rata23,7 kg, sedangkan untuk
pertambahan tinggi badan yang paling puncak adalah pada umur 15 tahun dengan rata-rata 27,5cm.

Proporsi tubuh

Bentuk tubuh seseorang dipenagruhi oleh banyak sedikitnya makanan yang dikonsumsi dan genetic
orang tuanya.

Organ seks

Organ seks laki-laki dengan perempuan mencapai ukuran yang matang pada akhir remaja tetapi
fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

2). Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitf pada manusia terjadi pada umur 12-15 tahun, mereka akan
mengembangkan keterampilan, kemampuan, kerja sama dan komunikasi untuk membuat rencan
menuju masa depannya.

D Pola tumbuh kembang.

1. Directional trends
a. Cephalocaudal kepal mengalami perkembangan pertama, lebih besar dan
bersifat kompleks. Semakin kearah tubuh bagian bawah semakion kecil terbentuk pada tahap
elanjutnya. Misalnya bayi terlebih dulu bias mengontrol kepalanya dari pada ekstremitasnya.

b. Proximodistal perkembngan dimulai dari pusat tubuh (midline) kebagian yang


menjauhi tubuh (perifer).

c. Differentition Perkembangan dari ysng sederhana kefungsi dan aktivitas yang lebih
kompleks. Perkembangan ini mencakup fisik, mental, social dan emosionnal.

2. Sequential ternds

Perkembngan ini sesuai dengan prinsip dan kontinyu dimana anak akan memulai tahap
perkembangan. Setiap tahapan awal akan mempengaruhi tahapan berikutnya. Hal ini dapat dilihat
darikemampuan motorik. Misalmya bayi akan beklajar mengarak sebelum berdiri dan berjalan.

3. Development pace

kecepatan perkembangan setiap anak berbeda. Perkembangana palaing cepat sebelum dan sesudah
lahir sampai dengan easrly childhood, kemudian akan meningkatkan kembali setelah masda
adolesense dan berhenti pada masa early adulthood.

4. Sensitive periods

Periode dimana individu lebih mudah dipengaruhi oleh hal-hal baik yang positif atau negative dari
linhkungan. Misalnya pada masa perkembangan fetus dimana fisiologinya akan mudah dipengaruhi
oleh berbagai factor.

E. Jenis tumbuh kembang

1. Fisik

Meliputi perubahan ukuran, fungsi organ padas individu.

2. Intelektual

a. Kepandaian berkomunikasi dan menangani materi yang bnersifat abstrak dan simbolik, seperti
berbicara, bermain, berhitung dan membaca.

b. Berkaitan dengan kematangan neurologik dan perilaku

3. Emosional

bergantung pada kemampuan bayi unuk:

a. Membentuk ikatan batin


b. Bercinta dan berkasih saying

c. Mengani kegelisahan akibat suatu frustasi

d. Mengelola rangsangan

F. Factor-faktoryang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Faktor heriditer

Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan (herediter) adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan
(marlow, 1998). Jenis kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi).

Ras atau suku bangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bebrapa suku
bangsa menunjukan karakteristik yang khas, misalnya suku asmat diirian jaya secra turun-menurun
berkulit hitam. Demikian juga kebangsaan tertentu menunjukan karakteristik tertentu seperti bangsa
asia cenderung pendek dan kecil, sedangkan bangsa Eropa dan Amerika cenderung tinggi dan
besar.

2. Factor lingkungan

Factor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
lingkungan prenatal, lingkungan eksternal, dan lingkungan internal anak.

a. Lingkungan prenatal

Lingkungan dalam uterus sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan fetus, terutama karena
adanya selaput yang melimuti dan melindungi fetus dari lingkungan luar. Berapa kondisi
lingkungan dalam uterus yang dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapatkan gizi adekuat baik secara kualitas maupun
kuantitas, gangguan endokrin pada ibu serperti menderita deabites mellitus, ibu yang mendapat
terapi sitostatika atau yang mengalami infeksi rubella, toksospllasmosis,sifilis dan herfes intinya,
apa yang dialami oleh ibu akan berdampak pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan fetus.

b. Pengaruh budaya lingkungan

Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka mempersepsikan dan
memahami kesehatan serta berperilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu yang sedang hamil.

Anda mungkin juga menyukai