Anda di halaman 1dari 14

Tumbuh

kembang
bayi
0-1 tahun
a. PENGERTIAN tumbuh kembang
Pertumbuhan adalah bertumbuhnya bayi dari segi jasmani.
Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian bayi, dari seorang
mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya,
menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi
lingkungannya (Desmita, 2011).

Perkembangan bayi merupakan proses yang artinya, perkembangan itu


meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil
interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan
itu berjalan sebaik-baiknya, bayi perlu diasuh dan dibimbing oleh orang
dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga (Syah, 2008).
B. Cara deteksi Dini Tumbuh Kembang
Usia 0-12 bulan
Menurut Hidayat (2008) menyebutkan ciri dari tumbuh kembang sesuai usia
meliputi :
1. Dari lahir sampai 3 bulan :
a. Mampu mengangkat kepala
b. Mampu mengikuti obyek dengan matanya
c. Mampu melihat ke muka orang dengan tersenyum
d. Mampu bereaksi terhadap suara/bunyi
e. Mampu mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. Dari 3 sampai 6 bulan :
a. Mampu mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
b. Mulai belajar meraih benda yang ada dalam atau di luar jangkauannya
c. Menaruh benda-benda di mulutnya
d. Mampu tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
3. Dari 6 sampai 9 bulan :
a. Mampu duduk tanpa dibantu
b. Mampu tengkurap dan berbalik sendiri
c. Mampu merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d. Mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
Lanjutan .....

e. Mampu memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Mampu melempar benda-benda
g. Mampu mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
h. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
4. Dari 9 sampai 12 bulan :
a. Mampu berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Mampu berjalan dengan dituntun
c. Mampu menirukan suara
d. Mampu belajar menyatakan satu atau dua kata
e. Mampu mengerti perintah sederhana atau larangan
f. Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
g. Berpartisipasi dalam permainan
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang usia 0-12 bulan

1. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai
tumbuh kembang bayi, faktor herditer meliputi faktor bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku
bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan
cenderung cepat dibandingkan dengan bayi perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu.
Baik bayi laki-laki atau bayi perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ketika
mereka mencapai masa pubertas (Hidayat, 2008).

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi
lingkungan prenatal (yaitu lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu
lingkungan setelah bayi lahir). Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor lingkungan prenatal
1). Gizi pada waktu ibu hamil
2). Zat kimia atau toksin
3). Hormonal
b. Faktor lingkungan postnatal
. 1). Budaya  lingkungan
Dalam hal ini adalah budaya dalam masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bayi, budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang mempersepsikan
pola hidup sehat.
Lanjutan .....

2). Status sosial ekonomi


Bayi dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan
gizinya cukup baik dibandingkan dengan bayi dengan sosial ekonomi rendah.
3). Nutrisi
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan, dalam
nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
4). Iklim dan cuaca
Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh namun pada saat musim
yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau
sumber makanan sangatlah sulit.
5). Olahraga atau latihan fisik
Dapat memacu perkembangan bayi karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga
suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur serta dapat meningkatkan stimulasi perkembangan
tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya.
Lanjutan .....

6). Posisi bayi dalam keluarga


Secara umum bayi pertama memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat
berkembang karena sering berinteraksi dengan orang dewasa namun dalam perkembangan
motoriknya kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara
kandungnya, sedangkan pada bayi kedua atau tengah kecenderungan orang tua yang sudah biasa
dalam merawat bayi lebih percaya diri sehingga kemamapuan bayi untuk beradaptasi lebih cepat
dan mudah meski dalam perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan dengan anak
pertamanya.
3. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang bayi antara lain hormon somatotropin, tiroid
dan glukokortikoid. Hormon somatotropin (growth hormone) berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan
tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilago dan system skeletal, hormone tiroid
berperan menstimulasi metabolisme tubuh. Hormon glukokortiroid mempunyai fungsi menstimulasi
pertumbuhan sel intertisial dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk memproduksi
estrogen), selanjutnya hormon tersebut menstimulasi perkembangan seks, baik pada bayi laki-laki maupun
perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya (Hidayat, 2008).

D. Kebutuhan Dasar Usia 0-12 bulan


1. Kebutuhan fisik (asuh)
a. Nutrisi/gizi merupakan kebutuhan terpenting
b. Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi/bayi yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
c. Tempat tinggal yang layak
d. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
e. Pakaian
f. Kesegaran jasmani, rekreasi
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan bayi merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh
kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan kasih sayang
Lanjutan ....

ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh
kembang bayi baik fisik, mental maupun sosial emosi.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah)


Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada bayi. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental
psikososial ; kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian,
moral-etika, produktivitas dan sebagainya.
E. Stimulasi Dalam Tumbuh Kembang Usia 0-12 bulan
Stimulasi sangat penting dalam perkembangan bayi, karena bayi yang mendapat stimulasi
akan lebih cepat berkembang dibandingkan bayi yang kurang mendapat stimulasi. Berbagai
macam stimulasi seperti visual, verbal, auditif, taktil, dapat mengoptimalkan perkembangan
Lanjutan ......

bayi. Cara memberikan stimulasi pada bayi yaitu :

1. Usia 0-3 bulan


a. Stimulasi motorik kasar
1). Posisikan bayi dalam posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk melatih
kekuatan motoriknya.
2). Beri semangat bayi untuk mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap.
Meletakkan cermin atau gambar besar di depan, atau menyelaraskan wajah ibu dengan bayi
saat memanggil namanya.
Membelai kepala dan leher, sehingga bayi akan mengangkat kepalanya .
b. Stimulasi motorik halus
1). Ketika bayi mengepalkan telapak tangannya, ibu dapat membuka kepalan tangannya,
jari-jari ibu menyentuh jari-jari satu per satu dan meluruskannya seperti memijat.
2). Berikan pijatan lembut di jari-jari kecil dan berikan mainan yang lembut dengan warna
mencolok  dan dapat juga keluarkan bunyi-bunyian untuk mendorongnya bereaksi.
Lanjutan .....

3). Pegang jemari bayi kemudian lakukan gerakan lengan menyilang di dadanya. Gerakan
ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan punggung atas.

2. Usia 4-6 bulan


a. Stimulasi motorik kasar
1). Membunyikan mainan di atas kepala bayi dan menggerakannya perlahan ke satu sisi.
Ini akan merangsang bayi untuk miring dan menggulingkan badan.
2). Baringkan dalam posisi tengkurap kemudian bunyikan mainan dari atas atau depan
sehingga kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini dapat melatih otot-otot leher.
3). Dudukkan di kursi untuk merangsangnya agar mampu duduk sendiri, dengan
pengawasan orang tua.
b. Stimulasi motorik halus
1). Memberikan mainan yang memiliki pegangan dan dapat digigit sehingga bayi terus-
menerus menggenggam.
2). Letakkan bayi dalam posisi tengkurap. Lalu letakkan mainan berwarna-warni dalam
jangkauan dan biarkan bayi mencoba untuk mengambil mainan tersebut.
3). Kenalkan bayi dengan tekstur yang beragam pada objek di dalam rumah, seperti kain
Lanjutan .....

yang kasar dan halus.


4). Memberikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan suara.
3. Usia 7-9 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1). Menempatkan cermin di depan bayi. Biarkan dia melakukan gerakan-gerakan yang
mengangkat punggung dan pantat, serta ayunkan itu maju dan mundur.
2). Merangkaklah bersama-sama bayi untuk melatihnya keseimbangan tubuh.
3). Latih berdiri untuk melatih otot kakinya.
b. Stimulasi motorik halus
1). Melakukan gerakan dengan jari-jari dan meminta bayi untuk meniru gerakan ibu.
Lakukan buka tutup tangan sambil bernyanyi.
2). Memberikan obyek yang dapat digenggam seperti tongkat drum, sendok, garpu, dan
sebagainya.
3). Memberikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan menggunakan sendok
makan.
4. Usia 10-12 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1). Tempatkan mainan di lokasi yang dapat diraih dan dipindah gerakkan bayi.
Kemudian, berikan semangat untuk mencapai objek sambil menepuk-nepuk lantai.
Lanjutan ....

2). Ajak bayi mencoba berjalan di rumput taman atau kebun.


3). Melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan berikan semangat dengan
meminta bayi untuk mengayunkan kaki langkah demi langkah. Usia satu tahun bayi
sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipandu, tetapi jika bayi Anda belum mampu, terus
berikan stimulus agar berjalan.
b. Stimulasi motorik halus
1). Siapkan sebuah kotak mainan dan isi dengan berbagai mainan. Stimulasi bayi
untuk memindahkan objek dari tempatnya dan kemudian diletakkan pada tempatnya
kembali.
2). Beri kesempatan bayi untuk makan menggunakan sendok plastik dan makan
sendirian di kursinya.
3). Susun mainan warna-warni dan membiarkan dia memasukkan objek untuk
melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai