THERMOREGULASI
(PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA)
Oleh:
Kelompok 06
1. I Wayan Gede Weda Adnyana 11/ 233213593
2. Ni Made Vitriyani 17 / 233213599
3. Kadek Anggy Melda Putri 26 / 233213604
4. Cantika Paula Pallo 37 / 233213619
5. Gusti Ngurah Putra Wiranata 34 / 233213616
6. Ni Luh Gede Bintang Prismayati 40 / 233213622
Dosen Pengampu:
Ns. I Gede Juanamasta, S.Kep., M.Kep
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar penulis makalah ini dan yang akan
membaca makalah ini dapat memahami materi tentang Thermoregulasi. Makalah
ini diharapkan akan dapat membantu jalannya pembelajaran PKDM.
Selain daripada itu, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini
belum sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kedepannya dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1. 1 Latar Belakang..........................................................................................4
1. 2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1. 3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2. 1 Pengertian Thermoregulasi........................................................................6
2. 2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Thermoregulasi..............................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3. 1 Kesimpulan..............................................................................................13
3. 2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xiv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pengukuran yang paling sering dilakukan adalah pengkuran suhu,
nadi, tekanan darah, freekuensi pernafasan, dan saturasi oksigen. Sebagai
indicator dari suatu status kesehatan, ukuran-ukuraan ini menandakan
keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena
sangat penting maka disebut tanda vital. Banyak factor seperti suhu
lingkungan, latihan fisik, dan efek sakit yang menyebabkan perubahan tanda
vital, kadang-kadang di luar batas normal. Suhu tubuh manusia cenderung
berfluktasi setiap saat. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia diatur
dengan mekanisme umpan balik (feedback) yang diperankan oleh pusat
pengaturan suhu di hipotalamus.
Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang
diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang
dapat berlangsung secara radiasi, konveksi, konduksi, evaporasi. Radiasi
adalah transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan mediun
untuk merambat dengan kecepatan cahaya. Konduksi merupakan transfer
panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan langsung
tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari suhunya tinggi
kebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah. Konvelsi adalah suatu
perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi
tergantung pada luas kontak dan perubahan suhu. Evaporasi merupakan
konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan
panas karena evaporasi.
1. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini:
4
1. 3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi
jawaban dari rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-
poin sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Thermoregulasi
Thermoregulasi adalah kemampuan untuk mempertahankan suhu
dalam batas-batas sehat tertentu, bahkan ketika suhu eksternal sangat
berbeda. Menurut Campbell, Neil A (2004) thermoregulasi adalah suatu
mekanisme yang terjadi pada makhluk hidup untuk mempertahankan suhu
internal agar berada dikisaran yang dapat ditorelir. Manusia seperti mamalia
lain adalah himoioterm, artinya manusia mampu mengatur keseimbangan
pembentukan dan pengeluaran panas. Tubuh diatur oleh organ susunan
syaraf pusat yaitu hypothalamus melalui system umpan balik yang rumit.
Bagian belakang hipotalamus merupakan pusat pengatur suhu tubuh yang
bertugas meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas.
Bila hypothalamus bagian belakang menerima informasi suhu luar lebih
rendah dari suhu tubuh, maka pembentukan panas ditambah dengan
meningkatkan metabolism dan aktivitas otot dengan cara menggigil dan
pengeluaran panas dengan pembuluh darah kulit mengecil dan pengurangan
produksi keringan. Hal ini menyebabkan suhu tubuh tetap dipertahankan
normal. Namun sebaliknya, hypothalamus bagian depan merupakan pusat
pengatur suhu tubuh yang bertugas mengeluarkan panas. Bila hypothalamus
bagian depan menerima informasi suhu lebih tinggi dari suhu tubuh, maka
pengeluaran panas ditingkatkan dengan pelebaran pembuluh darah kulit dan
menerima produksi keringat (Fadilah, 2009).
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas
secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia
memiliki seperangkat system yang memungkinkan tubuh menghasilkan,
mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keaadaan
konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk
tambahan proses metabolism yang utama. Adapun suhu tubuh dihasilkan
dari:
6
1. Laju metabolism basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel
tubuh.
7
8
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolism,
mengakibatkan gesekan anta komponen otot/ organ yang menghasilkan
energi metal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga
38,3-40℃
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus,
dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami
gangguan. Berbagai zat pyrogen yang dikeluarkan pada saat terjadi
infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa
jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan
mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan.
Artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang
lebih dingin. Begitu juga sebaaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi
suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu tubuh anatar manusia dan
lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit
Suhu tubuh akan terganggu akibat:
13
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Fadilah, H. 2009. Keliru, Kompres Anak Demam dengan Air Es atau Alkohol
http://203.130.198.30/artikel/1672.shtml, diakses pada 4 November 2023.
Habibah, Siti. 2014. Laporan Penelitian Perbedaan Efektifitas Kompres Air
Hangat dengan Kompres Air Biasa terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada
Anak dengan Demam di Ruang Al Farisi Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura
Tahun 2014. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Ronald, 2010. Kenapa Suhu Tubuh Turun Naik, Temukan Jawabannya Disini.
http://naldich.blogspot.com, diakses pada 4 November 2023.
xiv