PENDAHULUAN
melahirkan dan nifas, serta proses perubahan peran menjadi seorang ibu
ovum dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dengan waktu 40 minggu atau 9 bulan
maka dapat disimpulan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan
sperma di dalam atau luar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta
melalui jalan lahir (Ratnawati, 2014 dalam Yuliakhak, 2019). Kehamilan melibatkan
psikologis.
dengan proses kehamilan yang terjadi. Reaksi psikologis dalam kehamilan yang
1
2
Adapun masalah pada saat kehamilan diantarnya belum ada kesiapan dalam
menghadapi persalinan karena proses kelahiran pertama kali sehingga belum ada
pengalaman, dan ibu yang hamil kedua atau ketiga ada yang mengalami trauma
ibu bertambah jika suami sedang diluar kota dan belum ada biaya untuk persiapan
berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil dan dapat
juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil. Faktor psikologis yang mempengaruhi
kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu
psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman Ibu, dukungan
unik bagi seorang perempuan memiliki anak akan memberikan nilai positif.
masa transisi dimana terjadi perubahan secara fisik dan psikologis (Anggraini,
2021). Adaptasi fisiologis meliputi proses kembalinya kondisi fisik dan sistem
organ tubuh ibu seperti sebelum hamil, sedangkan adaptasi psikologis meliputi
perubahan emosional dan kesehatan mental. Oleh sebab itu ibu nifas mengalami
penurunan dari segi fisik, psikologis, dan sosial dari kondisi sebelumnya karena
peran barunya. Tanggung jawab untuk melakukan perannya sebagai ibu baru,
3
membuat ibu cukup rentan mengalami resiko infeksi, penurunan daya tahan
tubuh, perubahan mood atau perubahan perilaku yang terkait dengan kondisi
tubuh dan psikologinya (Delwien Esther, 2018). Ketidaksiapan ibu pada saat
sebelum dan setelah kehamilan ini dapat terjadi pemicu untuk mengalami depresi,
penyesuaian terhadap kelahiran bayi, yang muncul pada hari pertama sampai hari
ke empat belas setelah proses persalinan, dengan gejala memuncak pada hari ke
lima. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya,
keadaan ini disebut postpartum blues (Marmi, 2012). Adapun tanda gejalanya
makan, gangguan pola tidur, merasa tidak berharga dan kelelahan. Gejala-gejala
ini muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu
dalam populasi dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif
cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85% dari wanita pasca persalinan
Kejadian postpartum blues ini juga banyak terjadi di negara lain seperti Jepang,
4
angka kejadian postpartum blues mencapai 15-50%, Yunani mencapai 44,5% dan
menunjukan angka yang bervariasi di setiap daerah yang berkisaran antara 50-
Oleh sebab itu diperlukan suatu terapi untuk mengatasi postpartum blues salah
satunya pendekatan dengan terapi non farmakologis yang sering digunakan dalam
dengan cara membuat sebuah perubahan baru dalam lingkungan yang dapat
postnatal yoga.
Tanda dan gejala postpartum blues dapat pula berkurang dengan supported
banyak manfaat. Beberapa manfaat yoga secar fisik maupun psikis antara lain
membantu tubuh untuk tetap sehat, kuat, dan aktif, membantu mengurangi sakit
2020). Tujuan dari rangkaian latihan yoga untuk menciptakan keseimbangan jiwa
secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan. Dalam penelitannya
5
menjelaskan bahwa setelah yoga, diketahui serum kortisol dalam darah akan
Gelombang alpha merupakan gelombang di otak yang berada pada frekuensi 8-13
Hz. Biasanya gelombang ini muncul pada saat manusia beristirahat dengan
Yoga dapat dijadikan salah satu alternatif kegiatan fisik tubuh untuk
percaya diri dan focus. Maka dari itu yoga yang dilakukan selama masa nifas
kepercayaan dirinya menghadapi peran barunya sebagai ibu. Dengan teknik napas
yang penuh kesadaran, gerakan yang lembut, yoga dapat membantu ibu
meningkatkan energi dan daya tahan tubuh, melepaskan stress dan cemas,
meningkatkan kualitas tidur, mengurangi ketegangan otot, dan keluhan fisik yang
lain seperti: nyeri punggung, nyeri pada daerah sekitar paha dan pinggang (Intan
Imani, 2021).
afifah hasilnya selama bulan Oktober 2020-April 2021 di dapatkan ibu nifas
mengalami gangguan psikologis dengan skala risiko depresi sedang dan 7 orang
di Desa Cipasung, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap 5 orang
6
ibu, 3 orang ibu mengalami postpartum blues. Dari hasil wawancara tersebut ke
lima ibu yang mengalami postpartum blues mengatakan: ibu merasa kelelahan,
merasa cemas, sensitif dan kesal karena hal spele, kesulitan untuk tidur,
cenderung marah, dan merasa khawatir ketika ASI tidak keluar dan khawatir pada
bayinya. Para ibu yang telah melahirkan tersebut dianjurkan oleh bidan atau
perawat untuk melakukan teknik nafas dalam. Sejauh ini belum didapatkan
Postpartum Blues.
postnatal yoga.
7
dan terapi.
postpartum blues.
yang cukup jelas, sebagai batasan agar tidak terjadi kesamaan dengan
penelitian ini.
No Peneletian
1. Judul Efektivitas Intervensi Senam dan Yoga dalam
Mengurangi Tingkat Keparahan Depresi
Postpartum pada Wanita Sectio Caesarea :
Uji Coba Terkontrol Acak
Penelitian Nila Trisna Yulianti, Karnilan Lestari Ningsi
Sam (2022)
Subyek Populasi dalam penelitian adalah wanita
bersalin seksio sesarea.
Sampel yang memenuhi kriteria dibagi 2
kelompok yakni kelompok senam nifas
(n=24) dan kelompok yoga (n=24).
Metode Kuantitatif dengan Quasi eksperimental
dengan pre-post test two-group design.
metode simple random sampling,
Hasil Tabel distribusi frekuensi
ibu seksio sesarea, diperoleh data
karakteristik responden berdasarkan umur
yakni mayoritas responden berumur 20-25
tahun dengan frekuensi 14 responden dengan
presentase 58,3%. Berdasarakan pendidikan,
mayoritas responden berpendidikan SMA
dengan frekeuensi 20 responden dengan
presentase 83,3%. Sedangkan mayoritas
responden berstatus karyawan jika diihat dari
karakteristik pekerjaan dengan frekuensi 13
dan presentase 54,6%, serta jika dilihat dari
karakteristik para persalinan, responden
berada pada status Para pertama-kedua
9
Berdasarkan keaslian penelitian yang telah dijelaskan pada table 1.1 yang
2. Dari kelima jurnal tersebut kebanyak berfokus pada ibu hamil dan
afirmasi potitif dan postnatal yoga pada ibu hamil dan postpartum
adalah terletak pada waktu, subyek, serta variabel bebas maupun variable
terikatnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa
antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan
dan kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati, 2014 dalam Yuliakhak
2019)
Kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir
a. Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya sebagian besar ibu
bulan.
15
16
laboratorium dengan urine atau darah ibu. (Sutanto & Fitriana, 2019)
Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan jika ini terjadi ada
penyebab tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau menopause.
sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang hari kemungkinan
dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan produksi
Adanya bercak darah dan keram perut disebabkan oleh implantasi atau
menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari
pertama kehamilan, hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja
17
ginjal, jantung serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin.
Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah
f. Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang
pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama yaitu 1 hingga 2 bulan terakhir
h. Sambelit
i. Ngidam
Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas ibu
besar sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan penyebab lain tanda ini
18
ASI, merasakan pergerakan janin, mual dan muntah, kenaikan berat badan
1. Preeklamsia
atau edema yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu
1) Preeklamsia Ringan
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
b. Edema umum,kaki, jari, tangan, dan muka atau kenaikan berat badan 1
c. Proteinuria memiliki berat 0,3 gram atau per liter, kualitatif 1+ atau 2 +
2) Preeklamsia Berat
epigastrium
2. Perdarahan pervaginan
kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa nyeri) bisa berarti plasenta previa
Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre
eklamsia dan jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kejang bahkan
stroke.
kepala yang hebat, sehingga terjadi odema pada otak dan meningkatkan
5. Nyeri abdomen
Nyeri abdomen yang dirasakan oleh ibu hamil bila tidak ada
tidak normal apabila ibu merasakan nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang
Hampir setiap ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
bengkak pada wajah dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan
disertai keluhan fisik lain hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung
atau preeklamsia.
Pada ibu yang sedang hamil ibu akan merasakan gerakan janin yang
gerakan janin lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam periode
3 jam gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Sutanto & Fitriana, 2019).
dalam diri ibu hamil dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil. Faktor
psikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
21
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan. Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat
2019).
2.2 Postpartum
persalinan merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru (Winkjosastro,
2014).
seorang ibu postpartum, dimana pada saat ini ibu akan lebih sensitif dalam segala
hal, terutama yang berkaitan dengan dirinya serta bayinnya perubahan psikologis
persalinan.
menyesuaikan diri menjadi seorang ibu, meskipun demikian, adapula ibu yang
tidak mengalami hal ini. Agar perubahan psikologis yang dialami tidak
Perubahan psikologis masa nifas adalah proses secara psikologi atau jiwa
seorang ibu setelah melahirkan. Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama
mempunyai peranan yang sangat penting. Pada masa ini ibu nifas menjadi sangat
Bidan sangat penting dalam hal memberi pegarahan pada keluarga tentang kondisi
ibu serta pendekatan psikologis yang dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak
1. Fase Taking In
Fase ini merupakan fase ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat ini fokus perhatian ibu terutama
gejala kurang tidur, seperti mudah tersinggung. Hal ini membuat ibu cenderung
Oleh karena itu kondisi ini perlu dipahami dengan menjaga komunikasi
yang baik. Pada fase ini, perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk
meningkat.
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase taking
hold, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya
dalam merawat bayi. Selain itu perasaan yang sangat sensitif sehingga mudah
Oleh karena itu ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri
3. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya
yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri
meningkat pada fase ini banyak ketakutan dan kekhawatiran pada ibu yang baru
melahirkan terjadi akibat persoalan yang sederhana dan dapat diatasi dengan
mudah atau sebenarnya dapat dicegah oleh staf keperawatan, pengunjung dan
psikologis. Dengan bertemu dan mengenal suami serta keluarga ibu, bidan akan
mendasarinya.
24
Fase-fase adaptasi ibu nifas yaitu taking in, taking hold dan letting go yang
merupakan perubahan perasaan sebagai respon alami terhadap rasa lelah yang
dirasakan dan akan kembali secara perlahan setelah ibu dapat menyesuaikan diri
a. Postpartum blues
Terjadi pada hari 1–10 setelah melahirkan dan hanya bersifat sementara dengan
gejala gangguan mood, rasa marah, mudah menangis, sedih, nafsu makan
b. Postpartum depression
Gejala yang timbul adalah perasaan sedih, tertekan, sensitif, merasa bersalah,
lelah cemas, dan dan tidak mampu merawat dirinya dan banyinya.
c. Postpartum psikosis
Depresi berat yaitu dengan gejala proses pikir yang dapat mengancam dan
menekan pada stress antepartum dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi
hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu. Bila fungsi keluarganya positif
maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, karena resiko kehamilan
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress
anterpartum.
faktor pendukung:
mengerti.
sedemikian rupa, ibu sebaiknya tetap menjalani ikatan batin dengan bayinya
sejak awal.
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu
14 hari atau dua minggu postpartum ditandai dengan tangisan singkat, perasaan
kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur.
Postpartum blues sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby
blues, sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam
pasca persalinan, yang biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar 2
perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya.
Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang
dirasakan. Selain itu, juga karena semua perubahan fisik dan emosional selama
Gejala postpartum blues ringan hanya terjadi dalam hitungan jam atau 1
minggu pertama setelah melahirkan, gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya,
bisa sampai mencelakai diri sendiri bahkan anaknya, sehingga pada penderita
kedua jenis gangguan mental terakhir perlu perawatan yang ketat di rumah sakit
Gejala-gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan sikap seorang
ibu, gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke 3 atau hari ke 6 setelah
melahirkan.
c. Tidak sabar.
e. Sensitif.
f. Mudah tersinggung.
h. Jika postpartum blues di anggap sepele, keadaan ini bisa berlanjut ke tahap
yang lebih serius dan bisa bertahan dalam dua minggu sampai satu tahun yang
Gejala–gejala itu mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan
menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. Namun jika
28
masih berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan itu dapat disebut
berikut:
a. Faktor Hormonal
estriol yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kadar estrogen turun secara
terhadap aktivitas enzim monoamine oksidase, yaitu suatu enzim otak yang
b. Faktor Demografi
postpartum blues banyak terjadi pada ibu primipara, mengingat dia baru
juga terjadi pada ibu yang pernah melahirkan, yaitu jika ibu mempunyai
c. Faktor Psikologis
tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan ibu merasa lelah dan
penampilan fisik si kecil karena tidak sesuai dengan yang di inginkan juga bias
hal yang tidak menyenangkan bagi ibu mencakup lamanya persalinan serta
intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan, seperti ibu yang
takut terhadap peralatan operasi dan jarum. Ada dugaan bahwa semakin besar
trauma fisik yang terjadi selama proses persalinan, akan semakin besar pula
e. Faktor Sosial
f. Faktor Fisik
mengganti popok, dan menimang menguras tenaga apalagi jika tidak ada
pada tahun 1987. EPDS terdiri dari 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh ibu
sendiri yang dapat diselesaikan kurang dari 5 menit. EPDS berupa kuesioner baku
untuk mengukur seorang ibu nifas mengalami depresi postpartum atau tidak.
EPDS dapat digunakan pada 2 minggu pasca melahirkan, namun bila hasilnya
EPDS yang dilakukan pada minggu pertama pada wanita yang tidak
pasca persalinan pada minggu ke 4 dan 8. Jika postpartum blues tidak segera
ditangani dengan baik akan mengakibatkan keadaan gangguan mental yang lebih
parah lagi atau biasa disebut depresi postpartum yang salah satu tanda gejalanya
dari kebudayaan India kuno sejak 3.000 SM yang lalu. Yoga atau yuj- dalam
bahasa Sansekerta kuno- berarti union (penyatuan). Penyatuan antara atman (diri)
dan brahman (yang mahakuasa). Intinya, melalui yoga seseorang akan lebih baik
dirinya itulah maka semakin dekat pula dengan sang penciptanya (Pujastuti,2015)
31
Ilahi. Pernyataan ini bukan berarti “penyatuan” Tuhan dan manusia secara fisika.
Secara horizontal berarti menyatukan badan, pikiran, hati, dan jiwa dalam
kesadaran diri kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap orang dari berbagai
orang dewasa. Anak remaja dan anak-anak pun dapat melakukannya. Yoga
Postnatal yoga adalah yoga yang dilakukan selama masa setelah melahirkan
untuk tubuhnya, pemulihan setelah melahirkan bisa dilihat dari aktifitas bekerja
postnatal yoga yang bersifat relaksasi dan menambah kelenturan atau fleksibilitas
pada tubuh, gerakan banyak dititikberatkan pada fleksibilitas tubuh bagian bawah
Memiliki 5 persyaratan: bersih diri, rasa syukur, tidak berlebihan, mawas diri
Menurut Patanjali : “postur yang baik membawa stabilitas dalam tubuh dan
Memiliki tubuh yang terlatih baik sehingga oleh pernafasan dapat maksimal
sehingga mampu melepas jiwa dari tekanan, mengendorkan system syaraf, dan
menenangkan pikiran.
elemen negatif.
6. Dharana (Konsentrasi)
7. Dhyana (Meditasi)
Saat pikiran telah mampu focus pada satu titik tanpa terganggu dalam jangka
waktu panjang, sementara tubuh dan nafas telah bergabung dan menjelma
8. Samadhi
Inilah titik kulminasi dari pencapain yoga. Sebuah pencapaian spiritual dan
endorphin - the feel good hormone yang menciptkan rasa nyaman pada tubuh.
2. Benapas Dalam
Pola makan yang seimbang dan sehat akan meningkatkan imunitas (daya
4. Beristirahat Cukup
memertahankan tubuh dalam keadaan yang selalu prima dari waktu ke waktu.
Berlatih dan bermeditasi akan memurnikan pikiran dari pikiran dan emosi
g. Membuat ibu pasca persalinan menjadi lebih bahagia menjalani peran barunya
sehingga bounding antara ibu dan bayi semakin baik, dekat dan hangat.
Ibu nifas hanya boleh melakukan peregangan lembut sampai. Dimulai sekitar
3. Jika ibu memiliki diastasis recti, ibu diminta beronsultasi dahulu dengan
5. Jika selama melakukan yoga ada pose yang membuat tidak nyaman, makan
menurut
Kehamilan
Pospartum
Psikologis fisiologis
1. Postpartum
blues
2. Postpartum
depresi
3. Postpartum
psikosis Faktor penyebab postpartum blues
konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Adapun
kerangka konsep dari penelitian ini dijabarkan dalam bentuk bagan yang
Keterangan :
= Arah Hubungan
37
38
variabel tersebut yang dapat diamati dan benar-benar dilakukan oleh peneliti
banyak gejala
yang muncul.
3.3 Hiopotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu pertanyaan penelitian
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat
METODOLOGI PENELITIAN
rancangan penelitian yang digunakan yaitu one group pretest posttest design.
01 X 02
Keterangan :
01 : pretest
02 : posttest
40
41
terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent).
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Terapi
Menurut Badriah (2019), variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Variabel terikat dalam
4.3.1 Populasi
dari kelompok subjek lain. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu postpartum di
63 orang.
42
merupakan bagian dari populasi tentu memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh
teknik yang dilakukan dengan didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah ditentukan
sampel yang dilakukan tanpa adanya pengacakan sampel dan didasarkan pada
kriteria inklusi dan eksklusi yang dibuat oleh peneliti . Adapun penentuan sampel
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
consent.
2) Kriteria Eklusi
kesadaran.
pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki
cara meminta ketersediaan subjek atau responden untuk menjawab semua item
pernyataan dan pengamatan dengan cara memberikan tanda silang (X). Kuesioner
merupakan suatu alat pengumpulan data yang sangat fleksibel, terperinci, lengkap,
dan relatif digunakan. Kuesioner juga sering disebut juga sebagai pertanyaan atau
Alat ukur ini telah dipakai oleh peneliti sebelumnya yakni Gabrella
Novyanti, (2018) dan Ervina, (2015). Uji validitas tidak dilakukan karena
Pernyataan dikatakan valid apabila r hasil lebih besar dari r tabel (0,441).
Analisis uji coba pada 10 pernyataan di peroleh r hasil yang lebih besar
reliabel.
nilainya adalah : jika jawaban a(nilai 3), b (nilai 2), c (nilai 1), d (nilai 0)
45
Nilai maksimum EPDS adalah 30. Dikatakan postpartum blues ringan, jika
skor antara 0-9, postpartum blues sedang, jika skor antara 10-12 dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (Badriah,
2019) “ Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai informasi yang dicari, pengumpulan data yang dilakukan dalam
kuantitatif.
1. Data primer
2. Data Sekunder
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner EPDS untuk
intervensi dari postnatal yoga yang telah dipatkan di Desa Cipasung selama
penelitian.
yoga:
observasi.
5. Menjaga privasi
11. Mengevaluasi hasil tindakan seperti kenyaman dan respon klien sebelum
bagian dari rangkaian penelitian setelah kegiatan pengumpulan data. Agar analisis
penelitian menghasilkan informasi yang benar, ada empat tahapan dalam proses
1. Editing
ada lalu di periksa apakah data yang ada sudah sesuai dengan jumlah
kekeliruan.
diajukan.
2. Coding
3. Processing
ke Microsoft excel lalu data di proses pada paket program SPSS for
4. Cleaning
1. Analisis Univariat
frekuensi :
F
P= x 100 %
N
Keterangan :
4.2 Tabel
51
2. Analisis Bivariat
variabel yang diduga saling berhubungan satu sama lain, dapat dalam
sample t-test atau uji t berpasangan jika data berdistribusi normal. Jika
wilcoxon signed rank test. Adapun rumus paired sample t-test yang
d
t=
s /⎷ n
Keterangan :
t = Nilai t hitung
hipotesis adalah: apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka H0 ditolak,
dan apabila (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Rumus uji wilcoxon
𝐍(𝐍+𝟏)
𝐓−
𝟒
Z=
√𝐍(𝐍+𝟏)(𝟐𝐍+𝟏)
𝟐𝟒
Keterangan :
Z = Uji Wilcoxon
antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek peneliti) dan masyarakat
yang berkaitan dengan data responden. Pada aspek ini peneliti tidak
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Pada aspek ini, data yang sudah
yang mengetahuinya.
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Kuningan.
3. Jadwal Penelitian
Edward. (2017). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Elvina, L., ZA, R. N., & Rosdiana, E. (2018). Faktor Yang Berhubungan dengan
Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan.
Journal of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), 176.
https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.207
Fairus, M., & Widiyanti, S. (2014). Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian
Depresi Postpartum pada Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai,
VII(1), 11–18.
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/view/260
Fatonah, S., Yuliana, Y., Rani, R., & Widianti, N. (2022). Pengaruh Yoga
Postnatal Terhadap Kondisi Psikologis Ibu Postpartum. Indonesian Health
Issue, 1(1), 34–40. https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.9
55
56
Colloqium, 556-564.
Http://Repository.Urecol.Org/Index.Php/Proceeding/Article/View/1446
Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Car. Pustaka
Belajar.
Marmi. (2017). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Susanti. 2018. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC
Yunitasari, E., & Suryani, S. (2020). Post partum blues; Sebuah tinjauan literatur.
Wellness And Healthy Magazine, 2(2), 303–307.
https://doi.org/10.30604/well.022.82000120
LAMPIRAN
58
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan ibu sebagai
responden, kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang saya ajukan.
Atas perhatian ibu saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Nama :
Usia :
Alamat :
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Responden
(...................................)
60
KUESIONER
Sumber : Cox, J.L., Holden, J.M., and Sagovsky, R. 1987. Detection of postnatal
depression: Development of the 10-item Edinburgh Postnatal Depression Scale. British
Journal of Psychiatry 150:782-786, dialih bahasakan oleh Kusuma dewi dkk, 2010 dalam
Jurnal Validation Study of the Edinburgh Postnatal Depression Scale. Jiwa, Indonesian
Psychiatric Quarterly, XXX(2): 99-110
3. Saya menyalahkan diri sendiri apabila terjadi hal yang tidak menyenangkan
63
No POSTNATAL YOGA
Telah membaca dan member penilaian terhadap item-item yang terdapat didalam
alat ukur berikut :
Nama Alat Ukur :
Tujuan Pengukuran :
Tujuan Penggunaan :
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, saya menerangkan bahwa alat ukur
tersebut :
Refresentative : mewakili konstruk teori (dimensi dan indikator) yang
hendak di ukur
Relevancy : sesuai dengan tujuan pengukuran
Clarity : item-item jelas dan tidak bias dengan konstruk, dimensi atau
indikator lain *)
Oleh karena itu, item-item yang disusun didalm alat ukur tersebut tidak perlu
direvisi/ di rubah **) agar sesuai dengan dimensi dan indikator yang digunakan.
Kuningan,
(....................................)
*) checklist yang sesuai
**) coret yang tidak perlu
69
Lampiran 8 Dokumentasi
DOKUMENTASI