Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap pasangan yang telah menikah tentu mendambakan seorang buah hati ditengah-tengah
kehidupan mereka. Kehamilan merupakan sebuah anugerah paling indah bagi pasangan suami istri yang
mengharapkan kehadiran seorang anak. Kehamilan juga merupakan perwujudan dari identitas sebagai
seorang perempuan dan ibu. Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa proses untuk menjadi
seorang ibu adalah peristiwa yang mendebarkan dan penuh tantangan.

Pada masa kehamilan, terjadi perubahan fisiologis dan psikologis yang mempengaruhi gerakan, aktifitas,
maupun keadaan emosi pada ibu hamil. Selain berorientasi pada istri, ibu hamil juga harus
mempersiapkan dirinya dalam menghadapi peran baru sebagai calon ibu (Pitt, 1994).

Secara umum, perubahan fisik yang dialami ibu hamil diantaranya ialah kelelahan, morning sickness, dan
ngidam (food craving). Sedangkan perubahan psikologis antara lain labilitas mood, insomnia,
menurunnya konsentrasi dan meningkatnya responsivitas emosi. Perubahan fisik dan psikologis saling
terkait dan saling mempengaruhi (Astuti dkk, 2000).Salah satu perubahan psikologis yang sering dialami
oleh ibu hamil adalah kecemasan.

Kecemasan merupakan masalah psikologis yang terjadi dalam berbagai keadaan, seperti pertumbuhan,
adanya perubahan dan pengalaman baru. (Mandagi, 2013) Kecemasan dapat dirasakan oleh setiap
orang jika mengalami tekanan dan perasaan mendalam yang menyebabkan masalah psikiatrik dan dapat
berkembang dalam jangka waktu lama. (Shodiqoh, 2014). Menurut WHO tahun 2020 kasus kecemasan
pada ibu hamil memiliki angka 132 juta(56%)Afrika Selatan menempati angka pertama kasus kecemasan
pada ibu hamil sebanyak (41%).Berdasarkan data Kemenkes 2020,Indonesia memiliki masalah
kecemasan pada ibu hamil sebanyak 373.000 (64%) . Sedangkan berdasarkan data Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung memiliki angka kecemasan (26,5 %).Dinas Jawa Barat
melaporkan terdapat 1.100 Puskesmas melaporkan bahwa untuk mengatasi masalah kesehatan
psikologis semua layanan ini tidak bisa puskesmas berikan intervensi lengkap untuk kasus kesehatan
jiwa. Pelayanannya masih mengandalkan praktik dokter umum, bukan ahli kesehatan jiwa.Hal ini
menjadi pencetus bertambahnya angka kecemasan pada ibu hamil tiap tahunnya.

Kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa kehamilan hingga persalinan,
menghambat pertumbuhannya, melemahkan kontraksi otot rahim dan lainnya. Dampak tersebut dapat
membahayakan ibudan janin. Sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
tingkat kecemasan yang tinggi memiliki risiko melahirkan bayi prematur bahkan keguguran (Siallagan &
Lestari, 2018). Selain berdampak pada proses persalinan, kecemasan pada ibu hamil juga berpengaruh
pada tumbuh kembang anak. Kecemasan disebabkan adanya masalah dari dukungan keluarga dalam
mempersiapkan kelahiran,faktor pendapatan, pemeriksaan kesehatan kehamilan dan aktivitas sehari-
hari. Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosialnya
yang dapat diakses oleh keluarga yang dapat bersifat mendukung dan memberikan pertolongan kepada
anggota keluarga (Friedman, 2010).Dukungan keluarga sangat penting dalam menangani kecemasan,
diharapkan keluarga berperan sebagai support system terdekat bagi ibu hamil karena di dalam keluarga
terdapat ikatan emosional yang kuat yang terbentuk dalam sebuah ikatan keluarga(perkawinan)yang
saling bergantung sehingga ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam
menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.Sehingga mampu meminimalisir beberapa kemungkinan
terjadinya BBLR,prematur dan keguguran pada janin (taniya,2021).

Uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk mengambil variabel kecemasan dan Variabel dukungan
keluarga.Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kasus kecemasan yang seringkali berdampak bagi
kesehatan ibu dan bayinya Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi ibu,keluarga dan
tenaga kesehatan dapat mengurangi kecemasan ibu yang sedang mempersiapkan persalinannya.

1.2 Rumusan Masalah

A. Rumusan Masalah Umum

Bagaimana hubungan dukungan keluarga terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga di
Puskesmas x Di Desa y.

B. Rumusan Masalah Khusus

1. Bagaimana tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas x dan Desa y?

2. Bagaimana tingkat hubungan dukungan keluarga pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas x dan
Desa y?

1.3 Tujuan Penelitian

A. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga Di
Puskesmas x Di Desa y.

B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas x dan Desa y?

2. Mengetahui tingkat hubungan dukungan keluarga pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas x dan
Desa y?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan pengetahuan tambahan berdasarkan
sumber ilmiah terkait tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menjalani kehamilannya dan
menghadapi persalinan.
1.4.2 Manfaat Praktis

1. Manfaat untuk penulis

A. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengidentifikasi
masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.

B. Mengimplementasikan materi teori dan praktek yang telah didapatkan selama masa
perkuliahan.Khususnya dalam bidang ilmu keperawatan keluarga dan maternitas

2.Bagi tenaga kesehatan setempat


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan setempat agar terus aktif
memberikan konseling tentang persiapan persalinan, fisiologis persalinan, dan cara mengatasi rasa
cemas saat menghadapi persalinan.

2. Bagi ibu hamil dan keluarga


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarga untuk meminimalisir kecemasan
dengan memberikan dukungan,sehingga ibu hamil siap dalam menjalani kehamilannya dan
mempersiapkan masa persalinan.

3. Bagi mahasiswa/mahasiswi STIKes Indonesia Wirautama Ciparay.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi STIKes Indonesia Wirautama sebagai
salah satu masukan atau informasi tentang gambaran tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
dalam menjalani kehamilannya hingga persiapan melahirkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya


Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan tentang ilmu pengetahuan khususnya tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menjalani kehamilannya dan mempersiapkan persalinan dan
melakukan penelitian lebih lanjut supaya lebih dikembangkan dalam untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran

Hipotesis/Tidak ada

H0 : Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil

H1 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil

Hipotesa dalam penelitian ini adalah belum dipastikan adanya hubungan antara persepsi terhadap
dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester ketiga dalam menghadapi persalinan adalah
(h0-h1).Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menganalisa adanya keterkaitan antara
hubungan keluarga dalam mengatasi kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai