Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FISIKA BIOLOGI

(AKBK3421)

APLIKASI FISIKA PADA BIOLOGI

DOSEN PENGAMPU

Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si


Riya Irianti, S.Pd., M.Pd

OLEH

Hidayatullah. H (2010121310004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARAMASIN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah yang kami buat berjudul “”. Pada makalah ini kami berusaha
menyampaikan tentang sel sebagai satuan struktural dan fungsional organisme.Dalam
kesempatan ini juga kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Hj.
Noorhidayati, M.Si, dan ibu Riya Irianti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu Biologi
Umum atas kesempatan yang diberikan untuk pembuatan makalah ini. Dengan demikian
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan.
Untuk itu, kami memohon kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini berguna
dan bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga segala bantuan, dorongan semuanya bernilai
ibadah, Amin ya rabbil alaamin.

Banjarmasin, 15 Mei 2022

Hidayatullah. H

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Biotermal............................................................................................. 2
B. Adaptasi Manusia Terhadap Perubahan Suhu............................... 2
C. Perpindahan Kalor Sebagai Bentuk Adaptasi Manusia Terhadap
Perubahan Suhu.................................................................................. 3
D. Menurunkan Demam Sebagai Bentuk Implementasi..................... 5

BAB III PENUTUP................................................................................... 6


A. Kesimpulan.......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu alam yang saling berkaitan dengan ilmu lainya. Salah satu
keterkaitannya adalah dengan ilmu biologi, pengaplikasian ilmu fisika yaitu suhu pada
makhluk hidup dari sudut pandang fisika (Biotermal).
Pada kehidupan sehari-hari dalam aktivitas manusia tentunya ada terjadi perubahan
suhu pada tubuh, hal tersebut di pengaruhi oleh organ tubuh manusia dari jantung sampai
ke otak. Selain itu, ketika seseorang sedang sakit keadaan suhu tidak stabil yaitu
terjadinya peningkatan suhu pada tubuh. Untuk menyeimbang suhu tubuh biasanya
dilakukan pengompresan. Dalam penerapan fisika pada biologi ini suhu badan bisa di
ukur dengan termometer.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Biotermal?
2. Apa itu suhu?
3. Bagaimana keterkaitan fisika dalam memandang adaptasi manusia terhadap
perubahan suhu?
4. Bagaimana implementasi fisika dalam memandang adaptasi manusia terhadap
perubahan suhu?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Biotermal.
2. Untuk mengetahui apa itu suhu.
3. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan fisika dalam memandang adaptasi manusia
terhadap perubahan suhu.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi fisika dalam memandang adaptasi
manusia terhadap perubahan suhu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biotermal
Biotermal berasal dari kata bio/bios yang berarti hidup, dan termal yang artinya suhu.
Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dimana jika
kita tinjau secara kualitatif suhu adalah Panas, hangat, sejuk dan dingin. Sedangkan
secara kuantitatif adalah mempunyai satuan dan dapat diukur. Dalam penerapannya, alat
ukur yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.

B. Adaptasi Manusia Terhadap Perubahan Suhu


Perubahan suhu merupakan peristiwa alamiah manusia dan organisme lainnya dalam
mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal. Perubahan suhu tubuh manusia sering
kali terjadi pada manusia. Tubuh mereka akan terus menerus menghasilkan panas secara
internal. Sehingga proses mempertahankan suhu tubuh tetap normal dikenal dengan
sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu atau termoregulasi.
Thermoregulasi merupakan suatu mekanisme yang terjadi pada makhluk hidup untuk
mempertahankan suhu internal agar berada dikisaran yang dapat ditorelir. Sistem
termoregulasi dikendalikan oleh hypotalamus di otak, yang berfungsi sebagai termostat
tubuh. Hypotalamus sebagai pusat integrasi termoregulasi tubuh, menerima informasi
mengenai suhu di berbagai bagian tubuh dan memulai penyesuaianpenyesuaian yang
sangat rumit dalam mekanisme penambahan atau pengurangan panas sesuai dengan
keperluan untuk mengkoreksi setiap penyimpangan suhu inti dari patokan normal.
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar
suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara produksi
panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan Hubungan regulasi melalui mekanisme
neurologis dan kardiovaskular pada sistem adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu
seperti Gambar 1.

2
Gambar 1. Sistem Thermoregulasi Pada Tubuh Manusia

Gambar 1 menjelaskan hypotalamus mengontrol suhu tubuh sebagaimana kerja


termos. Hypotalamus mengandung sekelompok sel- sel saraf yang berfungsi sebagai
thermostat, merespon suhu tubuh di luar kisaran normal dengan mengaktivasi mekanisme-
mekanisme yang mendorong pelepasan atau perolehan panas. Suhu tubuh dikisaran
normal, thermostat menghambat mekanisme kehilangan panas dan mengaktivasi
penghematan panas dengan menyempitkan pembuluh darah, penegakan bulu rambut dan
merangsang mekanisme- mekanisme penghasil panas. Respon terhadap suhu tubuh yang
meningkat, thermostat mematikan mekanisme retensi panas dan mendorong pendinginan
tubuh melalui vasolidasi, berkeringat atau terengah-engah. Proses kehilangan panas
melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga
disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang
mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi
(kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti
tubuh ke kulit menjadi sangat efisien.

C. Perpindahan Kalor Sebagai Bentuk Adaptasi Manusia Terhadap Perubahan Suhu


Kalor merupakan perpindahan energi kinetik dari suatu zat yang bersuhu tinggi ke zat
bersuhu rendah Saat terjadi perpindahan energi, partikel yang bersuhu tinggi bergerak
lebih cepat bersuhu rendah dan saling bertumbukan sampai suhu keduanya seimbang.

3
Tubuh manusia memerlukan kalor untuk menaikkan suhu tubuh ketika berada di daerah
dingin. Besar jumlah kalor yang dibutuhkan 1 Kg berat badan dalam menaikkan suhu 1 ℃
sebesar 0,83 J / Kg℃ dan besar kalor untuk menaikkan suhu 1 ℃ sebesar 3500 J /℃
ketika kedinginan dengan menggunakan persamaan berikut.
Q=m. c . ∆T ...(1)
Keterangan:
Q=Banyaknya kalor yang diterima atau dilepas ( J )m=Massa ( Kg )
c=Kalor jenis(J / Kg ℃)
∆ T =Perubahan suhu (℃)

Tubuh manusia mengalami perubahan wujud akibat kalor, tubuh manusia memiliki
sistem yang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Seperti, saat terjadinya luka, darah
yang mengalir lama- kelamaan mengering di kulit. Saat darah mengering maka terjadi
perubahan wujud dari cair menjadi padat yang dikenal dengan membeku. Mekanisme
pengaturan suhu tubuh juga terjadi perubahan wujud yaitu saat terjadi penguapan air dari
kulit dan paru-paru badan manusia. Ketika berlari dan mengeluarkan keringat, lepasan
kalor penguapan tubuh manusia disebut peristiwa penguapan berupa keringat dari kulit
manusia dan dapat dihitung dengan persamaan.
Q=m×U ...(2)
Keterangan:
Q=Banyaknya kalor yang diterima atau dilepas ( J )m=Massa ( Kg )U =Kalor uap (J / Kg)

Semua penambahan atau kehilangan panas antara tubuh dan lingkungan eksternal
harus berlangsung seimbang. Hukum-hukum Fisika yang mengatur pemindahan panas
atau perpindahan kalor antara benda-benda mati juga mengontrol perpindahan panas
antara permukaan tubuh dan lingkungan. Sehingga tubuh mengalami keseimbangan panas
dengan melakukan perpindaha panas seperti Gambar 2.

4
Gambar 2. Keseimbangan Suhu.

D. Menurunkan Demam Sebagai Salah Satu Bentuk Implementasi


Demam adalah salah satu gejala yang sangat umum dari berbagai penyakit. Bahkan,
hampir setiap orang pernah mengalami demam. Gejala ini juga sudah diketahui sejak
berabad-abad lalu. Maka, tak heran jika penanganan demam pun sudah menjadi tradisi
yang diwariskan secara turun-temurun. Mungkin salah satu cara menurunkan demam
yang biasa dilakukan oleh keluarga Anda adalah dengan menempelkan kompres pada
dahi.

Gambar 3 Menurunkan demam sebagai penerapan aplikasi fisika pada biologi

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biotermal berasal dari kata bio/bios yang berarti hidup, dan termal yang
artinya suhu. Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda, dimana jika kita tinjau secara kualitatif suhu adalah Panas, hangat, sejuk dan
dingin. Perubahan suhu merupakan peristiwa alamiah manusia dan organisme lainnya
dalam mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal. Perubahan suhu tubuh
manusia sering kali terjadi pada manusia. Tubuh mereka akan terus menerus
menghasilkan panas secara internal. Sehingga proses mempertahankan suhu tubuh
tetap normal dikenal dengan sistem adaptasi tubuh manusia terhadap perubahan suhu
atau termoregulasi.
Kalor merupakan perpindahan energi kinetik dari suatu zat yang bersuhu
tinggi ke zat bersuhu rendah Saat terjadi perpindahan energi, partikel yang bersuhu
tinggi bergerak lebih cepat bersuhu rendah dan saling bertumbukan sampai suhu
keduanya seimbang.
Demam adalah salah satu gejala yang sangat umum dari berbagai penyakit.
Mungkin salah satu cara menurunkan demam yang biasa dilakukan oleh keluarga
Anda adalah dengan menempelkan kompres pada dahi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nurmaliati, N., Hamdi, H., Wulan, R., & Syakbaniah, S. (2015). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika SMA Materi Suhu dan Kalor Terintegrasi Thermoregulasi pada
Manusia Berbasis Problem Based learning. Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, 4(2).
Azhar. (2008). Pendidikan Fisika dan Keterkaitannya dengan Laboratorium. Jurnal Geliga
Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 2(1), 7-12.
Campbell. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Junaidi, N. S., Daruwati, I., Febriani, Y., & Hatika, R. G. (2018). Keterkaitan Fisika Dalam
Pembelajaran Sistem Adaptasi Tubuh Manusia Terhadap Perubahan Suhu The
Relation Of Physics Learning In Human Body. Collaborative Medical Journal
(CMJ), 1(3), 10-23.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2 Buku Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Silverthorn, D. U. (2013). Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Hasbiyati, H. PEMBENTUKAN ENERGI DALAM TUBUH MANUSIA.

Anda mungkin juga menyukai