LAPORAN REFLEKSI

NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL III TRIMESTER

TIGA DI BPM BIDAN

DISUSUN OLEH :
YENNY AULYA
225491517028

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2022
Introduction
Essay pada kasus ini menggunakan Gibs Reflection Cycle (1988). Melalui
refleksi ini dapat sebagai bahan untuk pengembangan diri dan pengetahuan saya
kedepannya.

Description

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan profesi bidan semester I. Ini
adalah minggu pertama saya berada di stase kehamilan di BPM I. Pengalaman ini
saya dapatkan saat dinas pagi di BPM Bidan I pada hari rabu tanggal 04
November 2022. Ny.R Usia 32 tahun yang jadwal kontrol kehamilan keketiga
dengan umur kehamilan 28 minggu. Ny. R mengatakan semenjak kehamilannya
memasuki trimester ketiga mengeluh nyeri punggung, Ny. R menceritakan
karena ini kehamilan yang ketiga dan merasa tidak nyaman dengan nyeri
punggung. Kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.dan dirumah
mempunyai usaha londry Asuhan yang diberikan berupa anamnesa, pemeriksaan
tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan konseling. Saya melakukan anamnesa
secara rinci untuk mendapatkan data subjektif dan melakukan pemeriksaaan untuk
mendapatkan data objektif.
Setelah melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, TD 110/80 mmhg nadi
84x/i RR 18x/I suhu 36,5ºC, Djj 140x/I,TFU 29 cm, BB 55 kg, TB 160 cm, Lila
26 cm. Setelah mendengarkan penjelasan dari Ny. T, saya memberikan konseling
tentang senam hamil untuk mengurangi keluhan ketidaknyamanan yang
dirasakan ibu saat ini.

Feelings
Setelah tatalaksana pada pasien hamil tentang ketidaknyamanan
kehamilan pada trimester 3, saya merasa bahwa ada yang belum sesuai dengan
yang saya pernah pelajari, sehingga timbul pertanyaan dalam diri saya., apakah
perlu melibatkan suami atau salah satu anggota keluarga untuk mensupport ibu
untuk mengantarkan pasien ke tempat senam hamil terdekat? Apakah perlu ibu
mempraktekkan cara senam hamil dirumah secara mandiri? Dan apakah bidan
perlu mengevaluasi kembali keluhan terebut selama dua minggu?

Evaluasi
 Berdasarkan data subjektif dan objektif yang telah dilakukan pada Ny. R
sehingga bidan menyimpulkan bahwa pasien masih kurang memahami cara senam
hamil. Kurangnya pemahaman bagaimana pentingnya senam hamil pada trimester
ketiga serta kurangnya support keluarga terutama suami.
Mengajarkan pasien senam hamil agar dapat mengurangi keluhan
kehamilan pada trimester ketiga. Dan dukungan keluarga terutama suami sangat
dibutuhkan agar pasien memahami kondisi yang selalu dalam keadaan baik. Pasien
pun harus makan makanan yang bergizi seperti sayuran hijau untuk menyokong
gizi dan keluhan kehamilannya.

Analisis

Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang segar dan bugar agar dapat
menjalankan rutinitas. Adapun kondisi tubuh yang demikian dapat diupayakan
dengan olah tubuh yang sesuai dengan ibu hamil yaitu senam hamil (Purwati
&Agustina, 2016). Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi dan
mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, otot otot
dasar panggul dan lain-lain yang menahan tekanan tambahan dan berhubungan
dengan persalinan. Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan
uterus yang menyebabkan perubahan postur, penambahan berat badan, pengaruh
hormon relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung terdahulu, paritas dan
aktivitas. Oleh karena itu latihan otot abdomen perlu diajarkan pada masa
antenatal untuk memastikan kembalinya bentuk otot ke bentuk normal pascanatal
dengan cepat, kemampuan mengejan yang efektif saat persalinan dan
mengurangi nyeri punggung selama kehamilan. Latihan fisik selama kehamilan
dapat dilakukan dengan senam hamil dan yoga. Latihan fisik yang dilakukan
secara berkala mampu mengeluarkan hormon endorfin dan enkefalin yang akan
menghambat rangsang nyeri akibat ketidaknyamanan selama kehamilan dan
persiapan persalinan. Selain itu latihan senam hamil dapat menurunkan
kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.
Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernafasan, latihan
penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi. Saat ibu hamil melakukan
latihan pernafasan khususnya pernafasan dalam, mereka merasakan nafasnya
menjadi lebih teratur, ringan, tidak tergesa-gesa dan panjang. Disamping itu,
latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada berkurangnya
ketegangan ibu hamil. Di akhir program senam hamil, terdapat latihan relaksasi
yang menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi pernapasan
(Widyawati&Syahrul,2012).
Berdasarkan penelitian Pudji & Ina, 2018 dapat disimpulkan bahwa
senam hamil yang dilakukan ibu hamil trimester III dapat mengurangi
ketidaknyamanan pada keluhan bengkak pada kaki, nyeri punggung, nyeri
pinggang, kram kaki dan kesulitan tidur.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan,
asuhan dan nasehat selama masa hamil. Bidan mempunyai tugas penting dalam
konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga
kepada keluarga dan masyarakat.
Pada Ny. T setelah dijelaskan pentingnya senam hamil akan
melakukannya melakukan senam hamil sebisa mungkin. Hanya saja dukungan
emosional dari keluarga dan suami harus mendapat dukungan agar proses senam
hamil dapat berjalan baik dan lancar sehingga ibu dapat menjalankan
kehamilannya dengan nyaman sampai proses kelahiran.
Waktu pelaksanaan senam hamil dianjurkan dilakukan saat kehamilan
memasuki trimester ketiga, yaitu 28-30 minggu kehamilan (Farida & Sunarti,
2015). Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernafasan, latihan
penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi. Saat ibu hamil melakukan
latihan pernafasan khususnya pernafasan dalam, mereka merasakan nafasnya
menjadi lebih teratur, ringan, tidak tergesa-gesa dan panjang. Disamping itu,
latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada berkurangnya
ketegangan ibu hamil. Di akhir program senam hamil, terdapat latihan relaksasi
yang menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi pernapasan
(Widyawati&Syahrul,2012).

Conclusion
Hasil evaluasi setelah melakukan asuhan kebidanan Ibu sudah memahami
pentingnya senam hamil. Keberhasilan asuhan ini juga ditandai dengan
pemahaman ibu mengenai senam hamil.

Sebagai bidan dalam melakukan tindakan perlu membina hubungan yang

baik antara klien ataupun keluarga sehingga tercapai tujuan yang diinginkan..
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam
menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis memberikan support kepada
ibu menyusui, bidan juga berperan sebagai fasilitator dan pendidik. Memberikan
support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan
adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa klien dapat melakukan senam hamil.

Action Plan

Jika saya mendapatkan kasus yang sama maka saya akan meningkatkan
KIE tentang nyeri punggung dan memastikan ibu bisa melakukan senam hamil.
Serta melibatkan suami atau orang rumah untuk mensupport senam hamil.

Referensi
1. Farida, Sunarti, 2015, Senam Hamil Sebagai Upaya Memperlancar Proses
Persalinan Di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, INFOKES, Vol.5, No.1,
Februari 2015
2. Manuaba, I.B.G, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
3. Mediarti D, Sulaiman S, Rosnani R, Jawiah J. Pengaruh Yoga Antenatal
Terhadap Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Trimester III. J Kedokt Kesehat
Publ Ilm Fak Kedokt Univ Sriwij [Internet]. 2014;1(1):47–53. Available
from: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2567/0
4. Pudji S, Ina H. Senam Hamil dan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester
Ketiga. Midwife J. 2018;5(1):33–9
5. Widyawati, Syahrul, 2013, Pengaruh Senam Hamil Terhadap Proses
Persalinan Dan Status Kesehatan Neonatus, Jurnal Berkala Epidemiologi
Vol.1, No.2, September 2013 (316-324)
6. Yuniastari, Annisa Dwi P, Siti Fatimah P RDi. Analisis Faktor Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Senam Hamil Di Wilayah Puskesmas
Purwokerto Barat Tahun 2013. Kesehat Masy. 2014;2(5):283–91.

Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Jenny Anna Siauta SST.,M.Keb) ( Yenny Aulya)