Anda di halaman 1dari 40

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN MASALAH WAHAM


DI RUANG GATOT KACA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi penugasan pada mata kuliah Praktik Profesi
Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Ns. Amin Aji Budiman, M.Kep

Disusun Oleh:
1. LEONY DWI ALFINA M.P (SN221088)
2. ALRISNA GALUH T (SN221008)
3. ELVIN ANGGRIANTI (SN221049)
4. NANDA SEPTIANA A (SN221112)
5. ADITYA PATRIA N (SN221002)
6. IDFI ARDI ARIYA K (SN221068)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. MASALAH UTAMA
Waham
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan
secara kuat atau terus-menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham adalah termasuk gangguan isi pikiran. Pasien meyakini bahwa
dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi pikirannya. Waham sering
ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang
spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia.

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan


penilaian realitas yang salah , keyakinan yang tidak konsisten dengan
tingkat intelektual dan latar belakang budaya , ketidakmampuan
merespon stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi /
informasi secara akurat (Yosep , 2019).
2. Tanda dan gejala

Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu


harga diri rendah. Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa juah perilaku sesuai
dengan ideal diri. Gangguan diri dapat digambarkan sebagai perasaan
negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal
mencapai keinginan.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham adalah :

a. Faktor Predisposisi.

1) Genetis: diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan


sistem saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang
maladaptif.
2) Neurobiologis: adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbicc.
3) Neurotransmitter: abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
4) Psikologis: ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak
peduli.

b. Faktor Presipitasi.

1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan

2) Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.

3) Adanya gejala pemicu

3. Penyebab terjadinya masalah

Stuart (2015) menyatakan manifestasi dari wahan adalah sebagai


berikut :

a. Kognitif

1) Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata

2) Individu sangat percaya pada keyakinannya

3) Sulit berfikir realita

4) Tidak mampu mengambil keputusan


b. Afektif

1) Situasi tidak sesuai dengan kenyataan

2) Afek tumpul

3) Perilaku dan Hubungan Sosial

4) Hipersensitif

5) Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal

6) Depresi
7) Ragu-ragu

8) Mengancam secara verbal

9) ktivitas tidak tepat


4. Akibat terjadinya masalah

Dampak yang ditimbulkan dari waham yaitu menciderai diri


sendiri, orang lain dan lingkungan. Risiko menciderai merupakan suatu
tindakan yang kemungkinan dapat melukai atau membahayakan diri,
orang lain, dan lingkungan (Sutejo, 2016)

C. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain,


dan lingkungan

Perubahan proses berfikir : waham

Harga diri rendah

(Yusuf, A.H & ,R & Nihayati, 2016)

D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah Keperawatan

Perubahan proses piker: Waham

a. Data subjektif:

Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang


agama, kebesaran,kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali
secara berlebihan tetapi tidak sesuaikenyataan

b. Data objektif

Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,


merusak (diri, oranglain, lingkungan), takut, kadang panik,
sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/ realitas,
ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Waham

F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a. Tujuan umum:

Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham

b. Tujuan khusus:

i. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Tindakan :

1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri,


jelaskan tujuaninteraksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).
2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat
menerima keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disertai
ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai
ekspresi ragu dan empati, tidakmembicarakan isi waham klien.
3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan
perawatakan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman,
gunakan keterbukaandan kejujuran jangan tinggalkan klien
sendirian.
4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan
perawatan diri.

ii. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.

2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu


dan saat iniyang realistis.
3. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saatini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan
perawatan diri).
4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan wahamtidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien
sangat penting.

iii. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak


terpenuhi

Tindakan :

1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di


rumah maupun dirumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.

4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan


memerlukanwaktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya
6.
g. Klien dapat berhubungan dengan realitas

Tindakan :

1. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,


tempat danwaktu).
2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok: orientasi realitas.

3. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien


h. Klien dapat menggunakan obat dengan benar

Tindakan :

1. Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek


dan efeksamping minum obat
2. Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien,
obat, dosis, cara dan waktu).
3. Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan.
4. Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.

G. DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati dan Hartono . 2020 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa .
Jakarta : Salemba Medika Keliat, Budi Anna. 2019.
Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN(Basic
Course).Jakarta :EGC

Ns. Mustofa, Ali. 2018. Buku Saku Keperawatan Jiwa Untuk


Praktisi danMahasiswa Yosep, iyus,. (2017) keperawatan
jiwa. Edisi revisi. PT Refika aditama
Nasir, abdul, & abdul muhit,. (2017) dasar dasar keperawatan
jiwa:pengantar dan teoris, Jakarta. Sayemba medika
Kusumawati, Farida, & Yudi Hartono(2020). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta. Salemba medik
STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

TINDAKAN KEPERAWATAN
1. SP 1 P : Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ;
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
a. ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Citto, saya perawat
yang dinas pagi ini di Ruang melati. Saya dinas dari jam
07.00-14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari
ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak R
rasakan sekarang?” “Berapa lama bapak R mau kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”
b. KERJA :
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang
Nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya, karena
setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita
lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan kepada
saya apa yang pak R rasakan?”
“Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang
lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri pak R sendiri?”
“Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga
adik pak R yang lain?” “Kalau pak R sendiri inginnya seperti
apa?”
“Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal unutk diri
sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak
R.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada
kegiatan di luar rumah sakit karena bosan kalau dirumah sakit
terus ya?”

c. TERMINASI :
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang
dengan saya?” “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan?
Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.” “Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang
pernah pak R miliki?” “Bapak mau kita berbincang-bincang
dimana? Bagaimana kalau disini saja pak R?

2. SP 2 P : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien


membantu mempraktekannya.

a. ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat ini?
Bagus”
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau
kegemaran pak R?”

“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”


“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak
R tersebut?” “Berapa lama pak R mau kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

b. KERJA :
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah,
rupanya pak R pandai main suling ya.”
“Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar
main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya kepada pak R,
dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling
yang baik itu.” “Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita
buat jadwal untuk kemampuan pak R ini. Berapa kali
sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling
ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain
bermain suling?”

c. TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang
tentang hobi dan kemampuan pak R?”
“Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.” “Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang?
Nanti kita ketemuan di taman saja, setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus
pak R minimum, setuju?”

3. SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar.


ORIENTASI : “Assalamualaikum pak R.”

“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya? Bagus


sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan
tentang obat yang harus pak R minum, Bagaimana kalau kita
mulai sekarang pak?”
“Berapa lama pak R mau kita membicarakannya? Bagaimana
kalau 20 atau 30 menit saja?”
a. KERJA:
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja
obat yang diminum?”
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang,
tidurnya juga tenang.” “Obatnya ada tiga macam pak, yang
warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang
putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.
Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang,
dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa
kering, untuk membantu mengatasinya pak R bisa
banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini pak R mengecek dulu label dikotak
obat apakah benar
nama pak R tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus
diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah
nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan
kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama.
Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter.”
b. TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap
tentang obat yang pak R minum? Apa saja nama obatnya?
Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa
minum obatnya dan nanti saat makan minta sendiri obatnya
pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan
yang telah dilaksanakan. “Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10
dan ditempat sama?” “Sampai besok ya pak.”
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN WAHAM
DI RUANG GATOT KACA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA

Tgl Masuk Rumah / MRS : 22 November 2022


MRS Ke : 5 Kali
Tanggal Pengkajian : 23 November 2022

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Margosukan Gumpang Rt.2 Rw.2 Kartasura
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Diagnosa Medis : F.20.3
NO RM : 04783

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama penanggung jawab : Ny.S
Status/ hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Margosukan Gumpang Rt.2/2 Kartasura
Pendidikan : SLTA

III. KELUHAN UTAMA


Keluarga pasien mengatakan sudah 2 hari Tn.S tidak mau makan dan
minum, merusak barang-barang di rumah, menganggu masyarakat, teriak-
teriak dan terlihat bingung. Keluarga pasien juga mengatakan Tn.S mandi
berulang kali. Tn.S mengatakan dirinya melihat orang-orang menembaki
dirinya dan itu membuat dirinya merasa kepanasan sehingga dirinya mandi
berulang kali. Tn.S mengatakan mandi merupakan salah satu cara
pensucian diri dari ilmu hitam yang ditembakkan kepadanya.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami jiwa dimasa lalu
Keluarga pasien mengatakan Tn.S mengalami gangguan jiwa selama ± 10
tahun yang lalu, Tn.S pernah di rawat di RSJD Surakarta sebanyak 4 kali.
Akan tetapi Tn.S tidak mau kontrol.
2. Pengobatan Sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan Tn.S sudah putus obat sejak terakhir kali
dirawat yaitu 6 bulan yang lalu. Tn.S tidak mau diajak berobat dan tidak
mau kontrol, Tn.S hanya pernah kontrol 1kali.
3. Pengalaman aniaya
Pelaku Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik - -
Aniaya seksual - -
Penolakan - -
Kekerasan dalam Keluarga - -
Tindakan dalam keluarga - -
Tindakan Kriminal - -

Jelaskan No 1,2,3 :
Tn.S pernah dirawat di RSJD sebanyak 4 kali, Tn.S memiliki riwayat
putus obat sejak 6 bulan yang lalu dan tidak pernah kontrol
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
YA  Tidak

Hubungan Keluarga : Keluarga pasien mengatakan kakek dari Tn.S


memiliki riwayat gangguan jiwa

Gejala : Kakek dari Tn.S sering mengamuk dan menganggu


tetangga sekitar rumahnya

Riwayat pengobatan/perawatan : Keluarga pasien mengatakan kakek dari


Tn.S hanya dirawat sendiri di rumah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan dirinya pernah ditipu oleh kontraktor pembangunan
rumahnya, pasien mengatakan kontraktor itu meminta bayaran yang tidak
sesuai dengan perjanjian awal.

V. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 143/78 mmHg
b. Nadi : 98 kali/menit
c. RR :22 kali/menit
d.Suhu : 36,1 C
2. Antropometri
a. Tinggi Badan : 170 Cm
b. Berat Badan : 60 Kg
3. Keluhan fisik : Ya
Jelaskan : Pasien mengatakan badannya terasa pegal-pegal
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

544

Ket :
: Riwayat penyakit keluarga : Perkawinan

: Pasien : Garis keturunan

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan X : Meninggal

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan dirinya menyukai seluruh anggota tubuh yang
ia milikinya dan tidak ada bagian yang tidak ia sukai.

b. Identitas : pasien mengatakan bersyukur, pasien senang


menjadi seorang laki-laki, pasien mengatakan bahwa dirinya adalah
kepala rumah tangga.
c. Peran : Pasien mengatakan bahwa dirinya dalam keluarga
berperan sebagai kepala rumah tangga. Pasien pensiunan PNS.
Pasien mengatakan dirinya merasa gagal sebagai kepala keluarga
Dalam bertanggung jawab untuk keluarganya.

d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin bertemu dengan
istri dan anak-anaknya.

e. Harga diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa malu karena sudah tidak
memiliki pekerjaan tetap dan hasil upah hanya sedikit. Pasien me-
mikirkan bagaimana biaya sekolah untuk anak-anaknya dan untuk
biaya-biaya lainnya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Tn. S mengatakan tidak ada orang yang berarti dalam hidupnya,
karena dirinya beranggapan orang lain tidak menyukainya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat
Tn.S mengatakan dirinya tidak pernah ikut membantu dalam di
masyarakat, dirinya beranggapan bahwa dirinya adalah orang-orang
Tuhan sehingga tidak mau berbaur dengan tetangga sekitar maupun
orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak mau berbaur dengan orang lain dikarenakan
dirinya dan orang lain tidak sebanding.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan :
Pasien mengatakan dirinya beragama islam. Pasien tampak
mempercayai hal-hal diluar keyakinan seperti pasien percaya bahwa
dirinya dan tetangganya tidak sebanding dikarenakan, pasien adalah
orang beriman dan mempunyai surga sedangkan orang lain ada
dibawahnya dan tidak sebanding
b. Kegiatan Ibadah :
Pasien mengatakan dirinya beribadah dan berdzikir untuk mengusir
guna-guna yang dikirimkan untuknya dari orang yang tidak
menyukainya.

Masalah Keperawatan : Waham agama


VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi
Penampilan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien berpakaian rapi dan sesuai, tidak terbalik maupun
memakai pakaian yang sudah sobek

2. Pembicara
Cepat  Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu


Tidak mampu memulai berbicara
Jelaskan :
Pasien berbicara dengan cepat tetapi jelas, lugas dan mudah dimengerti.
Pasien tidak tergagap, maupun berbelit-belit saat berbicara
3. Aktifitas Motorik
Lesu Tegang  Gelisah  Agitasi

TIK Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan :
Tn.S mengatakan dirinya geram dengan orang-orang yang menembakinya
dengan ilmu hitam, dirinya harus bersiap-sia dikarenakan bisa ditembaki
kapan saja. Pasien tampak tegang dan gelisah saat bercerita

Masalah Keperawatan : Halusinasi

4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir  Gembira berlebihan


Jelaskan :
Tn. S mengatakan dirinya khawatir karena merasa terancam oleh orang-
orang yang menembakinya, sehingga Tn.S setelah mandi akan
bermeditasi

Masalah Keperawatan : Halusinasi


5. Afek
Datar Tumpul Labil  Tidak Sesuai

Jelaskan :
Tn.S memiliki emosi yang tidak stabil atau berubah-ubah. Ketika pasien
bercerita dirinya akan emosi lagi dan apabila sedikit reda emosinya dia akan
emosi kembali ketika bercerita tentang apa yang dirasakan.

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah Teringgung 

Kontak mata (-) Defensi Curiga


Jelaskan :
Tn.S mudah tersinggung apabila ada perkataan yang tidak sesuai atau tidak
sejalan dengan ceritanya. Misalnya ketika praktikan memiliki pertanyaan
yang diulang maka pasien akan emosi dan tersinggung karena dianggap
tidak mengerti ceritanya

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan.

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan  Perabaan

Pengecapan Penghidung
Jelaskan :
Pasien mengatakan dirinya melihat orang-orang hitam menembaki dirinya
dengan ilmu hitam yang membuat dirinya merasa tubuhnya panas,
sehingga harus sering-sering mandi untuk pensucian diri. Pasien
mengatakan halusinasinya muncul setiap saat ketika dirinya melamun,
sehari bisa 2-3 kali dan pasien merasa ketika halusinasinya muncul
dirinya emosi dan badannya panas.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi
Penglihatan).

8. Proses pikir
Sirkumstansial  Tangensial kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking persevasari


Jelaskan :
Tn. S berbicara terbelit-belit tetapi sampai pada tujuan pembicaraan
mengenai apa yang dipikirkannya

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan.

9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria 

Depersonalisme Ide yang terkait pikir magis


Waham
Agama  Somatik Kebesaran Curiga 

Nihilistik Sisip piker Siar pikir Kontrol pikir


Jelaskan:
Pasien memiliki keyakinan apabila tubuhnya panas disebabkan oleh ilmu
hitam yang dikirimkan orang-orang yang tidak suka pada dirinya. Pasien
mengatakan dirinya adalah wali uwuh, pasien tampak selalu membacakan
doa-doa atau bersemedi di belakang ruangan untuk menangkal ilmu
hitam. Pasien juga tidak mau makan karena curiga makanannya diracun
dan.
Masalah Keperawatan : Waham agama dan waham curiga

10. Tingkat kesadaran


Bingung sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat orang
Jelaskan :
Pasien mengenali waktu pada saat pengkajian, tempat dirinya dirawat dan
mengenali dirinya sendiri

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai, untuk menutupi gangguan 
ingatannya
Jelaskan :
Pada saat pengkajian, Pasien mengatakan dirinya tidak sakit apa-apa.
Dirinya tidak mengamuk dan tiba-tiba dijemput pada saat sedang mandi
dan tidak tahu alasan dijemput, pasien mengatakan dendam dengan orang
yang menjemputnya tiba-tiba dan menganggap tidak sopan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih
Tidak mampu konsentrasi 

Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan :
Pasien tampak apabila sedang bercerita tidak bisa dipotong saat berbicara,
pasien konsentrasi penuh menceritakan apa yang dialami dan tidak mudah
beralih ke pertanyaan lain. Klien juga sempat menolak apabila menurutnya
pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tidak perlu
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan.
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan 
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien hanya mengalami gangguan ringan.

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita 
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya 
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit apa-apa dan tidak mengetahui
alasan dibawa ke RSJD padahal dirinya tidak gila, Pasien menyalahkan
kontraktor rumahnya karena menganggap mereka yang mengirimkan ilmu
hitam sehingga dirinya seperti ini
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
✓ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien dapat makan dan minum secara mandiri. Pasien makan 3 kali
sehari (pagi, siang dan malam). Pasien habis ¼ porsi karena tidak percaya
dengan makanan dari rumah sakit

2. BAB/BAK
✓ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien mampu BAB dan BAK secara mandiri di kamar mandi. Pasien
BAB setiap pagi

3. Mandi
✓ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien mampu mandi sendiri di kamar mandi dengan menggunakan
sabun. Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari

4. Berpakaian
✓ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien mampu mencari baju sendiri di almari, dan memakai secara
mandiri

5. Istirahat dan tidur


✓ Tidur siang lama: 12.00 s/d 16.00

Tidur malam lama: 19.00 s/d 05.30
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur: pasien mengatakan
sebelum tidur dirinya bermeditasi terlebih dahulu
6. Penggunaan obat
 Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien mampu minum obat yang sudah disediakan oleh perawat
secara mandiri. Pasien mendapatkan obat setiap pagi dan sore hari

7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan  Ya Tidak
Perawatan dukungan  Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien perlu bantuan untuk memelihara kesehatan.

8. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak


Mempersiapkan makan  Ya Tidak
Menjaga kerapian makan  Ya Tidak
Mencuci pakaian  Ya Tidak
Pengaturan keuangan  Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien tampak rajin dalam kegiatan mempersiapkan makan, menjaga
kerapian makan, mencuci pakaian, pengaturan keuangan.

9. Kegiatan di luar rumah :


Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak keluar rumah dan tidak bersosialisasi dengan
tetangganya

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya  Lainnya
Jelaskan :
Pasien mengamuk apabila ada hal yang menganggu dan juga merusak barang-
barang dirumah. Keluarga pasien mengatakan pasien juga berkata kasar
dengan orang-orang dirumah

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah dengan Pendidikan, spesifik
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Masalah dengan perumahan, spesifik
Masalah ekonomi, spesifik
Masalah dengan pelayanan Kesehatan, spesifik
Masalah lainnya, spesifik
Jelaskan:
Pasien mengatakan bahwa dirinya pensiunan PNS.

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


 Penyakit jiwa Sistem pendukung Faktor presitipasi
Penyakit fisik Koping Obat-obatan
Lainnya
Jelaskan:
Pasien mengatakan dirinya tidak paham mengenai kesehatannya.

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Waham

Terapi medik : - Risperidone 2x2 mg


- Tryhexyphenidil 2x2mg
- Cpz 1x100 mg
A. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : Waham
- Klien tubuhnya panas
disebabkan oleh ilmu hitam
yang dikirimkan orang-orang
yang tidak suka pada dirinya.
Pasien mengatakan dirinya
adalah wali uwuh, pasien
tampak selalu membacakan
doa-doa atau bersemedi di
belakang ruangan untuk
menangkal ilmu hitam.
- Klien mengatakan dirinya tidak
mau makan karena curiga
apabila di dalam makanannya
ada racun
DO: Klien tampak tatapan mata
tajam, kontak mata ada

DS :
- Pasien mengatakan dirinya
Halusinasi pengelihatan
melihat orang-orang hitam
menembaki dirinya dengan
ilmu hitam yang membuat
dirinya merasa tubuhnya panas,
sehingga harus sering-sering
mandi untuk pensucian diri
- Pasien mengatakan
halusinasinya muncul setiap
saat biasanya sehari 2-3 kali
dan saat halusinasinya muncul
pasien merasa emosi

Do : klien tampak berbicata sendiri


Klien tampak memukul- mukul
udara

B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH


1. Waham
2. Gangguan persepsi sensori

Pohon masalah:
Effet Halusinasi

Waham
Core
Problem

Gangguan Konsep diri :


Causa
HRD

C. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Waham
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn S Diagnosa : Waham
Umur : 54 th Ruangan : Gatotkaca
Tgl/ Jam No Diagnosa Rencana/ Intervensi Keperawatan
Keperawatan Tujuan Intervensi
23 1 Waham TU : SP 1 : Membina
Novembe Klien dapat hubungan saling percaya
r 2022 berkomunikasi ; mengidentifikasi
atau kebutuhan yang tidak
berhubungan terpenuhi dan cara
dengan orang memenuhi kebutuhan
lain tanpa
SP2:Mengidentifikasi
merasa rendah
TK : kemampuan positif
1.Klien dapat
pasien dan membantu
memperluas
mempraktekannya.
kesadaran diri
2. Klien dapat SP 3 : Mengajarkan
mengevaluasi dan melatih cara
dirinya minum obat yang
3. klien dapat benar
membuat
SP 4 : Mengajarkan
rencana yang
pemenuhan kebutuhan
realistis
dan cara
4. klien
memenuhinya
mendapat
dukungan dari SP 5 : Menilai apakah
keluarga untuk frekuensi munculnya
meningkatkan waham berkurang dan
harga dirinya terkontrol
E. IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN
EVALUASI
Nama Perawat : P. L Nama Klien: Tn.S
IMPLEMENTASI DAN
TINDAKAN EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Tanggal/ Jam: 23 November
2022/09.30 wib
DS : S : Pasien mengatakan mau
- Pasien mengatakan tubuhnya diajak untuk bercakap-cakap
panas disebabkan oleh ilmu hitam mengenai pengalaman yang
yang dikirimkan orang-orang dialaminya
yang tidak suka pada dirinya. Pasien mengatakan dirinya
Pasien mengatakan dirinya adalah makan hanya ¼ porsi hari ini
wali uwuh, pasien tampak selalu karena masih takut makanannya
membacakan doa-doa atau diracun
bersemedi di belakang ruangan Pasien mengatakan sangat emosi
untuk menangkal ilmu hitam kepada bayangan hitam yang
- Pasien mengatakan tidak mau menembakinya sehingga dirinya
makan karena curiga apabila ketika tidur sering terbangun
makanannnya diracun karena waspada

DO : O:
- Tatapan mata pasien tajam Tampak tatapan mata pasien
- Postur tubuh kaku tajam
kontak mata ada
Diagnosa : Pasien mau untuk menceritakan
Waham hal yang dialaminya
Pasien mampu untuk
mengungkapkan kebutuhan yang
Tindakan Keperawatan : belum terpenuhi (makan dan
1. Membina hubungan saling tidur)
percaya
2. Mengidentifikasi kebutuhan A : Waham Belum Teratasi
yang tidak terpenuhi dan
cara memenuhi kebutuhan P:
Rencana Tindak Lanjut : - Anjurkan klien untuk
1. Ajarkan untuk memenuhi bercakap-cakap dengan
kebutuhan yang tidak orang lain
terpenuhi - Anjurkan klien untuk makan
- Kebutuhan makan dari ¼ ½ porsi pada hari berikutnya
porsi menjadi ½ porsi - Anjurkan klien untuk berdoa
- Kebutuhan tidur 8 jam sebelum tidur
perhari dan tidak sering
terbangun
E.IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
Nama Perawat : P. A Nama Klien: Tn.S
IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Tanggal/ Jam: 24 November 2022/09.00
wib
DS : S : Pasien mengatakan senang
- Pasien mengatakan perasaanya hari ini diajak berbiara sehingga bisa
lebih baik daripada kemarin. Pasien bertukar pikiran
mengatakan dirinya hari ini mau untuk Pasien mengatakan sulit untuk
diajak bercakap-akap makan setengah porsi
- Pasien mengatakan masih tidak
mempercayai makanan yang diberikan O :
sehingga masih makan ¼ porsi Pasien tampak tatapan mata
- Pasien mengatakan masih sulit tidur tajam,
karena waspada sewaktu-waktu orang Kontak mata ada
yang menembakinya datang
DO : A: Waham Belum Teratasi

- Tatapan mata pasien masih tajam


- Postur tubuh masih kaku P:

` - Anjurkan pasien untuk

Diagnosa : memulai bercakap-cakap

Waham dengan perawat/pasien lain


- Anjurkan klien untuk mulai

Tindakan Keperawatan : percaya pada makanan yang

SP 1 : diberikan karna makanan nya

- Membina hubungan saling percaya sama dengan milik pasien

- Mengidentifikasi kebutuhan yang yang lain

tidak terpenuhi dan cara memenuhi - Anjurkan klien untuk berdoa

kebutuhan dan berwudhu sebelum tidur


dan ketika terbangun pasien
Renana Tindak Lanjut : tidak boleh menganggu
- Evaluasi SP1 pasien lain
- Ajarkan pasien bercakap-cakap
mengenai isi waham
- Anjarkan pasien untuk berlatih
memenuhi kebutuhan yang belum
terpenuhi
Makan dari ¼ porsi menjadi ½ porsi
Tidur 8 jam sehari dan tidak sering
terbangun
E.IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
Nama Perawat : P. I dan P. A Nama Klien: Tn.S
IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Tanggal/ Jam: 25 November 2022 /
09.10 WIB
Data S : - Pasien mengatakan mau
Ds: diajak untuk berakap-cakap dan
- Pasien mengatakan dirinya hari ini bertukar cerita hari ini
mau untuk diajak bercakap-cakap Pasien mengatakan akan
- Pasien mengatakan masih tidak berusaha memenuhi saran yang
mempercayai makanan yang disampaikan
diberikan
- Pasien mengatakan masih sering O : - Pasien mampu
terbangun tadi malam mengungkapkan apa yang
- Pasien mengatakan hari ini sedikit dirasakan hari ini
senang - Pasien mau untuk mulai
Do: berlatih memenuhi
- Pasien tampak menyendiri kebutuhan makan dan
- Postur tubuh pasien kaku tidur
- Pasien tampak menyendiri - tatapan mata pasien
Diagnosa : tajam, Kontak mata ada
Waham
A: Waham belum teratasi
Tindakan Keperawatan :
SP 1 : P:

- Mengidentifikasi tanda dan gejala - Evaluasi kegiatan hari ini

waham - Anjurkan pasien untuk

- Membantu orientasi realita: memulai bercakap-cakap

panggil nama, orientasi waktu, dengan perawat dan

orang, dan tempat/lingkungan pasien lain


- Anjurkan pasien makan
Renana Tindak Lanjut : ½ porsi dan
- Evaluasi SP1 mempercayai makanan
- Ajarkan pasien membuat jadwal yang diberikan dengan
harian melihat pasien lain
- Ajarkan pasien untuk makan terlebih dahulu
mengidentifikasi aspek positif - Anjurkan pasien wudhu
yang dimiliki pasien dan berdoa sebelum tidur
- Ajarkan pasien membuat jadwal serta bercakap-cakap
kegiatan harian dengan pasien lain agar
pikirannya teralihkan
dari kewaspadaan
terhadap orang yang
akan menyerangnya tiba-
tiba datang
E. IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
Nama Perawat : P. N Nama Klien: Tn.S
IMPLEMENTASI DAN
TINDAKAN EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Tanggal/ Jam: 26 November 2022 /
09.20 WIB
Data S : - Pasien mau melakukan hal
Ds: yang positif bagi dirinya
- Pasien mengatakan masih - Pasien mau diajak untuk
suka menyendiri dibelakang berkenalan
ruangan untuk bersemedi - Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan perasaan perasaanya sedikit baik
hari ini sedikit membaik - Pasien mengatakan pintar
- Pasien mengatakan sudah mengaji dan akan
sedikit tenang melakukan itu
- Pasien mengatakan sudah - Pasien mau makan yang
makan lebih banyak hari ini diberikan dari RS
½ porsi habis O : - Pasien mampu berkenalan
- Pasien mengatakan kemarin dengan perawat lain
bercakap-cakap dengan - Pasien mampu bercakap-
pasien lain sebelum tidur dan cakap dengan perawat/
menjadi jarang terbangun dan pasien lain
- Pasien tampak
kooperatif.
Do: - Pasien mampu makan
- Pasien tampak sudah tenang yang diberikan dari RS
dan mampu menerima - Pasien mampu mengikuti
kenyataan pada dirinya. saran dari perawat
A: Waham Belum Teratasi
Diagnosa :
Waham
P:
Tindakan Keperawatan : - Anjurkan pasien
SP 2: melakukan kegiatan
- Mengevaluasi kegiatan positif yang disukainya
pemenuhan kebutuhan pasien (mengaji)
dan berikan pujian - Anjurkan pasien untuk
- Mendiskusikan kemampuan memenuhi kebutuhan
yang dimiliki seperti makan 3x sehari 1
- Melatih kemampuan yang porsi habis
dipilih, berikan pujian - Anjurkan klien untuk
- Masukkan pada jadwal berdoa dan berwudhu
pemenuhan kebutuhan dan sebelum tidur dan
kegiatan yang dilatih bercakap-cakap untuk
mengalihkan pikirannya
Renana Tindak Lanjut : dari kewaspadaan orang
- Evaluasi SP 1 dan SP 2 yang akan menyerangnya
- Ajarkan pasien membuat datang
jadwal harian - Anjurkan klien untuk
- Lanjut SP 3 melakukan kegiatan yang
sudah dijadwalkan
E.IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
Nama Perawat : P. E Nama Klien: Tn.S
IMPLEMENTASI DAN
TINDAKAN EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Tanggal/ Jam: Tanggal/ Jam: 27
November 2022 / 09.30 WIB
Data S : - Pasien mau melakukan hal
Ds: yang positif bagi dirinya yaitu
- Pasien mengatakan masih mengaji
suka menyendiri terkadang - Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan perasaan perasaanya sedikit baik
hari ini sedikit membaik - Pasien mengatakan akan
- Pasien mengatakan sudah mengikuti sarannya agar
sedikit tenang cepat pulang
- Pasien mengatakan sudah - Pasien mau makan yang
mau makan bersama dengan diberikan dari RS
pasien yang lain dan habis 1 bersama dengan pasien
porsi lain
- Pasien mengatakan kemarin O :
bercakap-cakap dengan - Pasien mampu bercakap-
orang lain, berdoa dan cakap dengan perawat/
berwudhu sebelum tidur dan pasien lain
Do: - Pasien tampak
- Pasien tampak sudah tenang kooperatif.
dan mampu menerima - Pasien mampu makan
kenyataan pada dirinya. yang diberikan dari RS
- Pasien sudah mau makan - Pasien mau untuk
dengan tenang melakukan saran dari
perawat
Diagnosa :
Waham A: Waham Belum Teratasi

P:
- Anjurkan pasien untuk
Tindakan keperawatan: melakukan kegiatan
- Mengevaluasi kegiatan positif yang disukainya
pemenuhan kebutuhan pasien (mengaji)
kegiatan yang dilakukan - Anjurkan pasien untuk
pasien dan berikan pujian patuh minum obat
- Menjelaskan tentang obat - Anjurkan pasien untuk
yang diminum (6 benar: jenis konsisten dalam
guna, dosis, frekuensi, cara, memenuhi kebutuhan
kontinuitas minum obat) dan makan dan tidur
tanyakan manfaat yang di
rasakan pasien
- Masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dan obat

Rencana tindak lanjut:


- Ajarkan pasien untuk
konsisten dalam memenuhi
kebutuhan makan dan tidur
- Ajarkan pasien untuk dapat
melakukan kegiatan yang
sudah dijadwalkan

Anda mungkin juga menyukai