LAPORAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
TIM PENGUSUL
Henny Sulistyawati,S.ST,M.Kes NIDN 0717058701 Ketua Tim Pengusul
Dewi Sri Wulandari NIM.191110007
Mengetahui
ii
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Kesehatan ibu. Dalam kurun waktu satu daa warsa, AKI telah menurun dari
450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 307 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2002 atau sekitar 32% dari kondisi semula (Depkes RI, 2003).
Derajat kesehatan sangat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. World Health
Indonesia adalah 214 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan AKI Propinsi Jawa
Tengah tahun 2012 berdasarkan hasil Survey Kesehatan Daerah sebesar 116 per
Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi
11%, partus lama 5%, abortus 5% dan lain-lain (Kepmenkes, 2012). Angka
kematian ibu hingga saat ini belum menunjukkan penurunan yang pasti. Salah
satu penyebab kematian ibu adalah persalinan yang tak normal atau adanya
penyulit. Terjadinya persalinan yang tak normal ini dipengaruhi oleh umur
kehamilan, umur ibu, komplikasi kehamilan dan paritas ibu (Kepmenkes 2003).
Proses persalinan pada ibu bersalin normal berlangsung dalam waktu kurang dari
24 jam, dimana terbagi dalam empat kala. Kala I pada fase laten berlangsung
selama delapan jam dan fase aktif berlangsung selama tujuh jam. Persalinan kala
II biasanya berlangsung dua jam pada primi dan satu jam pada multigravida, kala
III berlangsung kurang dari 30 menit sedangkan kala IV dimulai dari saat lahirnya
Lamanya proses persalinan dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu tenaga, jalan
lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat dikendalikan adalah masalah tenaga
atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam atau latihan selama
uterus yang terkoordinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset
persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan
dengan yang tidak melanjutkan senam hamil. Senam hamil dapat membantu
persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil
kondisi ibu hamil. Latihan senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan
serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam 30 Jurnal Involusi Kebidanan,
Vol. 6, No. 11, Januari 2016 menghadapi persalinan. Senam hamil biasanya
dimulai saat kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30
Senam hamil terbukti dapat membantu proses persalinan menjadi lebih cepat,
dimana hal ini didukung oleh penelitian Riana (2008), yang membandingkan
lamanya persalinan kala II pada ibu yang menjalankan senam hamil dan tidak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa senam hamil memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap lama persalinan kala II, khususnya pada primigravida. Lama
persalinan kala II pada ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih cepat/singkat
dibandingan dengan lama persalinan kala II pada ibu hamil yang tidak pernah
hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilan akan
mengalami proses persalinan yang jauh lebih mudah lebih mudah, lancar dan
waktu melahirkan lebih singkat. Hasil penelitian yang dilakukan para ahli di
menjadi 87% lebih singkat pada kasus dimana ibu yang mengandung melakukan
dapat diperkecil menjadi 50%(Sani, 2001). Manfaat lain dari senam hamil adalah
membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi
dapat bekerja di bawah kondisi optimal (Sani, 2001). Latihan senam hamil yang
secara teratur merupakan bantuan yang tidak dapat diabaikan seperti halnya
Desember 2006 diperoleh data bahwa dari 87 ibu hamil yang memeriksakan
yang mengikuti senam hami. Dari data tersebut penulis tertarik untuk meneliti
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Adakah pengaruh Senam hamil terhadap proses persalinan
pada primigravida?
masukan yang berarti bagi ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan tentang
kebidanan, khususnya yang terkait dengan pengaruh senam hamil terhadap proses
persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori
a. Sistem Reproduksi
dinding vagina.
2) Serviks uteri
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi
3) Uterus
4) Ovarium
b. Payudara
minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat
c. Sistem Pencernaan
lateral.
d. Sistem Perkemihan
tertekan kembali.
e. Sistem Respirasi
kesulitan bernafas.
9-12 kg.iii
g. Sirkulasi darah
h. Sistem Muskuloskeletal
depan.iv
i. Sistem kardiovaskuler
j. Sistem Integumen
bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
yaitu merasa dirinya aneh dan jelek. Perasaan mudah terluka (sensitif).
a. Oksigen
perlu:
a. Kalori
b. Protein
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan janin serta
c. Mineral
d. Zat besi
e. Vitamin
4. Pakaian
adalah:
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
5. Eliminasi
ibu hamil cukup minum air putih yakni lebih dari 8 gelas per hari
serta diet makanan yang mengandung serat serta tidak dianjurkan
6. Seksual
7. Mobilisasi
istirahat.ix
8. Istirahat
Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat
9. Senam hamil
Senam hamil sangat bagus untuk membantu melatih otot-
secara wajar.
Tujuan ANC adalah untuk menjaga supaya ibu hamil dapat
berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai
trimester kedua.
preeklampsia.
6) Pemeriksaan Hb (T6)
(T8)
(T13)
(T14)
yang ada.xiii
a) Dukungan Keluarga
1. Perdarahan pervaginam.
3. Penglihatan kabur.
memperhatikan usia dan jenis tubuh. Berat badan biasanya mulai naik
Tubuh (IMT) calon ibu pada buku catatan kunjungan untuk membantu
hamil dengan berat badan sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 1,47
Jika proporsi berat dan tinggi badan ada di kisaran normal, hampir
tidak mungkin ada masalah seperti tekanan darah tinggi atau diabetes
a. Kurang dari 20 :
underweight/dibawah normal
b. 20-24,9 :
desirable/normal
c. 25-29,9 : moderate
d. Over 30 : severe
obesity/sangat gemuk.xvi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika
Retardation - IUGR)
2.1.1 Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau yang hampir cukup
bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
(JNPK-KR, 2008).
yaitu kala I berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi
serviks lengkap, kala II berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin
lahir, kala III berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir, dan kala IV
marah, frustasi serta rasa nyeri. Kebanyakan dari gejala ini akan muncul saat
persalinan berbarengan dengan timbulnya kontraksi uterus yang kuat,
berlebihan.
Jika hal ini terjadi , pusat pernapasan akan bereaksi lebih sensitif saat
(Stradling, 1984).
Tehnik ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan nafas yang pelan dan
cepat. Tehnik relaksasi dan pernafasan merupakan hal yang sangat erat
dan melatih tehnik relaksasi sebagai tehnik pilihan dalam posisi yang tepat
Selama kala satu, ibu perlu menghemat energinya dan membiarkan dilatasi
senang untuk tetap bergerak selama kala satu. Ibu dapat dianjurkan untuk
menurut ibu, bahu dan tangan dalam posisi rileks, mengingatkan ibu untuk
memberi tanda peredaan pada akhir kontraksi. Pada akhir kala satu bila ada
dorongan mengejan dini sebaiknya ibu mengadaptasi pola pernafasan ringan
sampai akhir kala satu. Reaksi berdasarkan insting adalah menarik napas
Pada kelas antenatal, dapat diuji coba terlebih dahulu tentang memilih posisi
dari memilih postur tubuh yang tegak selama kala dua antara lain : waktu
proses kala dua lebih singkat, penggunaan alat bantu persalinan dapat
merasakan manfaat dari relaksasi cepat dan total yang akan memulihkan
1. Asuhan fisik dan psikologis, yakni asuhan yang diberikan oleh tenaga
Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Mander. 2003).
Nyeri saat persalinan ini ditunjukan dengan kuat oleh sistem saraf pusat, dimana
tetapi, dikatakan pula bahwa faktor psikologis dan juga fisik berperan dalam
rasa nyeri pada kala I persalinan antara ibu yang melakukan senam hamil dengan
ibu yang tidak melakukan senam hamil (P < 0,05). Ibu yang melakukan senam
hamil pada anak pertama rasa nyeri kala I persalinan dapat berkurang 8 (delapan)
kali dibandingkan dengan ibu yang bersalin yang tidak melakukan senam hamil.
(kontraksi dianggap adekuat atau memadai jika terjadi tiga kali atau lebih,
tentang cara meneran yang efektif dan benar. Sebagian besar daya dorong untuk
melahirkan bayi, dihasilkan dari kontraksi uterus. Meneran hanya menambah daya
pada wanita yang melakukan senam hamil dibandingkan yang tidak melakukan
senam hamil, dengan perbandingan 233 banding 302 menit. Hal ini berarti lama
persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak
hamil yang melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap minggunya mempunyai
peluang lebih kecil untuk melahirkan dini (prematur) dibandingkan yang tidak
Pada kala tiga persalinan otot terus berkontraksi mengikuti penyusutan volume
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan
melipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta
perineum.
2.3 Senam hamil
kepada ibu hamil bila masa kehamilannya diatas 22 minggu sampai saat akan
melahirkan dengan tujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil dalam
dapat berjalan dengan aman dan lancar. Senam hamil harus secara rutin dilakukan
2 kali dalam satu minggu. Menurut Mandriwati (2007) senam hamil adalah latihan
selama kehamilan, proses persalinannya akan berjalan lancar dalam waktu yang
relatif singkat. Selain itu akan jarang mengalami keluhan-keluhan yang biasa
2) Minum yang cukup sebelum, selama dan setelah melakukan senam adalah
sangat penting, wanita hendaknya mengkonsumsi satu sampai dua liter air
dalam sehari.
3) Senam aerobik pada bagian kaki terbatas sampai 20 – 30 menit bagi wanita
yang merasa kurang fit dan 30 -45 menit bagi wanita yang merasa lebih fit.
4) Hindari senam telentang dengan kaki lurus , melompat atau menyentak,
1) Memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara
3) Membentuk sikap tubuh . Sikap tubuh yang baik selama kehamilan dan
yang diatasi dengan nafas dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri
(Mandriwati, 2007).
membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih
3) Tromboflebitis
1) Dispnea
3) Pusing
lepaskan.
3) Goyang panggul. Latihan ketiga adalah variasi dari latihan kedua. Posisi
merangkak, tarik masuk perut dan bokong, tekan dengan punggung bagian
bolak-balik.
4) Senam kegel untuk dasar panggul. Lakukan minimal seratus kali sehari.
tengah.
5) Gerakan menekuk. Pada latihan selanjutnya ada tiga gerakan , yaitu :
c) Lekukkan kaki secara diagonal, ini merupakan variasi lain. Gerakan ini
sehingga badan dan kaki berada dalam satu garis lurus. Jangan
c) Variasi senam yang bisa dilakukan adalah adalah lutut menekuk dan
kaki di atas lantai , dengan urutan satu lutut menekuk dan lainnya
lurus sejajar dengan paha tidak lebih tinggi, kemudian hembuskan
7) Gerakan kaki menekuk dan meregang. Tehnik pada latihan ini adalah
berlawanan.
8) Gerakan pergelangan otot betis. Tehnik latihan ini adalah dengan posisi
9) Gerakan bahu memutar dan lengan merentang. Tehnik latihan ini
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian post test only
Keterangan :
R = Randomize
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2020 di BPM Eni
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksa
1. Primigravida
5. Kenaikan berat badan selama hamil obesitas 7 kg, overweigt 7-12 kg. yang
normal 12 - 17 kg.
3.3.2 Sampel
Populasi
Semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya di BPM Eni
Puurwaningsih Johowinong Kab.jombang
Sampel
Seluruh ibu hamil yang berjumlah 30 orang
Sampling
Simple random sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa data
uji statistic Fisher Extact Probability Test dengan menggunakan
bantuan Software SPSS for windows 11.00
didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu
dibedakan menjadi dua yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif (Hidayat,
2009). Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau yang didapat oleh satuan penelitian tentang suatu
yang telah diisi oleh responden, langkah selanjutnya dalam pengolahan data
1. Editing
Editing adalah memeriksa kembali semua data yang dikumpulkan
dua data yang tidak lengkap dan sesuai dengan maksud pertanyaan.
2. Coding
4. Tabulating
frekuensi.
Kategori :
a. 100 % : Seluruhnya
d. 50% : Setengahnya
(Arikunto , 2006)
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Fisher Exact
Berdasarkan uji Fisher Exact Probability test diperoleh nilai Exact Sig
a. Karakteristik responden menurut kenaikan berat badan ibu, umur ibu, umur
Table 4.1 Distribusi responden berdasarkan kenaikan berat badan, umur, ibu dan
umur kehamilan, pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan di BPM Eni
Rerata
Deskripsi
Senam Tidak Senam
Kenaikan BB 9,4 kg 9,8 kg
Umur Ibu 23 tahun 24 tahun
Usia Kehamilan 40 minggu 4 hari 39 minggu 3 hari
Sumber : Data Primer , tahun 2020
dengan yang melakukan senam kenaikanya adalah 9,4 kg, dan yang tidak
melakukan senam kenaikanya 9,8 kg. Sedangkan umur ibu yang melakukan
senam 23 tahun, dan yang tidak senam 24 tahun. Serta usia kehamilan yang
melakukan senam hamil dengan usia kehamilan 40 minggu 4 hari dan yang tidak
pada tabel,
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan keikutsertaan senam hamil, pengaruh
Senam Hamil F %
Senam Hamil 15 50
yaitu yang melakukan senam hamil 15 (50%)responden dan yang tidak melakukan
Jenis Persalinan F %
Normal 17 56,67
Abnormal 13 43,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer tahun 2020
normal.
Proses Persalinan
Total
Senam hamil Normal Abnormal
F % F % F %
Senam Hamil 12 40 3 10 15 50
Tidak senam Hamil 15 16,7 10 33,3 15 50
Jumlah 17 56,7 13 43,3 30 100
Sumber : Data Primer tahun 2020
dengan proses persalinan normal sebanyak 40%, ibu yang mengikuti senam hamil
degan proses persalinan abnormal sebanyak 10% sedangkan ibu yang tidak
mengikuti senam hamil dengan proses persalinan normal sebanyak 16,7% dan ibu
yang tidak mengikuti senam hamil dengan proses persalinan tidak normal
sebanyak 33,3%. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis terhadap data
diperoleh nilai sig 0.025, nilai tersebut dibawah taraf signifikansi 0.05 dengan
Kab.Jombang
4.2. Pembahasan
apabila dilihat dari rata-rata kenaikan berat badan, umur ibu dan umur kehamilan
adalah relative sama. Rerata umur ibu pada kelompok yang mengikuti senam
adalah 23 tahun dan rerata umur ibu pada kelompok yang tidak mengikuti senam
adalah 24 tahun. Rerata umur kehamilan untuk kelompok yang mengikuti senam
hamil adalah 40 minggu 4 hari dan kelompok yang tidak mengikuti senam hamil
39 minggu 3 hari.Rerata umur ibu dalam penelitian ini masih berada dalam umur
yang ideal untuk melahirkan yaitu antara 20-35 tahun. Sedangkan rerata umur
kehamilan dalam penelitian ini sudah sesuai kategori yang menyebutkan bahwa
persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kelahiran 37-
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara senam hamil dengan proses persalinan
hubungan senam hamil dengan proses persalinan di klinik Bidan Praktek Swasta
Hj. Endang Tungkak Yogyakarta. Hasil persalinan ini sejalan dengan pendapat
Manuaba (1998) bahwa senam hamil secara teratur dapat membantu proses
persalinan berlangsung alami dan lancer. Senan hamil dengan melakukan latihan-
latihan kontraksi dan relaksasi dapat membuat ibu memperoleh relaksasi yang
yang mempunyai peranan penting dalam proses persalinan normal. Senam hamil
menciptakan ketenangan rohani dan rasa percaya diri. Seorang ibu akan merasa
lebih siap untuk melahirkan. Seperti dikemukakan oleh Sani (2001), bahwa senam
hamil adalah suatu persiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi proses
kelahira anaknya. Senam hamil akan membentuk suatu pusat konsentrasi yang
baru dalam otak, sehingga sensasi nyeri selamapersalinan dapat disisihkan dan
intensitasnya dapat dikurangi bersamaan dengan ini akan membuat tubuh menjadi
relaks sedemikian rupa sehingga Rahim dapat bekerja di bawah kondisi yang
optimal
BAB V
5.1. Simpulan
1. Ibu yang mengikuti senam hamil dalam proses persalinan normal sebanyak 12
orang (40%), ibu yang mengikuti senam hamil dengan proses persalinan
sebanyak 5 orang (16.7%) dan ibu yang tidak mengikuti senam hamil dengan
3. Ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan proses persalinan di
5.2 Saran
1. Bagi ibu-ibu yang sedang hamil disarankan untuk mengikuti senam hamil
tentang manfaat senam hamil bagi ibu hamil serta memberikan motivasi untuk
DAFTAR PUSTAKA
G.A. Mandriwati, Dra, (2007), Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil,
Jakarta: EGC
Ida Bagus Gde Manuaba, prof, dr, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC
Indiarti.2008.Senam Hamil dan Balita. Jakarta : EGC
Riwayadi Susilo dan Nur Suci Anisyah, 1998, Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia
Tjahja Sanggara,(20 Januari 2009), Senam hamil bayi lahir besar dan
sehat. Lala,(l 1 Maret 2008), Senam Hamil Di Rurnali.
Yuni Kusmiati, S. ST, dkk, (2009), Perawatan ibu hamil (Asuhan Ibu hamil).
Yogyakarta.
i
Sarwono Prawirohardjo, Ilmu kebidanan(Jakarta: PT. Bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2014), 213.
ii
Suryati Romauli, Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 74-78.
iii
Ratna Hidayati, Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis Dan Patologis (Jakarta: Salemba Medika, 2009), 40.
iv
Yuni Kusmiyati, Perawatan Ibu hamil (Yogyakarta: Fitramaya. 2010), 66-69
v
Op.cit. 83-84 (Suryati Romauli)
vi
Op.cit. 75 (Yuni Kusmiyati)
vii
Op.cit. 103-04 (Yuni Kusmiyati)
viii
Saminem, Kehamilan Normal (Jakarta: EGC, 2009), 35-37.
ix
Op.cit. 105-107 (Yuni Kusmiyati)
x
Titik Rahmawati, Dasar-dasar Kebidanan (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2012), 300.
xi
Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 (Jakarta: Kemenkes RI, 2016), 106.
xii
Ns. Wagiyo dan Putrono, Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis
(Yogyakarta: ANDI, 2016), 77-83.
xiii
Dainty maternity, ratna dewi putri dkk, Asuhan Kebidanan Komunitas (Yogyakarta: ANDI, 2017), 244.
xiv
Gill Thorn, Kehamilan Sehat (Jakarta: Erlangga, 2013), 42.
xv
Loc.cit. 68 (Ari Sulistyawati, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan)
xvi
Op.cit. 88 (Yuni kusmiyati)