DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3
A. Standar Asuhan Keperawatan Sehat Pada Usia Toddler...............3
B. Tinjauan Teori Anak Usia Todler..................................................4
C. Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial
Kanak-Kanak (18 Bulan – 3 Tahun)..............................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................16
B. Saran..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................17s
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan pada pasien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)
yang logis, sistematis, dinamis, dan teratur (Depkes, 1998; Keliat, 1999).
Proses ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
Pelaksanaan proses keperawatan jiwa bersifat unik, karena sering kali
pasien memperlihatkan gejala yang berbeda untuk kejadian yang sama,
masalah pasien tidak dapat dilihat secara langsung, dan penyebabnya
bervariasi. Pasien banyak yang mengalami kesulitan menceritakan
permasalah yang dihadapi, sehingga tidak jarang pasien menceritakan hal
yang sama sekali berbeda dengan yang dialaminya. Perawat jiwa dituntut
memiliki kejelian yang dalam saat melakukan asuhan keperawatan. Proses
keperawatan jiwa dimulai dari pengkajian (termasuk analisis data dan
pembuatan pohon masalah), perumusan diagnosis, pembuatan kriteria hasil,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Fortinash, 1995).
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari
lahir, bayi tumbuh menjadi anak, remaja, melalui masa dewasa, tua sampai
akhirnya meninggal dunia. Selama perjalanan dari bayi, seorang anak akan
melalui titik kritis perkembangan yang timbul di setiap tahap
perkembangannya. Titik kritis akan menentukan berhasil tidaknya anak
mencapai tugas perkembangan pada tahap yang bersangkutan. Titik kritis ini
menentukan apakah anak mampu bertahan dan melanjutkan perkembangan
secara progresif atau anak akan mengalami stagnasi perkembangan prekoks.
B. Rumusan masalah
Apa itu Asuhan keperawatan anak usia todler?
C. Tujuan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
1. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan tentang Asuhan keperawatan anak usia todler
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan Standar Asuhan Keperawatan
Sehat Pada Usia Toddler
b. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Tinjauan Teori
Anak Usia Todler
c. Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan
Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak (18 Bulan – 3 Tahun)
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II
PEMBAHASAN
PAGE \* MERGEFORMAT ii
c. Memberikan pujian pada keberhasilan anak
d. Tidak menggunakan kalimat perintah tetapi memberikan alternatif
pilihan
e. Tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam bentuk
penganiayaan fisik pada anak (memukul, menjambak, menendang dll)
f. Melibatkan anak dalam kegiatan agama keluarga
g. Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa tidak aman
(menakutnakuti, membuat terkejut, kalimat negatif, mencela)
h. Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka
i. Membimbing anak untuk BAK/BAB di toilet
Intervensi Spesialis
Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 1.5-3 tahun
PAGE \* MERGEFORMAT ii
b. Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
c. Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa.
4) Berat Badan
a. Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat
badannya rata-rata 12,3 kg.
b. Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
5) Lingkar kepala
a. Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
b. Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5
inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
6) Nutrisi
a. Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
b. Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
c. Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi
anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan
kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam jumlah yang
besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
d. Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil
dapat diganti dengan makan makannan lengkap.
2. Pola Tidur
a. Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12
jam / hari.
b. Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada
tahun kedua atau ketiga.
c. Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.
3. Kesehatan Gigi
PAGE \* MERGEFORMAT ii
a. Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
b. Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan karna
traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun.
c. Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak
yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika
ditelan.
d. Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida
dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies, seperti
gula-gula.
4. Bahasa
a. Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3 prae dan
juaga menggunakan pronoun.
b. Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan
barunya atau jika ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba
ketrmpilan yang baru.
j. Takut
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
1) Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
2) Cemas terhadap orang-orang yang baru
3) Suara yang keras, seperti vacum cleaner
4) Pergi tidur
5) Binatang yang besar
6) Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
7) Sosialisasi
k. Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan
ketidaktergangtungan.
l. Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya
selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
m. Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan
ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka.
n. Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi
kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan
yang dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
o. Perkembangan Motorik
1. Motorik Kasar
1) Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
2) Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu
tangan
3) Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu.
4) Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.
2. Motorik Halus
PAGE \* MERGEFORMAT ii
1) Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles
secara spontan
2) Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
3) Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
4) Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara
PAGE \* MERGEFORMAT ii
mengajarkan bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain
di jalan. Anjurkan orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga
dan bermain di halaman .
Perkembangan Psikoseksual
1. Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini
fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.
2. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol yang
berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.
3. Perkembangan Seksualitas
4. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
5. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan eliminasi.
6. Perbedaan seks menjadi jelas.
a) Toilet Training
Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa
dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :
b) Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
c) Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.
Perkembangan Moral
a. Overview Kohlberg
Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap preconvensional,
yang meliputi punishment dan orientasi kan pada ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
1. Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk
moral yang negatif.
2. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman
menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
3. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana
PAGE \* MERGEFORMAT ii
mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap
perbuatan yang baik.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
7. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan
anak lain diluar keluarganya
8. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
9. Mengikuti kegiatan keagamaan yang diikuti
keluarga
Penyimpangan 1. Tidak berani melakukan sesuatu/kegaiatan
perkembangan : 2. Merasa takut melakukan sesuatu
ragu-ragu dan malu 3. Merasa terpaksa melakukan tindakkan
4. Melakukan tindakkan dengan ragu-ragu
2. Diagnosa
Potensial (normal) Resiko (penyimpangan)
Potensial mengembangkan Resiko pengambangan ragu-ragu
kemandirian dan malu
3. Intervensi
a. Kanak – kanak
1) Tujuan
a. Mengembangkan rasa kemendarian dalam melakukan kegiatan
sehari hari
b. Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang
lain
2) Tindakkan keperawatan
Tindakkan keperawatan bagi kanak-kanak
Tugas Tindakkan keperawatan
perkembangan
Perkembangan 1. Latih anak untuk melakukan kegiatan secara
yang normal : mandiri
kemandirian 2. Puji keberhasilan yang dicapai anak
3. Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi
memberikan alternatif untuk memilih
PAGE \* MERGEFORMAT ii
4. Hindari suasana yang membuatnya bbersikap
negatif (memisahkan dengan orang tuanya,
mengambil mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu )
5. Tidak menakut nakuti dengan kata kata maupun
perbuatan
6. Berikan mainan sesuai usianya (boneka, mobil
mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil
warna )
7. Saat anak mengamuk (tempertantrum) pastikan
doia aman dari bahaya cedera kemudian tinggalkan
awasi dari jauh
8. Beritahu tindakan tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, yang baik dan buruk dengan
kalimat positif
9. Libatkan anak dalam kegiata kegiatan keagamaan (
sholat berjamaah, berangkat kegereja bersama,
mengaji)
Penyimpangan 1. Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukan tugas
perkembangan : yang diberikan
ragu-ragu dan 2. Berikan tugas yang sederhana dan mampu
malu dilakukan sendiri (menyimpan mainan, mengambil
baju, mengambil minum, mengambil
sepatu/sandal)
3. Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan
tugas tertenttu (yang bisa dilakukannya)
4. Berikan pujian terhadap keberhasilannya
5. e. Jangan memberi pernyataan negatif terhadap
perilaku anak ( ita memang biasa membuat rumah
berantakkan , anto kan anak cengeng, budi itu anak
penakut)
PAGE \* MERGEFORMAT ii
b. Keluarga
1. Tujuan
a) Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal
dan menyimpang
b) Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya
c) Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2. Tindak keperawatan
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tugas perkembangan Tindakan keperawatan
Perkembangan yang 1. Informasikan pada keluarga caara yang
normal : kemandirian dapat dilakkukan untuk memfasilitasi
perembangan psikososial anaknya
2. Berikan aktivitas bermain yang menggali
rasa ingin tahu anak seperti bermain tanah,
pasir, lilin, membuat mainan kertas,
mencampur warna, menggunakan cat air,
melihat barang/binatang/tanaman/orang
yang menarik perhatiannya dengan tetap
menjaga keamananya
3. Berikan kebebasan pada anak unntuk
melakuakan sesuatau yang diinginkan tetapi
tetap memberi batasan. Misalnya
membolehkan anak memanjat dengan
syarat ada yang mendampingi/mengawasi
atau mengajarkan cara agar tidak jatuh
4. Sampaikan aturan umum yang dapat di
mengerti lhan seperti masuk rumah harus
memberi salam , bila akan pergi cium
PAGE \* MERGEFORMAT ii
tangan dulu, sebelum dan sesudah makan
cuci tangan
5. Gunakan kata-kata laranagan yang bersifat
positif contoh : main hujan – hujanan
menyebabkan pilek, bila rambut dan
bajunya berantakan ita tidak cantik
6. Berikan pilihan perilaku yang ingin
dilakukan anak seperti mau mandi atau
makan dulu
7. Latih anak mengerjakkan kegiatan yang
dapat dilakukan sendiri : pakai baju, kaus
kaki, makan
8. Diskusikan dengan keluarga cara apa yang
akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial
kanak-kanak
9. Latih keluarga melakukan metode tersebut
dan mendampingi saat keluarga melakukan
stimulasi perkembangan anaknya
10. Bersama keluarga menyusun tindakan yang
akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya
Penyimpangan 1. Motivasi dan membimbing anak agar mau
perkembangan : ragu- bergerak dan bergaul (sesuai dengan
ragu dan malu keinginanya)
2. Dampingi anak saat bermain atau
melakukan kegiatan
3. Ajak anak bermain dan berbicara dengan
kaalimat pendek pendek (Ita mau bermain
boneka atau menggambar?. Adi akan
bermain apa?)
PAGE \* MERGEFORMAT ii
4. Motivasi dan mendorong anak bermain
dengan anak lain
5. Motivasi dan membimbing anak makan,
minum, memakai baju, BAB, BAK sendiri
6. Berikan pujian terhadap keberhasilan anak
BAB III
PENUTUP
PAGE \* MERGEFORMAT ii
A. Kesimpulan
Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem kontrol tubuh yang
mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. anak
usia 1.5 – 3 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhannya secara mandiri
(otonomi).
B. Saran
Bagi mahasiswa calon perawat diharapkan dapat memahami asuhan
keperawatan sehat jiwa anak usia todler agar bisa mengaplikasikannya pada
saat bertemu dengan pasien/klien yang berbeda beda dirumah sakit nanti.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT ii