Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS PURBOLINGGO KAB. LAMPUNG TIMUR

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :

TRIANTI RUSMIA ANGGRAENI


NPM.2020206203253P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PURBOLINGGO KAB. LAMPUNG TIMUR

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Pendidikan pada Program Studi Strata I Ilmu Keperawatan

OLEH :

TRIANTI RUSMIA ANGGRAENI


NPM.2020206203253P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya

sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan

direncanakan, akan member rasa bahagia dan rasa penuh harapan, tetapi disisi

lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan

yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis

maupun psikologis (Muzayyana & Saleh, 2021).

Klasifikasi kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester ke-I

berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke-II dari minggu ke-13 hingga

minggu ke-27, dan trimester ke-III dari minggu ke-28 hingga minggu ke-40

(Atiqoh, 2020). Trimester III adalah periode kehamilan bulan

terakhir/sepertiga masa kehamilan terakhir yang dimulai pada minggu ke-27

sampai kehamilan cukup bulan 38 sampai 40 minggu (Fauziah & Sutejo,

2012).

Kehamilan merupakan sumber stress khususnya bagi ibu muda dan

merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, psikologis dan

adaptasi dari wanita yang pernah mengalaminya. Kecemasan meningkat


menjelang persalinan terutama pada trimester III. Kehamilan dimasa pandemi

seperti ini memungkinkan menjadi faktor resiko terjadinya gangguan

kecemasan pada wanita hamil. Banyak faktor penyebab angka kematian ibu

(AKI) salah satunya adalah karena kondisi emosional ibu selama kehamilan

hingga kelahiran (Muzayyana & Saleh, 2021).

World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun, di seluruh

dunia, 303.000 wanita meninggal selama kehamilan dan persalinan, 2,7 juta

bayi meninggal selama 28 hari pertama kehidupan dan 2,6 juta bayi lahir mati

(WHO, 2019). Ketua Komite Ilmiah International Conference on Indonesia

Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), menyatakan bahwa

hingga tahun 2019 angka kematian ibu (AKI) Indonesia masih tetap tinggi,

yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada

tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Susiana, 2019).

Jumlah kematian ibu berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung tahun

2020, terdapat 115 kasus. Angka kematian tertinggi berada di Kabupaten

Lampung Tengah sebesar 22 kasus dan yang terendah berada di Kota Metro

sebesar 0 kasus. Sedangkan di Kabupaten Lampung Timur menempati urutan

ke-2 dengan 19 kasus (Dinkes Provinsi Lampung, 2021).

Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective)

yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam


dan berkelanjutan. Periode kehamilan, persalinan, dan postnatal merupakan

masa terjadinya stress yang hebat, kecemasan, gangguan emosi dan

penyesuaian diri. Gangguan psikologi selama kehamilan dalam literasi yang

ada telah dikaitkan dengan berbagai macam komplikasi, seperti kelahiran

premature, berat badan lahir rendah, pertumbuhan janin terhambat, dan

komplikasi pascakelahiran. Selain itu, gangguan psikologis ini juga dikaitkan

dengan munculnya hipertensi saat kehamilan, preeklamsia, serta diabetes

gestasional (Muzayyana & Saleh, 2021).

Hall et al tahun 2016 dalam Andriani (2019) menyatakan kesehatan

mental termasuk kecemasan kehamilan terbukti dapat dikurangi atau

dihilangkan melalui latihan fisik (physical excersice) dan hal ini perlu

dipromosikan. Salah satu latihan fisik yang direkomendasikan adalah yoga

karena biaya rendah, mudah untuk dilakukan dan sangat bermanfaat untuk

kebugaran fisik dan psikologi. Yoga merupakan sebuah ilmu yang

menjelaskan kaitan antara fisik, mental, dan spiritual manusia untuk mencapai

kesehatan yang menyeluruh (Sindhu, 2014). Prenatal yoga (yoga selama

hamil) merupakan modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan

kondisi ibu hamil. Tujuan dari prenatal yoga yaitu mempersiapkan ibu hamil

secara fisik, mental, dan spiritual untuk proses persalinan. Prinsip prenatal

yoga yaitu napas dengan penuh kesadaran, gerakan yang lembut perlahan,

relaksasi meditasi, dan meningkatkan bonding ibu dan calon bayi (Pratignyo,

2014).
Kecemasan dapat dikontrol oleh teknik pernapasan dalam yoga

(Pranayama), janushirsasana postur dan metta meditasi, yang dapat

memberikan efek menenangkan dan mengurangi kecemasan dengan

meningkatkan ikatan batin dengan bayi. Konsentrasi dan perasaan digunakan

sebagai objek konsentrasi tambahan yang akan memperdalam sensasi cinta

dan kenyamanan, sebagai bantuan diri untuk mengatasi kecemasan, ketakutan

atau ketika perhatian tersebar (Shindu, 2014). Menurut Hagins tahun

2014 dalam Andriani (2019) peningkatan sirkulasi CSF membantu dalam

meningkatkan endorfin dan serotonin yang bertindak sebagai koneksi tubuh

ke tubuh, pengurangan rasa sakit yang akan menggantikan katekolamin.

Selain itu, yoga dapat mengurangi kinerja hipotalamus untuk melepaskan

neuropeptida yang selanjutnya akan merangsang kelenjar hipofisis untuk

melepaskan ACTH, yang kemudian menekan produksi kortisol. Penurunan

tingkat kortisol menyebabkan gejala kecemasan yang dirasakan menjadi

berkurang.

Penelitian yang dilakukan oleh Andriani pada tahun 2019 yang berjudul

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di

BPM Ellna, didapatkan hasil penelitian bahwa rata-rata tingkat kecemasan

sebelum perlakukan pada kelompok kontrol lebih tinggi (9,75) dibandingkan

kelompok intervensi (8,8) sedangkan sesudah perlakuan, rerata tingkat

kecemasan pada kelompok intervensi lebih rendah (4,2) dibandingkan

pada kelompok kontrol (8,3). Terdapat perbedaan signifikan tingkat


kecemasan setelah diberikan perlakuan antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol. Baik pada kelompok intervensi maupun kontrol masing-

masing terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kecemasan sebelum dan

setelah diberikan perlakuan p<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil baik pada

kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, terdapat perbedaan antara

tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga. Saran dari

penelitian ini yaitu diharapkan dapat dijadikan salah satu pilihan olahraga

yang baik dan aman bagi ibu hamil dalam mengatasi masalah fisiologis dan

psikologis yang dialami selama masa kehamilan, sehingga pada saat

persalinan kondisi ibu bisa jauh lebih siap baik dari segi fisiologis maupun

psikologis.

Penelitian lain dilakukan oleh Rahma dan Weni yang dilakukan tahun 2018

dengan judul pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

primigravidarum trimester III di Kediri. Hasilnya terdapat pengaruh prenatal

yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravidarum trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Bangsongan pada kelompok perlakuan (p<0,05).

Saran dari penelitian ini yaitu bagi ibu hamil diharapkan berperan aktif dalam

melakukan olahraga secara rutin seperti prenatal yoga untuk mengurangi

tingkat kecemasan. Bagi pelayanan kesehatan untuk mensosialisasikan pada

ibu hamil bahwa prenatal yoga merupakan salah satu olahraga yang dapat

dilakukan secara rutin.


Berdasarkan pra survey yang dilakukan dibulan Maret 2022 di Wilayah

Purbolinggo terdapat 16 dari 30 ibu hamil yang diwawancarai secara acak

menyatakan cemas karena menjelang kelahiran dari bayinya terkhusus dimasa

pandemi Covid-19 seperti ini, beberapa dari ibu yang diwawancarai dengan

status primigravida dan semua ibu yang diwawancarai mengatakan belum

pernah mengikuti latihan fisik yoga selama kehamilan.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah penelitian ini

adalah “Adakah pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu

hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung

Timur?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan untuk penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester

III di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur tahun

2022.
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan umur, pekerjaan, dan pendidikan pada ibu hamil trimester

III di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur

tahun 2022.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada ibu

hamil trimester III sebelum dilakukan (pretest) prenatal yoga di

Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur tahun

2022.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada ibu

hamil trimester III sesudah dilakukan (posttest) prenatal yoga di

Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur tahun

2022.

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengaruh prenatal yoga

terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di Wilayah

Kerja Puskesmas Purbolinggo Kab. Lampung Timur tahun 2022.

D. Ruang Lingkup Peneliti

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel-variabel penelitian

a. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitan ini adalah pengaruh prenatal

yoga.
b. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan

pada pasien ibu hamil trimester III.

2. Populasi atau Objek penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo.

3. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo.

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan pembelajaran

serta pengembangan ilmu keperawatan untuk meningkatkan kualitas dan

memperluas cakupan keilmuan keperawatan dalam mengatasi masalah

kecemasan pada ibu hamil trimester III.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta

memotivasi ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas

Purbolinggo untuk mengikuti prenatal yoga. Secara teori prenatal yoga

dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu trimester III dalam

menghadapi persalinan.
b. Bagi universitas

Penelitian ini sebagai sumber informasi dan sebagai cara untuk

mengevaluasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung tentang pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan

pada ibu hamil trimester III.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengaruh

prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.

Anda mungkin juga menyukai