Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Kompetensi Dasar :

1. Menganalisis pertumbuhan dan tugas – tugas perkmbangan bayi ( 0 – 1 tahun ) :


a. Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
b. Merinci masa usia bayi
c. Menyebutkan ciri – ciri pertmbuhan masa bayi
d. Menyebutkan tugas perkembangan masa bayi
e. Menyebutkan penyebab gangguan pertumbuhan dan perkembangan usia bayi
2. Melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan usia bayi ( 0 – 1 tahun) :
a. Menyebutkan tanda gangguan pertumbuhan dan perkembangan masa usia bayi
b. Memberikan stimulus pertumbuhan dan perkembangan usia bayi

Materi :

1. Definisi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel
tubuh dan juga disebabkan oleh bertambah besarnya sel.
Adanya multiplikasi dan bertambah besarnya ukuran sel berarti ada pertambahan
secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi hingga dewasa.
Konsepsi yaitu bertemunya sel telur dan sperma (IDAI, 2002).

Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan) dalam struktur


dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2012).

2. Masa usia bayi

Masa bayi / infancy (umur 0-12 bulan) terbagi:


a. Masa neonatal usia 0 - 28 hari, terbagi menjadi:
1) Neonatal dini (perinatal) : 0 - 7 hari, dan
2) Neonatal lanjut: 8-28 hari
b. masa post - natal (pasca - natal) umur 29 hari sampai 12 bulan.
3. Ciri – ciri pertumbuhan masa bayi

Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat.


Umur 4-5 bulan berat badan bayi sudah 2x berat badan lahir dan umur 1 tahun sudah
3x berat badan saat lahir.
Sedangkan untuk panjang badannya pada 1 tahun sudah satu setengah kali panjang
badan saat lahir.
Pertambahan lingkar kepala juga pesat. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar
kepala sudah 50%.
Oleh karena itu perlu pemberian gizi yang baik yaitu dengan memperhatikan prinsip
menu gizi seimbang.

Tahapan pertumbuhan masa bayi :


a. Pada tiga bulan pertama (0 – 3 bulan)
Anak berusaha mengelola koordinasi bola mata untuk mengikuti suatu objek,
membedakan seseorang dengan benda, senyum naluri, dan bersuara.
Terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang yang cukup mendukung perkembangan
yang optimal pada masa ini.
Pada posisi telungkup, anak berusaha mengangkat kepala. Jika tidur telentang,
anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala ke samping.
b. Pada tiga bulan kedua (4 – 6 bulan)
Anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke kiri-kanan saat telungkup.
Setelah usia lima bulan anak mampu membalikkan badan dari posisi telentang ke
telungkup dan sebaliknya, berusaha meraih benda-benda di sekitarnya untuk
dimasukkan ke mulut.
Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang menyenangkan, misalnya diajak
bercanda, sebaliknya akan cerewet/menangis pada suasana tidak menyenangkan.
c. Pada enam bulan kedua (7 – 12 bulan)
Anak mulai bergerak memutar pada posisi telungkup untuk menjangkau benda-
benda di sekitarnya.
Sekitar usia sembilan bulan anak bergerak merayap atau merangkak dan mampu
duduk sendiri tanpa bantuan.
Bila dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil berpegangan.
Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih sempurna sehingga anak dapat
mengambil benda dengan menjepitnya.
Kehadiran orang asing akan membuat cemas (stranger anxiety) demikian juga
perpisahan dengan ibunya.

Pada usia 9 bulan sampai 1 tahun, anak mampu melambaikan tangan, bermain bola,
memukul-mukul mainan, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.
Anak suka sekali bermain ci-luk-ba
Pada masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan lingkungan yang menjadi
dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih mandiri.
Kegagalan memperoleh perkembangan interaksi yang positif dapat menyebabkan
terjadinya kelainan emosional dan masalah sosialisasi pada masa mendatang.
Oleh karena itu, diperlukan hubungan yang mesra antara ibu (orang tua) dan anak.

4. Tugas perkembangan masa bayi


Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan aspek-aspek
perkembangan yang dapat dipantau meliputi :

a. Perlembangan Gerak kasar (motorik kasar)


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti otot peut, punggung,
lengan, hinga kaki.
Contoh perkembangan motorik kasar yaitu duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. Perkembangan Gerak halus atau motorik halus
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil
seperti jari jemari hingga pergelangan tangan, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
Conth perkembangan motorik halus misalnya mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis dan sebagainya.
c. Kemampuan bicara dan bahasa
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri,
membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) tahap perkembangan anak menurut umur


sebagai berikut :
a. umur 0-3 bulan
1) mengangkat kepala setinggi 45 0
2) menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
3) melihat dan menatap wajah anda
4) mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
5) suka tertawa keras
6) bereaksi terkejut terhadap suara keras
7) bereaksi tersenyum ketika adiajak bicara atau tersenyum
8) mengenal ibu dengan pengelihatan, penciuman,pendengaran, kontak.
b. umur 3-6 bulan
1) berbalik dari telungkup ke terlentang
2) mengangkat kepala setinggi 90⁰
3) mempertahankan posisi kepala tatap tegak dan stabil
4) menggenggam pensil
5) meraih benda yang ada dalam jangkauannya
6) memegang tangannya sendiri
7) berusaha memperluas pandangan
8) mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
9) mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
10) tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri
c. umur 6-9 bulan
1) duduk (sikap tripoid-sendiri)
2) belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
3) merangakak meraih mainan atau mendekati seseorang
4) memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainnya
5) memungut 2 benda, masing-masing tangan memegang 1 benda pada saat
bersamaan
6) memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
7) bersuara tanpa arti, mamama, dadada, tatata
8) mencari mainan atau benda yang dijatuhkan
9) bermain tapuk tangan atau ciluk ba
10) bergembira dengan melempar benda
11) makan kue sendiri
d. umur 9-12 bulan
1) mengangkat benda keposisi berdiri
2) belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan dengan kursi
3) dapat berajalan dengan dituntun
4) mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang diingikan
5) menggenggam erat pensil
6) memasukkan benda ke mulut
7) mengulang menirukan bunyi ynag didengar
8) menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
9) mengekplorasikan sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
10) bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
11) senang diajak main “ciluk ba”
12) mengenal anggota keluarga, takut pada orang lain yang belum dikenal

5. penyebab gangguan pertumbuhan dan perkembangan masa usia bayi

Keterlambatan perkembangan motorik bayi bisa disebabkan oleh sejumlah faktor,


seperti :
a. faktor genetik,
b. kelahiran prematur,
c. infeksi selama kehamilan.
d. penyakit atau kondisi medis yang diderita bayi, seperti distrofi otot, cerebral
palsy, spina bifida, retardasi mental, sindrom fragile X, dan dyspraxia juga dapat
menyebabkan perkembangan motorik bayi jadi terlambat.

6. tanda gangguan pertumbuhan dan perkembangan masa usia bayi

Perkembangan motorik seorang bayi dikatakan terlambat saat ia tidak bisa melakukan
apa yang sudah bisa dilakukan bayi lain seusianya.
Keterlambatan perkembangan yang dialami bayi bisa berkaitan dengan perkembangan
motorik halus, bisa pula motorik kasar.
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut beberapa kemungkinan tanda keterlambatan
motorik halus yang bisa terjadi pada bayi sesuai usianya :

a. Bayi usia 0-3 Bulan


1) Tangannya tidak memiliki reflek untuk menggenggam jari Anda saat jari
tersebut didekatkan ke tangannya.
2) Belum dapat menggerakkan tangannya secara rileks dan memainkannya.
3) Belum dapat menggenggam mainan meski hanya sebentar.
b. Bayi usia 4-6 bulan
1) Belum dapat menggenggam mainan dalam waktu yang lama.
2) Belum dapat meraih benda yang ada di tangan Anda.
3) Belum dapat memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya.
c. Bayi usia 7-9 bulan
1) Belum dapat meremas makanan atau benda yang ada di tangannya.
2) Belum dapat memegang mainan dengan kedua tangan.
3) Belum dapat menunjuk atau menyentuh benda dengan jari telunjuk.
4) Belum dapat bertepuk tangan.
d. Bayi usia 10-12 bulan
1) Belum bisa memasukkan makanan ke mulutnya atau makan sendiri.
2) Belum dapat menjepit benda-benda kecil dengan ibu jari atau jari telunjuknya.
3) Belum dapat memegang mainan dengan satu tangan.

Berikut tanda keterlambatan perkembangan motorik kasar bayi sesuai usianya :


a. Bayi usia 0-3 bulan
1) Tidak memiliki kemampuan untuk mengangkat kepalanya sendiri dengan
menggunakan otot lehernya.
2) Saat usia bayi 3 bulan, bayi belum bisa mengangkat kepala dan dadanya ketika
sedang berbaring tengkurap.
b. Bayi usia 4-6 bulan
1) Belum dapat mengangkat bahu dan kepalanya saat sedang berada di posisi
tengkurap.
2) Belum dapat menegakkan kepalanya dengan stabil.
3) Belum bisa berguling secara perlahan.
c. Bayi 7-9 bulan
1) Belum bisa duduk dengan stabil dalam waktu yang lama.
2) Belum bisa merangkak.
3) Belum bisa berdiri dan berjalan merambat.
d. Bayi 10-12 bulan
1) Belum dapat menjaga keseimbangan dengan baik saat sedang berdiri sendiri.
2) Belum bisa berjalan, meski dengan bantuan.

7. Teknik stirmulasi pertumbuhan dan perkembangan masa usia bayi

Karena 1000 hari pertama sejak dalam kandungan merupakan fase emas si kecil,
stimulasi harus dilakukan sejak dini.
Berikut cara menstimulasi si kecil sejak umur 0 bulan :
a. Bayi 0-3 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 1 bulan: Tangan dan kaki aktif bergerak/Kepala menoleh perlahan
b) Bayi 2 bulan: Mulai mengangkat kepala dan dada saat tengkurap karena
otot leher mulai kuat/Kepala mulai kuat menoleh kiri dan kanan
c) Bayi 3 bulan: Kepala mulai tegap saat didudukkan dengan sandaran
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Meletakkan si kecil dengan posisi tengkurap secara bertahap selama 5 -15
menit serta menetakkan mainan di depannya atau sejajarkan wajah petugas
sembari memanggil namanya.
b) Membelai kepala dan leher belakangnya, sehingga si kecil akan
mengangkat kepalanya.
c) Setelah 5 - 15 menit atau jika si kecil terlihat mulai tidak nyaman segera
bantu si kecil membalikkan posisi tubuhnya.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Saat si kecil mengepalkan telapak tangannya petugas dapat membuka
kepalan tangannya dengan menyentuh jari jemarinya satu persatu dan
luruskan.
b) Memijat lembut pada jari-jari si kecil dan menstimulasikan dengan mainan
lembut berwarna menyolok atau dapat mengeluarkan bunyi.
c) Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan gerakan dengan jari-jari
tangannya untuk menyentuh bagian tubuh si kecil misalnya mulut, telinga,
dll.
b. Bayi 4-6 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 4 bulan: Si kecil bisa tengkurap dan telentang
(berguling)/menggenggam benda
b) Bayi 5 bulan: Meraih dan memegang benda
c) Bayi 6 bulan: Duduk tanpa sandaran
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Menstimulasi mainan di atas kepala si kecil dengan memindahkan mainan
secara perlahan ke salah satu sisinya dengan membunyikan mainan
tersebut.
b) Pada posisi tummy time letakkan dan bunyikan mainan di depan si kecil.
c) Pada usia 6 bulan dan si kecil belum bisa duduk sendiri, petugass dapat
memposisikannya untuk duduk dengan hipseat atau mendudukannya pada
stroller.
d) Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsangnya belajar duduk sendiri.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Berikan teether agar si kecil belajar menggenggam.
b) Pada posisi tummy time letakkan mainan berwarna-warni dalam
jangkauannya untuk si kecil belajar meraih benda-benda tersebut.
c) Kenalkan si kecil dengan beragam tekstur benda-benda, seperti kain yang
halus, kasar dan berbulu atau bisa menstimulasinya dengan soft book.
c. Bayi 7-9 bulan
1) Perkembangan motorik kasar/motorik halus:
a) Bayi 7 bulan: Mengambil benda dengan tangan
b) Bayi 8 bulan: Berdiri dengan berpegangan/bersuara atau mengucapkan ma
ma ma
c) Bayi 9 bulan: Mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Merangkak bersama si kecil
b) Berdirikan bayi di depan petugas baik berhadapan atau
membelakangi untuk melatih otot-otot kakinya.
3) Stimulasi motorik halus:
a) Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta si kecil untuk meniru gerakan
ibu. Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi.
b) Berikan benda yang bisa digenggam atau bisa dengan memberikan finger
food
c) Berikan sendok kecil yang ringan untuk melatihnya makan dengan
menggunakan sendok
d. Bayi 10-12 bulan
1) Pada usia ini si kecil sudah belajar berdiri bahkan melangkah tanpa bantuan.
Selain itu si kecil juga mampu duduk tanpa sandaran dan memutar kepala ke
kiri dan kanan tanpa kehilangan keseimbangan. Mempertahankan
keseimbangan saat melempar bola dan bertepuk tangan.
2) Stimulasi motorik kasar:
a) Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan untuk si
kecil berlatih menggapai benda.
b) Ajaklah si kecil untuk latihan berjalan di rumput atau taman untuk
semakin mengenal tekstur.
c) Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat si
kecil untuk melangkah.

Selain itu, ada beberapa jenis mainan yang dapat membantu si kecil dalam
mengembangkan kecerdasan motorik yakni bouncer atau ayunan, playmat atau
play gym, rattle, mainan di car seat atau stroller, soft book, teether, cermin bayi,
dan mainan pengantar tidur si kecil seperti boneka hewan, selimut kecil beboneka
ataupun bantal halus.

Anda mungkin juga menyukai