Anda di halaman 1dari 4

[ CITATION Rei17 \l 1057 ]LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Khaerudin Yeni farida


NIM : 130120010
Semester : II (Dua)
Kompetensi Tindakan : Anamnesis pada Ibu Nifas
Stase : Asuhan Kebidanan pada Nifas

A. Latar Belakang
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan
selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi
secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan organ reproduksi ini disebut involusi. Asuhan selama periode
nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar 60% Angka Kematian Ibu
terjadi pada periode ini. Perdarahan merupakan penyebab utama kesakitan
dan kematian ibu pada masa nifas, dimana 50%-60% karena kegagalan uterus
berkontraksi secara sempurna [ CITATION Fah20 \l 1057 ]
Mutu pelayanan kesehatan ibu nifas dapat terlihat dari standar waktu
dimana ibu nifas dianjurkan untuk melakukan kunjungan nifas paling sedikit
3 kali kunjungan dengan standar operasionalnya meliputi pemeriksaan tanda
vital (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu); pemeriksaan tinggi fundus
uteri; pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; pemeriksaan
payudara dan anjuran ASI eksklusif; pemberian komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga
berencana; serta pelayanan KB pasca persalinan. Kunjungan nifas ini
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah,
mendeteksi, serta menangani masalah-masalah yang terjadi.[ CITATION Rei17 \l
1057 ].
Untuk menunjang pelayanan asuhan kebidanan pada ibu nifas, seorang
bidan atau tenaga kesehatan harus dapat melakukan anamnesis ataupun
pemeriksaan fisik pada ibu nifas. Salah satu keterampilan yang paling
penting saat berhadapan dengan pasien adalah kemampuan ananmnesis dan
pemeriksaan fisik, sehingga bisa menyingkirkan different diagnosis (DD)
yang kemudian menegakkan diagnosisi. Ketidakmampuan dalam mencarai
informasi ketika menganamnesis pasien membuat mita tidka bisa melakukan
pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk menyingkirkan different diagnosis.
Adapun tujuan anamnesa dalam asuhan kebidanan untuk mencari data yang
relevan dan aktual yang ada pada pasien sehingga menghasilkan adanya data
yang aktual yang bisa dijadikan penegakan diagnosa nantinya (Wahyuni, et al,
2014).
Dampak jika tidak dilakukan anamnesis pada ibu nifas maka tidak
akan mendapatkan data yang akurat tentang kondisi ibu selam nifas yang
dapat dijadikan data oendukung dalam pemeriksaan lanjutan yaitu
pemeriksaan fisik.
B. Tujuan
1. Untuk mengumpulkan data.
2. Mengidentifikasi masalah pasien.
3. Menilai perubahan status pasien.
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah di berikan.
C. Manfaat
Mengidentifikasi informasi untuk menentukan risiko yang terkait
dengan ibu nifas sehingga dapat menentukan diagnosa untuk melakukan
tindakan bila terjadi kegawatan.
D. Indikasi
Pada ibu setelah persalinan dalam kurun waktu 6 sampai 12 minggu.
E. Kontra Indikasi
Tidak ada
F. Persiapan Alat Dan Bahan
1. Persiapan klien :
• Menyampaikan salam dengan ramah
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pengkajian
• Membuat kontrak
• Mengatur posisi klien senyaman mungkin
2. Persiapan alat dan bahan ( alat dan bahan didekatkan dengan klien agar
mudah terjangkau)
• Alat tulis
3. Persiapan lingkungan
• Tutup pintu /jendela /gorden /penghalang
• Udara dan pencahayaan yang mendukung
G. Prosedur Tindakan
Anamnesa
• Menanyakan keluhan sekarang : pusing, nyeri, afterpain, gangguan
eliminasi urin dll
• Menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan sekarang : keluhan/
komplikasi selama kehamilan, berat badan selama hamil, jenis persalinan
: spontan, sectio caesarea, vakum ekstrasi, forseps ekstrasi, penolong,
lama persalinan
• Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan postpartum yang lalu:
Jumlah dan keadaan anak, tahun lahir, umur kehamilan, jenis persalinan,
penolong / tempat persalinan, komplikasi saat kehamilan, persalinan dan
postpartum
• Menanyakan metoda kontrasepsi : metoda apa yang dipakai sebelum
hamil, lama penggunaan, alasan berhenti, keluhan selama menggunakan
metoda teresebut, rencana kontrasepsi yang akan digunakan nanti.
• Tanyakan kebiasaan sosial budaya yang diyakini klien dan keluarga erat
kaitannya dengan postpartum ; pantangan, kebiasaan diri.
H. Referensi
- Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas.Jakarta : EGC
- Fahriani, Metha , et al. 2020. The Process of Uterine Involution with
Postpartum Exercise of Maternal Postpartum. Bengkulu : JURNAL
KEBIDANAN, 2020.
- Hamilton, P.M. (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Ed.
6.Jakarta : EGC
- Jumiarni, dkk.(1995). Asuhan Keperawatan Perinatal.Jakarta : EGC
- Reeder, Sharon., Martin, Leonide., Griffin, Deborah. (2011).
Keperawatan maternitas kesehatan wanita, bayi, dan keluarga. Vol 1. Alih
bahasa Afiyanti, dkk. Jakarta: EGC
- Reinissa, Arindita and Indrawati, Fitri . 2017. PERSEPSI IBU NIFAS
TENTANG PELAYANAN POSTNATAL CARE. Semarang : HIGEIA
JOURNAL OF PUBLIC HEALTH, 2017.
- Wahyuni, Sri., dkk. 2014. Analisis Masukan dan Proses Asuhan
Pelayanan Nifas oleh Bidan Pelaksana. Jurnal Kebidanan. Vol.3. No.6.

Menyetujui, Pati........................................
Pembimbing Lahan Mahasiswa

Sri Hadi Sulistiyaningsih, S. Si. T, M, Kes Khaerudin Yeni Farida


NPP. 12005003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai