Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Syukur alhamdulilah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penyusun
diperkenankan untuk menyelesaikan makalah ginekologi sebagai syarat untuk
melengkapi tugas pada semester tiga tahun pelajaran 2012/2013 di ‘AKADEMI
KEBIDANAN WAHANA HUSADA‘. Tidak lupa penyusun sampaikan rasa
terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini :
1. Ibu Akma Listiana M.kes selaku dosen mata kuliah ginekologi
2. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan
belajar yang tinggi
3. Teman- teman tersayang yang telah memberikan bantuan moral dan material
sehingga memperlancar tersusunnya makalah ini.
Penyusun mengharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini.
Wassalamu’aaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi atau mens atau haid atau datang bulan adalah perdarahan yang terjadi secara

berulang setiap bulannya (kecuali saat kehamilan) pada uterus seorang wanita

dikarenakan adanya proses deskuamasi atau peluruhan dinding rahim (endometrium).

Menstruasi merupakan proses siklik, dalam proses menstruasi terjadi perdarahan

pervaginam secara siklik yang tidak hanya menunjukan parubahan pada endometrium,

namun juga pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Siklus menstruasi normal durasi

21-35 hari, dengan jumlah darah 20-60 ml, adapun irregulaer dalam siklus menstruasi

diantaranya : oligomenore, polimenore, menoragi, metroragi, menometroragi,

hipomenore, hipermenore, dan intermenstrual bleeding.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Hipomenorea ?

2. Apakah penyebab dari Hipomenorea ?

3. Bagaimana pengobatan dari Hipomenorea ?

C. Tujuan

1. Tujuan umum: untuk mengetahui gambaran dan menambah wawasan tentang

gangguan mestruasi salah satunya hipomenore.


2. Tujuan khusus:

a. Untuk mengetahui bagaimana proses menstruasi yang selama ini dialami oleh seorang

wanita, dan bagaiamana siklus menstruasi yang normal

b. Agar bidan dapat memberikan KIE kepada para remaja dengan gangguan mestruasi

hipomenore.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang

dari biasa, sebab kelainan ini terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misal

: sesudah operasi mioma). Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.

Hipomenorea adalah pendarahan dengan jumlah darah sedikit, melakukan

pergantian pembalut sebanyak 1-2 kali per hari, dan berlangsung selama 1-2 hari

saja. Perdarahan haid yg jumlahnya sdkt (<40ml>) siklus regular.

Hipomenorea

Definisi

Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.

Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti pembalut 1-2 kali per

hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen & progesteron,

stenosis himen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri

didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.


Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah

haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang

teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorea,

oligomenorea ataupun amenorea.

Ketika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih sering (siklus menstruasi

yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita

dengan polimenorea akan mengalami menstruasi hingga dua kali atau lebih dalam

sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih

banyak dari biasanya. Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia. Metroragia

merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di anatara dua waktu menstruasi. Pada

metroragia menstruasi terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang

dikeluarkan lebih sedikit.

Sebab-sebab

Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang

gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal. Sering disebabkan karena gangguan

endokrin. Kekurangan estrogen maupun progesterone, stenosis hymen, stenosis serviks

uteri, sinekia uteri (sindrom asherman). Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi
penderita, pada uterus (misalnya sesudah meomektomi), pada gangguan endoktrin, dan

lain-lain, kecuali bila ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan

penderita. Timbulnya menstruasi yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan

kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya

ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak

seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi

(pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya

suatu siklus menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang lebih sering.

Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada :

- Pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama

- Beberapa tahun menjelang menopause

- Gangguan indung telur

- Stress dan depresi

- Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)

- Penurunan berat badan berlebihan

- Obesitas

- Olahraga berlebihan, misal atlit

- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll

- dsb
Pengobatan

Tidak perlu terapi jika siklus ovulatoar subsitusi hormon E&P bila perlu induksi ovulasi

jika siklus anovulatoar & ingin anak. Tindakan Bidan:

1) Menenangkan penderita

2) Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap

3) diberi obat berupa: endometril

dan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit

menahun maupun gangguan hormonal. Hipomenore adalah perdarahan haid dengan

jumlah darah yang sedikit dan biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin.

Tindakan Bidan

Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.

Tujuan terapi pada penderita hipomenorea

Tujuan terapi pada penderita hipomenorea adalah mengontrol perdarahan, mencegah

perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan kekurangan zat besi dalam

tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea yang berlangsung dalam jangka

waktu lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia, risiko
kesehatan, dan pilihan kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk

terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah

terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi.[](DP)

panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35). Keadaan polimenore bisanya

terjadi pada siklus ovulatoar maupun pada siklus anovulatoar.

DAFTAR PUSTAKA

1. A’at, Sriati. (2008). Tinjauan Tentang Stres. Retrieved January 03, 2009, from
Http://www.recaucesunpad.ac.id
2. Agus. (2007). Amenore Primer dan Sekunder. Retrieved December 20, 2008,
from Http://cpddokter.com
3. Agus, Rahmadi. (2008). Beberapa Penyebab Terganggunya Siklus Haid.
Retrieved March 06, 2009, from Http://eramuslim.com
4. Alimul H, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
5. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya
6. Arju. (2008). Gangguan siklus Haid. Retrieved March 06, 2009, from
Http://tabloidnova.com
7. Aryana, Ahmad. (2009). Remaja dan Stres. Retrieved March 12, 2009, from
Http://id.answer.yahoo.com
8. Ayodya, L.Riyadi. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Stres. Jakarta:
Dian Rakyat
9. Bernike. (2008). Stres Pada Remaja. Retrieved March 12, 2009, from
Http://remajaelim1.blogspot.com
10. Budiarto, Eko. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC
11. Hager, W. David. (2002). Stres dan Tubuh Wanita. Batam: Interaksara
12. Hawari, Dadang. (2008). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI
13. Herlambang. (2008). Stres dan Gangguan Hormonal. Retrieved December 20,
2008, from Http://www.jambi-independent.co.id
14. Indri, Kemala Nasution. (2007). Stres Pada Remaja. Retrieved January 03, 2009,
from Http://libraryusu.ac.idh
15. Iskandar, Sugi Suhardi. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan
Siklus Haid. Retrieved March 06, 2009, from Http://www.kompas.com
16. Mansjoer, Arif. (2002). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Media Aesculapius
17. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
18. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
19. Potter&Perry. (2005). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 3. Jakarta:
EGC
20. Santrock. (2003). Perkembangan Remaja. Retrieved March 06, 2009, from
Http://lussysf .multiply.com./journal/journal/item/67
21. Sastroasmoro, Sudigdo. (2002). Dasar-dasar Mentodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: Sagung Seto
22. Teddy, Rochantor. (2008). Penyebab Terganggunya Siklus Haid. Retrieved March
06, 2009, from Http://www.jambi-independence.co.id
23. Tim Konsultasi Kesehatan. (2009). Fisiologi Haid. Retrieved March 12, 2009,
from Http://indonesiaindonesia.com
24. Usman, Said. (2008). Masa Depan Ginekologi Remaja dalam Peningkatan Mutu
Sumber Daya Manusia. Retrieved March 06, 2009, from Http://www.obgyn-
unsri.org
25. Vinosa. (2007). Menilik Beberapa sumber Stres Pada Remaja. Retrieved March
12, 2009, from Http://vinosa.wordpress.com
26. Windhu, Purnomo. (2008). Handout & Bahan Kuliah Metodologi Penelitian.
Surabaya
27. Winkjosastro, Hanifa. (2005a). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
28. Winkjosastro, Hanifa. (2005b). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai