Anda di halaman 1dari 7

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT

PROSES PERSALINAN KALA II


Nurotun Eniyah¹, Machmudah², Pawestri³
¹Alumni Program S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS
2,3
Staf Keperawatan Maternitas FIKKES UNIMUS
ummu_aulya@yahoo.com

ABSTRAK

Lamanya persalinan mempunyai risiko menyebabkan kematian perinatal dua setengah kali dibandingkan
persalinan normal. Lamanya proses persalinan dipengaruhi oleh 5 faktor penyebab persalinan, yaitu
tenaga, jalan lahir, janin, psikologi respon dan penolong. Sampai saat ini yang dapat dikendalikan adalah
faktor tenaga yaitu dengan senam hamil dan energi yang cukup menjelang persalinan. Senam hamil
merupakan salah satu kegiatan antenatal care yang telah terbukti dapat menurunkan insiden persalinan
dan dapat mempercepat terjadinya proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
senam hamil terhadap lama persalinan kala II di RB Ngudi Waras Semarang. Metode penelitian ini
menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel yang
diambil secara total sebanyak 24 responden yaitu 12 kasus (kelompok yang mengikuti senam hamil), dan
12 kontrol (kelompok yang tidak mengikuti senam hamil). Sedangkan analisis data menggunakan uji Chi-
Square untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square
diperoleh nilai p sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna antara senam
hamil terhadap lama persalinan kala II pada ibu bersalin (p = 0,001 < 0,05). Saran yang dapat diberikan
adalah kepada wanita hamil mulai mempersiapkan sejak dini dalam menghadapi proses persalinan dengan
pemeriksaan hamil dan mengikuti secara patuh dalam melaksanakan senam hamil untuk mempersiapkan
proses persalinan yang lebih baik.

Kata Kunci : senam hamil, lama persalinan kala II

ABSTRACT

The duration of labor has led to the risk of perinatal death compared to two and a half times the normal
labor. The duration of labor is influenced by 5 factors cause labor, ie labor, the birth canal, the fetus,
psycological response and helper. Until now, that can be controlled is the power factor is a pregnancy
exercise and enough energy before labor. Pregnancy exercise is one antenatal care activities that have
been shown to lower the incidence of labor, and can accelerate the process of labor. The purpose of this
study to determine The relationship of pregnancy exercise for a long second stage on labor maternal in
RB Ngudi Waras Semarang. Design using with descriptive correlational method with a using cross
sectional (split latitude) approach. The number of samples taken in total as many as 42 respondents.
While the data analysis using Chi-Square test to determine the relationship of two variables. Based on the
Chi-Square test statistics obtained p value of 0,033. These results indicate a significant of the relationship
pregnancy exercise to the second stage of labor time on maternal (p = 0,033 <0,05). The advice can be
given is to a pregnant woman began preparing early in dealing with the inspection process of pregnancy
and labor are obediently follow in performing pregnancy exercise to prepare for the labor process better.

Keywords: pregnancy exercise, long second stage of labor

44 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 44-50


PENDAHULUAN kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang
Indonesia merupakan negara dengan Angka lahir (Mommies, 2005).
Kematian Ibu (AKI) dan perinatal tertinggi
yang berarti kemampuan untuk Berdasarkan penelitian Hendarmin (2010),
memberitahukan pelayanan kesehatan di Klinik YK Madira Palembang tentang
masih memerlukan perbaikan yang bersifat pengaruh senam hamil terhadap proses
persalinan menunjukkan bahwa ada
menyeluruh dan lebih bermutu (Sarwono, pengaruh yang bermakna antara senam
2007). Salah satu sebab tingginya kematian hamil terhadap proses persalinan dengan uji
maternal dan perinatal di Indonesia dan statistik (p value = 0,014). Berdasarkan
negara -negara berkembang lainnya adalah penelitian Azizah (2011), di BPS Nurul
akibat lamanya persalinan. Ada 5 faktor Ainiyah Surabaya tentang hubungan
penyebab lamanya persalinan yaitu tenaga keteraturan senam hamil dengan lamanya
(power), jalan lahir (passage), janin proses persalinan menunjukkan bahwa ibu
yang teratur senam hamil terdapat 92%
(passanger), psikologis respon,dan mengalami lama proses persalinan normal
penolong (Supriatmaja, 2003). Lamanya dan 8% tidak normal. Sedangkan ibu yang
persalinan yang terjadi pada kala II tidak teratur mengikuti senam hamil
merupakan fase terakhir dari suatu terdapat 43% mengalami proses persalinan
persalinan yang berlangsung terlalu lama normal dan 57% tidak normal. Hasil uji
sehingga timbul gejala – gejala seperti Fisher’s₀Exact yaitu ρ = 0,031 dimana ρ < α
dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu serta maka H ditolak.
asfiksia dan kematian janin dalam Berdasarkan pengambilan data awal yang
kandungan / Intra Uterin Fetal Death telah dilakukan di Rumah Bersalin Ngudi
(Saifuddin, 2002). Kelainan pada faktor Waras Semarang pada bulan Agustus 2012
tenaga bisa disebabkan karena terjadinya terhadap 20 ibu nifas yang saat hamil
inersia (his yang tidak sesuai dengan mengikuti program senam hamil. Walaupun
fasenya), inkoordinit (his tidak teratur, tidak 17 ibu (75%) persalinannya berjalan
ada koordinasi dan sinkronisasi antara normal, namun 3 ibu (25%) dijumpai
kontraksi bagian-bagiannya) dan tetanik persalinannya berjalan tidak normal di
(his yang terlampau kuat dan terlalu sering antaranya 1 ibu ketuban pecah dini dan 2
sehingga tidak ada relaksasi rahim). Hal ibu partus lama (Rumah Bersalin Ngudi
tersebut di atas dapat menyebabkan Waras Semarang, 2012). Dengan
kemacetan persalinan, jika tidak segera mengetahui masalah yang terjadi penulis
ditangani maka akan mengakibatkan gawat ingin mengetahui lebih jauh mengenai “
janin dan rahim ibu pecah. Upaya yang bisa Hubungan Senam Hamil Dengan Lama
dilakukan ibu hamil agar persalinan Persalinan Kala II Pada Ibu Bersalin Di
berjalan lancar dapat dikendalikan dengan Rumah Bersalin Ngudi Waras Semarang.”
melakukan senam hamil (Achmad, 2008).
METODE
Senam hamil merupakan suatu program Jenis atau rancangan penelitian ini
latihan bagi ibu hamil sehat untuk menggunakan descriptive correlational
mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menjaga kondisi otot-otot dan persendian mengungkapkan hubungan korelatif antara
yang berperan dalam proses persalinan, variabel dependen dan variabel independen
serta mempersiapkan kondisi psikis ibu (Nursalam, 2003). Populasi penelitian ini
terutama menumbuhkan kepercayaan diri adalah seluruh ibu bersalin secara spontan
dalam menghadapi persalinan. Senam hamil di RB Ngudi Waras Semarang berjumlah 42
memberikan manfaat terhadap komponen sampel, teknik sampling yang digunakan
biomotorik otot yang dilatih. Olahraga atau adalah total sampling. Penelitian ini
senam yang teratur selama kehamilan dilakukan di RB Ngudi Waras Semarang.
dihubungkan dengan melahirkan tepat pada
waktunya. Manfaat lain senam hamil
langsung atau berperan menurunkan angka
Senam Hamil Mempercepat Proses Persalinan Kala II 45
Nurotun Eniyah, Machmudah, Pawestri
alat pengumpul data dalam penelitian ini
adalah sepenuhnya menggunakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti Tabel 2 menyajikan data karakteristik
dari catatan medik atau informasi yang responden berdasarkan umur yaitu
telah ada. Proses penelitian berlangsung menunjukkan bahwa rata-rata umur
pada tanggal 01 Januari – 18 Maret 2013. responden adalah 27 tahun.
Data dianalisis secara univariat, bivariat
(chi square).
Tabel 3
HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi frekuensi status senam hamil di
Tabel 1 RB Ngudi Waras Semarang
Distribusi frekuensi berdasarkan Status senam Frekuensi %
karakteristik paritas di RB Ngudi hamil
Waras Semarang Senam 23 54,8
Paritas Frekuensi % Tidak senam 19 45,2
Primipara 15 35,7 Jumlah 42 100,0
Multipara 27 64,3
Jumlah 42 100,0 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
Tabel 1 menyajikan data karakteristik sebagian besar adalah responden yang
responden berdasarkan paritas yaitu mengikuti senam hamil sebanyak 23
menunjukkan sebagian besar adalah responden (54,8%), sisanya adalah
multipara sebanyak 27 responden (64,3%). responden yang tidak mengikuti senam
hamil sebanyak 19 responden (45,2%).
Tabel 2
Distribusi frekuensi berdasarkan
karakteristik umur di RB Ngudi Waras Tabel 4
Semarang Distribusi frekuensi lama persalinan kala
Umur Frekuensi % Mean II di RB Ngudi Waras Semarang
20 4 9,5 27,31
21 2 4,8 Lama Frekuensi %
22 2 4,8 persalinan
23 2 4,8 kala II
24 3 7,1 Normal 31 73,8
25 5 11,9 Tidak 11 26,2
26 3 7,1 normal 42 100,0
27 1 2,4 Jumlah
28 1 2,4
29 2 4,8 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
30 5 11,9 sebagian besar adalah responden dengan
31 1 2,4 persalinan kala II normal sebanyak 31
32 5 11,9 responden (73,8%), sisanya adalah
33 1 2,4 responden dengan persalinan kala II tidak
34 2 4,8 normal sebanyak 11 responden (26,2%).
35 3 7,1
Jumlah 42 100,0

46 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 44-50


Tabel 5
Hubungan senam hamil dengan lama persalinan kala II di RB Ngudi Waras Semarang

Status senam hamil Lama persalinan kala II P-value X²

Normal % Tidak Normal % Total %


Senam 20 87,0 3 13,0 23 100,0 0,033 4,546
Tidak Senam 11 57,9 8 42,1 19 100,0
Jumlah 31 73,8 11 26,2 42 100,0

Berdasarkan tabel 5 hasil uji statistik non 31 responden (73,8%). Persalinan kala II
parametrik dengan uji chi square adalah proses pengeluaran buah kehamilan
didapatkan nilai X2 sebesar 4,546 dan nilai sebagai hasil pengenalan proses dan
p sebesar 0,033 < (0,05). Hal tersebut penatalaksanaan kala pembukaan yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dimulai dengan pembukaan lengkap dari
yang bermakna antara senam hamil dengan serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi
lama persalinan kala II di RB Ngudi Waras (Saifudin, 2002). Lamanya persalinan kala
Semarang. II adalah waktu yang di butuhkan untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang dapat
PEMBAHASAN hidup ke dunia luar melalui jalan lahir
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pembukaan lengkap sampai bayi lahir.
bahwa sebagian besar adalah responden Primipara: 1 ½ - 2 jam atau (90 menit-120
yang mengikuti senam hamil sebanyak 23 menit). Multipara: ½ - 1 jam atau (30
responden (54,8%). Menurut Mulyani menit-60 menit) (Saifudin, 2002).
senam hamil dapat dilakukan sekali Persalinan merupakan saat yang ditunggu
seminggu atau maksimal 3 kali seminggu para ibu hamil. Lamanya proses persalinan
dalam waktu kurang lebih 45 menit sekali dipengaruhi oleh 5 faktor penyebab
senam (Media Indonesia, 2005). Senam persalinan, yaitu power, passanger,
hamil adalah terapi latihan gerak untuk passage, psikologi respon dan penolong.
mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau Lamanya persalinan kala II dipengaruhi
mental, pada persalinan cepat, aman dan oleh Power yaitu kekuatan yang ada pada
spontan (Widianti, 2010). Apabila ibu hamil ibu seperti kekuatan his dan mengejan yang
tersebut sudah melakukan jogging, ia boleh dapat menyebabkan servik membuka dan
melakukannya terus, tetapi usahakan mendorong janin keluar (Wiknjosastro,
supaya tidak sampai melewati batas. Stres 2002).
juga dapat membahayakan janin. Di
samping itu, dengan bertambahnya usia Hasil penelitian diperoleh ada hubungan
kehamilan, titik berat ibu hamil akan yang signifikan antara senam hamil dengan
berubah, dukungan tulang panggul lama persalinan kala II (p < 0.05).
melemah, koordinasi biasanya menurun, Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh
dan ia akan merasa tidak nyaman. Rasa bahwa 19 responden yang tidak mengikuti
tidak nyaman akan menyebabkan ibu hamil senam hamil di antaranya 11 responden
kehilangan keseimbangan dan jatuh, persalinan kala II berjalan dengan normal,
sehingga melukai dirinya sendiri. Latihan sedangkan 8 responden persalinan kala II
yang menimbulkan rasa nyaman akan tidak normal. Hal ini disebabkan karena
membantu menyiapkan ibu hamil dalam responden yang tidak mengikuti senam
menghadapi persalinan (Bobak, 2005). hamil lebih banyak dari paritas multipara.
Paritas multipara anak kedua dan anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui ketiga adalah paling aman ditinjau dari
bahwa sebagian besar adalah responden kematian maternal dan lama persalinan kala
dengan persalinan kala II normal sebanyak II berjalan dengan normal, paritas anak satu

Senam Hamil Mempercepat Proses Persalinan Kala II 47


Nurotun Eniyah, Machmudah, Pawestri
dan paritas anak lebih dari tiga mempunyai risiko persalinan tindakan lebih kecil dari
angka lebih tinggi mengalami resiko yang tidak melakukan senam hamil
persalinan. Lamanya persalinan kala II (Supriatmaja & Suwardewa, 2005).
terutama pada primipara biasanya Penelitian ini juga didukung oleh penelitian
berkenaan dengan belum atau kurangnya Artal dkk (1999), mengutip penelitian yang
persiapan perhatian dalam menghadapi mendapatkan hasil bahwa lama persalinan
persalinan (Wiknjosastro, 2002). Pada 23 lebih singkat pada wanita yang melakukan
responden yang mengikuti senam hamil di latihan / senam hamil selama kehamilannya
antaranya 20 responden persalinan kala II dibanding yang tidak melakukan senam
berjalan dengan normal dan lebih singkat, hamil. Penelitian atas 876 pasien hamil di
sedangkan 3 responden persalinan kala II Pensylvania dan New York (Cermin
tidak normal dan lebih lama. Hal ini di Kedokteran, 2004) yang melakukan olah
sebabkan karena 3 reponden yang raga rekreasional, persalinan lebih mudah di
mengikuti senam hamil dengan frekuensi kalangan yang melakukan latihan secara
senam hamil kurang dari 3 kali teratur dibandingkan dengan yang hanya
dibandingkan 20 responden yang mengikuti latihan sedikit atau yang tidak melakukan
senam hamil dengan frekuensi yang lebih latihan sama sekali, juga dijumpai
banyak yaitu lebih dari 3 kali. Hal ini penurunan risiko persalinan tidak normal
terjadi karena semakin tinggi frekuensi atau terlalu lama. Di dalam konsep senam
senam, maka semakin elastis pula otot-otot hamil yang dikemukakan oleh Hilal (2009),
panggul. ibu-ibu yang melakukan senam dijelaskan bahwa senam hamil dilakukan
hamil, otot-otot panggul sudah dipersiapkan untuk mempersiapkan fisik ibu dalam
untuk melakukan proses persalinan dengan proses persalinan dan kelahiran. Melalui
gerakan-gerakan yang ada pada panduan latihan senam hamil diharapkan persalinan
senam. Wanita hamil yang melakukan dapat berjalan secara normal, dapat
senam hamil akan mengalami persalinan mengurangi rasa sakit dan ibu tidak merasa
lebih awal dibandingkan wanita hamil yang takut serta mempunyai kepercayaan diri
tidak melakukan senam hamil. Hal ini di yang mantap saat menjalani proses
sebabkan karena salah satu faktor yang persalinan dan kelahiran. Teori tersebut
mempengaruhi lama persalinan kala II diperkuat oleh teori yang dijelaskan oleh
adalah faktor power/ tenaga, Sampai saat Evariny (2007), manfaat lain dari
ini yang dapat dikendalikan adalah masalah pelaksanaan senam hamil adalah melatih
tenaga atau power dalam hal ini adalah pernafasan agar ibu dapat bernafas dengan
kontraksi uterus dan kekuatan ibu baik sehingga dapat memberi oksigen yang
mengejan, yaitu dengan melakukan senam cukup bagi bayi yang dikandungnya.
hamil. Senam hamil yang dilakukan ibu Latihan pernapasan ini sangat bermanfaat
hamil merupakan salah satu bentuk bagi ibu agar siap menghadapi persalinan
olahraga guna membantu wanita hamil dan memudahkan proses persalinan normal
memperoleh power yang baik sehingga karena ibu sudah dapat melakukan
memperlancar proses persalinannya pernapasan untuk mengejan dengan baik.
(Supriatmaja & Suwardewa, 2005).
Heardman (2009), mengatakan senam Peneliti dapat menyimpulkan gerakan-
hamil berpusat pada kebutuhan dasar gerakan pada senam hamil dapat
persiapan persalinan, pernafasan, relaksasi, mempengaruhi power yang baik serta daya
sikap dan senam, ia juga memberikan kontraksi otot-otot tubuh dan luas gerakan
laporan sederhana dan jelas tentang persendian, sehingga melonggarkan
persalinan normal serta bagian yang di persendian maupun otot yang berhubungan
mainkan oleh ibu, ibu yang telah dengan persalinan maka proses persalinan
mempersiapkan dengan baik dapat berjalan normal dan waktunya relatif lebih
mengharapkan tidak hanya melahirkan singkat. Tindakan relaksasi dan senam tiap
lebih mudah tetapi juga lebih cepat pulih hari sangatlah penting, sehingga sang ibu
dari efek persalinan. Wanita hamil yang dapat mempersiapkan tubuhnya bagi
melakukan senam hamil akan mengalami persalinan serta belajar pernafasan pada

48 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 44-50


waktu yang tepat selama masa kehamilan hamil. Masyarakat khususnya ibu hamil
akan membantu kemajuan persalinan yang disarankan agar mengikuti senam hamil
mudah dan alamiah. secara teratur minimal 1 kali seminggu atau
maksimal 3 kali seminggu dalam waktu
Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini kurang lebih 45 menit setiap mengikuti
meliputi data mengenai senam hamil dan senam hamil, agar saat persalinan tiba dapat
lama persalinan kala II yang diperoleh berjalan lancar dengan waktu persalinan
peneliti sepenuhnya dengan menggunakan yang normal. Peneliti selanjutnya
studi dokumentasi dari catatan medik di RB diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini
Ngudi Waras Semarang sehingga dapat dengan melakukan observasi penuh
menyebabkan recal bias. mengenai data senam hamil dan data lama
persalinan kala II pada ibu bersalin dengan
PENUTUP membedakan antara ibu bersalin primipara
Berdasarkan hasil penelitian tentang dan multipara untuk menghasilkan data
hubungan senam hamil dengan lama yang lebih spesifik dan berkualitas.
persalinan kala II pada ibu bersalin di RB
Ngudi Waras Semarang, maka dapat KEPUSTAKAAN
disimpulkan status senam hamil dari 42 Aulia, H. (2010). Pengaruh senam hamil
responden dapat diketahui bahwa sebagian terhadap proses persalinan normal.
besar adalah responden yang mengikuti Azizah, Y. (2011). Hubungan keteraturan
senam hamil sebanyak 23 responden senam hamil dengan lamanya proses
(54,8%), sisanya adalah responden yang persalinan. Surabaya : Pustaka Pelajar.
tidak mengikuti senam hamil sebanyak 19 Bobak. (2005). Buku ajar keperawatan
responden (45,2%) dengan rata-rata maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
frekuensi responden yang mengikuti senam Evariny. (2007). Manfaat senam hamil bagi
hamil sebanyak 3 kali. Lama persalinan ibu hamil. http://manfaat-senam-
kala II dapat diketahui bahwa sebagian hamil.com/ diperoleh tanggal 16
besar adalah responden dengan persalinan Februari 2012.
kala II normal sebanyak 31 responden Heardman, H. (2009). Senam hamil. Alih
(73,8%), sisanya adalah responden dengan bahasa Petrus Andrianto. Jakarta :
persalinan kala II tidak normal sebanyak 11 Archan.
responden (26,2%). Dari hasil olah data Hidayat, A.A. (2007). Metode penelitian
dapat disimpulkan bahwa terdapat keperawatan dan teknik analisis data.
hubungan yang bermakna antara senam Jakarta: Salemba Medika.
hamil dengan lama persalinan kala II pada Hilal, Y. (2009). Pengaruh senam hamil
ibu bersalin di RB Ngudi Waras Semarang terhadap lamanya proses persalinan di
dengan nilai p value 0,033 (p < 0,05). Klinik Bidan Praktek Yogyakarta.
Manuaba, I.B.G. (2001). Konsep obstetri
Mengingat hasil penelitian ini sangat dan ginekologi Indonesia. Jakarta :
bermakna terhadap proses persalinan pada EGC.
ibu bersalin, sehingga peneliti menyarankan Mochtar, R. (2002). Sinopsis obstetri.
maka sebaiknya tenaga kesehatan dilatih Jakarta : EGC.
dan diajarkan tentang senam hamil supaya Notoatmodjo, S. (2005). Pendidikan dan
dapat melatih dan mengajarkan senam penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka
hamil pada ibu-ibu hamil. Institusi Cipta.
Pendidikan khususnya bidang keperawatan Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
materi tentang senam hamil sangat metodologi penelitian ilmu
dianjurkan untuk dijadikan materi keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
pembelajaran supaya para mahasiswa dapat Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu kebidanan.
memperkenalkan lebih dalam lagi tentang Jakarta : EGC.
manfaat yang dapat diperoleh dari Saifuddin. (2001). Pelayanan kesehatan
pelaksanaan senam hamil dan dapat maternal dan neonatal. Jakarta : EGC.
mengajarkan senam hamil kepada ibu-ibu

Senam Hamil Mempercepat Proses Persalinan Kala II 49


Nurotun Eniyah, Machmudah, Pawestri
Supriatmaja, dkk. (2005). Pengaruh senam Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu kebidanan.
hamil terhadap kala satu dan kala dua. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Denpasar : FKMUI Yuliarti, N. (2010). Panduan lengkap
Varney, H. (2007). Buku ajar asuhan olahraga bagi wanita hamil dan
kebidanan. Jakarta : EGC. menyusui. Jakarta : Andi.
Widianti, A. (2010). Senam kesehatan.
Yogyakarta : Mulia Medika.

50 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 44-50

Anda mungkin juga menyukai