Anda di halaman 1dari 9

Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SENAM HAMIL


Renda Pratama1, Aminah Maya2

Program Studi DIII Kebidanan, STIKes Muhammdiyah Palembang,


renda7714@gmail.com1
mayachabie@yahoo.com2

ABSTRAK
Latar belakang: Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik,
perubahan sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktusurinarius, sirkulasi darah serta perubahan
fisiologis. Senam hamil adalah suatu gerakan senam yang dirancang khusus oleh paraahli medis dan
kebugaran untuk menguatkan otot-otot kewanitaan guna mempermudah proses persalinan. Dengan
berbagai manfaat yang ada dari pelaksanaan senam hamil, masih ada ibu yang belum melaksanakan
senam hamil dengan berbagai faktor. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan senam hamil di BPM Husniyati dan Misni Herawati di Kota Palembang. Metode: Jenis
penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian ibu hamil yang sudah memasuki trimester III di BPM Husniyati dan
BPM Misni Herawati dan bersedia menjadi responden. Sampel diambil secara accidental selama
waktu penelitian hingga jumlah sampel terpenuhi. Sampel penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil.
Analisis data yang dipakai adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil: ini menunjukkan hubungan
antara umur dengan pelaksanaan senam hamil, tidak ada hubungan antara paritas dengan pelaksanaan
senam hamil dan tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan senam hamil. Saran:
Saran dari penelitian ini agar tenaga kesehatan dapat lebih meningkatkan pengetahuan dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang manfaat senam pada ibu hamil
Kata Kunci : Senam hamil, umur, paritas, pendidikan

ABSTRACT
Background: Pregnancy involved a number of these dramatic physiological changes such as the
physical, digestive system, respiration, urinarius traktus system, the blood circulation and these
dramatic physiological changes. Pregnant gymnastic is a gymnastic movement that is esspecially
designed by the persons that are expert in medical and fitness to strengthen the muscles of womanhood
in order to ease the delivery process. Although many benefits that are existed from the implementation
of the pregnant gymnastic, there are still the mother that don’t do the pregnant gymnastic because of
many factors. Objective: To understand the factors that influence the pregnant women to do the
pregnant gymnastic in BPM Husniyati and Misni herawati in the city of Palembang. Methods: The
research is the observational analytic with the cross sectional approach. The sample in this research are
some of pregnant women that are in a 3rd trimester in BPM husniyati and bpm misni herawati and
willing to become respondents. Sample werw taken by accidental during the time up to an amount
research sample could not be fulfilled. This Research sample areas around 30 pregnant women.
Analysis of data was used analytics univariat and bivariat. Result: Shows the relation between the
ages of the pregnant gymnastic, there was no relation between parity with the pregnant gymnastic and
there was no relation with the level of education pregnant gymnastic. Recommendation: health
workers will further develop knowledge by providing health education about the benefits of gymnastic
for pregnant women

Keywords: Pregnant Gymnastic, Age, Parity, Education

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 323


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

PENDAHULUAN Senam hamil merupakan cara yang


Kehamilan merupakan fertilisasi mendukung kemudahan dalam persalinan
atau penyatuan dari spermatozoa dan dan membantu memberikan relaksasi
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau terhadap kehamilan trimester III. Senam
implantasi. Bila dihitung dari saat hamil bertujuan mempersiapkan dan
fertilisasi hingga lahirnya bayi, melatih otot-otot sehingga dapat
kehamilan normal akan berlangsung berfungsi secara optimal dalam persalinan
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan normal (Manuaba, 2010). Senam dapat
atau 9 bulan menurut kalender mengurangi berbagai gangguan yang
internasional (Wiknjosastro, 2009). umumnya terjadi selama kehamilan
Kehamilan melibatkan berbagai seperti varises, sakit pinggang serta
perubahan fisiologis antara lain perubahan nyeri otot dan persendian, meningkatkan
fisik, perubahan sistem pencernaan, stamina yang sangat diperlukan selama
sistem respirasi, sistem traktus urinarius, persalinan dan menguatkan serta
sirkulasi darah serta perubahan fisiologis. mengencangkan otot yang paling
Kehamilan pada umumnya berkembang banyak mempengaruhi dalam kehamilan:
dengan normal, namun kadang tidak otot pelvis, otot perut dan otot pinggang
sesuai dengan yang diharapkan, sulit (Hanton, 2003).
diprediksi apakah ibu hamil akan Senam hamil dapat diambil
bermasalah selama kehamilan ataupun manfaatnya pula pada perawatan tubuh
baik-baik saja (Sarwono, 2006). dan citra diri agar tampil cantik dan bugar
Senam hamil adalah suatu gerakan serta mengurangi timbulnya berbagai
senam yang dirancang khusus oleh para gangguan akibat perubahan postur tubuh.
ahli medis dan kebugaran untuk Ibu hamil yang mengikuti senam hamil
menguatkan otot-otot kewanitaan guna secara teratur dan intensif, ibu tersebut
mempermudah proses persalinan. Faktor- akan menjaga kesehatan tubuhnya dan
faktor yang mempengaruhi proses janin yang dikandungnya secara optimal
persalinan antara lain umur dan senam (Manuaba, 2010).
hamil. Umur reproduksi yang sehat adalah Dengan rutin melakukan senam
20-35 tahun, pada wanita multipara hamil juga dapat meningkatkan rata-rata
membutuhkan kerja uterus yang lebih kadar Hb ibu hamil. Sebagimana hasil
ringan dibanding dengan primirapa akan penelitian pada sebelum dan sesudah rutin
tetapi hal tersebut dapat diatasi. melakukan senam hamil terdapat

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 324


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

peningkatan kadar Hb sebesar 0,300 ± kehamilannya (Lichayati, I. & Kartikasari,


0,43 (Pratama & Maya, 2017). R.I, 2013).
Hasil peneltian terhadap ibu hamil Berdasarkan uraian latar belakang
yang sebelum kehamilan tidak diatas, maka peneliti tertarik ingin meneliti
berolahraga secara rutin, namun saat tentang factor apa saja yang mempengaruhi
hamil melakukan senam hamil, pelaksanaan senam hamil.
mengalami penurunan risiko depresi
postpartum. Walaupun tidak ada METODE PENELITIAN
prevalensi yang lebih rendah antara yang Jenis penelitian ini bersifat
rutin berolahraga selama hamil dengan observasional analitik dengan pendekatan
kelompok konrolnya dalam hal score cross sectional. Sampel dalam penelitian
Edinburgh Postnatal Depression Scale ini adalah sebagian ibu hamil yang sudah
(EPDS) (Songoygard, K.M., dkk, 2012). memasuki trimester III di BPM Husniyati
Bidan Praktik Mandiri (BPM) di dan BPM Misni Herawati dan bersedia
Kota Palembang belum banyak menjadi responden. Sebelum mengambil
menerapkan dan membuka kelas senam sampel, responden yang bersedia diminta
hamil pada pelayanan praktik kliniknya. untuk menandatangani formulir kesediaan
BPM Husniyati dan BPM Misni Herawati menjadi responden, kemudian sampel
merupakan dua BPM di Kota Palembang diambil secara accidental pada saat kelas
yang memiliki pasien yang banyak dengan senam hamil dilaksanakan dan selama
pelayanan yang lengkap. Namun di BPM waktu penelitian hingga jumlah sampel
Misni Herawati belum menyediakan terpenuhi (tanggal 09-29 April 2018).
fasilitas senam hamil, sedangkan BPM Sampel penelitian ini berjumlah 30
Husniyati telah menerapkan senam hamil ibu hamil.Penelitian dilaksanakan dengan
pada pelayanannya. mengumpulkan data melalui wawancara
Dalam pelaksanaannya, senam yang dilakukan sekaligus (cross sectional).
hamil dapat dipengaruhi oleh faktor Waktu penelitian dari proposal hingga
pendidikan dan umur. Dimana semakin laporan selesai kurang lebih 4 bulan
tinggi pendidikan, semakin besar (Maret-Juni 2018). Alat yang digunakan
kemungkinan melakukan senam hamil, dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
dimana pada usia dewasa muda (21-30 th) berisi pertanyaan atau panduan wawancara.
lebih mudah daya ingat terhadap Analisis data yang dipakai adalah
informasi yang diterima sehingga dapat analisis univariat dan bivariat. Analisis
mengaplikasikan senam hamil selama univariat dilakukan untuk mengetahui
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 325
Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

distribusi frekuensi. Analisis HASIL PENELITIAN


bivariatdilakukan terhadap dua variabel Analisa Univariat
yang diduga berhubungan atau berkorelasi Berdasarkan hasil penelitian pada
yaitu variabel independen (paritas, analisa univariat disajikan dalam bentuk
pendidikan, pekerjaan) dan variabel distribusi frekuensi, dapat dilihat pada
dependen (pelaksanaan senam hamil). tabel sebagai berikut.
Analisis menggunakan uji statistik Chi-
Square dengan tingkat kepercayaan 95 %

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (N=30)
No Variabel Karakteristik Responden
1. Berdasarkan Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
Risiko Tinggi 23 76,7 %
Risiko Rendah 7 23,3%
2. Berdasarkan paritas
Primipara 5 16,7%
Multipara 25 83,3%
3. Berdasarkan pendidikan
Rendah 8 26,7%
Tinggi 22 73,3%

Analisa Biavariat hubungan umur dengan pelaksanaan senam


Hubungan Umur dengan Pelaksanaan hamil, dapat dilihat pada tabel sebagai
Senam Hamil
berikut.
Berdasarkan analisa bivariate dengan
uji chi squer pada variabel analisis

Tabel 2.
Analisis Hubungan Umur dengan Pelaksanaan Senam Hamil
Pelaksanaan Senam Hamil
Umur Jumlah P Value
Tidak Ya

n % n % n %
Risiko Tinggi 9 39,13 14 60,87 23 100
Risiko Rendah 6 85,71 1 14,29 7 100 0,031
Jumlah 15 50 15 50 30 100

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 326


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

Hasil analisis bivariat variabel Hubungan Paritas dengan Pelaksanaan


pelaksanaan senam hamil dengan variabel Senam Hamil.
Berdasarkan analisa bivariate dengan
umur didapatkan hasil sebanyak 14
uji chi squer pada variabel analisis
responden yang melakukan senam hamil
hubungan paritas dengan pelaksanaan
merupakan ibu hamil dengan umur risiko
senam hamil, dapat dilihat pada tabel
tinggi, ρ= 0,031 < dari α = 0,05 sehingga
sebagai berikut.
Ho ditolak artinya ada hubungan antara
pelaksanaan senam hamil dengan umur
Tabel 3.
Analisis Paritas dengan Pelaksanaan Senam Hamil
Pelaksanaan Senam Hamil
Paritas Tidak Ya Jumlah P Value

n % n % n %
Primipara 4 80 1 20 5 100 0,142
Multipara 11 44 14 56 25 100
Jumlah 15 50 15 50 30 100

Hasil analisis bivariat variabel Hubungan Tingkat Pendidikan dengan


pelaksanaan senam hamil dengan variabel Pelaksanaan Senam Hamil
Berdasarkan analisa bivariate dengan
paritas didapatkan hasil sebanyak 14
uji chi squer pada variabel analisis
responden yang melakukan senam hamil
hubungan tingkat pendidikan dengan
merupakan ibu dengan kehamilan lebih
pelaksanaan senam hamil, dapat dilihat
dari 1 (multipara) dengan nilai ρ= 0,142
pada tabel sebagai berikut.
>dari α = 0,05 sehingga Ho diterima
artinya tidak ada hubungan antara
pelaksanaan senam hamil dengan paritas
Tabel 4.
Analisis Tingkat Pendidikan dengan Pelaksanaan Senam Hamil
Pelaksanaan Senam Hamil
Tingkat Tidak Ya Jumlah P Value
Pendidikan n % n % n %
Rendah 3 37,5 5 62,5 8 100
Tinggi 12 54,55 10 45,45 22 100 0,409

Jumlah 15 50 15 50 30 100

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 327


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

Hasil analisis bivariat variabel 0,001. Semakin cukup umur, tingkat


pelaksanaan senam hamil dengan variabel kematangan dan kekuatan seseorang akan
tingkat pendidikan didapatkan hasil lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
sebanyak 12 ibu yang tidak melaksanakan Penelitian lain di Kota Serang
senam hamil merupakan ibu dengan mendapatkan hasil bahwa terdapat
tingkat pendidikan tinggi (≥ SMA) dengan hubungan antara usia ibu dengan perilaku
nilai ρ= 0,409 > dari α = 0,05 sehingga Ho senam hamil dengan nilai p=0,004. Pada
diterima artinya tidak ada hubungan antara analisis dengan nilai OR = 6,050 artinya
pelaksanaan senam hamil dengan tingkat ibu hamil yang berumur lebih tua
pendidikan. berpeluang untuk melakukan senam hamil
6,050 kali dibandingkan dengan ibu hamil
PEMBAHASAN yang berumur dewasa (Yunarsih, 2017).
Pada ibu hamil dengan umur risiko
Hubungan Umur dengan Pelaksanaan
Senam Hamil tinggi lebih banyak melakukan senam
Dari tabel 2, variabel umur dan hamil dibandingkan dengan ibu dengan
variabel pelaksanaan senam hamil umur risiko rendah. Hal ini dapat terjadi
didapatkan hasil uji Chi-Square dengan karena kesadaran ibu hamil akan lebih
nilai p=0,031 yaitu < α (0,05) sehingga berisikonya kehamilan pada umur dengan
dengan alpha 5% berarti ada hubungan risiko tinggi yaitu <20 tahun atau > 35
antara umur dengan pelaksanaan senam tahun.
hamil. Hubungan Paritas dengan Pelaksanaan
Pada penelitian ini, umur dibagi Senam Hamil.
Dari tabel 3, didapatkan hasil
menjadi 2 kategori yaitu pada umur < 20
sebanyak 14 responden yang melakukan
tahun atau > 35 tahun merupakan kategori
senam hamil merupakan ibu dengan
risiko tinggi, sedangkan umur 20-35 tahun
kehamilan lebih dari 1 (multipara) dengan
merupakan kategori risiko rendah. Ibu
nilai ρ= 0,142 > dari α = 0,05 sehingga Ho
hamil yang dinyatakan memiliki risiko
diterima artinya tidak ada hubungan antara
rendah bukan berarti tidak memerlukan
pelaksanaan senam hamil dengan paritas
pengawasan kehamilan, tapi harus tetap
responden.
dibawah pengawasan tenaga kesehatan.
Paritas adalah keadaan melahirkan
Penelitian yang dilakukan Laili
anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan
(2015) menyatakan bahwa umur ibu
aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya.
berhubungan dengan keikutsertaan dalam
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup
pelaksanaan senam hamil dengan ρ =

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 328


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

yang dipunyai oleh seorang perempuan Ibu dengan kehamilan pertama


(BKKBN, 2006). Paritas menggambarkan (primipara) maupun dengan kehamilan
pengalaman ibu dalam mengasuh anak lanjut (multipara) tidak dapat menjadi
sebelumnya. Orang yang memiliki faktor apakah ibu akan melaksanakan
pengalaman cenderung memiliki senam hamil atau tidak. Pelaksanaan
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan senam hamil kemungkinan dapat didukung
dengan orang yang belum memiliki oleh beberapa faktor lain.
pengalaman. Pendidikan berarti bimbingan yang
Hasil penelitian ini sama dengan diberikan oleh seseorang terhadap
hasil penelitian Yuniarsih (2017) perkembangan orang lain menuju ke arah
mendapatkan hasil bahwa tidak ada suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi
hubungan antara paritas dengan perilaku tingkat pendidikan seseorang, maka makin
senam hamil. Demikian juga dengan hasil mudah dalam memperoleh menerima
penelitian Laili (2015) yang menyatakan informasi, sehingga kemampuan ibu dalam
bahwa tidak terdapat hubungan antara berpikir lebih rasional. Makin tinggi
paritas dengan keikutsertaan ibu pada pendidikan Seseorang semakin mudah pula
senam hamil. mereka menerima informasi, dan pada
Ibu dengan kehamilan pertama akhirnya makin banyak pula pengetahuan
(primipara) maupun dengan kehamilan yang dimilikinya (Mubarak, 2007).
lanjut (multipara) tidak dapat menjadi Hasil penelitian ini sama dengan
faktor apakah ibu akan melaksanakan dengan hasil penelitian Laili (2015) yang
senam hamil atau tidak. Pelaksanaan menyatakan tidak ada hubungan antara
senam hamil kemungkinan dapat didukung pendidikan dengan keikutsertaan ibu dalam
oleh beberapa faktor lain. senam hamil. Menurut Laili (2015) faktor
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan yang menyebabkan ibu tidak ikut serta
Pelaksanaan Senam Hamil dalam senam hamil adalah karena
Dari tabel 4, didapatkan hasil
pengaruh lingkungan masyarakat yang
didapatkan hasil sebanyak 12 ibu yang
sebagian besar masih berpendidikan
tidak melaksanakan senam hamil
rendah.
merupakan ibu dengan tingkat pendidikan
Berbeda dengan hasil penelitian
tinggi (≥ SMA) dengan nilai ρ= 0,409 >
Yuniarsih (2017) yang didapatkan hasil
dari α = 0,05 sehingga Ho diterima artinya
bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu
tidak ada hubungan antara pelaksanaan
dengan perilaku senam hamil dengan
senam hamil dengan tingkat pendidikan.
peluang 5,600 kali dibandingkan dengan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 329


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

ibu yang berpendidikan rendah. Artinya penelitian ini, tingkat pendidikan tidak
semakin tinggi tingkat pendidikan berhubungan dengan pelaksanaan senam
seseorang maka akan semakin mudah hamil.
menerima informasi sehingga semakin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan pengetahuan yang baik maka ibu Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
hamil cenderung akan melakukan kegiatan
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
yang bermanfaat baginya selama hamil
sebagai berikut:
salah satunya dengan melakukan senam
1. Kesimpilan univariat
hamil baik di fasilitas kesehatan maupun di
2. Ada hubungan antara umur dengan
rumah.
pelaksanaan senam hamil dengan nilai
Pendidikan dan pengetahuan
p = 0,031.
semestinya seiring sejalan. Dengan
3. Tidak ada hubungan antara paritas
tingginya tingkat pendidikan maka
dengan pelaksanaan senam hamil
pengetahuan seseorang akan juga lebih
dengan nilai p= 0,142.
banyak daripada yang berpendidikan
4. Tidak ada hubungan tingkat pendidikan
rendah. Namun faktor lingkungan juga
dengan pelaksanaan senam hamil
mempengaruhi cara berpikir masyarakat
dengan nilai p=0,409.
sehingga tidak sedikit juga orang dengan
Saran
tingkat pendidikan tinggi namun
1. Komunitas bersama ibu hamil sangat
pengetahuannya masih kurang
mendukung peningkatan pengetahuan
dibandingkan dengan yang berpendidikan
dan aktivitas yang bermanfaat bagi
rendah. Budaya pembelajar, rasa
kehamilannya.
keingintahuan dan motivasi diri bisa
2. Penelitian lebih lanjut dengan variabel
menjadi faktor yang dapat meningkatkan
dan sampel yang lebih banyak
pengetahuan seseorang. Sehingga pada
disarankan untuk dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti.2009. BukuPintarKehamilan.Jakarta:EGC
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
Damayanti, Sisca Yulia. 2006. Hubungan AntaraSenamHamildengan Kejadian Persalinan
Lama (Studi di Rumah Sakit Bhakti Ibu Semarang). (Online)
http://eprints.undip.ac.id/38170/diaksestanggal 20 Maret 2018).

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 330


Volume 9, Desember 2018, Nomor 3 Renda Pratama1, Aminah Maya2

Hanton, Thomas. W. 2001. Panduan SenamKebugaranuntuk Wanita Hamil.Jakarta: Raja


Grafindo.
Impartina, Atiul. 2017. Hubungan Paritas dengan Partisipasi Ibu Hamil Mengikuti Senam
Hamil.Jurnal SURYA: Vol. 09
Lichayati, I.U. and Kartikasari, R.I., 2013. Hubungan senam Hamil dengan Nyeri Punggung
Pada Ibu Hamil di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan. Jurnal SURYA, 1. No.XIV
Manuaba.2009. KonsepObstetridanGinekologi SosialIndonesia, Jakarta: EGC
________. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi penelitiankesehatan.Jakarta: RinekaCipta,
_________________ . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.
_________________. 2003. Pendidikian dan Perilaku Kresehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pratama, R.N. and Maya, R.A., 2017. Perbandingan Pengaruh Senam Hamil Dan Edukasi
Tentang Anemia Terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil. Masker
Medika, 5(2), pp.472-488.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
SONGØYGARD, K.M., Stafne, S.N., Evensen, K.A.I., Salvesen, K.Å., Vik, T. and
MØRkved, S.I.V., 2012. Does exercise during pregnancy prevent postnatal depression?
A randomized controlled trial. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica, 91(1),
pp.62-67
Wahid Iqbal Mubarak, 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Wahyuni, 2013. Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil. kemas
8 (2) (2013) 145-152 Jurnal Kesehatan Masyarakat
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas
Wawan,AdanDewi,M..2010. Teoridan Pengukuran Pengetahuan,Sikap,dan Perilaku
Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.
Wulandari P. Y. 2006. Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama. INSAV, 8(2): 144
Yunarsih, Nani. 2017. Hubungan Karakteristik dan Dukungan Keluarga dengan Prilaku
Senam Hamil pada Ibu hamil di Wilayah Banten Girang Kota Serang. Faletehan Health
Journal, Vol.4 nomor 2, Maret 2017.
Yuniastari, A.D., 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan
Senam Hamil Di Wilayah Puskesmas Purwokerto Barat Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 2(5), pp.283-291.Onlinedi http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 331

Anda mungkin juga menyukai