Disusun Oleh :
Putri Mayang Sari (202003101)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Jiwa
yang berjudul Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SPTK ) Dengan
Pasien Waham Sp 1 Keluarga dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Jiwa. Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SPTK ) Dengan Pasien Waham Sp 1
Keluarga. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes Selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
2. Eka Nur So’emah, S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku Kepala Prodi Profesi Ners
3. Lilik Ma’rifatul Azizah, S.kep, Ns, M.kes Selaku Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa yang telah membimbing penulis.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta
kelurga yang telah mendukung, mendorong memberikan fasilitas
kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan khususnya keperawatan. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
I.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini agar penulis
memperoleh gambaran pengalaman langsung serta mampu memahami
dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien
I.1.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan Rumusan Masalah tersebut, tujuan penulisan
makalah yaitu sebagai berikut
1. Tujuan Mengetahui pengertian waham
2. Mengetahui proses terjadinya waham
3. Mengetahui manifestasi klinis waham
4. Mengetahui asuhan keperawatan masalah waham
5. Mengetahui terapi modalitas pada masalah waham
6. Mengetahui terapi aktifitas kelompok yang tepat pada masalah
waham
7. Mengetahui bagaiman setrategi melakukan tindakan keperawatan
I.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan tersebut, manfaat penulisan makalah yaitu untuk
penulis memperoleh gambaran pengalaman langsung serta mampu memahami
dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien waham.
STRATEGI PEALAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN (SPTK)
PADA IBU C DENGAN GANGGUANG PROSES PIKIR
WAHAM KEBESARAN
Nama : Ibu C
Masalah keperawatan : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 1 Keluarga
Tanggal : 26 oktober 2020
Jam : 09.00 WIB
Perawat : Perawat A
1. Fase Prainteraksi
A. Kondisi : Klien sudah berlatih beberapa kemampuan dan aktivitas di rumah
sakit, sudah tdak pernah mengatakan dirinya nabi lagi, keluarga mengunjungi
klen dan terlihat sedih dan bingung dengan kondisi klien.
B. Diagnosa keperawatan: Waham Kebesaran
C. Tujuan : TUK 5 : Klien dapat dukungan keluarga
D. Tindakan Keperawatan : SP 1 Keluarga
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan proses terjadinya waham
3. Menjelaskan tentang cara merawat pasien waham
4. Latihan (stimulasi) cara merawat
5. RTL keluarga/jadwal untuk merawat pasien
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak?” perkenalkan nama saya …., saya
perawatyang dinas diruang melati ini, saya yang merawat bang B selama
ini. nama bapak dan ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan maslah bang B dan cara
merawat B dirumah ?”
b. Kontrak ' '
-Tempat
“Dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau diruang
wawancara?”
-Waktu
“berapa lama waktu bapak dan ibu‘? Bagaiman kalau 30 menit?”
3. Fase Kerja
"Pak, bu, apa masalah yang Bpk / lbu rasakan dalam merawat bang B? apa
yang sudah dilakukan di rumah? Dalam menghadapi sikap anak ibu dan
bapak yang selalu mengaku-ngaku sebagai seorang nabi tetapi nyatanya
bukan nabi merupakan salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu
akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya Setiap kali anak bapak
dan ibu berkata bahwa ia seorang nabi bapak / ibu dengan suara pertama:
"Bapak / lbu mengerti B merasa seorang nabi, tapi sulit bagi bapak / ibu
untuk mempercayainya karena setahu kami semua nabi sudah meninggal."
" Kedua: bapak dan ibu harus lebih sering memuji B jika iya melakukan
hal-hal yang baik”.
"Ketiga: hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang dapat
disesuaikan dengan B"