Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT (YPSB)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA BARAT


(STIKES SUMBAR) LUBUK ALUNG
IZIN KEMENRISTEKDIKTI No. 1021/KPT/I/2018
Jl. Sei. Abang I Lubuk Alung Padang Pariaman Telp. +62 751 697299, Mobile. +62 812-6194-0989

TAKE HOME

Nama : Ineng Rahmanida, Amd.keb


Nim : 2003054
Prodi : S1 Kebidanan STIKES SUMBAR
Mata kuliah : EBM
Dosen : Ratna Dewi, S.ST, M.Biomed
Hari /tanggal : Jumat 5 maret 2021

SOAL :
1. Masing2 dari Ibu-ibu Mencari satu jurnal tentang:
a. Evidance Based Midwifery
b. Evidance Based Practive
 Masing-masing dari jurnal tersebut dibuat kesimpulannya
 Jurnal diprint dan kesimpulan diketik (Diserahkan ke Ibu Suryani
Hari Senin Tanggal 15 Maret 2021)

--------------------------Semoga Sukses-----------------------------------
a. Evidance Based Midwifery

Judul jurnal : ” Asuhan Sayang Ibu oleh Bidan di Yogyakarta”


Tahun jurnal : 10 april 2020

Nama peneliti : nuli nuryanti zulala


Sri subiyatun
Nama jurnal : jurnal kebidanan dan keperawatan “aysiyah”

Metode penelitian : pendekatan cross-sectional dengan sampel sebanyak 70 ibu pasca


melahirkan yang belum meninggalkan tempat persalinan di tiga
PMB (Praktik Mandiri Bidan).
Hasil penelitian :
Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi PMB (Praktik Mandiri Bidan) di
Kabupaten Sleman yaitu PMB Fajariyah Bidan Delima Ranting Tuti Barat, PMB
Kuswatiningsih Bidan Delima Ranting Tuti Timur dan PMB Tutik Purwani Bidan
Delima Ranting Tuti Timur. Kriteria inklusi penelitian yaitu ibu nifas yang
melahirkan secara spontan yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani
lembar informed concent.

Dalam asuhan persalinan normal yang menjadi acuan prosedur pertolongan


persalinan bagi bidan, asuhan sayang ibu merupakan pilar utama dalam memberikan
asuhan persalinan yang aman. Asuhan persalinan yang bersih dan aman memiliki
lima aspek dasar yang dikenal dengan Lima Benang Merah meliputi membuat
keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan bayi, pencegahan infeksi, pencatatan dan
rujukan (Kemenkes, 2015). Pelaksanaan asuhan sayang ibu oleh bidan di wilayah
Sleman sudah berjalan dengan baik. Dari hasil penelitian menunjukan dari 38 item
pelaksanaan asuhan sayang ibu terdapat 25 item (65,8%) yang sudah dilaksanakan
100%, 4 item (10,5%) dilaksanakan 98,6%, 3 item (7,9%) dilaksanan 97,1%, 2 item
(5,3%) dilaksanakan 95,7%, 2 item (5,3%) dilaksanakan 94,3% dan 1 item (2,6%)
dilaksanakan 88,6%.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan pelayanan kebidanan


dalam memberikan asuhan sayang ibu yang diberikan oleh Bidan Delima di
Wilayah Sleman. Bidan Delima merupakan salah satu upaya Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) dalam meningkatkan sistem standarisasi kualitas pelayanan bidan praktek
swasta yang menekankan pada kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan
pembinaan dan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan, sehingga asuhan
kebidanan yang diberikan memberikan kepuasan terhadap pasien. Hubungan
perempuan dan bidan merupakan faktor penting dalam kepuasan asuhan selama
persalinan. Hubungan ini akan diingat dari waktu ke waktu, penelitian menyatakan
komunikasi yang baik, mendengarkan, menghargai perempuan selama persalinan,
memberikan penjelasan yang jelas, berada di dekat ibu dan keluarga merupakan
faktor penting untuk membangun kepercayaan antara ibu dan bidan sebagai pemberi
layanan. Ketrampilan komunikasi dan interpersonal profesional bidan merupakan
kunci ikatan kepercayaan antara ibu dan bidan. Kenyamanan yang diperoleh ibu
selama proses persalinan diawali dengan adanya rasa percaya terhadap bidan yang
menolong persalinan (Paula et al., 2014).

Kesimpulan :

Pelaksanaan asuhan sayang ibu pada proses persalinan oleh bidan di PMB
Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan baik namun perlu adanya peningkatan
pelayanan sehingga asuhan sayang ibu pada proses persalinan dapat terlaksana
sesuai dengan prosedur. Berdasarkan data dari IBI jumlah Bidan Delima
(selanjutnya disebut Praktik Mandiri Bidan /PMB) di Daerah Istimewa Yogyakarta
sebanyak 336 bidan, sedangkan di Kabupaten Sleman sebanyak 80 bidan.
Persalinan merupakan proses transformasional bagi perempuan, sehingga pemberian
asuhan pada proses persalinan menjadi penting akan menciptakan pengalaman
positif yang merupakan kunci bagi masa depan (Aprilia, 2014). Perempuan
memiliki kebutuhan yang mendalam akan pertolongan, empati dan dukungan
selama proses persalinan. Empat dukungan yang dibutuhkan dalam persalinan yaitu
dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan fisik, dan advokasi (Iravani et
al., 2015). Dukungan yang dilakukan secara berkelanjutan dalam proses persalinan
memberikan dampak yang lebih baik pada proses persalinan. Ibu bersalin
menempatkan kepuasan terhadap asuhan persalinan lebih penting dari nyeri
persalinan (Iliadou, 2012).

Dukungan dalam persalinan baik berupa kehadiran pendamping di sisi ibu


maupun dukungan psikologis selama proses persalinan meningkatkan pengalaman
melahirkan yang positif bagi ibu. Ibu yang mendapatkan dukungan selama proses
persalinan dan melahirkan cenderung rata-rata memiliki waktu melahirkan yang
lebih pendek, dapat mengontrol rasa sakit dengan lebih baik dan memiliki lebih
sedikit kebutuhan medis (Hodnett et al., 2012). Persalinan merupakan pengalaman
yang sangat menakutkan bagi perempuan terutama bagi primipara. Dukungan
terhadap perempuan untuk mengatasi ketidaknyamanan selama proses persalinan
melalui pemberian asuhan yang tepat, informasi yang jelas dan jaminan keamanan
selama proses persalinan dan kelahiran.

b. Evidance Based Practive

Judul jurnal : “Terapi ALQURAN meminimalkan resiko depresi ibu hamil


dengan fetal anomali : penerapan evidence based practice”
Tahun jurnal : September 2018

Nama jurnal : Jurnal ners indonesia,vol. 9, no. 1

Nama peneliti : Vella yovinna tobing, Yeti afiyanti, Tri budiati

Metode penelitian : Penerapan evidence based practice pada responden, yaitu


dengan mendengarkan murottal alquran sebagai intervensi
yang dipilh untuk menurukan resiko terjadinya depresi.

Hasil penelitian :

Kehamilan dengan fetal anomaly menimbulkan distres pada orang tua,


terlebih jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang sangat diharapkan dan
sudah direncanakan. Stres yang dirasakan karena adanya pengalaman tidak
menyenangkan berupa kehilangan dapat memberikan dampak berupa trauma pada
kehamilan berikutnya. Studi kasus ini dilakukan pada dua pasien yang didiagnosa
mengalami fetal anomaly pada kehamilannya yang berlokasi di salah satu rumah
sakit rujukan Nasional.
Kasus pertama, Ny. I, 29 tahun, G1H 34- 35 minggu, didiagnosis mengalami
multiple anomaly congenital berupa Tetralogy of Fallot, atresia duodenum dan
hypoplasia nasal. Pasien juga didiagnosa memiliki kista dermoid dengan ukuran 15
mm pada bagian kanan dan 55 mm pada bagian kiri. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital, tekanan arah: 164/98 mmHg, nadi: 103 kali/menit, pernapasan: 20 kali/menit
dan suhu: 36.50 C. Keluhan yang dirasakan oleh pasien adalah merasa kaku pada
sendi jari-jari tangan terutama saat pagi hari, kaki terasa semakin membesar,
Tafsiran berat janin 1400 gram Pasien diputuskan untuk rawat di ruangan untuk
tatalaksana preeklampsia dan pematangan paru selama dua hari.
Kasus kedua, Ny. H, 30 tahun, G2P1A0H 36-37 minggu, rujukan dari RSUD Koja
dengan diagnosa suspect Hydrocephalus. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang
direncanakan dan sangat diinginkan oleh pasien dan suaminya.
Pasien mulai mendengarkan bacaan Alquran sejak hari pertama, pasien
setuju untuk menerapkan evidenced based practice. Pada kasus pertama, intervensi
dilakukan
selama 6 hari, sedangkan pada kasus kedua, intervensi dilakukan selama 14 hari.
Penerapan dilakukan sampai pasien selesai dirawat pasca melakukan terminasi
kehamilan. Bacaan Alquran yang diperdengarkan adalah bacaan surat Ar-Rahman
oleh Shyaykh.
Inisial Skor pengukuran 1 Skor pengukuran 2
(prenatal) ( post natal )
Ny I 12 7
Ny H 11 9

Kedua pasien dan keluarga mengatakan setiap hari mendengarkan bacaan


Al-Quran, bahkan sebelum melahirkan pasien mengatakan sudah lebih aktif
membaca Al- Quran. Menurut keterangan pasien, mereka merasakan kenyamanan
saat mendengarkan Al-Quran, lalu mulai tertarik untuk membaca arti dari surat yang
didengarkan, dan kedua pasien mengatakan merasa sangat tersentuh dan menjadi
lebih mampu menerima kondisinya.
Hasil pengukuran EPDS menunjukkan bahwa terjadi penurunan risiko
depresi pada kedua pasien, meskipun terdapat perbedaan lama mendengarkan
Alquran. Pasien pada kedua kasus awalnya memiliki risiko sedang untuk terjadinya
depresi. Terjadinya perubahan yang positif pada kedua pasien pasca mendengarkan
bacaan Al-Quran secara rutin, minimal sekali sehari. Setelah melahirkan, risiko
depresi pada pasien menjadi rendah.

Kesimpulan :
Mendengarkan Al-Quran dengan atau tanpa terjemahan terbukti efektif
dalam menurunkan stres, kecemasan dan depresi pada ibu hamil (Jabbari,
Mirghafourvand, Sehhatie, & Mohammad-Alizadeh- Charandabi, 2017). Khadeem
et al (2012) telah melaporkan bahwa suara Alquran lebih efektif jika dibandingkan
dengan suara musik. Alquran merupakan bagian penting dari agama Islam, karena
Alquran diyakini sebagai mukjizat yang turun langsung dari Tuhan. Selain itu,
didalam Alquran juga terdapat kisah dan petunjuk bagi umat Islam. Suara bacaan
Alquran efektif dalam menurunkan durasi fase aktif saat persalinan (Mirmolaee,
1998). Mendengarkan bacaan Alquran juga terbukti mampu menurunkan intensitas
kecemasan selama dan setelah persalinan SC (Mirbagher &Ranjbar, 2010).
Selain memberikan efek positif pada ibu, Alquran juga mampu memberikan
efek positif pada bayi. Bayi yang mendengarkan lantunan Alquran menunjukkan
penurunan stres juga peningkatan tidur (Polkki, Korhonen, & Laukkala, 2012).
Selain memberikan pengaruh terhadap psikologis, bacaan Alquran juga memberikan
efek positif terhadap fisik. Penelitian yang dilakukan oleh Forouhari et al (2011)
menunjukkan efek positif mendengarkan bacaan Alquran terhadap nyeri persalinan.
Perempuan yang sedang dalam proses persalinan, saat diperdengarkan bacaan
Alquran mengalami penurunan nyeri. Selain itu, suara Alquran juga terbukti
memberikan efek yang signifikan terhadap perbaikan saturasi oksigen, pernapasan
dan denyut jantung pada bayi prematur (Keshavarz et al, 2010).

Anda mungkin juga menyukai