Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa

Sepanjang Rentang Kehidupan : Ibu


Hamil Bayi Toddler

KELOMPOK A2
Nama Anggota
1.Febria N.U 221FK03009
2.Yara L.I 221FK03010
3.Nabila K.p 221FK03011
4.Prefti J. 221FK03012
5.Najwa N.A.Z 221FK03013
6.Dea Anandita 221FK03014
7.Neng Siska N 221FK03015
8.Aas Siti N 221FK03016
9.Nabila R.P 221FK03017
Latar Belakang

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi di mana seseorang dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut dapat menyadari kemampuan
yang dimiliki, dapat mengatasi tekanan, bekerja secara produktif, dan dapat
memberikankonstribusi untuk komunitasnya. Pasien dengan gangguan jiwa adalah orang
yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalani fungsi orang sebagai
manusia, mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan atau
kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Sehat jiwa merupakan
suatu kestabilan emosional yang diperoleh dari kemampuan seseorang dalam
mengendalikan diri dengan selalu berpikir positif dalam menghadapi stressor lingkungan
tanpa adanya tekanan fisik, psikologis baik secara internal maupun eksternal Nasir &
Abdul (2011).
Definisi Sehat Jiwa

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan individu


sejahtera menyadari potensi yang dimilikinya, mampu
menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif,
serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.Dengan
demikian, kesehatan jiwa mencakup aspek-aspek fisik, psikologis,
sosial. Kesehatan jiwa dapat didefinisikan sebagai ranah yang
mengurus (mengelola dan sebagainya) suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional
menjadi lebih optimal. Keadaan yang memungkinkan individu
menjadi sejalan dan selaras dengan keadaan orang lain.
Karakteristik Sehat Jiwa
Gejala-gejala yang dapat menyumbang terhadap gangguan mental
emosional mencakup pemikiran untuk mengakhiri hidup, kehilangan
kemampuan untuk menjalankan aktivitas-aktivitas yang memberikan makna
dalam kehidupan, kesulitan dalam menikmati aspek-aspek sehari-hari,
perasaan tidak berharga, dan gangguan dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari (Mawaddah et al., 2020).
menurut Mawaddah et al. (2020), terdapat berbagai tanda dan gejala yang
berkaitan dengan gangguan jiwa. Ini termasuk gangguan kognitif, yang
melibatkan proses-proses mental seperti sensasi, persepsi, ingatan, asosiasi,
pertimbangan, pikiran, dan kesadaran. Gangguan perhatian, ingatan,
asosiasi, pertimbangan, dan pikiran juga dapat muncul. Seseorang yang
mengalami gangguan jiwa juga bisa mengalami gangguan kesadaran,
kemauan, emosi, afek, serta psikomotor.
Definisi Ibu Hamil

Kehamilan merupakan proses yang alamiah, kehamilan


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi,
kehamilan risiko tinggi merupakan suatu kehamilan dimana jiwa
1
dan kesehatan ibu dan bayi dapat terancam. Masa kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama
haid terakhir (Cunningham et al., 2013)
Faktor yang mempengaruhi mental
ibu hamil
Dukungan Keluarga
Kurangnya dukungan suami dan keluarga merupakan faktor penyebab terganngunya
psikis ibu dimasa kehamilannya, ibu hamil dengan dukungan suami dan keluarga yang
1 kurang ini dapat menyebabkan ibu merasa jika dirinya dan kehamilannya tidak begitu
berarti bagi suami dan keluarganya, dengan demikian ibu hamil akan mengalami stres
karna merasa dirinya tidak penting dimata suami dan keluarganya (Stepowicz et al.,
2020)

Status Ekonomi
Keluar dari pekerjaan dapat berarti tekanan ekonomi yang lebih besar,
lebih banyak konflik keluarga, status sosial ekonomi yang lebih rendah,
2 perilaku yang lebih tidak sehat (seperti minum dan merokok), kesepian
karena banyak waktu luang tanpa pendamping, dan rasa keterikatan
karena ketergantungan ekonomi (San Lazaro Campillo et al., 2017).
Faktor yang mempengaruhi mental
ibu hamil
Lingkungan Sosial
Lingkungan dan dukungan sosial selama kehamilan sangat diperlukan karena dapat
mengurangi kepekaan biologis terhadap stres psikologis (Keskin et al., 2022), dukungan
3 sosial dianggap mampu memberikan penguatan terhadap kepercayaan ibu selama
masa kehamilannya dan juga dapat memberikan gambaran positif tentang apa yang
dijalani oleh ibu hamil, dukungan sosial juga mampu mengurangi kecemasan ibu hamil
saat dirinya akan menghadapi persalinan (Fathnezhad-Kazemi & Hajian, 2019).

Pengalaman dan Pengetahuan


Pengetahuan ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi psikis dimasa kehamilan, ibu hamil
4
yang pengetahuannya kurang tentang kehamilan, persalinan dan juga cara pengasuhan
bayi setelah melahirkan ini merupakan penyebab kecemasan yang dapat dialami oleh
ibu hamil (Lagadec et al., 2018).
ASKEP Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil
Pengkajian : -
Analisa Data

Diagnosa
- Gangguan citra tubuh
- Ansietas
- Risiko proses
pengasuhan tidak
efektif
ASKEP Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil

Intervensi
ASKEP Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil

Intervensi
Jurnal : pengelolaan kecemasan (ansietas
menggunakan teknik relaksasi napas dalam pada
ibu hamil trimester 3)

Latar belakang: Selama kehamilan seorang ibu banyak mengalami


perubahan baik dari perubahan fisik maupun dari perubahan
psikologis. Salah satu dari perubahan psikologis yang terjadi pada
ibu hamil yaitu adanya kecemasan terutama pada ibu hamil
primigravida. Kecemasan yang terjadi dapat berdampak pada fisik
dan psikis ibu maupun pada janin itu sendiri. Salah satu cara untuk
menangani kecemasan pada kehamilan trimester 3 yaitu dapat
dilakukan dengan teknik relaksasi napas dalam.
Jurnal : pengelolaan kecemasan (ansietas
menggunakan teknik relaksasi napas dalam pada
ibu hamil trimester 3)

Tujuan: pengelolaan Mendeskripsikan kecemasan (ansietas)


menggunakan teknik relaksasi napas dalam pada ibu hamil
primigravida trimester 3.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dan
menggunakan pendekatan keperawatan dengan dua responden yang
diberikan asuhan keperawatan selama 6 hari.
Jurnal : pengelolaan kecemasan (ansietas
menggunakan teknik relaksasi napas dalam pada
ibu hamil trimester 3)

Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 6 hari pada kedua


responden didapatkan hasil pada hari- 6 masalah keperawatan kedua
responden teratasi sebagian dengan data subjektif kedua pasien yang
mengatakan kecemasan sudah berkurang dan dengan adanya penurunan
skala HARS dari skor kecemasan 22 menjadi 14 pada klien pertama dan skor 24
menjadi 15 pada klien kedua.
Simpulan: Masalah pengelolaan kecemasan pada ibu hamil primigravida
trimester 3 dengan teknik relaksasi napas dalam teratasi sebagian. Penulis
menyarankan kepada kedua responden untuk melanjutkan teknik relaksasi
napas dalam yang telah diajarkan dengan secara mandiri.
Bayi
1 DEFINISI
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2011). Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi
yang berusia 0 - 28 hari (Mega, 2020). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram (Manuaba, 2012). Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37- 42 mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram, bayi baru lahir (nevwborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan
sampai dengan usia empat minggu (Deasy, kk., 2020).
Bayi
1 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
Perkembangan Refleks
Kemampuan Merangkak
Kemampuan Duduk.
Kemampuan diri dan berjalan
Pola tidur dan bangun
Pola makan dan minum
Pola buang air besar
Perkembangan intelegensi
Perkembangan emosi
Perkembangan bahasa
Perkembangan moral
ASKEP Sehat Jiwa Pada Bayi

Pengkajian

Perkembangan psikososial pada bayi yang normal ditandai dengan


disekitar,diawali mulai dari percaya pada orang tua,terutama rasa percaya
pada ibu. Sehingga diperlukannya rasa aman baik fisik maupun psikososial
untuk pembentukan perasaan percaya pada bayi. Apabila rasa percaya
pada
diri bayi tidak terpenuhi maka yang akan terjadi seperti penyimpangan
keperibadian berupa rasa tidak percaya diri dan akan menjadikannya
seseorang yang mudah merasa curiga saat berhubungan dengan orang yang
baru dikenalnya menanamkan ras a kepercayaan pada orang
ASKEP Sehat Jiwa Pada Bayi

Diagnosis
ASKEP Sehat Jiwa Pada Bayi
Intervensi
Definisi Toddler

Pada usia ini, anak cenderung ingin melakukan perihal baru dan mencontoh sikap
individu lain di sekitarnya, tetapi tergantung orang tua ataupun pengasuhnya
untuk semu kebutuhan dasarnya, terutama yang berkaitan dengan makanan
(Anggraini, 2014). Pada umumnya anak toodler (1-3 tahun) telah belajar
perkembangan kemandirian dan kontrolnya mulai terbentuk, seperti membuka
pakaian dan berpakaian, berjalan, makan sendiri, pergi ke kamar mandi. Ketika
perkembangan kemandirian anak usia dini tidak mendapat dukungan orang tua,
anak biasanya mengembangkan kepribadian yang cenderung ragu atau merasa
bimbang dan ketika aktivitas stimulus anak gagal, anak cenderung menjadi pemalu
dan pendiam (Hati & Lestari, 2016).
Karakteristik Toddler

Karakteriktik dari anak toddler (1-3 tahun) tersebut bersifat egosentris


yaitu mempunyai sifat kemauan yang kuat sehingga segala sesuatu itu
dianggap sebagai miliknya. Anak toddler berada dalam tahap
pertumbuhan jasmani yang pesat oleh karena itu mereka sangat
lincah. Segi emosional anak usia ini mudah merasa gembira dan
mudah merasa tersinggung. Kadang- kadang mereka suka melawan
dan sulit diatur. Segi sosial anak usia ini sedikit antisosial. Wajar bagi
mereka untuk merasakan senang bermain sendiri dari pasa bermain
secara kelompok. Berilah kesempatan untuk bermain sendiri tetapi
juga ditawarkan kegiatan yang mendorong untuk berpartisipasi
dengan anak-anak lain.
ASKEP Sehat Jiwa Pada Toddler

Pengkajian
Diagnosa

• Identitas: klien dan penanggung jawab.


• Keluhan utama. Potensial (Normal )
• Riwayat penyakit sekarang 1. Potensial mengembangkan
• Riwayat penyakit dahulu.
kemandirian
• Tinjauan sistem.
• Riwayat pengobatan keluarga.
Resiko (Penyimpangan )
• Riwayat psikososial.
• Riwayat keluarga.
1. Resiko pengambangan
• Pengkajian pertumbuhan dan perkembangan. ragu-ragu
dan malu
ASKEP Sehat Jiwa Pada Toddler

Intervensi
Jurnal: pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan
psikososial otonomi toodler

Hasil :Penyuluhan kesehatan tentang pemberian stimulasi yang diberikan dengan 1


(satu) kali pertemuan selama 60 menit dilakukan dengan cara memberikan
penjelasan pada ibu tentang stimulasi dan dilanjutkan dengan tanya jawab
Penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan dengan peserta hanya diberikan penjelasan
dan tanya jawab saja, tidak ada kesempatan ibu untuk mencermati stimulasi yang
dilakukan di rumah sudah benar atau belum, tidak ada kesempatan untuk
mempraktekkan langsung bagaimana cara memberikan stimulasi pada anak di
depan perawat, dan waktu yang terbatas hanya satu kali pertemuan membuat ibu
sulit untuk melakukan stimulasi yang benar ketika berada dirumah. Kemampuan ibu
dapat meningkat secara signifikan ketika pertemuan dilakukan lebih dari 1 (satu) kali
dalam waktu yang cukup untuk bisa mempraktikkan cara-cara stimulasi yang
diajarkan perawat.
KESIMPULAN

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi di mana seseorang dapat berkembang


secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut dapat
menyadari kemampuan yang dimiliki, dapat mengatasi tekanan, bekerja secara
produktif, dan dapat memberikan konstribusi untuk komunitasnya.
Selama kehamilan seorang ibu akan banyak mengalami perubahan baik
dari perubahan fisik maupun dari perubahan psikologis. Salah satu dari perubahan
psikologis yang terjadi pada ibu hamil yaitu adanya kecemasan. Kecemasan yang
terjadi dapat berdampak pada fisik dan psikis ibu maupun pada janin itu sendiri.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa ibu hamil diantaranya
yaitu dukungan keluarga, status ekonomi, lingkungan sosial, pengalaman dan
pengetahuan.
Karakteristik sehat jiwa bayi dapat digambarkan dan terbagi menjadi
beberapa hal diantaranya yaitu perkembangan refleks (refleks menghisap dan
mencari, refleks moro, refleks menggenggam), kemampuan merangkak,
kemampuan duduk, kemampuan berdiri dan berjalan, pola tidur dan bangun, pola
makan dan minum, pola buang air, perkembangan intelegensi, perkembangan
bahasa, dan perkembangan moral.
KESIMPULAN

Karakteriktik anak toddler biasanya bersifat egosentris yaitu kualitas perhatian yang berlebihan yang
berfokus pada diri sendiri dan terkadang mengabaikan orang lain, sehingga segala sesuatu itu dianggap
sebagai miliknya
sendiri. Anak seusia ini akan mudah merasa gembira dan mudah merasa tersinggung, suka melawan dan
sulit diatur, dan antisosial. Gangguan kesehatan psikologis ibu hamil contohnya yaitu anxietas/
kecemasan, Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil yaitu dengan
menggunakan teknik relaksasi napas & meditasi. Metode tersebut sudah membuktikan bahwa tingkat
kecemasan pada ibu hamil teratasi sebagian.
Pada tingkat bayi kita dapat memberikan perlakuan dengan mengembangkan rasaa percaya antara ibu
dan anak dan memenuhi rasa aman dan nyaman pada bayi. Kesehatan mental pada bayi akan mulai
terbentuk dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu dan kedekatan emosional yang sehat
antara ibu dan anak.
Anak anak toddler berada dalam tahap golden age dengan pertumbuhan jasmani yang pesat oleh karena
itu mereka sangat lincah dan juga mempunyai sifat egosentris. Intervensi yang cocok untuk anak di usia
ini diantaranya yaitu memberikan kesempatan bebas untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya,
memberikan pujian di setiap keberhasilan yang sudah dilakukan, menemani di setiap kegiatannya,
mengajarkan dan membedakan hal positif dan negatif, dan memberikan motivasi di setiap perkembangan
anak.

Anda mungkin juga menyukai