Disusun oleh:
Muhammad nurseha(E2214401085)
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.
Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan dasar Selain
itu, penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca dan juga penulis
Terwujudnya makalah ini tentu berkat bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan
itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...4
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………5
3.1.KESIMPULAN……………………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Suhu tubuh adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula
dikatakan sebagai ukuran panas/dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang
thermodinamika suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan
tenaga secara spontan (Arif, 2009).
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat
temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C (Harold, 2005).
1.3 TUJUAN
1.Menjelaskan mekanisme pengaturan suhu tubuh
2.Untuk mengetahui keseimbangan suhu tubuh
4
3.Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya perubahasan suhu tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat
temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat
lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme
untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian
yang tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas (Harold S.
Koplewich, 2005). Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan
suhu tubuh antara lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin
basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut listrik, lampu penyinaran, busur
panas (Anas Tamsuri, 2007). Dalam postingan kali ini, kita akan berfokus pada penggunaan
teknik kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
5
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh
suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur yang diukur
dengan alat termometer.
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang
terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu
ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini
biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
6
1. AKTIVITAS
2.GANGGUAN ORGAN
3. LINGKUNGAN
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh
dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga
sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu
antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
4. EMOSI
Saat emosi tidak setabil misalnya dalam keadaan marah akan menyebabkan
meningkatnya suhu tuhuh.Sedangkan apatis dan depresi menyebabkan menurunya suhu
tubuh.
5. JENIS KELAMIN
Wanita biasanya lebih baik dalam mengisolasi panas dan menjaga suhu
internal.Peningkatan progesteron selama ovulasi menyebabkan perubahan suhu sekitar
0,3-0,5 C.
7
Panas secara terus menerus di hasilkan dalam tubuh sebagai efek hasil metabolisme dan
panas secara terus menerus di buang di lingkungan sekitar.
Pembentukan panas akan sesui dengan laju hilangnya panas pada orang yang mempunyai
keseimbangan panas.
1. Radiasi
2. Konduksi.
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-
benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme
konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan
suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar
langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan
8
sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara
efektif terus menerus.
3. Evorasi
Vaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan
panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak
dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus
menerus melalui kulit dan system pernafasan.
4. Konveksi
1. Demam
9
2. Kelelahan akibat panas
3. Hipertermia
4. Heat Stroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu
tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat
stroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi.
Klien beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang memiliki
penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang termasuk
beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan
tubuh untuk mengeluarkan panas (mis. fenotiazin, antikolinergik, diuretik,
amfetamin, dan antagonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang menjalani
latihan olahraga atau kerja yang berat (mis. atlet, pekerja konstruksi dan petani).
Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual,
kram otot, gangguan visual, dan bahkaninkontinensia. Tanda lain yang paling
penting adalah kulit yang hangat dan kering.
10
mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh. Tanda vital
menyatakan suhu tubuh kadang-kadang setinggi 45°C, takikardia dan hipotensi.
Otak mungkin merupakan organ yang terlebih dahulu terkena karena sensitivitasnya
terhadap keseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut, klien menjadi tidak
sadar, pupil tidak reaktif. Terjai kerusakan neurologis yang permanen kecuali jika
tindakan pendinginan segera dimulai.
5. Hipotermia
Tingkatan hipotermia
11
2. anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama3-5menit
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.ump.ac.id/6156/3/ULI%20ALFI%20HASANAH%20BAB%20II.pdf
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/infeksi-dan-pencegahannya/memahami-suhu-
tubuh-normal-dan-pengukuran-tepat-suhu-tubuh.html#:~:text=Untuk%20orang
%20dewasa%2C%20suhu%20tubuh,Celcius%20dan%20tidak%20mutlak
%20berbahaya.
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/22517/2/BAB%201.pdf
13
Saya sangat menyadari
dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari sempurna,
serta
masih banyak
kekurangan.Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, dan waktu
14
yang ada. Maka dengan
kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya
membangun bagi semua
pihak.Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga
laporan ini
bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada penulis, dan
dapat diterima dikalangan
umum.
Saya sangat menyadari
dalam penulisan laporan ini
15
masih jauh dari sempurna,
serta
masih banyak
kekurangan.Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, dan waktu
yang ada. Maka dengan
kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya
membangun bagi semua
pihak.Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga
laporan ini
16
bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada penulis, dan
dapat diterima dikalangan
umum.
Saya sangat menyadari
dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari sempurna,
serta
masih banyak
kekurangan.Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, dan waktu
yang ada. Maka dengan
kerendahan hati saya
17
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya
membangun bagi semua
pihak.Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga
laporan ini
bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada penulis, dan
dapat diterima dikalangan
umum.
Saya sangat menyadari
dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari sempurna,
serta
18
masih banyak
kekurangan.Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, dan waktu
yang ada. Maka dengan
kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya
membangun bagi semua
pihak.Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga
laporan ini
bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada penulis, dan
dapat diterima dikalangan
19
umum.
Saya sangat menyadari
dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari sempurna,
serta
masih banyak
kekurangan.Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, dan waktu
yang ada. Maka dengan
kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya
membangun bagi semua
pihak.Demikian yang dapat
20
kami sampaikan, semoga
laporan ini
bisa bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada penulis, dan
dapat diterima dikalangan
umum.
21