Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KEHILANGAN

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu: Hj. Nia Restiana, M.Kep.Ns.Sp.Kep.J

Disusun oleh :

Muhammad Rifqi Rifaldi E2214401047

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2024
SPTK KEHILANGAN

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien

Data Subyektif Data Obyektif

1. Merasa sedih 1. Menangis


2. Merasa bersalah 2. Pola tidur berubah
3. Tidak menerima kehilangan 3. Marah
4. Mrasa tidak ada harapan 4. Tampak panik
5. Merasa tidak berguna 5. Fungsi imunitas terganggu
6. Tidak mampu berkonsentrasi

2. Diagnosa Keperawatan : Berduka d.b Kematian keluarga


3. Tujuan
o Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien
dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
o Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
o Klien merasa lebih tenang

4. Tindakan

 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
 Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
 Ajarkan klien teknik relaksasi
B. Strategi Tindakan Komunikasi Keperawatan
Fase Orientasi:
1. Salam terapeutik
"Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Muhammad Rifqi, ibu bisa
panggil bapa kupat ,Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa? Kalau begitu Ibu
saya panggil Ibu M ya? Baiklah Ibu M, saya perawat hari ini yang bertugas merawat
Ibu dari pukul 08.00 sampai 14.00"
2. Evaluasi validasi
"Bagaimana keadaan ibu M hari ini? Apa yang ibu rasakan?"
3. Kontrak kerja
"Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar? Kita berbincang-
bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu alami. Kira-kira 15 menit saja Bu,
bagaimana? Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di
taman? Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di taman saja
ya bu"

Fase Kerja:

1. "Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini " iya bu, saya
mengerti apa yang ibu rasakan, sabar ya bu"

2. "coba sekarang ibu berpikir kembali jika ibu pulang ke rumah ibu tidak akan
bertemu dengan anak ibu karena ia memang sudah meninggal dan itu sudah menjadi
kehendak Tuhan"

3. "ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha kuasa tidak ada
satupun yang mau orang yangdisayanginya dipanggil yang Maha Kuasa dan tidak ada
yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi'

4. "Ibu tidak perlu cemas, ibu masih punya keluarga yang bersedia mendukung dan
membantu ibu dan saya juga yakin ibu pasti memiliki keahlian yang bisa ibu
manfaatkan untuk menunjang kehidupan ibu" "apakah ibu bisa memahaminya?"
5. "Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk mengatasi rasa
cemas yang ibu alami? Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa
melakukan tarik napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui
mulut"

6. "Coba ibu sekarang lakukan sendiri" "iya bu, bagus sekali, benar seperti itu"

Fase Terminasi:

1. Evaluasi (subjektif)

"Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang
sebenarnya terjadi pada ibu ?"

2. Evaluasi (objektif)

"Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam
perasaan cemas"

3. Rencana tindak lanjut

"Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu
sedang dalam kondisi cemas"

4. Kontrak yang akan datang

"Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bubesok
pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu" " dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan saya,
bu? baiklah kita akan berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup bu?
baiklah kalau begitubesok kita akan berdiskusi selama 20 menit di taman ya bu
"sekarang saya pamit dulu ya bu selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai