Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN JIWA WAHAM
Dosen pembimbing Ns. Lalu M. Panji Azali, M.Kep.

Disusun Oleh :
MUNIFAH
NIM: SN 192044

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN JIWA WAHAM

A. MASALAH UTAMA
Gangguan proses pikir : waham

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Definisi
Keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan
secara kuat atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan,
(Buku SDKI PPNI, 2017)
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan
secara kuat atau terus menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham adalah termasuk gangguan isi pikiran. Pasien meyakini bahwa
dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi pikirannya.( A.Yusuf
dkk, 2014)
Waham adalah suat keyakinan yang dipertahankan secara kuat dan
terus menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan (Keliat & Akemat
2009). Ramdi (2013) mengatakan bahwa waham merupakan suatu
keyakinan tentang isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
tidak cocok dengan inteligensia dan latar belakang kebudayaan,
keyakinan tersebut dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat diubah-
ubah.
2. Tanda Dan Gejala
a. Subyektif
1) Klien mengungkapakan isi waham
2) Klien merasa sulit berkonsentrasi
3) Klien merasa kawatir
b. Obyektif

1
1) Klien menunjukkan perilaku sesuai isi waham
2) Isi pikir tidak sesuai realitas
3) Isi pembicaraan sulit dimengerti
4) Curiga berlebihan
5) Waspada berlebihan
6) Bicara berlebihan
7) Sikap menentang atau permusuhan
8) Wajah tegang
9) Pola tidur berubah
10) Tidak mampu mengambil keputusan
11) Flight of idea
12) Produktifitas kerja menurun
13) Tidak mampu merawat diri
14) Menarik diri
3. Penyebab Terjadinya Masalah
a. Faktor biologis : kelainan genetic/keturunan, kelainan neurologis
(missal gangguan system limbic, gangguan ganglia basalis, tumor
otak)
b. Faktor psikodinamik (misal isolasi social, hipersensitif)
c. Maladapsi
d. Stress berlebihan
Faktor Prediposisi
1. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem
saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
2. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbic
3. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
4. Virus : paparan virus influensa pada trimester III
5. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.

2
Faktor presipitasi
1. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
3. Adanya gejala pemicu

4. Akibat Terajdinya Masalah


Waham dapat menimbulkan klien menjadi berisiko unutk mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan. Gejala klinis yang muncul berupa :
a. Memperlihatkan permusuhan
b. Keras dan menuntut
c. Mendekati orang lain dengan ancaman
d. Memberi kata-kata ancaman
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan
f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain

C. POHON MASALAH
Kerusakan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan
Komunikasi lingkungan

Perubahan proses pikir : waham

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

3
D. Diagnosa Keperawatan
Waham berhubungan dengan stress berlebihan ditandai dengan isi
pembicaraan sulit dimengerti.
E. Rencana Perawatan
Edukasi
- Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
- Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
Terapeutik
- Bina hubungan interpersonal saling percaya
- Tunjukkan sikap tidak menghakimi secara konsisten
- Diskusikan waham dengan bergokus pada perasaan yang mendasari
waham (“Anda terlihat seperti sedang merasa ketakutan”)
- Hindari perdepatan tentang keyakinan yang keliru, nyatakan keraguan
sesuai fakta
- Hindari memperkuat gagasan waham
- Sediakan lingkungan aman dan nyaman
- Berikan aktivitas rekreasi dan pengalihan sesuai kebutuhan
- Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (missal. Limit setting,
pebatasan wilayah pengekangan fisk, atau seklusi)
Edukasi
- Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji realitas) dengan
orang yang dipercaya( pemberi asuhan keluarga)
- Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten
- Latih manajemen stress
- Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait (missal. Delirium,
skizofrenia, atau depresi), cara mengatasi dan obat yang diberikan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

4
DAFTAR PUSTAKA

Buku, SDKI, SIKI, SLKI PPNI 2017, edisi I Cetakan ke II, Jakarta
Ah. Yusuf (2014 ) Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Keliat B Anna. (2012). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta:


FIK UI

Kusumawati , Hartono. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba


Medika

Stuart GW, Sundeen SJ. (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta:
EGC

Tim Direktorat Keswa. (2014). Standart Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1.


Bandung: RSJP Bandung

Townsend M C. (2008). Diagnosa Keperawatan Pada Perawatan Psikiatri:


Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai