Kompetensi Dasar :
Materi :
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel
tubuh dan juga disebabkan oleh bertambah besarnya sel.
Adanya multiplikasi dan bertambah besarnya ukuran sel berarti ada pertambahan
secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi hingga dewasa.
Konsepsi yaitu bertemunya sel telur dan sperma (IDAI, 2002).
Pada usia 9 bulan sampai 1 tahun, anak mampu melambaikan tangan, bermain bola,
memukul-mukul mainan, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.
Anak suka sekali bermain ci-luk-ba
Pada masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan lingkungan yang menjadi
dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih mandiri.
Kegagalan memperoleh perkembangan interaksi yang positif dapat menyebabkan
terjadinya kelainan emosional dan masalah sosialisasi pada masa mendatang.
Oleh karena itu, diperlukan hubungan yang mesra antara ibu (orang tua) dan anak.
Perkembangan motorik seorang bayi dikatakan terlambat saat ia tidak bisa melakukan
apa yang sudah bisa dilakukan bayi lain seusianya.
Keterlambatan perkembangan yang dialami bayi bisa berkaitan dengan perkembangan
motorik halus, bisa pula motorik kasar.
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut beberapa kemungkinan tanda keterlambatan
motorik halus yang bisa terjadi pada bayi sesuai usianya :
Karena 1000 hari pertama sejak dalam kandungan merupakan fase emas si kecil,
stimulasi harus dilakukan sejak dini.
Berikut cara menstimulasi si kecil sejak umur 0 bulan :
a. Bayi 0-3 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 1 bulan: Tangan dan kaki aktif bergerak/Kepala menoleh perlahan
b) Bayi 2 bulan: Mulai mengangkat kepala dan dada saat tengkurap karena
otot leher mulai kuat/Kepala mulai kuat menoleh kiri dan kanan
c) Bayi 3 bulan: Kepala mulai tegap saat didudukkan dengan sandaran
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Meletakkan si kecil dengan posisi tengkurap secara bertahap selama 5 -15
menit serta menetakkan mainan di depannya atau sejajarkan wajah petugas
sembari memanggil namanya.
b) Membelai kepala dan leher belakangnya, sehingga si kecil akan
mengangkat kepalanya.
c) Setelah 5 - 15 menit atau jika si kecil terlihat mulai tidak nyaman segera
bantu si kecil membalikkan posisi tubuhnya.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Saat si kecil mengepalkan telapak tangannya petugas dapat membuka
kepalan tangannya dengan menyentuh jari jemarinya satu persatu dan
luruskan.
b) Memijat lembut pada jari-jari si kecil dan menstimulasikan dengan mainan
lembut berwarna menyolok atau dapat mengeluarkan bunyi.
c) Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan gerakan dengan jari-jari
tangannya untuk menyentuh bagian tubuh si kecil misalnya mulut, telinga,
dll.
b. Bayi 4-6 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 4 bulan: Si kecil bisa tengkurap dan telentang
(berguling)/menggenggam benda
b) Bayi 5 bulan: Meraih dan memegang benda
c) Bayi 6 bulan: Duduk tanpa sandaran
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Menstimulasi mainan di atas kepala si kecil dengan memindahkan mainan
secara perlahan ke salah satu sisinya dengan membunyikan mainan
tersebut.
b) Pada posisi tummy time letakkan dan bunyikan mainan di depan si kecil.
c) Pada usia 6 bulan dan si kecil belum bisa duduk sendiri, petugass dapat
memposisikannya untuk duduk dengan hipseat atau mendudukannya pada
stroller.
d) Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsangnya belajar duduk sendiri.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Berikan teether agar si kecil belajar menggenggam.
b) Pada posisi tummy time letakkan mainan berwarna-warni dalam
jangkauannya untuk si kecil belajar meraih benda-benda tersebut.
c) Kenalkan si kecil dengan beragam tekstur benda-benda, seperti kain yang
halus, kasar dan berbulu atau bisa menstimulasinya dengan soft book.
c. Bayi 7-9 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 7 bulan: Mengambil benda dengan tangan
b) Bayi 8 bulan: Berdiri dengan berpegangan/bersuara atau mengucapkan ma
ma ma
c) Bayi 9 bulan: Mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Merangkak bersama si kecil
b) Berdirikan bayi di depan petugas baik berhadapan atau
membelakangi untuk melatih otot-otot kakinya.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta si kecil untuk meniru gerakan
ibu. Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi.
b) Berikan benda yang bisa digenggam atau bisa dengan memberikan finger
food
c) Berikan sendok kecil yang ringan untuk melatihnya makan dengan
menggunakan sendok
d. Bayi 10-12 bulan
1) Pada usia ini si kecil sudah belajar berdiri bahkan melangkah tanpa bantuan.
Selain itu si kecil juga mampu duduk tanpa sandaran dan memutar kepala ke
kiri dan kanan tanpa kehilangan keseimbangan. Mempertahankan
keseimbangan saat melempar bola dan bertepuk tangan.
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan untuk si
kecil berlatih menggapai benda.
b) Ajaklah si kecil untuk latihan berjalan di rumput atau taman untuk
semakin mengenal tekstur.
c) Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat si
kecil untuk melangkah.
Selain itu, ada beberapa jenis mainan yang dapat membantu si kecil dalam
mengembangkan kecerdasan motorik yakni bouncer atau ayunan, playmat atau
play gym, rattle, mainan di car seat atau stroller, soft book, teether, cermin bayi,
dan mainan pengantar tidur si kecil seperti boneka hewan, selimut kecil beboneka
ataupun bantal halus.