BAB I
PENDAHULUAN
hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga (Saifuddin, 2015).
Menurut Mayangsari dkk (2019) perubahan secara fisik pada ibu hamil
psikologis yang terjadi pada ibu hamil antara lain disebabkan karena rasa cemas
serta rasa cemas pada masalah keuangan. Pada saat yang sama, juga akan
merasakan kegelisahan pada kelahiran bayi dan permulaan dari fase baru dalam
akan mengalami perubahan emosi yang berubah-ubah dan kadang pula tidak
dapat dikontrolnya. Hal itu disebabkan oleh adanya perasaan khawatir, cemas,
1
2
Menurut Rahmawati (2017) rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil itu
muncul ketegangan fisik pada ibu hamil seperti mudah marah, gelisah, tidak
mampu memusatkan pikiran, ragu-ragu bahkan mungkin ingin lari dari kenyataan
hidup (Hasim, 2016). Menurut Pieter & Lubis (2015) ibu hamil akan mengalami
Kecemasan pada ibu hamil dapat muncul karena masa panjang saat
menanti kelahiran penuh ketidakpastian dan juga bayangan tentang hal-hal yang
(Hasim, 2016). Beban psikologi pada seorang wanita hamil, lebih banyak terjadi
pada umur kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I dan trimester II
(Hasim, 2016). Pada keadaan beban psikologi berat yang dialami oleh wanita
yang timbul tergantung waktu terjadinya beban psikologis tersebut, bila gangguan
3
itu mulai timbul pada kehamilan muda bisa mempengaruhi terhadap pertumbuhan
janin intra uterin sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat atau intra
uterin growth restircition (IUGR), sampai gangguan denyut jantung janin bila
tahun 2015-2030 didapatkan 15.000 dari sekitar 4,5 juta wanita melahirkan
diperkirakan mencapai 100 ribu sampai 1.000 lebih per kelahiran yang
menyatakan adanya perasaan cemas, sedangkan di Negara maju berkisar 7-15 per
100 ribu kelahiran hidup yang menyatakan adanya perasaan cemas pada saat
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di
Tanjungpinang Tahun 2020 terdapat 4203 ibu hamil yang tersebar di Empat
Anxiety (PSA) terjadi pada trimester III kehamilan. Didapatkan 71% tingkat
derajat kecemasan yang parah terjadi selama trimester III. Trimester III
merupakan puncak dari perubahan psikologis ibu hamil. Ibu hamil yang
merasakan kecemasan terutama pada ibu yang baru pertama kali hamil dan
peningkatan kecemasan ibu sehingga ibu mudah lelah, mulai timbul kekhawatiran
dirinya.
Akan tetapi, kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak
Dampak tersebut dapat membahayakan ibu dan janin (Hasim, 2016). Sebuah
ibu dan janin lebih sehat dan berkurangnya masalah-masalah yang timbul pada
kehamilannnya. Salah satu olahraga ringan yang dapat dilakukan ibu hamil ialah
senam hamil. Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil
mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan
informasi yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi
selama persalinan dan kelahiran (Inka Puty Larasati & Arief, 2012).
5
dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani
terapi yang dirancang untuk menjadi bagian dari rencana perawatan secara
dengan orang lain, serta penggunaan koping yang efektif dapat membantu
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di
6
Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 32
kontrol sebesar 0,20, sedangkan nilai rata-rata penurunan tingkat kecemasan pada
November 2020 adalah sebanyak 468 ibu hamil yang tersebar di dua Kelurahan.
Berdasarkan data di Puskesmas Melayu Kota Piring, terdapat dua kelompok kelas
ibu hamil, hanya 20 orang ibu hamil saja yang mengikuti kelas ibu hamil (Data
yang dilakukan peneliti pada 10 orang ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas
Melayu Kota Piring, 7 ibu menyatakan bahwa belum pernah mengikuti senam
orang menyatakan pernah mengikuti senam hamil dan merasa biasa saja
diteliti yaitu: “Apakah ada Efektivitas Senam Hamil Dan Psikoedukasi Terhadap
Tahun 2020
Tahun 2020
yang bermanfaat untuk mengatasi kecemasan pada ibu hamil primigravida yang
berkualitas.
informasi atau referensi dan bahan masukan untuk institusi dalam usaha
dan manfaat senam hamil dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil
primigravida
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-
14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan
3. Mengidam
11
5. Pingsan
7. Lelah / Letih
8. Payudara tegang
10
9. Sering buang air kecil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
5. Test kehamilan
1. Gerakan janin
A. Uterus
gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi
menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari
hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar. Sebagai
1. Pada usia kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion,
di mana desidua kapsularis dan deidua parietalis telah menjadi satu. Tinggi
rahim adalah setengah dari jarak simpisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk
seluruhnya.
2. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak dua jari di bawah
3. Pada usia kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 3 jari di atas
4. Pada usia kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri adalah setengah jarak
5. Pada usia kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar satu jari di bawah
prosesus xifoideus, dan kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.
6. Pada usia kehamilan 40 minggu fundus uteri turun setinggi tiga jari di bawah
prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala jan telah masuk pintu atas
panggul.
pada usia kehamilan 32 minggu panjangnya 27 cm, dan umur hamil 36 minggu
menipai di segmen bawah rahim (SBR). Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama
plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama
Hicks, tidak dirasakan nyeri dan terjadi bersamaan di seluruh rahim. Kontraksi
dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, diikuti oleh makin
besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri uterina dan arteri ovarika.
14
memiliki sekitar 10% jaringan otot. Pada saat persalinan, terjadi pembukaan
serviks secara pasif, karena kuatnya kontraksi otot rahim. Segera setelah
persalinan, serviks yang sedikit mempunyai otot, akan melipat dan terjadi
pengecilan dengan pasif. Serviks yang sedikit mempunyai otot, tetap terbuka,
B. Vagina
(tanda Chadwicks)
C. Ovarium
yang sempurna pada usia 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari
membesar pula, mamma dan alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan. Seperti yang sudah dikemukakan, volume darah ibu dalam
disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 25%,
meninggi sebnyak kira –kira 30%. Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas
timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat
E. Payudara
1. Esterogen, berfungsi:
2. Progesteron, berfungsi:
c. Somatomamotrofin, berfungsi:
laktoglobulin.
F. Dinding perut
robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga tibul strie gravidarum. Bila
ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba
G. Sistem pernapasan
ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran
rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita
hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan
H. Saluran pencernaan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorpsi makanan
gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi
(morning sickness).
kalsium janin, kalsium pada tulang- tulang panjang ibu akan diambil untuk
memenuhi kebutuhan tadi. Apabila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya higiene yang buruk pada rongga
mulut.
J. Kulit
4. Vulva.
K. Kelenjar endokrin
ditemukan pada triwulan terakir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh
minggu ke atas akan tetapi pula dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk
bayi. Dalam trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan
kelahiran bayinya. Hal ini membuat ibu berjaga-jaga dan menunggu tanda
gejala persalinan. Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa
cemas dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti apakah bayinya
nanti akan keluar abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali dan hal-hal lain yang tidak diketahui) apakah ibu akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
A. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
C. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
D. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
H. Libido menurun.
2.2. Persalinan
2.2.1 Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan
spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
(tunggal) dengan presentase verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian
20
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
persalinan ibu maupun bayi berada di dalam kondisi sehat (Sari, 2014).
1. Persalinan spontan
kekuatan ibunya sendiri dan melalui jalan lahir. Persalinan normal disebut
juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
2. Persalinan buatan
dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forceps atau
3. Persalinan anjuran
21
1. Abortus
hidup diluar uterus, berat janin 400-1000 gram, umur kehamilan kurang
dari 28 minggu.
2. Partus immaturus
3. Partus prematurus
4. Persalinan aterm
6. Partus presipitatus
A. Penumpang (passenger)
letak, sikap, dan posisi janin, sedangkan yang perlu diperhatikan pada
Jalan lahir terbagi atas dua, yakni jalan lahir dan jalan lahir lunak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah ukuran dan
bentuk tulang panggul; sedangkan yang perlu diperhatikan pada jalan lahir
lunak adalah segmen bawah uterus yang dapat meregang, serviks, otot dasar
C. Kekuatan (power)
Kontraksi yang berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan
janin turun.
3. Posisi (Positioning)
1. Terjadi lightening
berat janin dimana kepala kearah dibawah. Masuknya bayi kepintu atas
c. Kesulitan berjalan
menimbulkan kontraksi yang lebih sering, yang dikenal sebagai his palsu,
d. Durasinya pendek
yang dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornus uteri.
serviks membuka.
1. Fase Laten
cm.
lama kira kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk keruang
pada rektum, ibu merasa mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
menegang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin akan lahir kepala,
keras dan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua
kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his
pelepasan dan pengeluaran uri dan waktu 5-10 menit, seluruh plasenta
terlepas, terdorong kedalam vagina, dan akan lahir spontan atau dengan
sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
D. Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir
2.3 Kecemasan
2.3.1 Definisi
berbeda dengan phobia, karena tidak spesifik untuk situasi tertentu. Kecemasan
dapat menyerang siapa saja,setiap saat dengan atau tanpa alasan apapun
tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai
28
perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
oleh seseorang saat mengalami kecemasan secara umum, antara lain sebagai
berikut:
D. Gejala somatik : rasa sakit pada otot dan tulang, berdebar-debar, sesak
kecemasan moral. Hal ini juga dijelaskan oleh Freud dalam Julianti (2018)
yaitu :
A. Kecemasan Realistik
moral.
B. Kecemasan Neurotik
diterima oleh dirinya dari orang tua atau figure penguasa lainnya jika reaksi
yang dilakukan oleh dirinya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang
lain.
C. Kecemasan Moral
melanggar norma- norma yang ada. Hal ini juga dipengaruhi oleh
A. Kecemasan Ringan
ditandai dengan sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala
Respon perilaku dan emosi seperti tidak dapat duduk tenang, tremor halus
B. Kecemasan Sedang
selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika di arahkan untuk
melakukannya.
31
3. Respon perilaku dan emosi : meremas tangan, bicara banyak dan lebih
C. Kecemasan Berat
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal
daerah lain.
menyelesaikan masalah.
D. Panik
terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilatasi pupil, palpitasi,
1. Respon fisiologis : Nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada,
memahami situasi.
menggunakan alat ukur (istrumen) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating
Scale for Anxiety (HRS-A). Masing-masing soal diberi nilai antara 0-3
(Mintarsih, 2017).
1 = Gejala Ringan
2 = Gejala Sedang
3 = Gejala Berat
Adapun hal yg dinilai dalam alat ukur HARS adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Gambaran Tingkat Kecemasan
Gejala Kecemasan Nilai Angka Score
1. Perasaan cemas (ansietas) 0 1 2 3
a. Cemas
b. Firasat buruk
c. Takut akan pikiran sendiri
d. Mudah tersinggung
2. Ketegangan 0 1 2 3
a. Merasa tegang
b. Lesu
c. Tidak bisa istirahat tenang
d. Mudah menangis
e. Mudah terkejut
f. Gemetar
g. Gelisah
3. Ketakutan 0 1 2 3
a. Pada gelap
b. Pada orang asing
c. Di tinggal sendiri
d. Pada binatang besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur 0 1 2 3
a. Sukar masuk tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidur tidak nyenyak
d. Bangun dengan lesu
e. Banyak mimpi-mimpi
f. Mimpi buruk
g. Mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan 0 1 2 3
a. Sukar konsentrasi
34
Menurut Ramaiah (2011) dalam Asrori (2015) ada beberapa faktor yang
A. Lingkungan
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena
keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika
dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat
lama.
C. Sebab-sebab fisik
misalnya kehamilan semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit.
yaitu:
fasilitas untuk menjadi bagian dari suatu tim. Jika lingkungan tidak
terstruktur dengan baik, hal ini dapat membuat mahasiswa mudah terancam
menjadi suatu pengalaman yang menyulitkan. Dalam hal ini, harus memilih
2. Maturasional
Potter, 2015). Orang-orang yang matang terbuka untuk menerima saran dan
yang unik. Perubahan itu dialami oleh dewasa awal termasuk proses alami
maturasi.
38
Menurut Iqbal, Lilis dan Joko (2015) tidak semua kecemasan dapat
dikatakn bersifat patologis ada juga kecemasan yang bersifat normal. Faktor-
a. Faktor Internal
dicari adalah keluarga dan teman – teman dan bila dibutuhkan lebih
dalam urutan.
3. Aset Fisik. Orang dengan asset fisik yang besar, kuat dan garang akan
ganggu.
b. Faktor Eksternal
tersebut.
ada.
finansial, bila hal ini terjadi dibandingkan orang lain yang aset
finansialnya terbatas.
pasangan dalam hal ini sangat berarti dalam memberi dukungan. Istri
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan
menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang
benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan
rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi
yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi salama
2016). Senam hamil juga berguna melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan
bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak
(Sulistyawati, 2016).
B. Mengurangi pembengkakan
bidan
pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak
kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi dan perokok berat.
Dalam beberapa kondisi senam hamil harus dihentikan. Ada beberapa tanda
1) Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada
persendian
5) Denyut jantung yang meningkat (lebih dari 140 kali per menit)
7) Kesulitan berjalan
43
A. Usia Kehamilan
kurang lebih 16-38 minggu (Kurnia Widya Wati dkk., 2018). Pada sumber
lain dikatakan senam hamil biasanya bisa mulai diberikan setelah keluhan-
keluhan yang biasa timbul pada periode kehamilan muda seperti mual
karena pada usia kehamilan ini plasenta telah terbentuk sempurna sehingga
keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Semakin tinggi pengetahuan ibu hamil
tentang senam hamil, maka makin tinggi pula minat ibu dalam melakukan
Ibu yang dapat melakukan senam hamil adalah ibu dengan status
kesehatan yang baik dan memenuhi syarat untuk senam hamil. Maka dari itu,
D. Status Sosial
mengikuti kelas ibu hamil. Dukungan sosial suami merupakan faktor yang
adalah:
1. Pengaturan pernapasan
Sambil jalan ditempat tarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat
mulut. Saat menarik nafas, tangan angkat ke atas, waktu membuang nafas
tangan di turunkan.
2. Peregangan Leher
tegakkan kepala miring ke kanan dan ke kiri serta tengok kanan kiri.
beberapa detik.
B. Latihan pernafasan
1. Pernafasan perut
lengan di samping badan dan rileks, letakkan tangan kiri di atas perut.
lengan di samping badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada. Tarik
lewat celah bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya badan.
lengan di samping badan dan relaks tarik nafas cepat melalui hidung dan
perlambat lagi sedikit demi sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per
menit.
lengan di samping dada dan rileks, katubkan kedua tangan pada batas
antara dada dan perut. Lakukan pernafasan perut selama 30 detik. Teknik
4. Penguatan otot
gerakkan satu tangan lurus dan atas sampai kedepan badan bersamaan
menyilang tungkai yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi
gerakkan ini dengan posisi duduk seperti latihan senam, tarik satu tungkai
menyilang tungkai yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi
bungkukkan badan.
saat.
semula dan gerakkan kedua lutut ke arah yang lain. Ulangi gerakkan ini
beberapa kali.
D. Latihan relaksasi
sehingga betul-betul terasa relaks. Ulangi latihan ini beberapa kali. Posisi
2. Relaksasi lengan-lengan
Dengan posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut, tahan 1-2
detik, lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik juga dan perut bawah ke
dalam.
2.5 Psikoedukasi
2.5.1 Definisi
etiologi dari suatu penyakit, proses terapi, efek samping dari obat, strategi
2017).
catatan seperti poster, booklet, leaflet, video dan berupa eksplorasi yang
Rahayu, 2019) :
Skills deficit model atau model kurang terampil adalah kerangka pikir
ini, skill deficit model dipertajam atau diberi spirit baru menjadi apa yang
kemudian dikenal sebagai life skill model. Jenis keterampilan yang sering
kehidupan sehari-hari bagi seseorang adalah life skills atau aneka ragam
ketrampilan hidup.
potensi dan tertera yang dimiliki, dan dengan begitu akan menjadikannya
masa tertentu dalam kehidupan seseorang, bila dicapai secara berhasil akan
tugas-tugas berikutnya.
memberikan psikoedukasi.
dari 5 sesi:
masalah yang timbul di keluarga karena memiliki klien yang sakit. Terapi ini
adalah makna sakit bagi keluarga dan dampaknya pada orang tua, anak,
Sesi kedua ini berfokus pada edukasi mengenai masalah yang dialami
oleh klien. Edukasi yang diberikan kepada keluarga terkait dengan diagnosa
masing individu keluarga yang muncul karena merawat pasien. Stres akan
terjadi terutama pada caregiver yang setiap saat berinteraksi dengan klien.
keluarga sakit dan mencari pemecahan masalah bersama. Sesi ini sangat
Sumber dukungan yang sebelumnya ada dapat hilang atau terbatas karena
kebutuhan untuk merawat anggota keluarga yang sakit. Semua aspek dari
sosialnya
atas komponen:
sebagai judul.
56
keterampilan hidup yang akan menjadi tujuan modul, serta hasil yang
booklet, rekaman pidato,atau media lain yang disertai penjelasan lisan oleh
fasilitator.
dilakukan oleh para peserta dan fasilitator dalam rangka mencapai tujuan.
6. Alat tulis
kinerja fasilitator.
kecemasan
persalinan dan perannya menjadi seorang ibu. Ibu hamil juga akan menularkan
ditimbulkan oleh rasa cemas tersebut akan bersirkulasi dalam tubuh dan
kecemasan ibu yaitu keraguan dalam bersalin secara normal, ketakutan tidak
mampu menahan rasa sakit saat persalinan, kesehatan bayi setelah lahir,
sesuai keinginan, tidak langsung ketemu bayi pasca persalinan, dan perhatian
yang kurang dari orang lain, misalnya suami. Informasi tentang pengalaman
persalinan juga yang menakutkan akan menambah kecemasan pada ibu hamil.
58
serta menurunkan kejadian perdarahan selama dan sesudah bersalin serta dapat
untuk adaptasi dengan adanya perubahan pada tubuhnya. Oleh karena itu
merekomendasikan senam hamil sebagai upaya preventif pada ibu hamil agar
proses kehamilan dan persalinan berjalan alamiah dan mengurangi krisis akibat
melakukan senam hamil maka kecemasan ibu hamil akan meningkat. Pada
latihan senam hamil terdapat teknik relaksasi yang dapat mengurangi kecemasan,
saat individu mengalami ketegangan dan kecemasan yang bekerja adalah system
penyempitan pembuluh darah tepi (pheriperal) dan oleh sistem saraf pembesaran
turunnya semua fungsi yang dinaikkan oleh sistem saraf simpatis maka relaksasi
diperoleh nilai p = 0,154 yang artinya tidak ada efek yang signifikan senam
Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan dan Kualitas Tidur Ibu Hamil di Puskesmas
(p=0.000) dan ada perbedaan bermakna kualitas tidur sebelum dan setelah
pemberian senam hamil (p= 0.001). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
60
tidak ada hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dan kualitas tidur ibu
hamil (p=0.051).
test dan regresi linier untuk analisis multivariat. Hasil penelitian bahwa rata-rata
tingkat kecemasan pada kelompok yang diberi senam hamil lebih rendah-4,3±3,8
Variabel luar tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap penurunan tingkat
Ibu Hamil
1. Usia Kehamilan
2. Pendidikan dan
Pengetahuan
3. Status Kesehatan Ibu
4. Status Sosial
61
BAB III
METODE PENELITIAN
ini adalah one grup pretest-posttest desain. Hal pertama yang dilakukan pada
penelitian ini adalah memberikan pretest (O1) pada subjek untuk mengetahui
kecemasan pada subjek. Kemudian dilakukan posttest (O2) pada subjek untuk
O1 X O2
Keterangan :
X : Perlakuan
dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh
sebab itu kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan
Kecemasan setelah
Kecemasan sebelum Senam Hamil dan
diberikan senam hamil
diberikan senam hamil dan Psikoedukasi dan psikoedukasi
psikoedukasi
secara 28-41 =
psikologi Kecemasan
Berat
Januari 2021
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
65
(Sugiyono, 2016) Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida
trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Melayu kota Piring dengan jumlah
A. Kehamilan primigravida
A. Grande Multi
Memilih sampel
sesuai dengan kriteria
Sampel
66
Informed Consent
Psikoedukasi
Senam Hamil
Analisa
Data
a) Editing
data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian dan
relevansi data yang dikumpulkan untuk bisa diproses lebih lanjut. Hal yang
67
b) Coding
dengan melihat persentase data yang terkumpul dan hasilnya disajikan dalam
d) Entry
dalam program atau “software” yaitu paket program SPSS for window
e) Cleaning/pembersihan data
A. Analisis Univariat
Analisa data ini dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian dan pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari
tiap variabel (Sugiyono, 2016). Analisa univariat pada penelitian ini adalah
Tingkat nyeri dengan variabel : pre senam hamil dan psikoedukasi dan post
B. Analisis Bivariat
a) Uji Normalitas
b) Uji Hipotesis
mengolah data, bahan penguji hipotesis tentu akan sampai kepada suatu
(Ha) diubah menjadi hipotesis nol (H0). Teknik pengujian yang digunakan
0,05.
peneliti ingin menguji signifikansi kompransi data dua sampel yang datanya
berupa interval atau ratio maka peneliti menggunakan uji paired sample t-
test. Persyaratan sebelum melakukan uji paired sample t-test adalah uji
normalitas. Pada penelitian ini data yang diharapkan adalah data yang
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Medis, Badan Pelayanan Umum (BPU), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Klinik
Klinik Gizi dan Sanitasi. Puskesmas Melayu Kota Piring memiliki dua
Kampung Bulang serta dua Pos Kesehatan Kelurahan, di Kelurahan Melayu Kota
Piring dan di Kelurahan Kampung Bulang, dan satu Pos Penimbangan sebagai
ujung tombak pelayanan kesehatan strata pertama yang dapat diaskes oleh
masyarakat.
Pelayanan ANC dibuka setiap pagi jam 08.00-12.00 dan siang 13.00-
15.00 WIB. Sedangkan untuk kelas ibu hamil diadakan setiap rabu minggu ketiga
ibu dan anak. Pada bab ini, peneliti akan memaparkan secara lengkap hasil dari
penelitian tersebut berdasarkan data yang telah peneliti dapatkan dan peneliti
olah. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu kelompok yaitu yang
69
berjumlah 30 responden terdiri dari 15 orang diberikan senam hamil dan 15
wilayah kerja Puskesmas Melayu Kota Piring Tahun 2020 dengan menggunakan
lembar observasi senam hamil dan psikoedukasi. Data yang diperoleh disajikan
dalam bentuk tabel dan penelitian tersebut diperoleh dengan hasil sebagai berikut
Tabel 4. 1
Uji Normalitas Rata-Rata Kecemasan Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Senam Hamil dan Psikoedukasi Pada Ibu Hamil Primigravida
di Wilayah Kerja Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel N Mean Std.Deviasi Asimp.Sig
Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,62 dan 0,200 daiatas nilai signifikan 0,05 atau
Tabel 4.2
72
Tabel 4.3
Distribusi Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Sebelum Diberikan
Psikoedukasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel Mean N SD
Tabel 4.4
Distribusi Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Sesudah Dilakukan
Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel Mean N SD
Tabel 4.5
Distribusi Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Sesudah Diberikan
Psikoedukasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel Mean N SD
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Efektifitas Senam Hamil Terhadap Kecemasan Pada
Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Dilakukan Senam Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel N Mean Std.Deviasi p value
sebelum dilakukan senam hamil adalah 10,6 maka diperoleh p-value sebesar
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 atau p value <0,05 dengan demikian
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Efektifitas Psikoedukasi Terhadap Kecemasan Pada Ibu
Hamil Sebelum dan Sesudah Dilakukan Senam Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Melayu Kota Piring
Tahun 2020
Variabel N Mean Std.Deviasi p value
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 atau p value <0,05 dengan demikian
4.3 Pembahasan
75
ketakutan yang tidak rasional terhadap situasi hal. Kecemasan berbeda dengan
menyerang siapa saja,setiap saat dengan atau tanpa alasan apapun (Sondakh &
Yuliani, 2017).
mulai meningkat akibat persepsi persalinan yang menghilangkan rasa sakit dan
yang dialami berkaitan dengan persalinan dan kesiapan diri dan keluarga.
2017).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nila (2017) dengan
adanya pengalaman hamil maka hal tersebut membantu ibu dalam menangani
Menurut Hawari (2015), tanda dan gejala kecemasan pada setiap orang
ini, saat mengalami kecemasan secara umum antara lain gejala psikologis,
dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping
sebagai upaya untuk melawan timbulnya kecemasan (Kaplan & Sadock, 2015).
yang dialami saat itu melalui pengkajian simptoma biologis dan psikologis.
membantu klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat
khusus maka masalah yang dhadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
kecemasan ibu hamil trimester III pada kelompok intervensi dengan nilai rata-
rata 22.00, nilai minimum 6 dan nilai maksimum 37 sedangkan pada kelompok
control nilai rata-rata kecemasan 24.29, nilai minimum 2 dan nilai maksimum
41.
Dengan adanya konseling ibu lebih memahami tentang kehamilan dan tanda
bahaya yang ada pada kehamilan. Sebagian besar responden mengatakan bahwa
setiap ibu hamil pasti akan mengalami kecemasan dikarenakan proses adaptasi
seorang ibu, namun mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik dengan
negatif. Dalam hal ini orang tua yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan, dapat bertindak secara tepat maupun kurang tepat, misalnya adanya
dukungan suami untuk memberikan yang terbaik bagi istrinya, namun ada juga
yang hanya pasrah pada keadaan dimana suaminya tidak dapat mendampingi
78
10,6 dengan standar deviasi 5,099. Dalam hal ini peneliti melakukan intervensi
yang dapat membebaskan seseorang dari segala bentuk stress, namun senam
jenis penelitian dengan menggunakan uji T test dan alat pengumpulan data yang
(9)
Hal ini sesuai dengan teori senam hamil dapat melatih ibu hamil
pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tidak jarang terjadi pada
ibu hamil, penguatan otot otot dasar panggul dan tungkai, penguluran dan
mengurangi rasa was-was atau gelisah dan mencegah gangguan fisik yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida
0,8 artinya kenaikan kecemasan pada kelompok tidak senam hamil. Rata-rata
hamil memiliki rasa cemas dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang
akan dihadapi. Ibu hamil yang tidak memiliki persiapan untuk melahirkan akan
mengalami rasa cemas yang berlebihan dan merasa takut jika terjadi hal yang
berbahaya pada janin dan dirinya maka ini akan mempengaruhi proses dalam
persalinan.
melahirkan diperkuat dengan rasa takut konkret, seperti ketakutan anak lahir
cacatatau keadaan patologis, takut bayinya akan bernasib buruk karena dosa-
dosanya dimasa silam, ketakutan akan beban hidup menjadi berat, munculnya
bayinya yang diperkuat oleh rasa berdosa atau bersalah,dukungan yang penuh
dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang Ibu bersalin terutama
dengan nilai rata-rata 23.15 menjadi rata-rata 12.91, disini terjadi penurunan
tidak mengalami gelisah, takut hal buruk terjadi saat melahirkan dikarenakan
kedepannya.
sesudah dilakukan senam hamil adalah 10,6 maka diperoleh p-value sebesar
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 atau p value <0,05 dengan demikian
Kota Piring Tahun 2020. Kecemasan pada kehamilan dapat diatasi dengan
melakukan senam hamil. Senam hamil bermanfaat dalam proses persalinan, salah
satunya yaitu melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan sangat
penting selama kehamilan dan proses persalinan. Kegunaan dari latihan dasar
serta menurunkan kejadian perdarahan selama dan sesudah bersalin serta dapat
untuk adaptasi dengan adanya perubahan pada tubuhnya. Oleh karena itu
senam hamil sebagai upaya preventif pada ibu hamil agar proses kehamilan dan
dkk., 2019).
melakukan senam hamil maka kecemasan ibu hamil akan meningkat. Pada
saraf simpatis maka relaksasi dapat menekan rasa tegang dan cemas (Humaera,
2019).
Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernafasan ,latihan
penguatan dan peregangan otot serta latihan relaksasi. Saat ibu hmil melakukan
83
pernafasan akan membuka lebih banyak ruangan yang dapat di pakai dalam
paru-paru sehingga kapasitas total paru-paru akan meningkat dan volume residu
bekerja dengan baik. Di samping itu, latihan penguatan dan peregangan otot
antara relaksasi otot dan relaksasi pernafasan. Pada latihan ini, ibu hamil
membawa efek relaksasi pada tubuh ibu hami, baik bersifat relaksasi pernafasan
maupun relaksasi otot. Jika ibu hamil merasa rileks, maka ia telah melakukan
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suryani &
nyeri punggung (p=0,003), bengkak pada kaki (0,025) dan kram pada kaki
84
(0,003). Saran yang disampaikan perlu adanya program senam hamil yang rutin
dilakukan oleh ibu hamil dalam rangka menjaga kehamilan dan mempersiapkan
proses persalinan
dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang
dan kelahiran. Rasa cemas atau gelisah selama kehamilan hampir selalu
dirasakan oleh ibu hamil dan merupakan suatu proses penyesuaian yang normal
terhadap perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan sampai
proses persalinan. Tingkat kecemasan yang dialami ibu sangat bervariasi dalam
yang berarti lebih kecil dari 0,05 atau p value <0,05 dengan demikian dapat
tentang kecemasan, tanda tanda bahaya kehamilan yang dapat membantu ibu
85
Rasa takut mulai muncul pada trimester ketiga. Wanita hamil mulai merasa
kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa akan bersalin atau bayinya tidak mampu keluar, atau organ
pengaruh yang bermakna pada tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum optimal
atau dapat dikatakan belum sempurna antara dalam melaksanakan penelitian ini,
memungkinkan hasil yang ada belum optimal atau dapat dikatakan belum sempurna
antara lain :
BAB V
PENUTUP
88
5.1 Kesimpulan
adalah skor rata-rata kecemasan sebelum intervensi senam hamil adalah 22,9
value = 0,000<0,05
5.2 Saran
89
A. Responden
Diharapkan dapat mengikuti kelas ibu hamil dan psikoedukasi yang diadakan
pelaksanaan kelas ibu hamil dan psikoedukasi yaitu sebanyak 4 kali pertemuan
Bagi peneliti diharapkan bisa menerapkan lebih dalam lagi untuk melakukan
metode-metode lain yakni melakukan senam hamil dan psikoedukasi pada ibu
sesuai dengan tingkatan trimester usia kehamilan sehingga keluhan keluhan yang