Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JARINGAN ENDOKRIN GONAD

Disusun oleh:

Erva Ndany
(12110523012)

PROGRAM SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI
UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Jl. Ki Ageng Selo No. 15 Pati 59114
Telp. (0295) 384984 Fax. (0295) 38258
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna
melengkapi tugas yang diberikan Dosen Pengampu di Stikes Bakti Utama Pati.
Di samping itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini berisi materi tentang “Jaringan Endokrin Gonad”. Tujuan
pembuatan makalah ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca guna mendapatkan wawasan tentang jaringan endokrin gonad.

Dari hati yang terdalam, kami mengutarakan permintaan maaf atas


kekurangan dalam makalah ini, karena kami tahu makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritikan, saran, dan
masukan yang membangun dari pembaca guna penyempurnaannya ke depan.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
sesuai dengan fungsinya.

Pati , Januari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan............................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................2
Bab II Pembahasan...........................................................................................3
2.1 Pengertian Kelenjar Gonad ...................................................................3
2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Gonad ................................................4
2.3 Fungsi dan Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad .....................................7
2.4 Mekanisme Kerja Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Gonad ..............8
2.5 Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon .....................................11
2.6 Jenis-Jenis Penghambat Gonad .............................................................12
Bab III Penutup.................................................................................................16
3.1 Kesimpualan ..........................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
Daftar Pustaka...................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah
karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan
mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu
dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis,
yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar
andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Ovarium
mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan aktifitas
hormonalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan
dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40
tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur
yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni kemudian gagal
memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar
hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut
“Menopause”. Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja
fungsi ovarium pada masa pubertas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad
yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada
didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon
penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala,
didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus,
yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin
(gonadotropin – releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan
amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan
hormon perangsang folikel (folliclestimulating hormone, FSH) dan luteinizing
hormone (LH). Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol
oleh hipotalamus, dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,

iv
analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan
jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme
umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon
dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut
mengatur juga sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari
penggunaan hormone untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin
diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek
samping beberapa jenis obat. Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan
respon terhadap stress. Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis
anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama
berupa hormone somatropika yang meliputi hormone pertumbuhan (GH=
Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua
berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,)
hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian kelenjar gonad
2. Anatomi dan fisiologi kelenjar gonad
3. Fungsi dan mekanisme kerja kelenjar gonad
4. Mekanisme kerja hormon yang dihasilkan kelenjar gonad
5. Dampak kelebihan atau kekurangan hormone

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian kelenjar gonad
2. Memahami tentang anatomi dan fisiologi kelenjar gonad
3. Mengerti tentang fungsi dan mekanisme kerja kelenjar gonad
4. Mengerti tentang mekanisme kerja hormon yang dihasilkan kelenjar gonad
5. Mengetahui dampak kelebihan atau kekurangan hormon

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelenjar Gonad


Kelenjar kelamin ( kelenjar gonad) adalah
kelenjar endokrin yang memproduksi dan
mengeluarkan steroid yang mengaur
pebangunan tubuh dan mengendalikan
karakteristik seksual sekunder. Gonad
adalah organ yang memproduksi sel
kelamin. Pada pria gonadnya adalah testis
dan pada wanita gonadnya adalah
ovarium. Secara umum, kelenjar kelamin
(kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi
struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon ynag dikandungannya. Gonad
(hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis
menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu
hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing
hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan,
sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis. Gonadotropin
hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan
dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur
radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-
bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis. Di dalam testis terdapat sel
Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon
testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses
pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan
sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada
bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya
kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan. Sementara itu, hormon

vi
estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh
folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi
saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya
payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan
kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan
lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium,


menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen
(susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel
graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi
estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga
mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron.
Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa
spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria
berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan
mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig
mensekresi testoteron.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Gonad


a. Ovarium
Ovarium berbentuk memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung
gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian
atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan
perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan tingkat
kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda. Sebagian besar berwarna
keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi
kekuningkuningan pada waktu matang. Seperti halnya testis, ovarium juga
berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ
endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai

vii
organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya
pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan
progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan
endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses
laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus
luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.
b. Testis
Manusia mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis
(gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas
rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis
yang satu lebih besar dari testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel
tempat spermatozoa berkembang. Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau
lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna dan halus pada
sikuroisea testisnya tegak. Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma.
Dinding tubuh tubulus sperma tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif
yang mengalami kekhususan disebut spermatogonium. Ukuran testis pada
orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk
avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jarin gan tunika albuginea yang
melekat pada testis.Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang
terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos. Testis
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH.
Testosteron sedangkan FSH spermatogenesis. diperlukan diperlukan Estrogen
untuk untuk mempertahankan memulai mempunyai efek dan
spermatogenesis, mempertahankan menurunkan konsentrasi testosteron
melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan
estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai
organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada
fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada
masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks
sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan

viii
perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan
penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon
anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang. Testis
merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah produksi spermatozoa
dan testosteron. Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferus dan
testosteron disintesis di dalam sel Leydig. Pada manusia, kedua testis terletak
dalam skrotum, dengan panjang sekitar 5 cm dan diameter sekitar 2-3 cm.
Testis berada dalam selubung kapsul jaringan ikat yang disebut tunika
albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus seminiferus kontortus. Pada
setiap testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi rete testis, dan membuka untuk
memberi makan duktus pada epididimis. Epididimis memiliki kepala dan
ekor, bagian ekor inilah yang memberi makan pada vas deferent. Tubulus
seminiferus terdiri dari lapisan luar berupa jaringan ikat dan otot polos,
dekelilingi oleh lapisan dalam yang mengandung sel Sertoli. Tertanam dan di
antara sel-sel Sertoli terdapat sel germinal yang memproduksi spermatozoa.
Spermatozoa dilepaskan kedalam lumen tubulus dan disimpan di bagian ekor
epididimis. Sel Leydig, yang disebut juga sel interstisial, terletak diantara
tubulus-tubulus seminiferus dan mensekresi testosteron. Kelenjar testis
bentuknya seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau
sperma dikirim melalui saluran yang terdapat dibelakangbuah pelir dan
melewati sebelah dalam, disebelah belakang saluran ini terdapat duktus
deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormon Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Disamping itu testis dapat
menghasilkan hormone testosteron. Hormon testosteron ini disekresi oleh
testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah
15-30 menit, kemudian disekresi. Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-
14 tahun, pembentukan ini hampir seluruh kehidupan. Berkurangnya
kecepatan produksi setelah umur 40 tahun pada umur 80 tahun menghasilkan
testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.

ix
2.3 Fungsi dan Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi
oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari.
Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat
reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone
dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting
selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa
hipofisis. Hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium.
Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH.
Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita,
seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan
rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon
estrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium. Bagi
wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium,
menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen
(susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel
graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi
estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga
mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron.
Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa
spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria
berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan
mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig
mensekresi testoteron. Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan
hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh
terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan
pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-
laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang,
dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut,
cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

x
2.4 Mekanisme Kerja Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Gonad
a. Hormon Estrogen
Hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan
organ seks, seperti payudara dan rambut pubik mengatur siklus menstruasi.
Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding
vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga
tekstur dan fungsi payudara. Cara kerja hormon pertama berawal dari
Estradiol memasuki sel-sel bebas dan berinteraksi dengan target sitoplasma
sel reseptor. Setelah reseptor estrogen yang telah mengikat ligan, estradiol
dapat memasukkan inti dari sel target, dan mengatur transkripsi gen, yang
mengarah ke pembentukan pesan RNA (MRNA). MRNA berinteraksi dengan
ribosom untuk memproduksi protein tertentu yang mengekspresikan efek
estradiol pada sel target. Estradiol mengikat baik untuk kedua reseptor
estrogen, ERα, dan ERβ, berbeda dengan estrogen tertentu lainnya, terutama
obat yang preferentially bertindak atas salah satu reseptor. Obat-obat ini
disebut modulator reseptor estrogen selektiv/selective estrogen receptor
modulation, atau SERM. Estradiol adalah estrogen alami yang paling ampuh.
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi
juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut :
- Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
- Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
- Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
- Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur
distribusi lemak tubuh. - Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas
sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita

xi
pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat
diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

b. Hormon Progesteron
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh
corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan
mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur dan membantu
perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di samping efek
progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik,
androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan
progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga
berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid
dan estrogen secara endogen. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika
terjadi implantasi.

c. Hormon Testosteron
Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai
prohormon. Di sel target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnya
yang mengalami reduksi 5α, yaitu 5α-dihidrotestosteron, dan juga
diaromatisasi menjadi estradiol. Pada jaringan yang sangat bergantung pada
androgen seperti prostat, testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi
menjadi 5α-dihidrotestosteron. Ini merupakan androgen aktif dalam kelenjar
prostat. DHT berikatan dengan reseptor androgen intranuklear yang
menstimulasi transkripsi. Reseptor androgen juga dapat berikatan dengan
testosteron, dan dalam jumlah yang lebih sedikit, dengan progesteron. Oleh
karena itu, reseptor androgen dikatakan memiliki struktur yang sangat
homolog dengan reseptor progesteron, walaupun keduanya 10 merupakan tipe
reseptor yang berbeda dalam subfamili reseptor steroid yang lebih besar.
Reseptor androgen memiliki domain pengikat hormon dan regio pengikat-

xii
DNA, yang terdiri dari dua jari zink. Antiandrogen telah disintesis dan
berkompetisi dengan DHT pada lokasi reseptornya. Antiandrogen ini dibuat
berdasarkan struktur progesteron, contohnya siproteron, siproteron asetat
(CA), dan flutamin. Pada pria, CA menyebabkan atrofi pada prostat dan pada
vesikula seminalis, dan penurunan libido. CA akan menghambat
pertumbuhan pada remaja. Pada wanita, CA digunakan sebagai terapi
virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik.
Inhibitor 5α-reduktase finasterid juga efektif.

d. Gonadotropin Releasing Hormone


GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.

e. FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)


Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan
dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian
folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu
tertentu oleh LH.

f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12
minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester
kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester
ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan
fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada
masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.

xiii
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

2.5 Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon


a. Hormon Estrogen
1. Dampak Kelebihan Estrogen bisa menyebabkan lain :
- Kista pada payudara
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mood swing
2. Dampak kurangnya hormon estrogen adalah :
- Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang )
- Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner
- Meningkatnya risiko dimensia ( linglung )
- Meningkatnya risiko kanker usus besar
- Meningkatnya risiko stroke dan katarak

b. Hormon Progesteron
1. Dampak kelebihan hormon progesterone antara lain :
- Pasien tampak kelelahan
- Kehilangan gairahseksual
- Ketidakstabilan emosi
- Kembung dan nafsu makan berkurang
- Siklus menstruasi tidak teratur

2. Dampak kekurangan Progesteron


Kekurangan progesterone dapat menyebabka atau memperburuk suatu
tubuh seseorang antara lain :

xiv
c. Hormon Testosteron
Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami
kelelahan kronis, gangguan ereksi, depresi dan postur tubuh yang kurang
tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik. Kekurangan testosteron
dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan
kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria
maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi
daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah
seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara,
sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa
kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan
sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan
testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan
gairah. Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar
satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat.
Tapi seiring tahuntahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra
beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada
usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh
(osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat
disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis,
gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.

2.6 Jenis-Jenis Penghambat Gonad


Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan
untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:
1. Anti Estrogen
Antiestrogen adalah senyawa yang mampu meniadakan sebagian atau seluruh
kerja dari estrogen. Adapun jenis antiestrogen meliputi:
Klonifen
Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua jaringan.
Pada jaringan klonifen terikat pada ligand/ dinding tockhet akan

xv
menghambat aktifitas glikoprotein dari beberapa penelitian telah terbukti
bahwa klonifen dapat meningkatkan amplitido sekresi LH dan FSH tanpa
mempengaruhi sekresinya yang umumnya bersifat pulsatif. Ini
menandakan bahwa klonifen bekerja pada hipofisis anterior untuk
menghambat umpan balik terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat
ini di indikasikan untuk infertilitas wanita. Pada pria pernah di gunakan
juga tetapi, penggunaan klinik untuk infertilitas pria masih membutuhkan
banyak uji klinik. Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di absorbsi
pada saluran cerna, metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang
serkitar 5-7 hari. Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 kali 50 mg di
mulai pada hari ke 5 perdarahan haid selama 7 hari. Efek samping yang
sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista ovarium, rasa
kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan sakit kepala. Efek
samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang
timbul pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan
gangguan tubulus seminiferus. Mekanisme kerja Klomifen yaitu
menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon GnRH dengan
mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis
akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk
menstimulasi pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil,
Provula, Ofertil,dll.

Tamoksifen
Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti
stilden seperti dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti – estogenik di
kelenjar mamae dan agonis estrogen ditulan dan endometrium.
Tamoksifen mengantagonis estrogen di reseptor jaringan. Pada wanita
premenopause yang sehat dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin
karena meniadakan efek hambatan estrogen terhadap prolaktin di hipofisis.
Di klinik di gunakan sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal
atau lanjut. Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat

xvi
meningkatkan resiko kanker endometrium. Tamoksifen berpengaruh pada
Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh estrogen,sehingga pada
kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat memicu
terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen (Obat
Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor estrogen dan
digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang telah lanjut pada
wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan kanker payudara.

Raloksifen
Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai agonis dan
antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya variasi reseptor estrogen
dan jumlahnya di jaringan yang berbeda bersifat antagonis estrogen di
jaringan uterus dan kelenjar mamae karena adanya rantai samping. Efek
samping penggunaan obat ini, gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan
gangguan reaksi kulit.

2. Antiprogestin
Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium, sehingga
dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Dan fungsi untuk
mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;
Miferiston
Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin) dengan
aktivitas agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk kontrasepsi sebulan sekali
selama fase pertengahan luteal siklus haid jika progesteron normal tinggi.
Dan digunakan pada abortus tidak lengkap sehingga jika diberikan pada awal
kehamilan menyebabkan abortus. Selain itu efek samping miferiston adalah
perdarahan uterus dan abortus tak lengkap sehingga diberikan misoprostol
oral setelah pemberian dosis tunggal oral mifepriston, efektif mengakhiri
kehamilan. Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin
sehingga progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan
endometrium dan mengurangi kontraksi uterus.(lihat 6.5) Jadi Miferiston

xvii
dapat menghambat perkambangan endometrium dan meningkatkan kontraksi
uterus.

3. Antiandrogen
Antiandrogen menghambat kerja hormonal laki-Laki dengan mempengaruhi
sintesa androgen atau menghambat reseptornya.misalnya, pada dosis tinggi,
antifungal, ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang
terlibat dalam sintesa steroid. Finasterid sepeti steroid yang baru2 ini disetujui
untuk pengobatan hipertrofi prostat jinak (BPH) menghambat 5-α-reduktase
mengakibatkan pegurangan ukuran prostat. Selain itu siproteron untuk
pengobatan hirsutisme pada perempuan dan flutamid untuk karsinoma prostat
pada pria.

xviii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpualan
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis
mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu
hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing
hormone). Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara
spesifik. Hormon – Hormon Gonad diantaranya adalah estrogen, progesteron
(pada wanita), dan androgen (pada pria) dll.

3.2 Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya
semua mahasiswa keperawatan dapat mengetahui serta memahami apa itu
Hormon, Hormon serta Penghambat Gonad.

xix
DAFTAR PUTSAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gonad
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/640991/mod_resource/content/
2/MAKALAH%20KEL.%201%20SISTEM%20ENDOKRIN.pdf
https://pdfcoffee.com/makalah-kelenjar-gonad-pdf-free.html
https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-
biology/gonad-function
https://www.studocu.com/id/document/universitas-dian-nuswantoro/psikologi-
komunikasi/sistem-endokrin-dan-penjelasan-singkat-kelenjar-gonad/47526918

xx

Anda mungkin juga menyukai