Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam
(endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali
pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya
haid periode berikutnya. Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga
pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau
yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas
perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.Selain itu, gangguan haid juga
sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak
gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar
perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi,
maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh setiap
perempuan ini.

B.       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Apa definisi gangguan menstruasi?
2.    Apa klasifikasi gangguan menstruasi?
3.    Apa etiologi gangguan menstruasi?
4.    Apa manifestasi klinik gangguan menstruasi?
5.    Bagaimana pemeriksaan penunjang gangguan menstruasi?
6.    Bagaimana pelaksanaan medis dan non medis gangguan menstruasi?
C.      Tujuan Makalah
Berdasarkan Rumusan masalah diatas yujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui definisi gangguan menstruasi;
2.      Untuk mengetahui klasifikasi gangguan menstruasi;
3.      Untuk mengetahui etiologi gangguan menstruasi;
4.      Untuk mengetahui manifestasi klinik gangguan menstruasi;
5.      Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang gangguan menstruasi;
6.      Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan non medis gangguan
menstruasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Gangguan ini
dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada pasien maupun keluarganya. Faktor
fisik dan psikologis berperan pada masalah ini (Chandran, 2008).

B. Siklus haid

1. Haid normal :

 Siklus : berlangsung selama 21 – 37 hari atau 24 – 35 hari


 Lamanya 2- 7 hari
 Jumlah : 20 – 80 cc atau 30 – 80 cc

2. Haid tidak normal :

 Siklus :

1. Haid sering kurang dari 21 atau 24 hari (Polimenorhea)

2. Haid jarang lebih dari lebih dari 35/37 hari (Oligomenorhea)

3. Perdarahan tidak teratur, interval tidak menentu

4. Perdarahan bercak atau spoting

5. Tidak terjadi haid : amenorhea ( tidak haid lebih dari 3 bulan)

 Lama :

1. Lama haid > 7 hari

2. lama haid < 2 hari

 Jumlah
1. Jumlah > 80 cc, pembalut > 6 bh/hari (Menorhagia)
2. Jumlah < 20 cc, pembalut < 2bh/ hari (Hipomenorhagia)
3. Bercak/ spotting
B. Klasifikasi
1.      Hipermenore (Menorraghia)
Definisi : Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal
(lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya
adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan
kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium
pada waktu haid, dan sebagainya. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya
terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan
pelepasannya pada waktu haid.
2.      Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah
miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Kecuali jika ditemukan sebab yang
nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita. Adanya hipomenorea tidak mengganggu
fertilitas.
Lama perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama
dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.
3.      Polimenorea (Epimenoragia)
Pada polimenorea adalah siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini
diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan
ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena
peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
4.      Oligomenorrhoe
Oligomenorrhoe adalah siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Apabila panjangnya siklus lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea.
Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Oligomenorea dan Amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedannya
terletak tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu,
dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi
lebih panjang dari biasa.
5.      Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea
primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat haid,
sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian
tidak dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat
dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan kelainan-
kelainan genetic. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang
timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme,
tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain
6.      Metroragia
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur.
Klasifikasi
a.       Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
b.      Metroragia diluar kehamilan.
7.      Pra Menstruasi Syndrom
Pra Menstruasi Syndrom adalah ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum
haid bahkan sampai menstruasi berlangsung.
Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang
menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.
PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2
sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.
Disebabkan oleh :
1)    Sekresi estrogen yang abnormal
2)    Kelebihan atau defisiensi progesteron
3)    Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
4)    Kelebihan hormon anti diuresis
5)    Kelebihan atau defisiensi prostaglandin
8.      Dismenore
Dismenore adalah nyeri sewaktu haid.
Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan
patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.
Klasifikasi
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah
nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat
kandungan.
Karakteristik dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003):
1)        Sering ditemukan pada usia muda.
2)        Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.
3)        Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertai mual,
muntah,     diare, kelelahan, dan nyeri kepala.
4)        Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua
haid.

5)        Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis.

6)        Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa.


C. Etiologi
Secara umum
1. Fungsi hormon terganggu
Haid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa.
Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur.
Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun akan terganggu.
2. Kelainan Sistemik Tubuhnya sangat gemuk atau kurus
dapat mempengaruhi siklus haidnya karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya tak
bekerja dengan baik, atau wanita yang menderita penyakit diabetes, juga akan
mempengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus haidnya pun tak teratur.
3.Stress
Stress akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh, karena stress, wanita akan
menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit -sakitan, sehingga
metabolisme terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.
4. Kelenjar Gondok
Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga biasa menjadi penyebab tidak teraturnya
siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi
(hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipertiroid), yang dapat mengakibatkan sistem
hormonal tubuh ikut terganggu.
5. Hormon prolakin berlebih
Hormon prolaktin dapat menyebabkan seorang wanita tidak haid, karena memang hormon
ini menekan tingkat kesuburan. Pada wanita yang tidak sedang menyusui hormone
prolaktin juga bisa tinggi, buasanya disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang
terletak di dalam kepala (Sahara, 2009).

D.      Etiologi jenis gangguan menstruasi


1.      Hipermenore (Menorraghia)
Etiologi :
a.    Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi :
uterotonika
b.    Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
c.    Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas,
bendungan pembuluh darah balik.
d.   Hipertensi
e.    Dekompensio cordis
f.     Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
g.    Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
h.    Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili
2.      Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)
Etiologi :
a. Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
b. Kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun
gangguan hormonal.
3.      Polimenorea (Epimenoragia)
Etiologi:
Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya
masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan
sebagainya.
4.    Oligomenorrhoe
Etiologi :
a.  Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5 menstruasi )
b.  Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
c.  Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.
5.      Amenorea
Etiologi :
a.  Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan
vagina
b. Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji estrogen dan
progesteron negatif.
c.  Penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress berat.
d.  Kelainan kongenital
e.  Ketidastabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.
6.      Metroragia
Etiologi :
a.  Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti
kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
b.  Perdarahan fungsional :
o Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial
(tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut
maupun kronis.
o Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan
endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis6.
7.      Pra Menstruasi Syndrom
Etiologi :
Ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan
natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan
kelainan hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan
produksi progesteron.
8.      Dismenore
Etiologi :
Psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit,
hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid
seks, kadar vasopresin tinggi)

E.      Manifestasi Klinis


1.    Hipermenore (Menorraghia) :
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga
sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.
2.    Hypomenorhoe (kriptomenorrhea):
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya
berupa spotting.
3.    Polimenorea (Epimenoragia)Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari
25 hari).CCC
4.    Oligomenorrhoe : Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali, perdarahan haid biasanya
Berkurang
5.    Amenorea
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
a.       Tidak terjadi haid
b.      Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun.
c.       Nyeri kepala
d.      Badan lemah Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan
tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan
dan rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan
pembesaran perut.
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah
denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab. Sindroma
Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit, dan lengan serta
tungkai yang lurus. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore : Sakit
kepala Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak
sedang menyusui ).
e.      Vagina yang kering
f.      Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
6.    Pra Menstruasi Syndrom
a. Perasaan malas bergerak
b. Badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah
c. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
d. Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan
perasaan negatif lainnya.
7.    Dismenore
a. Perasaan malas bergerak
b. Padan lemas
c. Mudah capek
d. Ingin makan terus
e. Emosi jadi lebih labil
f. Sensitif
g. Mudah marah
h. Rasa pegal
i. Sakit pada pinggang
j. Kepala terasa nyeri
k. Kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki

F. Pemeriksaan Penunjang :
1.    B-USG
Deteksi kondisi rahim, ovarium, dan panggul.
2.    Sitologi
Untuk memeriksa fungsi ovarium serta menghilangkan lesi ganas
3.    Biopsy
Untuk menentukan jenis penyakit, lebih sering digunakan untuk mendiagnosis tumor
4.    Penentuan endokrin
Dapat digunakan untuk mengukur gonadotropin, hipofisis, prolaktin, ovarium, tyroid,
dan hormon adrenal secara klinis untuk memahami fungsi ovarium dapat
menggunakan cara pap smear vagina, mucus serviks, suhu tubuh basal dan biopsi
endometrium
5.    X-Ray
Pemeriksaan uterin lipiodol dapat digunakan untuk memahami kondisi rongga rahim
apakah terdapat fibroid mukosa atau terdapat polip juga untuk memahami terdapat
apakah terdapat tumor hipopisis
6.    Laparoskopi dan Histeuroskopi
Untuk mendeteksi lesi uterine serta panggul
7. Pemeriksaan darah
8. Tes pap smear
9. Pemeriksaan biopsi dinding rahim

G. Pencegahan gangguan system reproduksi wanita


1. Dibiasakan bilas organ kewanitaan setelah BAK
2. Hati – hati jika di toilet umum karena air yang ditampung dapat mengandung bakteri
3. Gantilah pakaian dalam 2 kali sehari terutama saat udara panas
4. Hindari menggunakan celana jeans yang terlalu ketat
5. Gantilah pembalut 6 jam sekali ketika menstruasi
6. Hindari stress, olahraga teratur dan pola makan harus seimbang

H. Komplikasi
1. Anemia.
2. Osteoporosis.
3. Gangguan kesuburan

I. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1. Hipermenore (Menorraghia)
 Suplemen zat besi (jika  kondisi menorrhagia disertai anemia, kelainan darah yang
disebabkan oleh defisiensi sel darah merah atu hemoglobin).
 Prostaglandin inhibitor seperti medications (NSAID), seperti aspirin atau
ibuprofen.
 Kontrasepsi oral (ovulation inhibitor)
 Progesteron (terapi hormon)
 Hysteroctomy (operasi untuk menghilangkan uterus)

2. . Amenore

 Jika seorang anak perempuan yang belum pernah mengalami menstruasi


( amenore primer ) dan selama hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan
pemeriksaan setiap 3 – 6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya
 Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat
tumor tesebut

3. menorrhagia, yaitu :
 Suplemen zat besi (jika kondisi menorrhagia disertai anemia, kelainan darah
yangdisebabkan oleh defisiensi sel darah merah atu hemoglobin).
 Prostaglandin inhibitor seperti medications (NSAID), seperti aspirin atau
ibuprofen.
 Kontrasepsi oral (ovulation inhibitor) 
 Progesteron (terapi hormon) 
 Hysteroctomy (operasi untuk menghilangkan uterus

4. Pra Menstruasi Syndrom (PMS)

 Progesteron sintetik dosis kecil dapat diberikan selama 8 jam sampai 10


hari sebelum haid 
 Metiltestosteron 5mg sebagai tablet isap, jangan lebih dari 7 hari
 Pemberian diuretik selama 5 hari dapat bermanfaat
5. Desminore
 Pemberian obat analgesic
Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin,
fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten beredar di pasaran ialah antara novalgin,
ponstan, acet-aminophen dan sebagainya.
 Terapi dengan obat nonstreoid antiprostaglandin
Memegang peranan yang makin penting terhadap disminore primer. Termasuk
disini indometasin, ibuprofen, dan naproksen dalam kurang lebih 70% penderita
dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan
diberikan sebelum haid mulai 1 sampai 3 hari sebelum haid dan pada hari pertama
haid.
b. Penatalaksanaan Non Medis

1. Amenore

 Pengobatan untuk kasus amenore tergantung kepada penyebabnya. Jika


penyebanya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita
dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.
 Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk
menguranginya.

2. Menorrhagia, yaitu :
 Dianjurkan juga pemeberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang
melalui perdarahan
 Vitamin yang diberikan adalah
Vitamin A karena wanita kehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan
kadar vitamin.
Vitamin K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah
Vitamin C zink dan bioflavonoids dibutuhkan untuk memperkuat vena dan
kapiler.

3. Pra Menstruasi Syndrom


 Pemakaian garam dibatasi
 Minum sehari-hari dikurang selama 7-10 hari sebelum haid

4. Desminore

 Penerangan dan nasihat


Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa disminore adalah gangguan yang tidak
berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, lingkungan penderita. Nasihat-nasihat
mengenai makanan sehat, istirahat
 Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara
dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore
primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting
pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian
salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi.
 Terapi simptomatik
Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas
pada perut bawah untuk mengurangi penderitaan.
BAB IV
PENUTUP

A.      Simpulan
Sedangkan gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja.
Gangguan ini dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada pasien maupun keluarganya.
Faktor fisik dan psikologis berperan pada masalah ini (Chandran, 2008).
Gangguan menstruasi paling umum terjadi pada awal dan akhir masa reproduktif, yaitu di bawah
usia 19 tahun dan di atas 39 tahun. gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,
hipermenorea, hipemenorea, amenorea, polimenorea (Epimenoragia), oligomenorrhoe, pra
menstruasi syndrome (PMS), dismenore.
DAFTAR PUSTAKA

Metode.Belajar.Berdasarkan.Makalah.Kelainan.Menstruasi.Tersedia:https://shintawulandari36.wordpre
ss.com/2014/08/22/makalah-kelainan-menstruasi/yang.direkam Pada Kamis 24 November 15:20:06
GMT.

Metode.belajar.Berdasarkan.Makalah.Gangguan.Menstruasi.http://erinapatimah18.blogspot.co.id/2017
/04/makalah-gangguan-menstruasi.html. yang.direkam Pada Kamis 24 November 15:45:15 GMT.

Metode.Belajar.Berdasarkan.Asuhan.Keperawatan.Pada.Pasien.Menstruasi.https://elfriana.wordpress.c
om/2012/12/05/asuhan-keperawatan-pada-pasien-menstruasi/ yang.direkam Pada Kamis 24 November
15:45:15 GMT.

Metode.Belajar.Berdasarkan.Makalah.Gangguan.Menstruasi.http://sakinahkreatif.blogspot.co.id/2015/
01/gangguan-menstruasi.html. yang.direkam Pada Kamis 24 November 16:05:10 GMT.

Metode.Belajar.Berdasarkan.Makalah.Penatalaksanaan.Gangguan.Dalam.Menstruasi.https://www.scrib
d.com/doc/144142674/Penatalaksanaan-Gangguan-Dalam-Menstruasi.Yang direkam Pada Jumat 25
November 12:17:10 GMT.

Metode.Belajar.Berdasarkan.Laporan.Pendahuluan.Haid.https://www.scribd.com/document/32359072
9/Laporan-Pendahuluan-Gangguan-Haid. Yang direkam Pada Jumat 25 November 13:30:20 GMT.

Metode.Belajar.Berdasarkan.Makalah.Gangguan.menstruasi.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handl
e/123456789/27264/Chapter%20II.pdf. Yang direkam Pada Jumat 25 November 14:50:05GMT.
MAKALAH
GANGGUAN REPRODUKSI PADA
GANGGUAN MENSTRUASI

DISUSUN OLEH :

1. AYU LESTIYANI (3)


2. DAMINI (5)
3. DIAH PURWITASARI (7)
4. NURMALITA JATI NINGRUM ( )
5. RISA SETIAWATI (21)
6. TRIELIA NOVALDI (28)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SMK BHAKTI HUSADA PGRI BLORA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai