Anda di halaman 1dari 13

.

BAHAN AJAR

A. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pertumbuhan dan tugas – tugas perkembangan bayi 0-1 tahun
4.7 Melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-1 tahun
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Menjelaskan pertumbuhan dan tugas-tugas perkembangan bayi (0-1 tahun) (C1)
3.7.2 Menentukan perkembangan dan tugas-tugas bayi (0-1 tahun) ( C3)
3.7.3 Mengukur tingkat pertumbuhan dan tugas-tugas perkembangan usia bayi (0-1
tahun) ( C4)

4.7.1 Melakukan persiapan alat dan media pemeriksaan pertumbuhan dan


perkembangan bayi (0-1 tahun) ( P2)
4.7.2 Melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan tahap pertumbuhan dan
perkembangan bayi (0-1 tahun) (P2)

C. Deskripsi singkat isi BAB


Ruang lingkup pendahuluan mencakup materi konsep tumbuh kembang,
bentuk pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-1 tahu, dan cara mengukur pertumbuhan
bayi 0-1 tahun untuk sasaran pembelajaran siswa SMK asisten keperawatan kelas X.
Dibagian BAB penyajian berisikan materi pengertian tumbuh dan kembang, jenis-
jenis tumbuh kembang, ciri-ciri tumbuh kembang, factor tahapan tumbuh kembang
bayi (0-1 tahun), bentuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (0-1tahun) beserta
rangkuman dari materi, bahan ajar ini juga menjelaskan kegiatan belajar di dalam
kelas maupun dilaboratorium, untuk soal tes formatif akan terlampir di dalam tugas
LKPD baik pengetahuan maupun keterampilan.

D. Relevansi
Melalui materi ajar tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun dapat menjawab Masalah
bagaimana dapat menangani bayi dengan baik, dengan mengukur tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya sehingga menambah wawasan siswa profesi
keperawatan dalam melakukan perawatan bayi dengan baik, ilmu yang bermafaat
bagi diri sendiri dan bekal siswa untuk dunia industri.

E. Uraian Materi
1. Konsep Tumbuh Kembang
Pengertian tumbuh kembang Pertumbuhan berkaitan dengan adanya perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, bersifat
kuantitatif sehingga bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), dan
dapat diukur dalam ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan
keseimbanganmetabolik (retensi kalsium dan nitrogentubuh). Sementara itu,
perkembangan (development) erkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang tersistem dengan organ
memenuhi fungsinya masing-masing. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual,
dan tingkah laku sebagai hasil sosialisasi atau interaksi dengan lingkungannya.
Jenis-jenis tumbuh kembang
- Fisik
Perkembangan secara fisik yang umum terjadi pada anak adalah bertambah
sempurnanya fungsi organ. Tumbuh kembang fisik meliputi peribahan dalam ukuran
besar dan fungsi individu. Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekuler ang
sederhana hingga pada proses metabolism kompleks dan peribahan bentuk fisik
dimasa pubertas
- Intelektual
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepadaian berkomunikasi dan
kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti bermain,
berbicara, berhitung dan membaca
- Emosional
Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku social lingkungan anak.
Misalnya tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi dalam
bentuk ikatan batin dan kemampuan untuk cinta kasih.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Menurut Cahyaningsih (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan secara umum terdapat dua faktor utama, yaitu:
a. Faktor genetik Faktor genetik atau keturunan adalah modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui genetik yang terkandung didalam
sel telur yang telah dibuahi, dapat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Faktor genetik antara lain adalah jenis kelamin, suku bangsa, keluarga, umur, dan
kelainan genetik.
b. Faktor lingkungan Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini
merupakan lingkungan bio-fisik-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap
hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat. Lingkungan prenatal lingkungan
ketika masih didalam kandungan dan faktor lingkungan postnatal adalah
lingkungan stelah kelahiran.

Tabel 1.1 Faktor lingkungan postnatal

N0 Lingkungan Cakupan
1 Biologi Meliputi ras, jenis kelamin, gizi,
perawatan kesehatan, penyakit kronis,
dan fungsi metabolism.
2 Fisik Meliputi sanitasi, cuaca, keadaan
rumah, dan radiasi
3 psikososial Meliputi stimulasi, motivasi belajar,
teman sebaya,sters, sekolah, cinta
kasih,interaksi anak dengan orang tua.
4 Keluarga dan Meliputi pekerjaan atau pendapatan
adat istiadat keluarga, pendidikan orang tua,
stabilitas rumah tangga, kepribadian
orang tua
c. Faktor pola asuh
Pola asuh sangat memengaruhi tumbuh kembang anak, terutama perhatian
dan kasih sayang yang sangat mendukung dan dibutuhkan anak dalam
pertumbuhannya.

3. Tahap-tahap perkembangan bayi umur 0-1 tahun


Tahap-tahap perkembangan bayi umur 0-1 tahun di bagi menjadi 4 trimenon, uraiannya
sebagai berikut:

a. Trimenon Pertama ( Tahap perkembangan bayi usia 0-3 bulan). Pada tahap ini bayi
idealnya sudah bisa:
• Mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
• Menggerakan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
• Melihat dan menatap wajah orang lain yang berada di depannya.
• Mengoceh spontan.
• Suka tertawa.
• Bereaksi terkejut terhadap suara keras.
• Membalas senyuman.
• Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
visual.

b. Trimenon Kedua ( Tahap perkembangan bayi usia 3 sampai 6 bulan.) Pada tahap
tersebut, bayi telah mampu:
• Berbalik dari telungkup ke telentang.
• Mengangkat kepala setinggi 90 derajat dan mempertahankan posisi Kepala
tersebut tetap tegak dan stabil.
• Menggenggam kuat mainan.
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
• Memegang tangannya sendiri.
• Berusaha memperluas pandangan.
• Mengarahkan matanya pada benda benda kecil.
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
• Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik saat bermain
sendiri.

c. Trimenon Ketiga ( Tahap perkembangan bayi umur 6 sampai 9 bulan). Pada usia 6-9
bulan bayi idealnya sudah bisa:
• Merangkak untuk bisa meraih mainan atau mendekati seseorang.
• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya saat duduk.
• Memungut dua benda,q masing-masing tangan memegang satu benda pada
saat bersamaan.
• Bersuara tanpa arti, misalnya: " mamama", "bububu" dan "tatata".
• Menjatuhkan mainan agar mendengar bunyi dari benda yang di jatuhkannya.
• Bermain tepuk tangan.
• Mulai tertawa bila diajak main, "ciluk baa" misalnya, dan menangis bila kita
bermain " menangis".
• Bergembira dengan melempar benda benda di sekitarnya.
• Makan kue sendiri.

d. Trimenon ke empat ( Tahap perkembangan bayi umur 9 -12 bulan). Pada usia 9 bulan
sampai 1 tahun, anak seharusnya mampu:
• Menarik badannya ke posisi berdiri dari posisi berlutut.
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
• Menggenggam erat mainan yang disukainya.
• Gemar memasukan benda ke mulut untuk mengenalnya.
• Mengulang atau menirukan bunyi yang di dengar.
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
• Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin menyentuh apa saja.
• Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan.
• Senang bila di ajak bermain, seperti," ciluk baa".
• Mulai mau berjalan dengan dituntun.
• Mengeluarkan lengan/badan untuk meraih mainan yang di inginkan.
• Mulai mengenal anggota keluarga dan takut pada orang yang belum dikenal.
e. Bentuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (0-1 tahun)
SOP PENGUKURAN BERAT BADAN

PENGERTIAN Suatu tindakan pada pasien untuk mengukur berat badan dengan
menggunakan alat pengukur timbangan badan.
TUJUAN Sebagai pedoman bagi petugas dalam Pelaksanaan pengukuran BB dewasa/
anak.
REFERENSI KeperawatanDasar, Manual KeterampilanKlinis. Elseiver. 2015.
PROSEDUR a. Siswa memanggil pasien
b. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekammedis
c. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
d. Petugas mempersiapkan alat yang akan digunakan
e. Petugas memastikan jarum penunjuk timbangan menunjuk pada
angka nol
f. Petugas memerintahkan pasien melepas jaket, alas kaki dan tas
g. Petugas meminta pasien untuk berdiri di atas timbangan
h. Petugas membaca jarum penunjuk skala
i. Petugas mempersilahkan pasien turun dari timbangan
j. Petugas menginformasikan hasil penimbangan BB
k. Petugas mencatat hasil pengukuran BB ke rekammedis

UNIT - RekamMedik
TERKAIT - KIA / KB
- PemeriksaanUmum
- GawatDarurat
REKAMAN No Yang dirubah Isi perubahan Tanggalmulai
HISTORIS diberlakukan
PERUBAHAN
Unit : ……………………………………………

NamaPetugas : ……………………………………………

TanggalPelaksanaan :……………………………………………

TIDAK
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 Apakah petugas memanggil pasien?
2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien dengan
rekammedis?
3 Apakah petugas menjelaskan pada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan?
4 Apakah petugas mempersiapkan alat yang akan
digunakan?
5 Apakah petugas memastikan jarum penunjuk timbangan
menunjuk pada angka nol?
6 Apakah Petugas memerintahkan pasien melepas jaket,
alas kaki dantas?
7 Apakah Petugas meminta pasien untuk berdiri di
atastimbangan/ naik keatas timbangan?
8 Apakah Petugas membaca jarum penunjuk skala?
9 Apakah Petugas mempersilahkan pasien turun dari
timbangan?
10 Apakah Petugas menginformasikan hasil penimbangan
BB?
11 Apakah Petugas mencatat hasil pengukuran BB kerekam
medis?
Jumlah
MENGUKUR TINGGI BADAN Disahkan oleh
No.
: Kepala Puskesmas
Dokumen
Buleleng II
No. Revisi :
Tanggal
:
Terbit
SOP
PUSKES Halaman :
MA S
BULELE
NG II

1. Definisi Cara untuk mengetahui tinggi badan


2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan
dengan benar
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas , JNPK-KR, YBP-SP,
Jakarta, 2004
5. Prosedur 1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Menganjurkan pasien melepas alas kaki
3. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat
pengukuran, menghadap petugas
4. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien.
5. Melihat skala yang ada pada pengukur TB.
6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai
alas kaki kembali.
7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA
BAYI

No. Dokumen SOP /UKP / 7. /SLD


No. Revisi -
SOP
Tanggal terbit 01 Februari 2017
Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
SALIDO

1. Pengertian Pengukuran lingkar kepala adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui ukuran lingkar kepala anak dalam batas normal atau tidak.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan pengukuran lingkar kepala anak.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUS/II/2017 Tentang
jenis pelayanan di puskesmas salido
4. Referensi Potter, 2000, perry guide to basic skill and prosedur dasar, edisi III, alih bahasa
ester monica, penerbit buku kedokteran EGC
5. Prosedur • Alat ukur lingkar kepala (sentimeter)

Bahan : ATK
7. DiagramAlir
1. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala bayi
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka nol
3. Tanyakan tanggal lahir bayi/balita
4. Hitung umur bayi atau anak
Rangkuman

1. Pertumbuhan identik dengan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara quantitatif dapat diukur. Sementara itu perkembangan (development)
erkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang tersistem dengan organ memenuhi fungsinya masing-
masing
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
a. Genetic
b. Herediter
c. Lingkungan
3. Bayi mengalami pertumbuhan cepat dalam proses tumbuh kembang manusia. Hal ini
dapat diketahui dengan cara mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dada,
lengan, dan lain-lain.
4. Melaksanakn praktikum harus sesuai dengan SOP yang disediakan.

Anda mungkin juga menyukai