Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KELENJAR KELAMIN (GONAD)

DOSEN PEMBIMBING : Kurniadi, S.Kep.Ns.M.Kes

OLEH:

KELOMPOK 9

1. AULIA USA.ADAH
2. NABILA PUTRI
3. DELITA ASWATI
4. FAITU RAHMAH
5. ATIATUL

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


PRODI D-III KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang berjudul “Kelenjar Kelamin” dapat diselesaikan
sesuai harapan.
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang ada, termasuk
bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis, mencari sumber dan
pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan. Semoga
tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Bima , September 2023


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kelenjar Kelamin.................................................................................. 3
2.2 Struktur Kelenjar Kelamin...................................................................................... 6
2.3 Fungsi Kelenjar Kelamin ....................................................................................... 7
2.4 Letak Kelenjar Kelamin.......................................................................................... 8
2.5 Jenis-jenis Hormon Kelenjar Kelamin................................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 12
3.2 Saran....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang sangat penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad
(ovarium atau testis). Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan
dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita , gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan
dan maturasi yang cepat. Pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi
siklus yang disebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan
manifestasinya yang jelas. Ovarium ini kemudian gagal memberikan respon terhadap
gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar hipofise dan berhentinya perdarahan siklik
yang terjadi ini di sebut “Menopause”.
...... Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa
pubertas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh
gonadotropin yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise merespon terhadap
hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala di dalam otak,
melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin–releasing hormone, GnRH)
Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon
penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing
hormone (LH).
...... Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus juga
dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah, analog dan disekantagonis
hormon. Hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi
merupakan contoh sempurna mekanisme umpan balik. Hormon hipofisis antrior mengatur
sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target, sebaliknya hormon yang disekresi
tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus dan hipofisis. Konsep ini mendasari penggunaan
hormon untuk diagnosis dan terapi kelainan endokrin diklinik. Berdasarkan penjelasan latar
belakang masalah maka penulis memilih judul “Kelenjar Kelamin (Gonad)” yang diharapkan
dapat menunjang pengetahuan mengenai kelenjar kelamin pada manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirinci rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kelenjar kelamin?
2. Apa saja struktur dari kelenjar kelamin?
3. Apa saja fungsi dari kelenjar kelamin?
4. Dimanakah letak kelenjar kelamin tersebut?
5. Apa saja jenis-jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kelenjar kelamin.
2. Apa saja struktur dari kelenjar kelamin.
3. Apa saja fungsi dari kelenjar kelamin.
4. Dimanakah letak kelenjar kelamin tersebut.
5. Apa saja jenis-jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelenjar Kelamin


Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar
kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada
ovarium. Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon yang disekresikan kelenjar pituitari. Hipofisis menghasilkan 2 jenis
gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel yaitu FSH
(Folicle Stimulating Hormone) dan LH (lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu
hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa
hipofisis (Rahma, 2018).
Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi dan
mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik
seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, kelenjar
gonad adalah testis, dan pada wanita kelenjar gonadnya adalah ovarium. Secara umum,
kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi
struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya (Rahma, 2018).

Gambar 1. Kelenjar Kelamin (Rahma, 2018).

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan
tampak jelas pada minggu kelima. Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal
terlihat jelas pada minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi
pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat
penurunan inhibisisteroid (Rahma, 2018).
1. Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar gonad wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium berbentuk memanjang,
terletak dibawah atau disamping gelembung gas yang terkadang berjumlah sepasang.
Ovarium bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran
dan perkembangannya dalam tubuh manusiabervariasi sesuai dengan tingkat
kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda. Sebagian besar berwarna keputih-putihan
pada waktu lebih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan pada waktu matang.
Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan
organ reproduksi (Hasanuddin, 2013).

Gambar 2. Kelenjar Kelamin Wanita (Rahma, 2018).

Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.


Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada

4
masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima
hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel
granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein
korpus luteum (Hasanuddin, 2013).
2. Kelenjar Kelamin Laki-laki
Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosteron yang dihasilkan dari
testis (gonad jantan) yang berfungsi merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder
pada pria dan perilaku seksual (Hasanuddin, 2013).

Gambar 3. Kelenjar Kelamin Pria (Rahma, 2018).

Laki-laki mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis


(gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh
dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari
testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang.
Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis
berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak (Hasanuddin, 2013).

5
Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus
spermater tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan
disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4x3x2,5 cm, dengan
volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika
albuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat tunika
vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos
(Hasanuddin, 2013).

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH.
Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH
diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai
efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap
FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap
LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek
testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria
(Hasanuddin, 2013).

Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks
sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan
alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara
serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifise tulang (Hasanuddin, 2013).

2.2 Struktur Kelenjar Kelamin


Adapun struktur kelamin terdiri atas dua bagian, yaitu struktur kelamin wanita dan juga
struktur kelamin pria (Pratiwi, 2017).
a. Stuktur Kelamin Wanita ( Ovarium )
Kelenjar ovarium hanya terdapat pada kelamin wanita, dan letaknya berada di
bagian ovarium sebelah kiri dan juga sebelah kanan dari bagian uterus (Pratiwi, 2017).
b. Struktur Kelamin Pria ( Testis )
Testis merupakan kelenjar kelamin yang hanya ada pada pria. Adapun dua buah
testis (sepasang) yang dibungkus rapi dengan skroktum. Salah satu hormon yang

6
dihasilkan oleh kelenjar kelamin pria ini adalah hormon testosteron yang mempunyai
fungsi untuk menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder
(Pratiwi, 2017).
Kelamin sekunder adalah adanya perubahan suara yang menjadi membesar sesuai
dengan usia seorang pria, adanya petumbuhan kumis dengan signifikan, membesarnya
jakun. Adapun testis ini sendiri terletak di dalam skrotum. Masing-masing testis tersebut
berbentuk bulat yang dilapisi oleh jaringan ikat yang tebal yang disebut dengan tunika
albugenia (Pratiwi, 2017).
Adapun saluran keluar testis ( duktus efferent ) berjalan dari bagian superior testis
menuju duktus epididimis. Duktus efferent menghubungkan duktus epididimis dan uretra
naik dari bagian superior skrotum ke dinding perut menembus kanalis inguinalis. Pada
umumnya ukuran dari testis ini sering kali dikaitkan dengan tingkat kejantanan seorang
lelaki. Selain itu juga berhubungan dengan fungsi kelenjar prostat dan cowper. Karena
kedua kelenjar ini juga mendukung kinerja kelenjar kelamin (Pratiwi, 2017).

2.3 Fungsi Kelenjar Kelamin


Adapun fungsi kelenjar kelamin tentunya untuk menghasilkan hormon dan sel kelamin
namun antara wanita (ovarium) dan pria (testis) berbeda ( Rahma, 2018 ).
a. Fungsi Kelenjar Ovarium
Sesuai dengan namanya, kelenjar ovarium ini mempunyai fungsi sebagai kelenjar
yang memproduksi sel– sel kelamin. Kelenjar ini menghasilkan 3 hormon penting yaitu
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan
ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan untuk memperlihatkan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita ( Rahma, 2018 ).
Hormon Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, berfungsi untuk mempersiapkan
masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus dan menjaga kelenjar susu dalam
menghasilkan air susu serta Hormon Relaksin berfungsi untuk membantu proses
persalinan dalam kontraksi otot ( Rahma, 2018 ).
Selain itu, kelenjar kelamin ini juga berfungsi sebagai pemberi sifat kewanitaan. Sifat
kewanitaan maksudnya adalah pinggul yang membesar, perkembangan glandula mamae,
bahu sempit, pertumbuhan payudara dan lain sebagainya ( Rahma, 2018 ).

7
b. Fungsi Kelenjar Testis
Fungsi utama dari kelenjar ini juga sebagai penghasil sel–sel kelamin, misalnya saja
seperti sperma. Selain itu mempunyai fungsi sebagai penghasil hormon testosterone.
Kelenjar ini menghasilkan hormon androgen, misalnya hormon testosteron, merupakan
satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa. Fungsi Hormon
Testosteron adalah untuk mengatur ciri kelamin sekunder dan mempertahankan proses
spermatogenesis. Jika kelenjar ini tidak dapat bekerja dengan baik, maka proses
pembuahan pada sel telur akan mengalami kendala (Pratiwi, 2017).

2.4 Letak Kelenjar Kelamin


Pada pria terletak di bagian testis dan pada wanita terletak tepat pada ovarium (Rahma,
2018).

Gambar 4. Letak Kelenjar Kelamin Pria dan Wanita (Rahma, 2018).

2.5 Jenis – jenis Hormon Kelenjar Kelamin


a. Ovarium
Ovarium mempunyai fungsi gametogenik penting yang di integrasikan dengan
aktivitas hormonalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan
maturasi yang cepat. Pada masa puberitas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun
fungsi siklus yang disebut siklus haid karena masa pendarahan teratur yang merupakan
manifestasinya yang paling jelas. Ovarium ini kemudian memberikan respon terhadap

8
gonadotropin yang disektresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik
yang terjadi ini di sebut menopause (Hasanuddin, 2013).
Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium pada masa
puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang
oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise berespon
terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus (Hasanuddin, 2013).
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-
ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan, dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder
wanita, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma (Hasanuddin, 2013).
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita (Hasanuddin,
2013).
Fungsi lainnya sebagai berikut. Pada uterus, menyebabkan proliferasi
endometrium. Pada serviks, menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks. Pada vagina, dapat menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara
dapat menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan /
regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos
atau osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti
(Hasanuddin, 2013).
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar

9
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG (Hasanuddin, 2013).
Hormon Progesteron yang berfungsi untuk mempersiapkan masa kehamilan
dengan menebalkan dinding uterus dan menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air
susu serta Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di
plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase
sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada
pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi (Hasanuddin, 2013).
3. Relaksin
Fungsi utama Hormon Relaksin adalah untuk memberikan efek relaksasi pada
bagian sendi panggul dan juga dapat melembutkan bagian leher Rahim. Serta
berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot (Hasanuddin,
2013).
4. GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya (Hasanuddin,
2013).
5. FSH (Folikel Stimulating Hormone) Dan LH (Luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH (Hasanuddin,
2013).
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000

10
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml)
(Hasanuddin, 2013).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (Tes Galli Mainini, Tes Pack dan
sebagainya) (Hasanuddin, 2013).
b. Testis
1. Androgen dan Testosteron
Pada manusia, androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah
testosteron. Jalur sintesis testosteron didalam testis mirip dengan yang telah
digambarkan di dalam ovarium dan adrenal (Pratiwi, 2017).
Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 %
diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 % oleh adrenal. Testis juga mensekresikan
dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron. Juga androstenedion
dan dehidropiandrosteron, yang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan
progesteron serta turunanya 17-hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar
testoteron dalam plasma pada laki-laki kira-kira 0,6 /dl setelah pubertas dan tidak
tampak bervariasi secara bermakna sesuai umur (Pratiwi, 2017).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kelenjar kelamin juga sering disebut gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon.
Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan
berada pada ovarium. Adapun struktur kelamin terdiri atas dua bagian, yaitu struktur
kelamin wanita dan juga struktur kelamin pria. Kelenjar ovarium hanya terdapat pada
kelamin wanita, dan letaknya berada di bagian ovarium sebelah kiri dan juga sebelah
kanan dari bagian uterus. Sedangkan kelenjar testis merupakan kelenjar kelamin yang
hanya ada pada pria.
2. Adapun fungsi kelenjar kelamin tentunya untuk menghasilkan hormon dan sel kelamin
namun antara wanita (ovarium) dan pria (testis) memiliki fungsi yang berbeda. Kelenjar
Ovarium mempunyai fungsi sebagai kelenjar yang memproduksi sel– sel kelamin.
Kelenjar ini menghasilkan 3 hormon penting yaitu, hormon estrogen, hormon progesteron
dan hormon relaksin. Fungsi utama dari kelenjar testis juga sebagai penghasil sel–sel
kelamin.
3. Kelenjar kelamin pada pria terletak tepat di bagian testis sedangkan pada wanita terletak
pada bagian ovarium.
4. Jenis-jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ovarium adalah hormon estrogen,
hormon progesteron, hormon relaksin, GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone), FSH
(Folikel Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone) dan HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin) sedangkan hormon yang dohasilkan oleh kelenjar testis adalah hormon
androgen dan hormon testosteron.
3.2 Saran
Agar penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat, maka penulis menyarankan
untuk menjaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang oleh berbagai macam
penyakit khususnya penyakit kelamin, lebih memperhatikan pola makan dan makanan yang
dikonsumsi karena makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan rutin untuk
berolahraga serta memelihara lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

12

Anda mungkin juga menyukai