Anda di halaman 1dari 20

KUMPULAN ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGISPADA

IBU HAMIL, IBU BERSALIN, BAYI BARU LAHIR


DAN IBU NIFAS

Studi Kasus
Diajukan Sebagai Penugasan dan Memenuhi Persyaratan
Ujian Akhir Semester IV

Disusun Oleh :

DWI JAYANI
NIM. 052402S10007

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA AKADEMI KEBIDANAN


WAHANA HUSADA
BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2012
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL
TERHADAP NY. YUNIARSIH
DI BPS ERNAWATI SIMPANG AGUNG
TAHUN 2012

Disusun Oleh :

DEVI ARI YANTI


NIM. 052402S10003

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA AKADEMI KEBIDANAN


WAHANA HUSADA
BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH
TAHUN2012
MENGESAHKAN

DIREKTUR AKADEMI KEBIDANAN WAHANA


HUSADA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH

AKMA LISTIANA, S.ST


NIK: 200984002
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah menerangi hati kita semua
dengan cahaya, petunjuk, limpahan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun Tugas ini
tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada kita semua. Makalah ini
berjudul “ ASUHAN KEBIDANAN DENGAN IBU HAMIL NORMAL TERHADAP NY.
LINA DI BPS ERNAWATI, SST SIMPANG AGUNG, LAMPUNG TENGAH TAHUN
2012’’
Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu menyusun
makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami berharap saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan penyusunan di masa
yang akan datang. Dan kami selalu berharap Makalah ini berguna bagi kita semua.

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar belakang...................................................................................
B. Tujuan...............................................................................................
C. Manfaat.............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................
A. Devinisi..............................................................................................
B. Tanda-tanda kehamilan.....................................................................
C. Perubahan anatomi fisiologis wanita hamil.......................................
D. Perubahan psikologis wanita hamil..................................................
E. Kebijakan pemerintah......................................................................
F. Kunjungan antenatal........................................................................
G. Pemeriksaan kehamilan......................................................................

BAB III ASUHAN KEBIDANAN DENGAN IBU HAMIL NORMAL TERHADAP


NY.LINA DI BPS ERNAWATI, SST SIMPANG AGUNG, LAMPUNG
TENGAH TAHUN 2012

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada saat ini dinegara berkembang khususnya di indonesia angka kematian ibu

hamil masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh terjadinya pendarahan, infeksi dan
keracunan kehamilan. Yang sering terjadi karena ibu tidak faham dengan tanda-tanda

bahaya yang bisa terjadi pada saat kehamilan karena kurangnya ibu melakukan

pemeriksaan rutin kehamilannya.

Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilan pada tempat pelayanan kesehatan yang

disediakan oleh pemerintah seperti bidan, puskesmas, poskesdes bahkan posyandu.

Tetapi fasilitas seperti ini masih jarang digunakan sehingga pengetahuan ibu mengenai

kehamilan seringkali masih kurang.

Jika pelaksanaan ANC dapat terlaksana dengan b aik, maka diharapkan dapat

menjadi dampak yang baik pula pada kesehatan ibu dan bayi karena salah satu tujuan

dari antenatal care adalah dapat mendeteksi dini komplikasi pada ibu dan janin dan dapat

mempersiapkan atau segera merujuk ibu hamil jika ada kegawatdaruratan. Sehingga

diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak yang sudah mencapai

307/10.000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003) disebabkan karena pendarahan, infeksi,

eklamsi, partus lama dan lain-lain.

Pada kasus dibawah ini, bidan memberikan asuhan yang semestinya didapatkan oleh

ibu hamil serta tidak didokumentasikan. Dengan pemeriksaan rutin, perkembangan janin

dan kesehatan ibu dapat terus dipantau dan bidan dapat memberikan konseling kepada

ibu demi kesehatan ibu dan bayi sampai persalinan nanti.

Pada pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil telah dilakukan 7T yaitu diantaranya:

1. (Timbangan) berat badan dan (tinggi) badan.

2. Ukuran (Tekanan) darah.

3. Ukur (Tinggi) fundus uteri.

4. Pemberian imunisasi (TT) lengkap.

5. Pemberian (Tablet) Fe.

6. (Tes) PMS
Berdasarkan data yang diperoleh di BPS Sri Warismi tentang ibu hamil terhadap

Ny. S dengan menggunakan manajemen varney dan pendokumentasian dengan bentuk

SOAP.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal sesuai dengan kebutuhan
klien dan standar pelayanan yang berlaku, sehingga mendapatkan ibu dan bayi yang
sehat.

2. Tujuan khusus
a. Mampu menguraiakan konsep dasar management kebidanan pada ibu hamil
normal
b. Mampu mengidentifikasikan masalah dan menganalisa data yang terkumpul
c. Mampu mendiagnosa yang tepat
d. Mampu mengetahui kebutuhan klien
e. Mampu mengantisipasi masalah potensial
f. Mampu membuat rencana tindakan,pelaksanaan dan evaluasi hasil asuhan
g. Mendokumentasikan asuahan kedalam management kebidanan SOAP

C. Manfaat
1. Bagi institusi memberi masukan sebagai bahan aplikasi antara teori dan praktek serta
menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi
tempat PKM dan mahasiswa

2. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam meleksanakan asuhan
kebidana pada ibu hamil normal
b. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku pendidikan untuk
masyarakat umum.

3. Bagi klien
Memperoleh asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan klien dan mengetahui
perkembangan kehamilanya (ibu maupun janinya).

D. Teknik Pengambilan Data


Pada asuhan kebidanan ini teknik pengambilan data diperoleh berdasarkan :
1. Teknik Wawancara
Yang dimaksud teknik wawancara adalah pengambilan data berdasarkan hasil
anamnesa (tanya jawab) yang dilakukan oleh Bidan dan klien, serta hasil pemeriksaan
yang dilakukan.
Adapun pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Khusus kebidanan, meliputi
1) Inspeksi (periksa pandang)
2) Palpasi (periksa raba)
3) Auskultasi (periksa dengar)
4) Perkusi (periksa ketuk)
2. Teknik Observasi
Yang dimaksud teknik observasi adalah pengambilan data berdasarkan hasil
pengamatan terhadap kesehatan ibu dan pengkajian baik secara subyektif dan abjektif.
3. Teknik Kepustakaan
Yang dimaksud teknik kepustakaan adalah pengambilan data berdasarkan hasil
catatan perkembangan klien yang dilakukan ditempat kunjungan sebelumnya.

E. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan, penulis menyusun asuhan kebidanan sebagai study kasus
yang diajukan sebagai penugasan dan salah satu syarat untuk mengikuti ujian semester V di
Akademi Kebidanan Wahana Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. Adapun sistematika
penulisan terdiri dari :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Landasan Teori
3. Bab III Pembahasan Kasus
4. Bab IV Kesimpulan Dan Saran
5. Bab V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi
(Sumber : Ilmu Kebidanan, Edisi IV, Sarwono Prawirohardjo dan Hanifa Wiknjosastro.
2008)
Kehamilan adalah suatu masa atau periode yang diawali dengan terjadinya fertilisasi
yaitu pertemuan antara sel telur dan sperma dan berakhir pada saat persalinan normalnya
berlangsung selama 280 hari ( 40 minggu ) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian ( trisemester) :
o Trisemester I (0-14 minggu) = dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk.
o Trisemester II (14 -28 minggu) = dalam triwulan kedua alat-alat telah terbentuk tetapi
belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.
o Trisemester III ( 28 – 42 minggu)= janin yang dilahirkan dalam trisemester terakhir telah
viable (dapat hidup).

B. Tanda-tanda kehamilan
(Sumber : Kapita Selekta, Edisi III, 2001)
1. Tanda tak pasti
a. Amenore (tidak dapat haid)
b. Morning sickness ( nausea : enek) dan emisis ( muntah)
c. Pembesaran perut
d. Varices ( dijumpai pada triwulan terakhir )
e. Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu )
f. Pingsan ( dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai )
g. Sering MIXI / BAK ( karena kandung kencing pada bulan bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
h. Mammae tegang dan membesar. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesterone.
i. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
j. Obstipasi karena tonus otot menurun disebabkan pengaruh hormon steroid
k. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggluae
l. Hiperpigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
2. Tanda- tanda pasti hamil
a. Terdengar denyut jantung janin
b. Teraba bagian-bagian tubuh janin
c. Terlihat kerangka janin dengan sinar X
d. Terlihat tubuh janin dangan USG
e. Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotemen
3. Pada kehamilan muda dapat ditemukan
a. Tanda hegar
Melunaknya l5 thymus uteri seolah-olah korpus dan servik uteri tidak terhubung.
b. Tanda chadwick
Vagina dan vulva nampak merah dan kebiruan karena terjadi hipervaskularisasi
pembuluh darah.
c. Tanda viscas seck
Uterus membesar disalah satu arah sehingga pembesarnya tidak rata/sama.
d. Tanda Braxton hicks
Uterus mudah berkontraksi.

C. Perubahan anatomik fisiologis wanita hamil


(Sumber : Perawatan Ibu Hamil, Yuni Kusmiyati, SST.,Dkk. 2008)
1. Uterus
Dibawah pengaruh hormone estrogen dan progresteron yang kadarnya meningkat,
menyebabkan uterus membesar mengukuti pertumbuhan janin. Hal ini disebabkan otot
otot uterus menjadi hipertrofi dan serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik, dinding
endometrium berubah menjadi desi dua.

2. Servik uteri
dengan terjadinya hipervaskularisasi maka, servik menjadi lunak, kelenjar kelenjar servik
akan berfungsi dan menghasilkan sekresi yang lebih bnayak.
3. Vagina dan vulva
Pengaruh hormon estrogen mengakibatkan terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan
vulva sehingga nampak merah dan agak kebiruan.
4. Ovarium
Diawali kehamilan produksi hormon estrogen dan progesterone dilakukan oleh korpus
lateum dan setelah kehamilan berusia 16 minggu hal ini diambil alih oleh plasenta.
5. Mammae
Terjadi pembesaran dan penegangan serta hiperpigmentasi areola yang disebabkan oleh
meningkatnya hormon samatomammotropin, estrogen dan ptogesteron, hal ini membuat
sel-sel asinus mammae bertambah sebagai persiapan untuk laktasi kolostrum mulai
disekresikan pada kehamilan 12 minggu.
6. Sirkulasi darah
Volume darah bertambah 25 % dan cardiat output meningkat + 30% puncaknya pada
kehamilan 32 minggu. Terjadi peningkatan jumlah plasma dalam darah sehingga
konsentrasi hemoglobin menjadi lebih rendah yang menyebabkan anemia fisiologis.
7. Sistem respirasi
Karena usus-usus tertekan uteus yang membesar kearah difragma sehingga diagframa
kurang leluasa bergerak. Hal ini menyebabkan wanita hamil bernafas lebih dalam
memenuhi kebutuahan oksigenya yang meningkat 25 % dari biasa.
8. Traktus digestrifus
Peningkatan hormone estrogen menyebabkan mual dan muntah, sedangkan hormone
progresteron meningkat menyebabkan moblitas traktus higestifus menjadi lebih lamban
sehingga pencernaan makanan menjadi lebih lama dan terjadi obstifasi.
9. Traktus urenareus
Tekanan uterus pada kandung kencing dan peningkatan sirkulasi darah ginjal membuat
sering timbul rasa ingin kencing. Terutama trisemester I dan III terjadi hidro ureter dextra
dan prelitids dextra yang diakibatkan peningkatan hormon estrogen dan progesterone.
10. Kulit
Peningkatan hormone malanosphere ( MSH ) menyebabkan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi kulit pada daerah tertentu seperti dahi, pipi, dan hidung( cloasma
grvidarum) jika terjadi di daerah leher, areola mammae dan kulit perut dikenal dengan
linea alba dan linea grisea.
11. Metabolisme
Peningkatan kerja endokrin dan metabolisme mencapai 15 – 20 % dari biasanya mencapai
efek peningkatan berat badan hingga 4 kali lipat pada kehamilan 20 minggu terakhir.
Peningkatan berat badan ini disebabkan karena:
a. Hasil konsepsi, fetus, plasenta, dan likuor amnii
b. Ibu sendiri, uterus dan mammae yang membesar, peningkatan volume darah lemah
dan protein dan akhirnya ada retensi air.

D. Perubahan psikologis wanita hamil


(Sumber : Perawatan Ibu Hamil, Yuni Kusmiyati, SST.,Dkk. 2008)
1. Trisemester I
Ibu merasa tidak berdaya diri dengan perubahan fisik yang dialaminya. Ia takut tidak
menarik lagi sehingga tidak jarang menolak kehamilanya. Rasa tidak nyaman yang timbul
sering mudah membuat emosi dan sensitive perasaannya. Pengertian dan dukungan dari
suami dan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
2. Trisemester II
Ibu sudah mulai menerima kehamilinya dan tertarik dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan perkembangan janinya. Ibu mulai memperhatikan kehamilanya. Dan
menginginkan yang terbaik untuk janinya sehingga rasa ketidaknyamanan yang dirasakan
berkurang.
3. Trisemester III
Ibu merasa takut dengan bayinya yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Ibu juga
merasa takut menghadapi persalinan dan takut kalau anaknya lahir cacat. Motivasi bidan
dan suami untuk ibu agar ia merasa tenang dan tidak takut sangat diperlukan.

Perkembangan janin dan perubahan ibu selama kehamilan


 Umur 0- 4 minggu


- Janin : fertilisasi, nidasi, kemudian dari embrio muncul bagian tubuh yang menjadi
tulang belakang dan otak bayi.
- Ibu : amenorea , mammae membesar dan nyeri
 Umur 8 minggu
- Janin : janin mulai terbentuk dan memomopa darah
- Ibu : morning sickness, leukurea meningkat, uterus membesar, muncul tanda hegar
 Umur 12 minggu
- Janin : embrio menjadi janin, jantung dapat dilihat dengan USG, ginjal mulai
memproduksi urine, jenis kelamin dapat dilihat dengan gerakan janin yang halus
mulai terasa.
- Ibu : sering BAK, plasenta mulai memprouksi hormone, ada tanda chadweck dan
braxtone hicks.
 Umur 16 minggu
- Janin : Muskulas keletal matang, saraf berkoordinasi, pembuluh darah berkembang,
tangan menggenggam, kaki menendang, DJJ terdengar dengan dopler dan pancreas
memproduksi insulin.
- Ibu : TFU pertengahan simpisis, berat badan naik ratarata 0,5 kg per minggu,
sekresi vagina meningkat, BAK berkurang.

 Umur 20 minggu
- Janin : vernix caseosa, lanugo, alis, rambut dan bulu mata mulai tumbuh,
menendang tidur, dan dapat menelan.
- Ibu : TFU tiga jari dibawah pusat kolosma mulai ada, areola mulai menghitam,
sering terjadi konstipasi, dan keram pada kaki.
 Umur 24 minggu
- Janin : kerangka berkembang pesat, pernapasan dan paru-paru berkembang.
- Ibu : TFU sepusat, keram, nyeri pinggang, gatal pada abdomen.
 Umur 28 minggu
- Janin : bisa bernafas, menelan, mengatur suhu, bentuk janin yang jelas.
- Ibu : muncul strie, cloasma, dan pernafasan thorax, sering BAK, panas dalam serta
hemoroid.
 Umur 32 minggu
- Janin : mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.
- Ibu : kaki odem, susah tidur, dypsnu, presentasi janin turun ke PAP

E. Kebijakan Program Pemerintah


(Sumber : Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Sarwono Prawirohardjo. 2006)
1. Kunjungan antenantal minimal 4 kali selama kehamilan yaitu :
a. 1 kali pada trisemester I usia kehamilan 0- 14 minggu
b. 1 kali pada trisemester II usia kehamilan 14 – 28 minggu
c. 2 kali pada trisemester III usia kehamilan 28 minggu keatas yaitu :
- 1 kali pada usia kehamilan 28 minggu ke atas
- 1 kali pada usia kehamilan di atas 36 minggu
2. Standar umum pelayanan antanatal “ 7 T “
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah di ukur.
c. Tinggi fundus uteri di ukur.
d. Imunisasi tetanus toxoid.
e. Tablet Fe
f. Tes terhadap PMS
g. Temu wicara.

F. Kunjungan Antenatal
(Sumber : Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Sarwono Prawirohardjo. 2002)
1. Kunjungan Antenatal 1
Dilakukan pada trismester pertama usia kehamilan kurang dari 14 minggu tujuannya
adalah;
 Membangun rasa saling percaya pada ibu dan bidan
 Pengenalan komplikasi masalah kehamilan dan cara mengatasinya
 Pencegahan terhadap tetanus neonatorum dengan memberikan imunisasi tetanus
toxoid
 Penapisan dan pengobatan anemia dengan pemberian tablet Fe
 Mendorong prilaku hidup sehat dan perencanan kelahiran bayi yang sehat
2. Kunjungan antenatal II
Dilakukan pada trisemester II usia kehamilan 14 – 28 minggu , tujuanya yaitu : sama
dengan kunjungan pertama ditambah dengan
a. Mendeteksi adanya kompliksi kehamilan dan tanda tanda preeklampsi yaitu :
- hipertensi
- odem pada wajah dan atau ekstremitas
- protein urine positif
b. Mempersiapkan rencana persalinan
3. Kunjungan antanatal III
Dilakukan pada trisemester III kehamilan 28 – 36 minggu tujuanya :
a. mengetahui perkembangan masalah pada trisemester II termasuk masalah
preeklampsi
b. Mengetahui apakah terjadi kehamilan ganda ( gemeli )
c. Mengenali tanda-tanda persalinan
d. Menetapkan rencana persalinan
4. Kunjungan antenatal IV
Dilakukan trisemester III usia kehamilan di atas 36 minggu , tujuanya :
a. Mendeteksi adanya kelainan letak dan presentasi yang abnormal
b. Mengetahui apakah ibu dapat bersalin normal atau tidak dan menetapkan
rencana persalinan.

G. Pemeriksaan Kehamilan
(Sumber : Perawatan Ibu Hamil, Yuni Kusmiyati, SST.,Dkk. 2008)
1. Anamnesa
Untuk mengetahui data subjektif ibu, identitas, riwayat haid, riwayat kehamilan,
riwayat kesehatan, riwayat kontrasepsi, riwayat sosial ibu hamil.
2. Pemeriksaan fisik
Mengetahui TB, BB, tanda-tanda vital keadaan umum ibu, dan keadaan psikologis
ibu.
3. Pemeriksaan laboratorium
- Urin : HCG, protein urine, reduksi urine
- Darah : golongan darah, hemoglobin
- Feces : memeriksa telur cacing
4. Pemeriksaan obstetric
- Inspeksi (pemeriksaan pandang)
- Auskultasi (pemeriksaan dengar) dilakukan stetoskop laenee / monorol atau
Doppler untuk mengetahui DJJ yang normalnya 120 – 160 x / m
- Palpasi (perisa raba) dapat dilakukan dengan cara Leopold dan Mc. Donald.
5. Pemeriksaan Dalam
Jika ada indikasi yang memerlukan pemeriksan dalam termasuk pemeriksaan panggul
ibu jika dicurigai ada kesempitan panggul.
6. Pemeriksaan tambahan / penunjang
H. Palpasi Abdomen
(Sumber : Ilmu Kebidanan, Edisi III, Sarwono Prawirohardjo. 2005)
Palpasi abdomen untuk menentukan :
1. Besar dan konsistensi rahim
2. Letak, presentasi, posisi janin dan penurunan kepala
3. Merasakan gerakan janin
4. Menilai kontraksi rahim/Braxton hicks
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Leopald I
Untuk mengetahui tuanya kehamilan dan menentukan bagian apa yang terdapat di
fundus uteri. Jika difundus teraba bagian bulat keras dan melenting berarti kepala.
Jika teraba bagian yang lunak.kurang bundar dan tidak melenting berarti bokong.
Tuanya kehamilan dilihat dari tinggi fundus uteri.
a. 12 minggu TFU 1-2 jari di atas symphysis pubis.
b. 16 minggu TFU pertengahan pusat symphysis pubis.
c. 20 minggu TFU 3 jari di bawah pusat.
d. 24 minggu TFU setinggi pusat.
e. 28 minggu TFU 3 jari di atas pusat.
f. 32 minggu TFU pertengahan pusat dengan procecus xyphoideus ( PX )
g. 36 minggu TFU sampai arcus costarum atau 3 jari di bawah PX
h. 40 minggu TFU pertengahan PX dengan pusat. Kepala sudah masuk PAP
Pemeriksaan ini efektif dilakukan pada usia kehamilan 12 minggu keatas.
2. Leopold II
Untuk menentukan dimana letak punggung anak dimana letak bagian-bagian kecil /
ekstremitas. Punggung anak memberikan rintangan terbesar dan disebrangnya
biasanya terdapat bagian-bagian kecil ekstremitas. Jika bagian samping teraba kepala
anak berarti anak dalam posisi lintang. Efektif dilakukan pada usia kehamila 28
minggu ke atas.
3. Leopold III
Untuk menentukan bagian apa yang berada dibawah ( presentasi ) dan apakah bagian
tersebut sudah masuk / terpegang oleh PAP atau belum. Kita tentukan dulu bagian apa
yang berada dibawah / prosentasi anak, lalu jika bagian tersebut masih bisa digoyang
berarti belum masuk PAP tetapi jika sudah tidak bisa digoyang berarti sudah masuk
PAP. Efektif dilakukan pada usia 36 minggu keatas.
4. Leopold IV
Untuk menentukan sudah berapa jauh bagian terbawah anak masuk kedalam PAP.
Ketika kita merapatkan kedua tangan pada permukaan dari permukaan bagian
terbawah kepala yang masih teraba dari luar maka :
a. Jika kedua tangan konvergen, hanya sebagian kecil kepala yang masuk
kedalam PAP
b. Jika kedua tangan sejajar maka separuh kepala telah masuk kedalam
PAP
c. Jika kedua tangan Divergen, maka ukuran terbesar kepala anak telah masuk
PAP
Populasi menurut Me Donald yaitu mengukur tinggi fundus uteri dengan centimeter.
Hasil pengukuran dalam CM tersebut menunjukan tuanya kehamilan dalam minggu.
TFU normal kurang lebih 2 cm dari usia kehamilan yang sesungguhnya. Hal ini efektif
dilakukan pada usia kehamilan 22 minggu. Dari ukuran TFU dalam cm tersebut dapat
kita dapat memperlarakan taksiran berat janin ( TBJ ) dengan rumus Jhnson Thoussaek
yaitu :
- Dikurang 13 cm jika kepala belum melewati PAP
- Dikurang 12 cm jika kepala berada / sejajar PAP
- Dikurang 11 cm jika kepala sudah melewati PAP

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengkajian data subyektif dan objektif penulis menyimpulkan bahwa
kondisi kehamilan Ny. DEWI adalah kehamilan yang normal tanpa komplikasi untuk ibu
maupaun janinnya. Dan ibu mengalami kecemasan serta ketidaknyamanan yang biasa
(fisiologis) karena ada perubahan fisik pada dan emesis pada trimester pertama. Sedangkan
kecemasan dan kekhawatiran Ny. DEWI merupakan refleksi dari keadaan psikologis dirinya
dan suaminya yang sangat mengharapkan kehadiran anak.

B. Saran
1. Hendaknya bidan menjelaskan tentang keadaan kehamilan secara menyeluruh dan
segala ketidaknyamanan yang mungkin ibu alami selama kehamilan agar tidak terjadi
kecemasan pada ibu hamil tersebut. Terutama pada primigravida.
2. Hendaknya bidan dapat melakukan pemeriksaan alternative secara komprehensip dan
berkualitas sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang berlaku.

BAB V
PENUTUP

Laporan asuhan kebidanan pada kasus kehamilan fisiologis ini merupakan syarat
untuk mengikuti ujian akhir semester, dan studi kasus ini dibuat untuk mengimplementasikan
berbagai teori yang diperoleh dari bangku kuliah, sehingga mahasiswa dapat memahami dan
mampu mengimplementasikan dengan tepat.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan studi kasus ini. Akhir kata, semoga asuhan kebidanan pada
kasus kehamilan fisiologis ini bermanfaat bagi kita semua, Amiin.

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Yayasan Sarwono Prawihardjo, 2008, Ilmu Kebidanan, FKUI, Jakarta

Mansjoer Arif, 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta

Kusmiyati yuni, 2008, Perawatan ibu hamil,Fitramaya, Yogyakarta

Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai