Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEBUTUHAN SEKSUAL DAN KOMPRES HANGAT DAN GINDIN


Dosen Pembimbing : Hj. Indra Rahmad, SST.M.pd

Di Susun Oleh :
1. MUSLIADIN
2. MUHAMMAD RIJKI
3. NABILA AYURI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN AJARAN 202

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kebutuhan Seksual dan Tindakan
Kompres Hangat dan Dingin. Adapun Tujuan penyusunan makalah ini salah satunya untuk
memenuhi Tugas Mata kuliah KOMPRES PANAS,DINGIN
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada sumber yang telah membantu
dalam memudahkan mendapat materi untuk penyususunan makalah ini.
Kami Sadar akan keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, maka kami mohon
maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Saran dan kritik
kami harapkan untuk meningkatkan kesadaran kami dalam membuat makalah berikutnya
lagi agar tidak terjadi kesalahan seperti makalah ini dan Kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca dan kami sendiri.

Bima, 2022

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.. ........................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4
B. Tujuan .......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
A. Konsep Suhu Tubuh.................................................................................................. 5
B. Kompres Hangat Dan Dingin.................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 17
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
2. Saran ........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18

3
BAB l
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting di dalam kehidupan. Indikator pertama, kesehatan dalam suatu
bangsa diantaranya dapat diukur dari angka tinggi dan rendahnya kasus
kematian pada anak. Indikator yang kedua angka kesakitan pada anak untuk
menentukan derajat kesehatan anak, karena kesehatan menjadi ukuran dari kuat dan
lemahnya daya tahan tubuh seseorang. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi angka kesakitan, antara lain : faktor status gizi, faktor jaminan
pelayanan kesehatan anak, faktor perlindungan kesehatan anak, faktor sosial anak,
dan faktor pendidikan orang tua. Kejang demam menjadi salah satu contoh
penyakit yang sering terjadi pada anak – anak (Hidayat, 2008 ; Arifuddin, 2016).
Kejang demam merupakan suatu kelainan pada sistem neurologis dan
keadaan tersebut terjadi pada anak-anak. Kejang dapat terjadi saat adanya
peningkatan suhu, suhu pada rektal biasanya > 380C disebabkan oleh adanya
proses ekstra cranial (Mangunatmadja, 2011). Kejang demam harus
diwaspadai karena kejang yang terjadi dalam waktu yang lama atau > 15
menit mengakibatkan kematian dan kerusakan pada bagian saraf otak, yang
bisa berpotensi terjadi epilepsi, dan retardasi mental (Wong, 2009).
Angka kejadian kejang demam pada anak di Indonesia pada tahun
2010 kurang lebih sekitar 2% sampai 5% yang terjadi
B. TUJUAN DAN MANFAAT
8. Pembahasan Kompres Hangat Dan Dingin
9. Tujuan Kompres
10. Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan Saat Kompres

4
BAB ll
PEMBAHASAN

PEMBAHASAN KOMPRES HANGAT DAN DINGIN


A. Konsep suhu tubuh
1. Pengertian
Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dan diatur oleh suatu
pusat di dalam hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksi terhadap darah yang
melaluinya. Bila diukur di dalam mulut atau anus,suhu yang terbaca menunjukkan
“suhu tengah” dari tubuh, yaitu suhu dari organ–organ rongga dada dan rongga
perut serta dari otak. Suhu mulut normal berkisar antara 36,0° -37,5°C, suhu rektal
/ anus sedikit lebih tinggi. Suhu yang terbaca di ketiak dan lipat paha sedikit lebih
rendah(Ignatavicius, 2002).
2. Fisiologi suhu tubuh
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur),
yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan
(sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surfacetemperatur), yaitu suhu
yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat
berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001).
3. Penghasil suhu tubuh
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot(termasuk kontraksi
otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil
hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growthhormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,dan
rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi didalam sel itu
sendiri terutama bila temperatur menurun.

5
4. Sistem pengaturan suhu tubuh
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara
mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki
seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan,
dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan
tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama
(Corwin, 2001). Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan
suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.Suhu
tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik ( feed back ) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
Apa bila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuhyang terlalu
panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik
ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk
mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh intikonstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh
meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan
produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada
titik tetap (Smletzer, 2002).
B. Kompres hangat dan dingin
1. Pengertian
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres
dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi
perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek
analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
yang mencapai otak lebih sedikit.

6
\Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan
perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung
pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area
tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut.
Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan,
ukuran pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk
pertukaran cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga
mempengaruhi respons.
Kompres panas dan dingin pada tubuh dapat berbentuk kering dan basah.
Kompres panas kering dapat digunakan secara lokal, untuk konduksi panas,
dengan menggunakan botol air panas, bantalan pemanas elektrik, bantalan
akuatermia , atau kemasan pemanas disposabel. Kompres panas basah dapat
diberikan, melalui konduksi, dengan cara kompres kasa, kemasan
pemanas,berendam atau mandi. Kompres kering dingin diberikan untuk mendapat
efek lokal dengan menggunakan kantong es, kolar es, sarung tangan es, dan
kemasan pendingin disposabel. Kompres basah dingin diberikan pada bagian
tubuh untuk memberi efek lokal; mandi spons hangat diberikan untuk efek
pendinginan sistemik. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredahkan
pendarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah; meredahkan inflamasi
dengan vasokonstriksi; dan meredahkan nyeri dengan memperlambat kecepatan
konduksi saraf,menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai counterirritant.
2. Pengunaan kompres hangat :
a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa
dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih
demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat
pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh
harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang
diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat, Pusat suhu akan
menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus
segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita

7
memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres
hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih
nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks,
mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak
boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena
panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.
3. Cara mengunakan kompres panas :
a. Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air
hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan
temperatur 40-50 derajat Celciusatau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi
terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan
kenyamanan yang akan dikompres.
b. Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc
c. Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
d. Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
e. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
dan memperlancar aliran darah.
4. Efek terapeutik pemberian kompres hangat :
a. Mengurangi nyeri
b. Meningkatkan aliran darah
c. Mengurangi kejang otot
d. Menurunkan kekakuan tulang sendi .
5. Pengunaan kompres dingin :
a. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru
terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka
dengan kompres dingin bisa membantu meminimalkan pembengkakan di
sekitar cedera karena suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera

8
sehingga memperlambat metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat
mengurangi rasa sakit.
b. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.
c. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
6. Cara mengunakan kompres dingin
a. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk
yang dicelupkan ke dalam air dingin.
b. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan
tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak
dan lokasi nyeri.
c. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit
dan 20-30menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan
bengkak .
d. Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup),
penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan
karena trauma,mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada
otot.
7. Tujuan
Tujuan pemberian kompres :
a. kompres panas
1. memperlancar sirkulasi darah
2. mengurangi rasa sakit
3. memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
4. merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
1. menurunkan suhu tubuh
2. mencegah peradangan meluas
3. mengurangi kongesti
4. mengurangi perdarahan setempat
5. memperlancar pengeluaran eksudat

9
6. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan
perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya
bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan
menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan
menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin
menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah,
tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan
elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi
respons.
8. Persiapan alat
Kompres panas basah yakni Persiapan alat :
1. kom berisi air hangat (40-46c)
2. bak steril berisi 2 buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
3. kasa perban/kain segitiga
4. pengalas
5. sarung tangan bersih di tempatnya
6. bengkok 2 buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
7. waslap 4 buah
8. pinset anatomi 2 buah
9. korentang
Kompres panas kering mengunakan buli- bulih panas yakni persipan alat :
1. buli-buli panas dan sarung
2. termos berisi air panas/termometer air panas
3. lap kerja
Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic yakni persiapan alat :
1. mangkok bertutup steril
2. bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah
3. cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan
betadin

10
4. pembalut dan sampiran bila perlu
5. perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
Kompres dingin basah dengan air biasa/ air es yakni persiapan alat :
1. kom kecil berisi air biasa/air es
2. perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)
3. beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap) yakniPersiapan alat :
1. Kirbat es/eskap dengan sarungnya
2. Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar
es tidak cepat mencair
3. Air dalam kom dan Lap kerja
4. Perlak pengalas selimut bila perlu
9. Cara kerja
Kompres panas basah
1. dekatkan alat-alat kedekat klien
2. perhatikan privacy klien
3. cuci tangan
4. atur posisi klien yang nyaman
5. pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
6. kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian,
buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
7. ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke
dalam komyang berisi cairan hangat.
8. kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang
akan dikompres
9. bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan
kasa kering.selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
10. lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
11. lepaskan sarung tangan

11
12. atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
13. bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
14. cuci tangan
15. dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Kompres panas kering mengunakan buli-buli panas
1. cuci tangan
2. lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi
buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi
buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di
inginkan (50-60ºc)
3. isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-
buli tesebut.Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a. letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
c. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
4. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan
masukkan kedalam sarung buli-buli
5. Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
6. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
7. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran.
8. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai
yang dikehendaki
9. Bereskan alat alat bila sudah selesai
10. Cuci tangan
Dokumentasikan
Kompres dingin basah dengan larutan obat antiseptic
1. dekatkan alat ke dekat klien
2. pasang sampiran

12
3. cuci tangan
4. pasang perlak pada area yang akan di kompres
5. mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
6. tuangkan cairan kedalam mangok steril
7. masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
8. peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
9. bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di
balut
10. rapikan posisi klien
11. bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
12. cuci tangan
13. dokumentasikan
Kompres dingin basah dengan air biasa/air es
1. dekatkan alat-alat ke klien
2. pasang sampiran bila perlu
3. cuci tngan
4. pasang pengalas pada area yang akan dikompres
5. masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
6. letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
7. ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es.
8. Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9. Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan
Kompres dingin kering dengan kirbates (eskap)
1. Bawa alat-alat ke dekat klien
2. Cuci tangan
3. Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam

13
4. isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
5. keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
6. periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
7. keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
8. buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
9. pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
10. letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
11. kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
12. angkat eskap bila sudah selesai
13. atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
14. bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
15. cuci tangan
Dokumentasikan
10. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Kompres panas basah hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap
hangat
2. . cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
Kompres panas kering mengunakan buli-buli panas Hal-hal yang perlu di
perhatikan :
1. buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2. pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas/samping
3. bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
4. buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya

14
Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic Hal yang perhatikan :
1. kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
2. pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
3. perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
4. pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas
sublimat
Kompres dingin basah dengan air bersih/air es Hal yang harus diperhatikan:
1. Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak
2. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur
selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap) hal-hal yang perlu di perhatikan :
1. bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
2. selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi
dan lain-lain
3. pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di
control setiap30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
4. bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
5. bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)
Pemberian kompres hangat Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi
kantong dengan kain flanel atau handuk.
2. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh
terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa
memeriksa kulit penderita.
4. Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan
pembuluh darah diarea tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit
kepala.
5. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi
usus buntu.

15
Memberikan kompres dingin Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau
tempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan
handuk dan tempelkan pada daerah cedera.
2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa
dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap
metode ini tidak dapat dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi
dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan
kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan
kompres dingin tidak lebih dari 30 menit

16
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien
dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang
persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres
dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan
muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar.Dalam mengkompres
pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu
30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di
perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat
kompres dilipat paha dan ketiak.
Saran
1. Untuk Perawat agar bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu
tubuh baik dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa
menghasilkan keperawatan yang maksimal.
2. Untuk masyarakat umum baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan
masyarakat agar bisa mengetahui pemberian kompres hangat dan dingin secara
baik dan benar
3. Untuk mahasiswa juga dapat diterapkan pemberian kompres hangat dan dingin
untuk memudahkan perlindungan terhadap diri sendiri saat sedang mengalami
penyakit yang hanya membutuhkan kompres panas dan dingin contohnya pada
demam dan bengkak serta adanya rasa nyeri
4. Instansi dapat memfasilitasi dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat
mendukung tercapainya konsep keperawatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://lhinangelina.blogspot.com/2013/04/makalah-kompres-panas-dan-dingin.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/prosedur-kompres-panas-dan-
dingn.html
http://forumkeperawatanandakara.blogspot.com/2012/11/makalah-kompres-hangat.html

18

Anda mungkin juga menyukai