Anda di halaman 1dari 25

KEPERAWATAN ANAK I

Konsep Tumbuh Kembang Anak

Disusun oleh :

Yustika Damayanti 1610711119

Santi SH 1610711120

Juliant Imanuel 1610711121

Naziah Prihandini 1610711122

Siti Juharotul F 1610711123

Rizky Arjuna 1610711124

Dosen mata kuliah : Ns. Susanti Widiastuti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An


Jurusan : S-1 Keperawatan
Fakultas : Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jakarta

Tahun 2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak memiliki sesuatu yang khas dalam diri mereka yaitu selalu tumbuh dan
berkembang mulai dari lahir sampai pada usia remaja. Tumbuh kembang itu sendiri
merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan
selalu diiringi dengan perkembangan yang merupakan pengoptimalan bagi fungsi tubuh
yang dimiliki oleh sang anak. Seorang anak memiliki ciri tumbuh yang khas yang
membedakannya dengan orang dewasa.
Dalam menjalani pertumbuhan dan perkembangan seorang anak melewati beberapa
periode penting yang sistematis dan berkaitan antara satu periode dengan yang lainnya.
Adapun beberapa periode atau masa yang dilewati seorang anak untuk tumbuh antara lain
toddler, pra sekolah, usia sekolah dan remaja. Keempat periode pertumbuhan ini
merupakan periode dimana pertumbuhan dan perkembangan sangat diaharapkan untuk
dapat berlangsung secara optimal terutama pada toddler dan pra sekolah.
Dalam setiap periode pertumbuhan dan perkembangan terdapat beberapa segi dari
sang anak yang terus mengalami perubahan dan kemajuan, hal-hal ini antara lain fisik,
motorik, kognitif, emosi, psikososial, dan bahasa. Pada makalah ini akan dibahas mengenai
tahap gtumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai pada periode remaja dan juga
beberapa pertumbuhan dan perkembangan yang menyertainya.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
tahhap tumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai remaja dan beberapa
pertumbuhan serta perkembangan dari masing-masing tahap dan dihharapkan pembaca
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah guna memberikan pemahaman dan
pengetahuan baik kepada pembaca maupun penulis bagaimana tahap pertumbuhan dan
perkembangan normal pada anak. Dan juga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan
dalam mengetahui dan mengikuti tahap tumbuh kembang anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
b. Perkembangan (development)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan
tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan
berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa
itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapai tumbuh kembang
yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik
seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu genetik,
lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang
berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

2.2 Tahap Tumbuh Kembang Anak Toddler


A. Pengertian Toddler
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode
ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol
orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan
periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan
intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
3
Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, penegelompokkan
tersebut ialah:
a. Anak usia 12-18 bulan
b. Anak usia 18-24 bulan
c. Anak usia 24-36 bulan
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 12-18 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik
 Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada umur tahun ke dua dan nafsu makan
menurun.
 “Lemak bayi” dibakar oleh gerakan yang bertambah.
 Lumbar lordosis berlebihan membuat perut menonjol.
 Pertumbuhan otak, disertai mielinisasi yang berlanjut, menghasilkan
penambahan lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1 tahun.
 Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian
lagi tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani
cenderung berjalan lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat
dengan menyelidiki obyek-obyek secara terperinci barjalan lebih lambat. Berjalan
lebih awal tidak berkaitan dengan perkembangan di bidang-bidang lain.
 Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak dapat berjalan menjauhi
orangtuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak menggunakan
ibunya sebagai tempat perlindungan untuk menentramkan hati.
b. Perkembangan Kognitif
 Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena pendekatan, pemegangan,
dan pelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke hal-hal
yang menarik.
 Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara baru
untuk menciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau
meletakan barang kedalam tempat kaset video.
 Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada maksud-maksud
tujuannya (sisir untuk rambut, cangkir untuk minum).
 Meniru orangtua dan anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang
penting.

4
 Permainan khayalan yang berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura
minum dari cangkir kosong).
c. Perkembangan Emosi
Bayi-bayi yang mungkin telah mencapai dan melakukan hal yang baru bagi
dirinya cenderung memiliki sifat emosi yang lebih tinggi.. Bila mereka mulai
berjalan, perubahan suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru belajar
berjalan digambarkan seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan mereka yang
baru
Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai “tempat aman”
untuk penjelajahan merupakan hal yang penting bagi anak untuk dapat
mengeksplorasi dirinya, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang baik
dan lebih dapat memberikan pengaruh positif dan menjadikan anak itu memiliki sifat
yang baik. Anak yang mendapat kasih sayang yang baik tentunyha akan memiliki
perkembangan emosi yang baik karena telah terbiasa dengan kasih dan sayang yang
didaptkannya sebelumnya.
d. Perkembangan Bahasa
Komunikasi penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi
antara bayi dan yang merawatnya. Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-
kata pertama mulai muncul pada usia 9-18 bulan, kebanyakan anak dapat
mengucapkan setidaknya 1 sampai 2 kata pada usia 1 tahun. Ketika bayi mulai
mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12 bulan , mereka mulai menanggapi
dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana.
Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan
menggunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda dan
nama sendiri. Anak yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku
kata yang banyak tetapi tidak tampak marah ketika tidak ada yang mengerti.
Sebagian besar komunikasi keinginan dan ide berlanjut menjadi non-verbal.
C. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 18-24 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik
Perkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada usia ini, pada usia ini terjadi
perkembangan keseimbangan dan kelincahan serta kemampuan untuk berlari dan
menaiki tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap meskipun pertumbuhan
kepala terjadi agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa didapatkan pada usia 2
tahun, dengan pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada beberapa tahun ke depan.
5
b. Perkembangan Kognitif
Pada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang menandai
kesimpulan periode sensorimotor.
 Obyek permanen benar-benar didirikan
 Anak yang baru belajar berjalan mengharapkan adanya obyek yang dapat
digerakan walaupun benda itu tidak dapat dilihat karena sedang bergerak.
 Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan anak memperlihatkan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
 Menggunakan tongkat untuk menggunakan mainan yang ada di
luar jangkauannya. Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan yang
tidak lagi terikat pada tubuh balita itu sendiri (mulai bermain imajinasi dengan
objek lain)
c. Perkembangan Emosi
Pada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan
untuk menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini
digambarkan sebagai penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya
kesadaran dari kemungkinan berpisah. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa
mereka tidak bisakemana-mana tanpa bersama-sama anaknya. Tidur sendiri
seringkali sangat sulit,dengan banyaknya kesalahan awal dan kemarahan. Anak-
anak terkadan membutuhka objek atau barang transisi yang dapat digunakan untuk
memberikan perasaan tenang dan aman seperti yang diberikan oleh orang tua.
Saat perasaan anak berkembang akan dirinya, mereka mulai mengerti
perasaanorang lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk anak lainnya
yangmendapatkan distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang sakit.
Merekamulai mengerti perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini
mendorongmereka untuk menahan perilaku agresif mereka.
d. Perkembangan Bahasa
Mungkin perkembangan yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa.
Memberi nama objek bertepatan dengan kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah
menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak
berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100 pada usia 2
tahun. Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai
menggabungkan kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan

6
tata bahasa. Pada tingkat ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti “berikan bola
itu dan pakai sepatumu”. Bahasa juga memberikan anak perasaan mengontrol
lingkuangan sekitarnya,seperti “selamat tinggal” atau “malam-malam”.
Kemunculan bahasa lisan menandakan berakhirnya periode sensorimotor. Seperti
anak-anak yang baru berjalan-jalan Anak-anak belajar menggunakan simbol-simbol
untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikanmasalah, kebutuhan untuk kognisi
didasarkan pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi berkurang.
D. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 24-36 Bulan
a. Perkembangan motorik
Anak umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang
pensil dengan baik, naik tangga, menaruh pensil kedalam botol, memakai sepatu
sendiri.
b. Perkembangan bahasa
Pada usia ini si anak biasanya sudah mulai dapat mengetahui satu warna,
menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri, mengerti arti lelah dan
lapar, aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.
c. Perkembangan kognitif
Pada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin
sendiri, dapat memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada
masing-masing tangga sambil melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai
keinginan yang besar untuk bebas melakukan hal-hal yang disukainya.
d. Keterampilan utama
 Sudah bisa menyebutkan kurang lebih 6 anggota tubuhnya, apap yang
diucapkannya sudah mulai dapat dipahami, dan dapat mengucapkan kalimat
sebanyak 2-3 kata.
 Bisa menyusun balok sebanyak 6 buah, dan cara berjalan lebih tertata.
 Bisa melompat dengan kedua kakinya, dan bisa membukakan pintu.
 Bisa menggosok gigi, tetapi masih dengan bantuan orang lain.
 Sudah bisa menyebutkan namanya sendiri.
 Sudah bisa melakukan percakapan sederhana.
 Sudah bisa mengenali kegunaan 2 benda yang dikenalnya, kalimatnya sudah
terdiri dari 3-4 kata, dan dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti, melompat dan
meloncat.
e. Keterampilan yang akan dikuasai
7
 Membicarakan tentang dirinya sendiri, bisa menyesuaikan benda-benda
berdasarkan kategori, dan sudah bisa berjalan menuruni tangga.
 Bisa menggunakan kata ganti seperti, saya dan kamu, serta dapat mencuci dan
membersihkan tangan sendiri.
 Sudah mulai mengerti dengan istilah seperti, besar, halus, dll.
 Senang menggambar lingkaran.
 Bisa berdiri dengan satu kaki secara bergantian dalam beberapa saat, mengenal
alfabet lebih banyak, dan sudah bisa menggosok giginya sendiri.
 Bisa melakukan naik turun tangga dengan lancar, sudah mulai menggunakan
istilah diatas, didalam, disana, 75% ucapannya sudah mulai bisa dimengerti
dengan jelas, dan dapat menyusun balok sebanyak 8 buah.
 Bisa melakukan lompat di tempat dan melompati sesuatu, sudah mengerti 2/3
permintaan atau perintah, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3.
f. Keterampilan lebih lanjut
 Sudah mulai mengerti kata-kata seperti, 'nanti' atau 'sebentar lagi', sudah mengerti
perbedaan gender laki-laki dan perempuan, serta mulai belajar melompat.
 Sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, dan bisa membuat gambar garis
vertikal.
 Sudah mulai mengenal alfabet, serta dapat menjaga keseimbangan seperti berdiri
dengan satu kaki.
 Bisa mengenakan pakaiannya sendiri, menyebutkan beberapa warna, dan sudah
tahu tentang nama temannya.
 Bisa menggunakan 2 kata sifat, bisa menggambar silang, dan sudah mulai
mengerti jika orang lain menanyakan fungsi tempat.
 Sudah bisa melakukan toilet training, bisa menggoyang-goyangkan ibu jari
(jempol), bisa melakukan berbagai ekspresi emosi seperti, senang, marah, sedih,
takut dsb, serta bisa menggambar seperti orang yang digambar hanya dengan
lingkaran dan garis silang saja.
 Bisa melakukan berdiri di atas satu kaki secara bergantian selama 3 detik, dan
sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri baik celana maupun baju.

2.3 Tahap Tumbuh Kembang Anak Prasekolah

8
Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun
(Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam
potensi. Potensi- potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tersebut
berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya pengembangan potensi- potensi
itu akan mengakibatkan timbulnya masalah.
Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang me
nyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai me masuki pendidikan
dasar (Supartini,2004)
Sebagai anak yang baru berjalan, anak belajar untuk berjalan menjauhi dan
mendekati ke orang dewasa yang dekat atau orangtuanya. Saat usia prasekolah, anak-anak
menjelajahi pemisahan emosional, bertukar-tukar antara perlawanan manja dan gembira,
antara berani menjelajah dan sifat melekat. Dengan bertambahnya waktu yang didapat di
kelas atau tempat bermain kemampuan anak untuk beradaptasi kepada aturan baru dan
hubungan akan baik. Anak-anak prasekolah mengetahui bahwa mereka dapat berbuat lebih
dari yang sebelumnya, tetapi mereka juga sangat sadar dengan keterbatasan yang diberikan
kepada mereka oleh orang dewasa dan kemampuan terbatas mereka.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertambahan berat badan dan tinggi badan biasanya berjalan konstan
selama periode pra sekolah. Pada akhir tahunan kedua, pertumbuhan tubuh dan otak
lambat, dengan penurunan yang seimbang pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan, dan
timbulnya kebiasaan makan yang ”memilih-milih”. Rata-rata pertambahan berat badan
anak kira-kira 2 kg dan tinggi badan 7-8 cm setiap tahun. Berat badan lahir bertambah
410.
kali saat usia 2 ½ tahun. Ketika berusia 4 tahun rata-rata berat yaitu 40 lb dan
tinggi 40in. Kepala akan tumbuh hanya bertambah 5 cm antara usia 3 sampai 18 tahun.
Anak-anak dengan timbunan adipositas awal (pertambahan pada massa index tubuh)
mempunyai resiko untuk gemuk ketika dewasa.
Pertumbuhan organ seksual sepadan dengan pertumbuhan somatis.
Anak prasekolah mempunyai genu valgum atau pes planus ringan. Batang tubuh
langsing seperti pemanjangan tungkai. Energi fisik memuncak, dan kebutuhan tidur
menurun sampai 11-13 jam/hari, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman
penglihatan mencapai 20/30 pada usia 3 tahun dan 20/20 pada usia 4 tahun. Semua 20
gigi primer telah muncul pada usia 3 tahun.

9
Kontrol buang air besar dan buang air kecil muncul saat periode ini,
dengan”kesiapan” untuk ke toilet mempunyai variasi individu dan budaya yang luas.
Anak perempuan cenderung lebih awal dan lebih cepat terlatih daripada anak laki-
laki.”Ngompol” normal sampai usia 4 tahun pada anak perempuan dan 5 tahun pada
anak laki-laki. Banyak anak-anak mengusai proses ke toilet dengan mudah, terutama
sekalisekali ketika mereka sudah mampu untuk mengatakan secara verbal
kebutuhan badannya. Untuk anak lainnya, latihan toilet pun menjadi lebih susah
dilakukan.
Latihan bertoilet menunjukkan peristiwa penting bagi orang tua karena
menandakan kebebasan mereka dari pakaian kotor karena popok. Pada beberapa orang
tua juga mewakili salah satu segi dari perkembangan anak dan satu kebanggaan bahwa
anak mereka telah mendapat kemampuan tertentu pada usia dini. Untuk alasan ini dan
lainnya,mungkin tidak ada peristiwa penting perkembangan lainnya yang terdorong
danlebih penting dari latihan bertoilet. Kematangan usia menandakan kesiapan untuk
latihan bertoilet
b. Perkembangan Kognitif
Bahasa, kognisi dan permainan semuanya melibatkan fungsi simbolis, suatu cara
mengatasi dunia yang semakin menjadi penting selama periode prasekolah.
Periode prasekolah dapat disamakan dengan stadium praoperasional Piaget
(pralogika), ditandai oleh pemikiran ajaib, egosentris, dan pemikiran yang
didominasioleh kesadaran. Pemikiran ajaib meliputi kerancuan dari kejadian yang
kebetulan untuk sebab dan akibat, animisme (menghubungkan motivasi kepada benda
mati dan kejadian) dan kepercayaan yang tidak realistik terhadap kekuatan hasrat.
Anak-anak mungkin percaya bahwa orang-orang membuat hujan dengan
membawa payung, bahwa matahari turun ”karena lelah” atau bahwa perasaan marah
kepada saudara kandung sesungguhnya dapat membuat saudaranya sakit. Egosentris
mengacu kepada ketidakmampuan anak untuk mengambil pandangan lain dan tidak
berarti egois. Anak mungkin berusaha untuk menyenangkan orang dewasa yang marah
dengan membawa boneka binatang kesayangannya. Setelah usia 2 tahun, anak
membuat konsep tentang dirinya dan rasa kebutuhan untuk merasakan ”semua”.
c. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat terjadi antara usia 2-5
tahun.Perbendaharaan kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Susunan
kalimat meningkat dari ”telegrafi” kalimat dua- dan tiga-kata sampai penggabungan
10
semua aturan tata bahasa pokok. Mudahnya, antara usia 2 sampai 5 tahun, jumlah kata-
kata dalam kalimat yang khas sama dengan usia anak (2 pada 2 tahun, 3 pada 3 tahun,
dan selanjutnya).
Pada usia 21 bulan sampai 2 tahun, kebanyakan anak menggunakan kalimat
posesif (”ini bola saya”), progresif (”saya sedang bermain”), pertanyaan, dan kalimat
penolakan. Saat usia 4 tahun, kebanyakan anak dapat menghitung sampai 4 dan dapat
menggunakan kalimat-kalimat lampau, pada usia 5 tahun, anak dapat menggunakan
kalimat-kalimat rencana masa depan. Anak tidak bisa menggunakan bahasa kiasan,
mereka hanya mengerti arti langsung dari sebuah kata.
Sangat penting untuk membedakan cara bicara (produksi dari suara yang
dapatdimengerti) dan bahasa, yang berkenaan dengan sikap mental yang mendasari.
Bahasa terdiri dari fungsi ekspresif dan reseptif. Kemahiran berbahasa secara prinsip
tergantung dari input lingkungan. Faktor yang menentukan ialah jumlah dan variasi
cara berbicara kepada anak secara langsung dan dari seberapa sering orang dewasa
bertanya pertanyaan dan mendorong anak untuk berbicara.
Bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif dan emosi.
Keterlambatan berbahasa dapat menjadi indikasi pertama bahwa terjadi retardasi
mental pada anak, mempunyai gangguan spektrum autis, atau diperlakukan kurang
baik. Bahasa juga memungkinkan anak mengungkapkan perasaan, seperti marah atau
frustasi tanpa melampiaskannya, oleh karena itu, penundaan berbicara anak-anak
menunjukkan tingkat temperamen yang lebih tinggi dan tingkah laku luar yang lain.
d. Bermain
Bermain melibatkan proses pembelajaran, aktifitas fisik, sosialisasi dengan teman
sebayanya, dan berlatih peran orang dewasa. Bermain ditandai dengan penambahan
kompleksitas dan khayalan, Pada usia 3 tahun, permainan kerja sama tampak pada
permainan membangun balok bersama-sama,kemudian menjadi aktivitas permainan
yang lebih teratur, seperti bermain rumah-rumahan. Bermain juga makin menjadi lebih
beraturan, dari aturan awal mengenai cara meminta (bukannya mengambil) dan
membagi (usia 2 atau 3 tahun) sampai aturan-aturan yang berubah dari waktu ke waktu
menurut keinginan para pemain (usia 4 dan 5tahun) ke awal pengenalan aturan-aturan
yang relatif tetap.
Bermain juga membuat anak dapat memecahkan konflik dan kecemasan dan
membuat jalan keluar yang kreatif. Anak-anak dapat melepaskan kemarahan dengan
aman (menampar boneka), meniru kekuatan super (memainkan dinosaurus
11
dan pahlawan super), dan mendapatkan hal-hal yang ditolak dalam dunia nyata
(membuat percaya teman atau binatang kesayangan). Menggambar, mewarnai dan
akitifitas artistik lain adalah bentuk permainan yang menunjukkan motivasi kreatif
yang lebih jelas.
e. Perkembangan Emosi dan Moral
Tantangan emosi dalam menghadapi anak prasekolah termasuk
keterbatasan penerimaan sementara mempertahankan rasa pengawasan diri,
menimbulkan keagresifan dan dorongan seksual, dan interaksi dengan lingkungan
orang dewasa dan teman-teman semakin luas. Pada usia 2 tahun pembatasan tingkah
laku terutama eksternal, pada usia 5 tahun, pengontrolan-pengontrolan ini perlu
dikendalikan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan ini berdasarkan pada
perkembangan emosi sebelumnya, khususnya kemampuan menggunakan bayangan
internalisasi dari orang dewasa yang dipercayai untuk memberikan rasa aman pada saat
stress.
Anak perlu mempercayai diri sendiri terhadap dukungan orang dewasa untuk
mengatasi masalah emosinya. Anak-anak belajar apakah tingkah laku dapat diterima
dan beberapa kekuatan yang mereka punyai dalam menghadapi orang dewasa yang
penting dalam menguji keterbatasan-keterbatasan.
Keterbatasan yang terlalu ketat dapat melemahkan rasainisiatif anaknya,
sedangkan keterbatasan yang sangat longgar dapat menimbulkankecemasan pada anak
yang merasa bahwa tidak ada orang yang mengontrol.
Anak pada usia ini dapat mengerti bahwa ada halangan untuk mencegah dia
disekitarnya dan dapat mengekspresikan perasaan, marah, dan frustasi tanpa
memperlihatkannya. Pengawasan merupakan persoalan utama. Ketidakmampuan
dalam mengatur aspek dunia luar, seperti apa yang harus dibeli atau kapan harus pergi,
sering mengakibatkan kontrol interna, yaitu, watak pemarah. Takut, terlalu lelah, atau
ketidaknyamanan fisik dapat juga menimbulkan kemarahan. Kemarahan biasanya
muncul ke arah akhir usia 1 tahun dan puncaknya lazim pada usia antara 2 dan 4 tahun.
Kemarahan yang lebih dari 15 menit atau muncul secara beraturan lebih dari 3
kali per hari mencerminkan adanya masalah mendasar kesehatan, emosi dan sosial.
Anak-anak prasekolah biasanya mengalami perasaan sulit terhadap orangtuanya, cinta
yang kuat dan kecemburuan serta kebencian dan ketakutan bahwa perasaan marah
dapat menyebabkan pengabaian.

12
2.4 Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan tinggi badan +5 cm pertahun, tinggi badan rata-rata 116 cm-150
cm.Penambaha berat badan + 2-4 kg pertahun dengan berat rata-rata 21-40 kg. Berat
badan bertambah karena memanjangnya tulang dan terbentuknya jarigan otot. Mampu
berdiri tegak dengan gerakan lebih sempurna.
Proporsi tubuh terlihat lebih langsing dan panjang karena pertumbuhan kaki dan
lengan lebih cepat dan lebih pajang daripada pertambahan panjang badan. Pajang badan
akan lebih memanjang pada usia 9 tahun. Lingkar pinggang akan tampak mengecil
karena pertambahan tinggi. Fungsi tubuh lebih baik dan lebih spesifik.
Jaringan otot yang sudah terbentuk menguat tapi masih bisa rusak jika overuse. Lingkar
kepala mengecil sebagai indicator kematangan.
1. Perubahan facial
 Gigi susu mulai tanggal, memilki 10-11 gigi permanen pada usia 8 tahun dan kira-
kira 26 gigi permanen saat usia 12 tahun.
 Pertumbuhan otak tengkorak lebih melambat.
 Ugly Ducking Stage: gigi tampak terlalu besar bagi wajah.
2. Kematangan sistem
 Gastrointestinal
 Jarang mengalami gangguan.
 Dapat mempertahankan kadar gula dengan baik.
 Kapasitas lambung meningkat dan terjadi retensi makanan lebih lama.
 Eliminasi
 Kapasitas vesica urinaria bertambah.
 Jumlah produksi urine tergantung pada suhu, kelembaban, dan intake cairan.
 Kardiovaskuler
 Tumbuh paling lambat daripada organ yang lain sehingga apabila jika olah
raga terlalu berat akan mengganggu pertumbuhan.
 Imunitas
 Lebih baik dalam melokalisir infeksi dan memproduksi antigen dan antibody.
Muskloskeletal
 Proses osifikasi terus terjadi tapi tidak diikuti dengan mineralisasi sehingga
tulang menjadi rapuh (peka terhadap tekanan maupun tarikan ) untuk itu postur

13
tubuh harus tetap dijaga : contoh tidak membawa beban terlalu berat, tidak
memakai sepatu yang terlalu kecil, dan posisi duduk harus tegak.
b. Perkembangan motorik kasar
 Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada dibawah kendali keterampilan
kognitif dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan
keanggunan gerakan otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik. Kekuatan
daya ingat meningkat.
 Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali
dalam kemampuan fisik.
c. Peningkatan motorik halus
 Terjadi peningkatan keterampilan motorik halus karena meningkatnya melinisasi
system saraf.
 Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordisani mata dan tangan.
 Dapat menulis daripada mengucapakan kata-kata saat usia 8 tahun.
 Menunjukan peninggkatan kemampuan motorik halus seperti usia dewasa saat usia
12 tahun.
 Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan
keterampilan khusus seperti menjahit membuat model dan bermain alat musik.
d. Prepubertas
 Tampak tanda-tanda perubahan seks sekunder
 Perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan mulai tampak.
 Mulai terjadi perubahan penyakit yang diderita seperti penyakit dewasa bukan anak-
anak.
1. Perubahan seks sekunder laki-laki
 Skrotum dan testis lebih besar.
 Skrotum bewarna merah.
 Payudara sedikit membesar tetapi aka mengecil kembali setelah beberapa bulan.
 Muncul rambut halus dan jarang di daerah sekitar pubis.
 Jika mengalami keterlambatan akan mengganggu konsep diri.
2. Perubahan seks sekunder perempuan;
 Mammae lebih lembut dan mulai membengkak.
 Panggul dan pinggul mulai membesar.
 Rambut mulai tumbuh di sekitar pubis (8-12 tahun).

14
 Sekresi vagina lebih kental dan terjadi perubahan dari sifat basa menjadi asam.
e. Perkembangan emosi
Temperamen anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan
motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru
untuk membentuk temperamen anak yang positif. Kemampuan anak dalam beradaptasi
dapat mempengaruhi temperamen anak.
Klasifikasi adaptasi anak :
 Easy chid : stress minimal.
 Sloe to warm up children : anak membutuhkan waktu untuk beradapatasi dengan
lingkungannya, suka mencarai-cari alasan untuk menyelesaikan tugasnya. Tipe anak
ini jangan terlalu ditekan Karena adapat menimbulkan masalah menarik diri.
 Difficult child : Tipe anak ini tidak suka dengan perubahan lingkungan yang tiba-
tiba.
f. Perkembangan kognitif
Anak memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan kejadian dan tindaka
repersentatif mental secara verbal dan symbol-simbol yang dibantu ole kepercayaan.
Pada tahap ini Piaget menggambarkan “Concrete Operation” mulai terjadi pada
anak usia 7-11 tahun:
 Anak memiliki kemampuannya berpikir terhadap kejadian dan tindakan.
 Anak dapat menguasai keterampilan kognitif dengan cepat dan dapat
menerapkannya pada saaat berpikir mengenai obyek situasi dan kejadian.
Komponen dasar concetrate operasional : Conservation: sesuatu tidak akan muncul
dan hilang begitu saja dengan magic. Sesuatu di lingkungan kita tidak akan berubah
karena perubaha letak. komponen ini meliputi 3 konsep antara lain
 Identity
Sesuatu tidak ditambah atau dikurangi hanya bentuknya saja yang berubah.
Contohnya ada 2 kue bolu, satu berbentuk kotak dan satu berbentuk bulat. Disiini
anak sudah memahami kedua kue itu sama-sama bolu.
 Reversibility
Sesuatu dapat berubah kembali ke bentuk asalnya, kemampuan memahami 2
dimensi pada saat yang sama dan memahami perubhaan satu dimensi.
 Reciprocity.
Ketrampilan klasifikasi:

15
 Kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat.
 Dapat mengatur obyek sesuatu sesuai skala dimensi ukuran berat dan warna.
 Mulai dapat membagi.
Keterampilan kombinasi :
 Memiliki kemampuan memanipulasi angka.
 Mempelajari penjumlahan pengurangan dan pembagian.
 Belajar tentang waktu, hubungan waktu tampat dan orang.
 Belajar huruf dan memiliki keampuan membaca.
Mental operation :
 Toddler dan preschool hanya dapat mengartikan dan melaksanakan perintah tetapi
tidak bisa menceritakan kembali proses secara verbal. Sedangkan anak usia sekolah
sudah dapat mengartikulasi proses tersebut dan mengulang kembali.
 Setelah melewati masa preschool anak memilki kemampuan konseptual yang lebih
luas.
 Pemikiran egosentri sudah menghilang dan mulai bisa mlihat dan menerima suatu
hal dari sudut pandang orang lain. Mereka mau menunda sessuatu sampai sampai
mengevaluasi respon lingkungan.
g. Perkembangan bahasa
 Anak usia sekolah mulai menguasai berbagai ketrampilan linguistic. Anak usia SD
mulai belajar tentang tata bahasa yang benar dan lebih kompleks sehingga mereka
bisa membenarkan jika ada-ada hal-hal yang salah. Kemampuan kata-kata juga
dimiliki pada anak usia sekolah termasuk kata sifat, kata keterangan, kata
penghubung, kata depan dan kata abstrak.
 Mempunyai kemampuan memakai kalimat majemuk dan gabungan.
 Metlinguistik awareness: memiliki kemampuan untuk berpikir tentang bahasa.dan
berpendapat.
 Mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa/peribahasa.
h. Perkembangan psikoseksual
Karakteristik perkembangan berdasarkan usia.
1. Pada usia 7 tahun
 Minat seks menurun dan kurang eksplorasi, perhatian kepada lawan jenis
meningkat dimulai dari perasaan cinta terhadap anak laki-laki atau sebaliknya.
2. Pada usia 8 tahun

16
 Perhatian seksual meningkat, suka mengintip, menceritakan lelucon cabul, ingin
menambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual dan anak
perempuan mengalami peningkatan perhatian tentang menstruasi Pada usia 9
tahun
 Lebih suka berdiskusi dengan teman sebaya tentang topik seksual, memisahkan
jenis kelamin dalam permainan aktifitas.
3. Pada usia 10 tahun
 Minat terhadap tubuh dan penampilan meningkat, banyak anak mulai berkencan
dan berhubungan dengan lawan jenis dalam aktivitas kelompok.
4. Pada usia 11-13 tahun
 Khawatir tentenag penampilannya, tekaann sosial agar tetap langsing dan
menarik merupakan sumber stress.
i. Perkembangan sosial
Anak merasa nyaman bila bersama orang tua dan keluarga, merasa lebih percaya
diri, emosi berkurang dan lebih dapat melihat segala sesuatu secara realistik. Energinya
banyak digunakan untuk mengeksplorasi lingkungan dan keluarganya untuk
meningkatkan hubungan interpersonal, untuk meningkatkan pemahamannya dan
memuaskan keingintahuan tentang dunia. Pengaruh teman sebaya dapat mendorong
mereka untuk lebih mandiri. Dorongan dari peer group memberikan rasa aman pada
mereka untuk mendukung perkembangan mandirinya. Perbedaan jenis kelamin,
kemaskulinan dan kefemininan mulai berperan dalam hubungan sosial. Anak laki-laki
bermain dngan anak laki-laki . Anak peremb\puan bermain dengan anak perempuan.
j. Perkembangan psikososial
Middle childhood merupakan periode laten dimana merupakan masa tenang antara fase
oedipal dengan fase erotism pada remaja. Sense of insutry dapat berkembang bila
didukung motivasi dari dalam dan luar.
1. Instrinsik
 Berhubungan dengna peningkatan kemampuan anak dalam menguasai
ketrampilan-ketrampilan baru dan dapat menerima tanggung jawab baru. Anak
akan merasa puas bila mengeksplorasi dan memanipulasi lingkungan dan teman-
temnnya.
2. Ekstrinsik
 Reinforcement positif, nilai bagus, hadiah\-hadiah dan stimulus-stimulus.
 Peran orang tua seharusnya:
17
 Tidak terlalu emnuntut terlalu banyak kepada anak .
 Memahami kegagalan anak.
 Jngan membanding-bandingkan anak satu dengan anak yang lain. Anak mulai
dapat bekerja sana dengan orang lain. Anak mulai menyukai pencapaian yang
nyata. Jika anak dapat mengetahui tugas-tuganya dan mampu menyelesaikan
dengan baik sesuai kemampuan berarti anak tersebut sudah memiliki sense of
industry dan accomplishment.
k. Perkembangan moral
 Anak mengalami perubahan dari egosentris ke pola berpikir logis.
 Mulai mengalami perkembangan nurani dan standar moral.
 Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan-aturan dan tata tertib dari luar.
 Anak usia ini bernggapan bahwa standar perilaku dari peraturan. Peraturan dianggap
sebagai suatu yang pasti, yang membatasi keadaan dan tidak memerlukan alasan
penjelasan.
 Hubungan dan kontak sosial anak dengan figure otoritas mempengaruhi pengertian
benar salah.

2.5 Tahap Tumbuh Kembang Anak Remaja


Masa remaja dalah periode transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana
terjadi perubahan dalam biologik, intelektual social dan ekonomi. Masa remaja dibagi
dalam tiga tahap :
1. Early adolescence: 11-14 tahun.
2. Middle adolescence : 15-17 tahun
3. Late adolescence : 18-20 tahun.
Peristiwa terpenting dalam masa remaja adalah pubertas. Masa ini juga termasuk
masayang mengalami cath up growth. Pada tiap tahap dalam masa remaja ada
tugas perkembangan yang harus dihadapi, yaitu perkembangan biologis, psikologis dan
sosial. Perkembangam pubertas dibagi menjadi:
1. Prepurbesence
2. Puberty
3. 3.Postpubersence
a. Pertumbuhan fisik

18
 Terjadi perubahan besar dalam tulang, masa tubuh, serta peningkatan hormon
reproduksi,dan pematangan seks.
 Ukuran jantung dan volume darah meningkat, hearth rate meningkat.
 Panjang dan diameter paru meningkat sehingga volume pernapasan meningkat.
 Pertumbuhan otak berlanjut.
 Proliferasi sel pendukung dan neuron tidak bertambah.
b. Perkembangan biologis
Aktivitas neuroendokrin pada pubertas. Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan
fisik dan kematangan seksual. Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus,
pituitary, dan gonads.
 Perkembangan biologis pada remaja awal (Early adolesence)
Pada keadaan prepubertas, kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan
balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dengan pengurangan hambatan
hipotalamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat
dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya
gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitari anterior. Rangkaian akibat
perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan kematangan seksual.
 Perkembangan biologis pada remaja pertengahan (Middle adolesence)
Pada remaja pertengahan, kecepatan pertumbuhan diatas angka pra remaja 6-7
cm pertahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia
11,5tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm pertahun dan kemudian melambat dan
berhenti pada usia 16 tahun. Pada rata-rata anak laki-laki pertumbuhan cepatnya
mulai melambatdan memuncak pada usia 13,5 tahun denga 9,5 cm pertahun,
kemudian melambat dan berhenti pada usia 18 tahun.
 Perkembangan biologis pada remaja akhir (late adolesence)
Perubahan-perubahan badan pada masa ini adalah dengan persamaan yang
sederhana. Tahap akhir perkembangan payudara, penis, dan rambut kemaluan pada
usia 17-18 tahun pada 95% pria dan wanita.
Perubahan-perubahan dalam hormon reproduksi
1. Wanita
FSH yang menstimulasi esterogen dari ovarium dalam kadar rendah tapi belum
cukup menyababkan ovulasi. Kadar esterogen di produksi dalam jumlah besar
mengakibatkan pembentukan dinding endometrium dan terjadi menarche (mid

19
puberty). Perubahan esterogen akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan vagina, uterus, tuba falopi, pembesaran payudara, pertumbuhan
rambut pubis dan aksila, pigmentasi kulit genetal, pelebaran panggul. Setelah
ovulasi maka produksi esterogen menurun dan fsh menurun sampai dengan siklus
menstruasi baru.
2. Pria
Pada pria terjadi pematangan sperma (perkembangan karakteristik seks primer
pria). FSH dan LH menyebabkan peningkatan produksi dan sekresi testosteron
sehingga terjadi pertumbuhan penis, skrotum, prostat dan vesikula seminalis.
Maturasi Seksual
1. Pada remaja Wanita
 Perubahan dalam puting dan aerola, perkembangan sejumlah kecil
jaringan payudara (telarche).
 Munculnya rambut pubis (adrenarche), biasanya diawali dengan
perkembangan payudara sekitar 2-6 bulan
 Pada early puberty terjadi peningkatan cairan normal dari vagina
(fisiologileukorhea) yang berhubungan dengan perkembangan uterus
 Pada mid puberty terjadi pembesaran payudara, tumbuhnya rambut pubis yang
menutupi mons pubis dan labia mayora.
 Pada late puberty ditandai dengan periode menstruasi pertama kali (menarche)
 Puberty delay terjadi jika perkembangan payudara tidak terjadi pada usia 13
tahun atau jika menarche tidak terjadi dalam 4 tahun dari awal
perkembangan payudara.
2. Pada Remaja Pria
 Testis mulai memproduksi sperma yang matang dan mampu memfertilitasi
ovum.
 Pubertas pria lengkap ditandai dengan pembesaran testis disertai
dengan penipisan dan pelebaran skortum.
 Padda early puberty dikarakteristikkan dengan penampilan rambut pubis.
 Pada mid puberty mulai terjadi pembesaran testis, penis dan pertumbuhan
lanjut dari rambut pubis.

20
 Pada late puberty terjadi peningkatan panjang dan lebar penis, pertumbuhan
lanjut dari testis dan pertama terjadi ejakulasi. Pada rambut aksila dan wajah
mulai berkembang dan bertambah.
 Terjadi pubertal delay jika perkembangan testis dan skortum tidak terjadi pada
usia13,5-14 tahun jika perkembangan genital dalam 4 tahun dari awal
perkembangantestis.
c. Perkembangan kognitif (Jean Piaget)
Fase formal operational thinking terjadi antara usia 11-14 tahun. Remaja sudah
memiliki kemampuan berfikir secara abstrak, berfikir tentang kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi dan mampu mengungkapkan hipotesis. Remaja mudah
mengabaikan proses pemikiran rasional karena tekanan kelompok, tuntutan waktu dan
personal stres. (Keating dan Clark, 1986).
Egosentris pada remaja dibagi menjadi 2 pola berfikir, yaitu:
1. Imaginary audience
2. Sensitif terhadap pendapat orang lain dan berfikir setiap orang memfokuskan pada
tingkah lakunya.
3. Personal fable
4. Percaya bahwa perasaan dan pengalaman seseorang itu sangat unik.
5. Remaja dapat memahami perspektif orang lain dan melihat bagaimana pemikiran
atau tingkah laku seseorang mempengaruhi orang lain disebut dengan Mutual Role
Taking (Robert Selman,1976).
d. Perkembangan nilai otonom
Pertentangan antara orang tua dan teman-temannya menerangkan nilai-nilai yang
diciptakan sebagai perkembangan kebebasan bersikap. Perkembangan sistem
nilai personal merupakan proses yang bertahap membuktikan nilai otonom terjadi
relatif lambat pada remaja usia 18-20 tahun. Remaja membutuhkan kemampuan untuk
melihat perkembangan nilai. Mereka juga butuh perhatian, dimana seseorang akan
mendengarkan jika ia memimpikan sesuatu yang menakutkan dan saat ia mendapatkan
tekanan.
Pada remaja awal, anak perempuan cenderung bermain dengan teman sejenisnya
begitupun sebaliknya. Mereka dapat pula diidentifikasikan berdasarkan pakaian yang
mereka gunakan. Remaja juga memperhatikan adanya perbedaan dan penyebabnya.
Remaja dengan perbedaan sosio ekonomi, bangsa atau latar budaya dapat membentuk

21
kelompok. Perilaku ini mungkin merupakan kebutuhan remaja untuk membentuk
identitas diri. Mereka suka berkelompok karena adanya pemikiran yang sama diantara
mereka ..
e. Perkembangan moral
Anak remaja dan anak yang lebih tua berfungsi pada tingkat konvensional pada
alasan moral di mana batasan moral yang absolut terlihat pada pancaran dari kekuasaan
seperti orangtua dan guru (Kohlberg,1972).
f. Perkembangan spiritual
Keyakinan beragama menjadi lebih abstrak dan dijadikan prinsip selama usia
remaja. Remaja percaya untuk lebih diorientasikan menuju hal-hal ritual praktek,
dan pengawasan ketat pada kebiasaan atau kegiatan religius.
g. Perkembangan psikososial
Memasuki tahap Identityt vs Role confusion. Merupakan masa banyak terjadi
perubahan fisik. Irama suasana hati mudah berubah, remaja mencoba peran dan
memberontak tanpa pertimbangan perilaku normal dipelajari.
Peran yang membingungkan terjadi ketika remaja tidak dapat menetapkan identitas dan
arah pengertiannya. Empat hal penting yang harus dicapai untuk membentuk identitas
diri yaitu:
1. Menerima apa adanya perubahan pda body image.
2. Menetapkan sistem nilai yang sesuai dengan harapan.
3. Membuat keputusan.
4. Mendapatkan kebebasan dari orang tua.
h. Masalah-masalah khusus pada remaja
Menurut hasil survei pemeriksaan kesehatan nasional tahun 1966-1970
menunjukkan bahwa remaja usia 12-17 tahun yang diduga sehat, 20 % nya mula-mula
mempunyai masalah kesehatan yang tidak terdiagnosa. Masalah ini terutama
berhubungan dengan pertumbuhan dan pematangan yang cepat. Masalah-masalah ini
antara lain adalah kekerasan, seperti kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri, penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual, serta tingkah laku merusak kesehatan seperti
merokok, marijuana, dan penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan. Gangguan pola
makan seperti anoreksi nervousa, dan bulimia, serta masalah psikologis dengan teman,
keluarga, dan masyarakat. Dan juga masalah-masalah yang berhubungan dengan tahap-
tahap perkembangan biologis dari remaja.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini
anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang
lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode
23
yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara
optimal. Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, yaitu anak usia 12-18
bulan, 18-24 bulan, dan 24-36 bulan.
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pada periode ini anak
dirangsang untuk dapat mengeluarkan potensi mereka, pada tahap ini terdapat hal penting
yang harus dipenuhi yaitu bermain. Anak pada periode sangat dianjurkan untuk bermain
dan dapt mengeksplorasi dirinya. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-12 tahun.
Pada periode ini anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya yang baru yaitu sekolah.
Pada tahap ini pertumbuhan anak sudah mulai menuju ke masa pubertas dan sudah hampir
terjadi penyempurnaan organ tubuh dan perkembangan anak mulai berintraksi dengan
lingkungan yang baru dan tempramen anak mulai berubah akbat interaksi tersebut.
Remaja adalah periode transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pertumbuhan pada
tahap ini yang utama ialah terjadi pematangan organ-organ reproduksi dan perkembangan
yang terjadi pada tahap ini adalah remaja masih dalam tahap menentukan jati diri. Tahap
ini memiliki pengaruh yang sangat penting untuk masa depan.

3.2 Saran
Pertumbuhan dan perkembangan anak harus sangat diperhatikan agar pertumbuhan dan
perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya karena
merekalah generasi penerus kita. Selain itu, selama anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan berikanlah mereka kasih sayang agar mereka dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Dedeh. Panduan Tumbuh Kembang Bayi usia 1-12 bulan. Penyunting:
RiniSekartini.

Narendra MB, suryawan A, irwanto. 2006. Naskah lengkap continuing education ilmu
kesehatan anak XXXVI penyimpangan tumbuh kembang anak. bag/SMF ilmu kesehatan
anak FK UNAIR. Surabaya.

Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya, Dalam : Tumbuh kembangAnak


dan Remaja. Penyunting : Narendra M, Sularyo T, Suyitno H, Gde Ranuh.Sagung Seto. \
Jakarta, 2002: 86-93.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ed, Gde Ranuh. Penerbit buku kedokteranEGC; \
Jakarta, 1995: 1-31, 37-42, 63-65

24
Hardjono S, Sulaiman I, Moersintowarti B.N. Gagal Tumbuh (Failure To Thrive).Continuing
Education Ilmu Kesehatan Anak No. 32, Oktober 2002

25

Anda mungkin juga menyukai