Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: MENGATASI DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

SESI II: KERAMAS

A. TOPIK:

TAK SP: Defisit Perawatan Diri: Keramas

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Klien mampu menjaga kebersihan dirinya terutama dengan mengeramas

rambutnya

b. Tujuan Khusus

1. Klien mamahami manfaat keramas

2. Klien memahami alat dan bahan untuk keramas

3. Klien mampu melakukan keramas

C. LANDASAN TEORI

a. Defiinisi

TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok
(Keliat, 2004). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). Defisit perawatan diri
merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan
dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan disi secara mandiri.

Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000). Defisit perawatan
diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri
tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan, berhias diri, dan
eliminasi (buang air besar dan buang air kecil) secara mandiri (DepKes, 2000).

b. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut:
a) Kelelahan fisik
b) Penurunan kesadaran

Menurut (Tarwoto: 2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah:


a. Faktor prediposisi
Perkembangan:
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
Biologis:
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
Kemampuan realitas turun:
Klien gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
Sosial:
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam

b. Faktor presipitasi
Adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perseptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
D. KLIEN

1. Karakteristik

a. Klien yang kooperatif

b. Klien yang dalam kondisi tenang

c. Klien yang dapat berkomunikasi

2. Proses seleksi

a. Klien sudah membina hubungan saling percaya dengan perawat

b. Berdasarkan observasi mahasiswa dan masukan kepala ruangan

c. Berdasarkan pengelompokkan sesuai masalah keperawatan defisit perawatan diri

d. Kontrak waktu 1 hari sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Desember 2019

Waktu : Pukul 15.20 - 15.40

Tempat : Ruang Berry RSKD Duren Sawit Jakarta

Alokasi Waktu

 Perkenalan dan pengarahan : 5 menit

 Permainan : 10 menit

 Penutup : 5 menit
2. Tim Terapis

a. Leader : Lisa Astuti

Tugas :

1. Menyiapkan proposal TAK

2. Memimpin jalannya aktivitas kelompok

3. Memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK

sebelum kegiatan dimulai

4. Menjelaskan permainan

5. Merencanakan, mengontrol,dan mengatur jalannya terapi

6. Memimpin diskusi kelompok

7. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

b. Co. Leader : Dewi Oktaviani

Tugas :

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok

2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif

mengikuti jalannya terapi

3. Membuka acara

4. Mendampingi Leader

5. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking


6. Menyerahkan kembali acara kepada leader, menyampaikan informasi dari

fasilitator ke leader tentang aktivitas klien dan mengingatkan leader jika

kegiatan menyimpang

7. Menutup acara diskusi

c. Fasilitator : Fiqi Ghoziarul A, Atika Kaharwati, Dian P, Desi Nurul

Tugas :

1. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung

2. Memotivasi peserta yang kurang aktif

3. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif

4. Memberikan respon sesuai dengan perilaku

d. Observer : Uswahtun Hasanah

Tugas :

1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)

2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga

penutupan

3. Metode

1. Diskusi

2. Peragaan: demonstrasi

Media

1. Shampo 5. Handuk Bersih

2. Ember
3. Gayung mandi

4. Air bersih

4. Setting tempat

L C

F F

K K

K K

K K

F K o
F
Keterangan :

L : Leader K : Klien O : Observer

C : Co leader F : Fasilitator
A. Strategi Pelaksanaan
Langkah kegiatan :
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum semuanya, kami dari mahasiswa profesi Ners tadi kita kan
sudah janji bahwasannya pada hari ini kita akan melakukan kegiatan TAK
tentang keramas. Nah, sekarang kita mulai ya ibu-ibu semuanya.”
b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan ibu semuanya pada hari ini? Sudah mandi atau belum?
Keramas tidak tadi?”

c. Kontrak

Topik : “Dari tadi suster lihat ada yang menggaruk-garuk kepalanya gatal ya?
Terus ada juga yang sedikit kotor dan bau rambutnya. Kalau begitu
sekarang kita akan membicarakan tentang kebersihan rambut ya.”

Waktu : “Waktunya kira-kira 20 menit ya”

Tempat : “Kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok di ruangan


TAK ya ibu-ibu”

Tujuan : “Tujuan kita melakukan kegiatan ini agar ibu- ibu mampu menjaga
kebersihan rambut ibu – ibu semua”

Leader     : ”Adapun aturan permainan yang akan kita lakukan adalah:


 Bagi ibu yang ingin meninggalkan ruangan ini, misalnya
kekamar mandi maka ibu harus meminta izin kepada perawat
yang ada disini.
2. Tahap Kerja
“Ayo sekarang saya mau tanya, berapa kali ibu-ibu keramas dalam seminggu?
Siapa yang keramas hari ini? Menurut ibu-ibu kita keramas seminggu berapa
kali? Apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan rambut? Kira-kira tanda
orang yang tidak merawat rambutnya dengan seperti apa ya?.” “Rambut kusut,
bau, kulit kepala gatal, apa lagi? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apalagi yang bisa muncul? Ya ketombean atau kutuan”. “Menurut ibu-
ibu kalau keramas itu kita harus bagaimana? Sebelum keramas apa yang perlu
kita persiapkan? Ya, benar sekali. Ibu perlu menyiapkan sampo, handuk, air
bersih dan ember ya. Sekarang suster akan mencontohkan cara keramas yang
baik dan benar, kalau begitu sekarang kita contohkan ya, kita peraktekan cara
keramas yang baik dan benar, nanti ibu – ibu juga harus ikut mempraktikan ya.
Langkahnya siram siram seluruh tubuh terutama rambut. Selanjutnya ambil
shampo ke tangan dan balurkan di kepala, gosok rambut dan kepala sampai
bersih dan shampo berbusa, setelah itu bilas dan siram lagi dengan air.
Bagaimana semuanya? Dapat dimengerti?”. “Baiklah, kita mulai praktek
keramas nya ya...” nanti suster akan menyalakan music dan bola ini akan
berputar, nanti dimana bola berhenti makan orang tersebut harus mempraktikan
cara keramas yang baik dan benar, serta menyebutkan langkahnya, kita mulai
ya..” “iya bagus ibu – ibu semua pintar.. sekarang kita praktiknya sampai sini
dulu ya..” Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah praktik keramas? Coba ibu-ibu sebutkan lagi
apa saja cara-cara keramas yang baik yang sudah ibu lakukan tadi? Bagus
sekali... Mau berapa kali ibu keramas dalam seminggu?
b. Rencana tindak lanjut
”Baiklah ibu semuanya setelah kegiatan ini saya harap ibu semuanya dapat
menjaga kebersihan rambutnya ya.”
c. Kontrak yang akan datang
“Ibu-ibu semuanya setelah ini kita akan melanjutkan kegiatan kita, yaitu ibu
akan menyikat gigi yang akan dipimpin oleh suster fiqi. Tempatnya di ruangan
TAK ini. Dimulai dari jam 15.42 WIB”

Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien :

No Aspek yang dinilai Ny.N Ny.W Ny.Nu Ny. Mu Ny.Wa Ny. R Ny.M

1 Menjelaskan manfaat keramas


2 Menyebutkan alat dan bahan

keramas
3 Menjelaskan tahapan keramas
4 Memperagakan keramas secara

benar
5 Komitmen melakukan keramas

2x/ minggu
6 Klien mampu mengikuti

kegiatan TAK dari awal

sampai akhir

Klien mampu mengungkapkan

perasaan setelah mengikuti

TAK

Catatan:

1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan

2. Bila klien tidak mampu, stimulasi atau latih samapi klien mampu

3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.


Evaluasi Subjektif:

Evaluasi Objektif

Evaluasi Hasil
PROPOSAL KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

RUANG BERRY RSKD DUREN SAWIT

Oleh:

Lisa Astuti

2019740043

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna.2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok . Jakarta: EGC

Herawaty, Tarwoto.2000 . Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai