Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang dengan klasifikasi

penduduk yang banyak, sehingga terdapat beberapa kelompok antara lain bayi,

anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Menurut WHO (2009) menyatakan

bahwa masa lanjut usia menjadi empat golongan, yaitu usia pertengahan (middle

age) 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75–90 tahun

dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun. Proporsi populasi penduduk berusia

lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan akan terus meningkat

sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Jumlah lansia tahun 2009 telah

mencapai 737 juta jiwa dan sekitar dua pertiga dari jumlah lansia tersebut tinggal di

negara-negara berkembang seperti Indonesia (WHO, 2009).

Meningkatnya populasi dan jumlah yang signifikan di Negara berkembang yaitu

Negara Indonesia. Menurut sumber dari BPS dan LD-FEUI Proyeksi penduduk

Indonesia (1990-2020, dalam Mubarak, 2009) menyatakan bahwa lansia yang

berumur 60 tahun berjumlah 290.211 (11,4%) dan Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik (BPS) ( 2007 dalam Khairani, 2012), jumlah lansia di Indonesia mencapai

1
18,96 juta orang. Bahkan dengan data tersebut, dapat membuat negara Indonesia ini

terjadi “Old Boom” atau ledakan penduduk lansia. Dan sesuai data di atas terjadi

pada lansia (middle age) yang dapat diartikan pula jumlah yang mungkin bertambah

pada lansia.

Menurut KEMENKES RI (2017) banyak lansia di indonesia diperkirakan 23,66 juta

jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%) pada tahun 2017 sesuai dengan data

proyeksi penduduk Indonesia. Dan diprediksi jumlah penduduk lansia setiap lipatan

5 tahun mulai dari tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030

(40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).

Dengan jumlah data yang meningkat secara signifikan, sehingga terjadinya

peningkatan pertumbuhan dan perkembangan lanjut usia dari segi kuantitas.

Namun, tidak sebanding dengan kualitas hidup pada lansia. Menurut penelitian Aji

Dharma Agus, Andromeda (2014) mengatakan bahwa kurangnya kualitas hidup

pada lansia akan mengakibatkan penurunan produktivitas secara tidak langsung,

sehingga tidak terciptanya successful aging atau kualitas hidup lansia yang damai,

tenang dan sejahtera. Di samping dengan bertambannya perkembangan dan

pertumbuhan lansia terdapat beberapa dampak positif terhadap Angka Harapan

Hidup (AHH) dan berpengaruh pada Usia Harapan Hidup (UHH).

Usaha Harapan Hidup (UHH) di Indonesia berdasarkan BPS, 1993 (dalam

Mubarak, 2009 ) adalah pada Tahun 2005 UHH adalah 66,9, angka ini meningkat

pada tahun 2010 menjadi 68,4 dan pada tahun 2015 pun menigkat menjadi 69,8 dan

2
pada tahun 2020 diperkirakan UHH menjadi 71,7. Data tersebut dapat disimpulkan

selama jangka waktu 5 tahun, usia harapan hidup yang terus meningkat. Dengan

begitu adapula data meningkatnya jumlah dan presentase penduduk yang berusia 60

tahun mulai dari tahun 2005 sejumlah 182.831 (8,2%) hingga diperkirakan pada

tahun 2020 meningkat hingga 290.211 (11,4%).

Kualitas dan kuantitas lansia yang sangat berpengaruh banyak terutama dalam hal

sehat dan sakit. Menurut Menteri Kesehatan RI (2016) definisi sehat adalah keadaan

sehat, baik secara fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Selain itu, lansia yang berada dalam kondisi sehat ialah bebas baik dari segala

penyakit fisik, mental, sosial, mampu melakukan aktivitas secara mandiri, dan

mendapatkan dukungan secara moral dan moril dari keluarga, masyarakat serta

lingkungan. sehat adalah keadaan fisik yang tidak mengalami suatu gangguan atau

masalah ( Naftali, et al., 2017).

Pada lansia (middle age) dengan begitu banyak faktor yang mempengaruhi hidup

sehat, sehingga banyak yang berubah pada usia middle age sekitar 45-59 tahun

diantaranya adalah sikap spiritual dan psikologisnya. Dengan sikap tersebut terdapat

beberapa yang merespon dengan positif ataupun negatif dan ada yang hubungan

diantara keduanya ataupun tidak. Spiritualitas adalah suatu hubungan yang terjadi

antara manusia, alam, dan Tuhan. Spiritualitas merupakan sebuah dimensi yang

dapat memberikan kekuatan kepada manusia dalam situasi yang mendapatkan

3
tekanan emosional, penyakit fisik, kematian serta mempengaruhi kehidupan

manusia di setiap tahap perkembangannya, termasuk pada perkembangan lansia.

Dengan fenomena yang ada dikenal paling dekat dengan agama merupakan kaum

tua dan diasosiasikan kembali ke jalan agama pada kaum tersebut, di banding pada

anak remaja atau dewasa muda. Karena pengaruh agama itu sendiri terhadap

pertumbuhan serta perkembangan lansia, membentuk rasa tenang, motivasi, sumber

harapan, rasa ikhlas atau bahkan menuntun mereka untuk melakukan kegiatan atau

arus yang lebih positif (Naftali, et al., 2017).

Sering kali perubahan fisik yang terjadi pada lansia yang berusia pertengahan akan

mempengaruhi psikologis pula. Perubahan psikologis yang terjadi pada lansia

terdapat beberapa faktor yang mendukung seperti fungsi peran, konsep diri,

mekanisme koping dan ketabahan. Dari keempat karakteristik tersebut dapat

mengontrol dalam hal kesejahteraan dalam kehidupan pada lansia. Menurut Indra

Rajawane (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa adanya keterkaitan antara

kesejahteraan dalam hidup termasuk pada setiap lansia dengan sejahtera pada

psikologis nya, dimana mereka dapat mengutarakan afek perasaan damai, bahagia,

serta tenang. Dengan penilaian subjektif itu pula setiap individu lansia dapat

menerima keadaan dahulu dan perubahan sekarang, sehingga dengan begitu lansia

dapat menggali potensi-pontensi yang mereka miliki guna meningkatkan kualitas

gaya hidup yang lebih produktif.

4
Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada RW. 04 Kramat, Jakarta Pusat dengan

jumlah warga dari 5 RT 89 orang, dan hasil survey yang berjumlah 10 responden

yaitu terdapat beberapa lansia yang mengalami perubahan psikologis seperti cemas

dan stres pada lansia usia pertengahan, sehingga terdapat pula sikap spiritualitas

yang menjadi salah satu kekuatan untuk mencegah terjadinya perubahan psikologis

tersebut. Dengan adanya penelitian ini di RW. 04 Kramat, Jakarta Pusat karena ada

dorongan yang membuat hal untuk diteliti dengan beberapa faktor mulai dari sikap

spiritualitas dengan perubahan psikologis warga lansia. Maka dari itu, peneliti ingin

mengetahui hubungan sikap yang terjadi dari spiritualitas dengan perubahan

psikologis warga lansia dengan begitu penelitian ini berjudul “Hubungan Sikap

Spiritualitas Dengan Perubahan Psikologis Lansia (Middle Age) Di RW. 04

Kramat, Jakarta Pusat”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun rumusan masalah yang ditemukan adalah “Apakah terdapat hubungan antara

sikap spiritualitas dengan perubahan psikologis pada lansia (Middle Age)?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui adanyan hubungan sikap spiritualitas dengan perubahan psikologis pada

lansia (middle age).

5
2. Tujuan Khusus

a) Teridentifikasi distribusi frekuensi lansia (middle age) ialah usia, jenis kelamin

dan pekerjaan.

b) Teridentifikasi sikap spiritualitas pada lansia (middle age)

c) Teridentifikasi perubahan psikologis pada lansia (middle age)

d) Teridentifikasi hubungan sikap spiritualitas dengan perubahan psikologis

pada lansia (middle age)

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan serta wawasan

ilmu yang baru bagi peneliti, terutama ilmu dalam bidang gerontik dan masa

perkembangan lansia. Sehingga dapat pula menjadi pendorong atau motivasi serta

semangat bagi peneliti untuk melakukan penelitian lain yang akan datang.

2. Responden

Diharapkan hasil penelitian ini meningkatnya persepsi dan ilmu yang baru terkait

sikap spiritualitas dan perubahan psikologis pada lansia.

4. Pengembangan Fakultas Ilmu Keperawatan

Hasil dari penelitian ini, perwujudan dan pengembangan pada kurikulum

pendidikan kesehatan perlu untuk adanya penambahan informasi serta dapat

dijadikan bukti serta referensi dalam bentuk adanya hubungan yang terkait sikap

spiritualitas dengan perubahan psikologis pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai