Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kita masih dalam keadaan sehat dan longgar. Dan khususnya, saya (penyusun) bisa
menyelesaikan Makalah dengan judul “Hormon Pada Pria” . makalah ini di buat sebagai tugas
yang akan dikumpulkan.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang memberika Tata
Kelola Pemerintahan Materi sebagai bahan ringkasan untuk menambah wawasan. Makalah ini
juga didukung dari berbagai sumber yang terdapat dalam internet.
Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan,
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.

Baubau, September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................2
A. Pengertian Hormon ............................................................................2
B. Macam-macam Hormon.....................................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................11
Kesimpulan.........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

Testosteron memainkan peran yang vital dalam fisiologi manusia. Testosteron dan
metabolitnya, 5α-dihydrotestosteron, meregulasi metabolisme energi, pertumbuhan otot,
menghambat adipogenesis, dan memodulasi fungsi reproduksi dan seksual pria. Peran lainnya
yaitu regulasi metabolisme tulang, eritropoiesis, fungsi endotel, dan fungsi hati. Kadar
testosteron dalam tubuh diatur oleh aksis hipotalamus-hipofisis. Pada pria, 95% testosteron
dalam sirkulasi berasal dari produksi testis (3-10mg/dl). Defisiensi testosteron (hipotestosteron)
berkaitan dengan peningkatan massa lemak, penurunan sensitivitas insulin, toleransi glukosa
terganggu, peningkatan trigliserida dan kolesterol, dan penurunan kadar HDL. FDA
mendefinisikan hipotestosteron apabila kadar testosteron 300 ng/dL atau kurang, tanpa
memperhatikan adanya gejala atau tidak. Sementara itu, European Society of Endocrinology
mendefinisikan hipotestosteron apabila kadar testosteron rendah dan adanya gejala hipogonadal.
Hipotestosteron ini dapat terjadi akibat kelainan primer pada organ perifer (testis) ataupun
sekunder akibat kelainan hipofisis atau hipotalamus. Sudah diketahui bahwa hipotestosteron
mempunyai efek negatif terhadap kesehatan secara umum dan kualitas hidup pria. Terapi
pengganti testosteron dilaporkan sebagai terapi yang efektif dan aman terhadap pasien. Telah
dilaporkan juga manfaat terapi pengganti testosteron terhadap pasien dengan penyakit pembuluh
darah perifer dan angina pektoris. Pada tulisan ini perlu diabahas mengenai peran testosteron
dalam fisiologi tubuh manusia dan mengenai risk and benefit dari terapi pengganti testosteron,
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan,
hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda
sebagai berikut:
1. Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan
triodtironin).
2. Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan
kortisol).
3. Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon
pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon laki-laki (testosteron) dan hormon-hormon perempuan (estrogen dan
progesteron), terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol. Testosteron adalah
zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron
(C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari
testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic
pada usia 40 tahun. DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan
prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal

B. Macam-Macam Hormon Reproduksi Pada Pria

Kelenjar Hypophysa menghasilkan hormon-hormon reproduksi, ada sejumlah hormon yang

berperan dalam sistem reproduksi laki-laki terutama saat proses pembentukan sperma. Di

bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon dikeluarkan untuk merangsang hipofisis anterior.

Hormon yang disekresikan hipotalamus yakni hormon :

1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)

a. Pengertian Hormon GnRH


Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk

merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon

FSH dan LH.

GnRH adalah 10 asam amino peptida yang berasal dari prekursor asam amino 92

yang dilepaskan dari hipotalamus. GnRH terbentuk dalam periode neonatal dini,

teredam pada anak usia dini dan sudah dimulai pada saat pubertas yang disebut

dengan Pola reinitiation. Pola ini sering terjadi pada malam hari.

GnRH dianggap sebagai neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel saraf

tertentu dan dirilis di terminal saraf nya. Sebuah wilayah kunci untuk produksi GnRH

adalah area preoptic dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar neuron GnRH-

mensekresi. Neuron GnRH berasal dari hidung dan bermigrasi ke otak, dimana

mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan dihubungkan dengan

dendrit. Bundel ini bersama- sama sehingga mereka menerima bersama input

sinaptik, suatu proses yang memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan

GnRH. (Stephen P. Armstrong, 2010).

b. Fungsi Hormon GnRH

1) Pengaruh utama GnRH adalah untuk merangsang pelepasan LH dan FSH. Hal ini

dirilis pada eminensia median dan diangkut melalui sirkulasi portal ke anterior

pituitari, dengan bertindak melalui reseptor-protein G digabungkan, melibatkan

aktivasi C fosfolipase dan produksi diasilgliserol, untuk merangsang pelepasan

gonadotropin dan sintesis. GnRH memberikan sebuah efek self-priming pada

gonadotropin, sehingga pelepasan gonadotropin ditingkatkan berikut aplikasi

terlebih dahulu dari GnRH. Efek ini ditambah dengan estradiol, berkontribusi
positif terhadap pengaruh E2 di pertengahan siklus (C K Leung, 2003).

2) Untuk menekan sekresi gonadotropin (misalnya pubertas cepat matang,

neoplasias hormon-dependent, endometriosis) Administrasi kronis dari agonis

GnRH long-acting akan menekan sekresi gonadotropin. Setidaknya dua minggu

pengobatan yang diperlukan untuk penghambatan dasarnya lengkap sekresi

gonadotropin, untuk menangkap pubertas dewasa sebelum waktunya

gonadotropin-tergantung pada anak- anak, untuk memberikan pengebirian sebuah

'kimia' untuk pengobatan kanker tergantung hormon (androgen-dependent kanker

prostat pada pria, estrogen-tergantung kanker payudara pada wanita), serta

hormon lain yang tergantung gangguan (misalnya endometriosis, fibroid uterus,

sindrom ovarium polikistik). (C K Leung, 2003 ).

c. Mekanisme Kerja Hormon GnRH

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan

merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar

estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus

sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin

(hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung

jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut : Hormon berinteraksi

dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan

mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP, selanjutnya siklik AMP berfungsi

sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi

sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel, dan efek akhirnya bergantung

dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut, siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-

enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein

dalam sel. Siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini, metabolisme siklik AMP

menjadi 5, AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik. Dengan

demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan

timbulnya efek mirip hormon.

Ketika pulsasi GnRH dilepas ke pembuluh darah mengalir ke kelenjar hipofise,

mereka berada dan tergabung ke dalam reseptor khusus dalam sel-sel inti dalam

kelenjar hipofise, yang seukuran kacang, merupakan kelenjar utama yang berada pada

dasar otak dan dibelakang batang hidung. Kelenjar hipofise membuat paling sedikit 6

hormon yang berbeda, termasuk hormon pertumbuhan. Gonadotropin menghasilkan 2

hormon penting yang disebut Luteinizing Hormon (LH) dan Folikel Stimulating

Hormon (FSH). Karena GnRH disekresi secara pulsatif sekitar tiap 2 jam, pubertas

berada di bawah respon kelenjar hipofise oleh pembentukan LH secara pulsatif dan

sedikit FSH pulsatif sekitar tiap 2 jam. Pada awal pubertas, hormon ini ditemukan

meningkat adalah LH dan FSH yang ditempatkan secara umum selama beberapa jam

di malam hari, dimana pubertas yang terlambat, LH dan FSH ditingkatkan sepanjang

hari.

Ada perbedaan sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH disekresi

pada frekuensi konstan, tetapi pada wanita, frekuensi GnRH bervariasi selama siklus

menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat sebelum ovulasi. Sekresi GnRH

berdenyut di semua vertebrata, dan sangat diperlukan untuk fungsi reproduksi yang
benar. Jadi, hormon tunggal, GnRH1, mengontrol proses yang rumit pertumbuhan

folikel, ovulasi, dan pemeliharaan korpus luteum pada wanita, dan spermatogenesis

pada pria, Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan

pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduktif, kegiatan GnRH sangat penting untuk

fungsi reproduksi sukses yang dikontrol oleh umpan balik. Namun, setelah

kehamilan, aktivitas GnRH tidak diperlukan. Pulsasi dapat terganggu oleh penyakit

hipotalamus-hipofisis, disfungsi baik (yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik

(trauma, tumor). Peningkatan prolaktin tingkat penurunan aktivitas GnRH.

Sebaliknya, hyperinsulinemia meningkatkan kegiatan yang mengarah ke LH kacau

dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

Formasi GnRH congenitally absen dalam sindrom Kallmann. (Stephen P.

Armstrong, 2010).

Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan

berbagai pemancar (termasuk norepinefrin, GABA, glutamat). Sebagai contoh,

dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH) pada wanita

estrogen- progesteron-prima; dopamin dapat menghambat pelepasan LH pada wanita

diovariektomi. Kisspeptin tampaknya menjadi suatu regulator penting dari pelepasan

GnRH rilis GnRH bisa. juga diatur dengan estrogen. Telah dilaporkan bahwa ada

neuron kisspeptin- memproduksi yang juga mengekspresikan reseptor estrogen alpha

(C K Leung, 2003 ).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan neuron GnRH:

1) Genetik

2) Gizi
3) Ukuran tubuh/komposisi

2. Hormon LH

a. Pengertian Hormon LH

Hormon Luteinizing (LH, juga dikenal sebagai lutropin) adalah hormon yang

dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior . Pada laki-laki, hormon LH juga telah

disebut interstisial sel- stimulating hormone (ICSH), untuk merangsang sel Leydig

produksi testosteron.

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang

sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,

androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. Pada pria, awal

pubertas antara usia 13 sampai 15 tahun terjadi peningkatan tinggi dan berat badan

yang relatif cepat bersamaan dengan pertambahan lingkar bahu dan pertambahan

panjang penis dan testis. Rambut pubis dan kumis serta jenggot mulai tumbuh. Pada

masa ini, pria akan mengalami mimpi basah.

b. Fungsi Hormon LH

1) Organ reproduksi laki-laki, atau testis, yang terletak di dalam skrotum. Mereka

mengeluarkan androgen yang memiliki testosteron yang mengatur produksi

sperma. Pada laki-laki, ciri-ciri seksual sekunder adalah suara pendalaman,

pengembangan rambut wajah dan penampilan rambut kemaluan. Ada juga

peningkatan kekuatan dan pembesaran otot.

2) Kelenjar pituitari juga berkontribusi dengan mengatur hormon seks melalui

folikel stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH

memastikan berfungsinya sistem reproduksi. FSH merangsang pematangan folikel


di ovarium ovarium. Sementara pada laki-laki itu merangsang pematangan

tubulus seminiferus. LH membantu dalam ovulasi pada wanita dan testosteron

menstimulasi produksi dari sel-sel Leydig manusia laki-laki.

3) Sintesis dan fungsi dari masing-masing hormon reproduksi ini. Gonadotropin

Releasing Hormone (GnRH), Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan

Lutheineizing Hormone (LH).

4) Hipothamalus mengeluarkan GnRH dengan proses sekresinya setiap 90-120

menit melalui aliran portal hipothalamohipofisial. Setelah sampai di hipofise

anterior, GnRH akan mengikat sel gonadotrop dan merangsang pengeluaran FSH

(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Lutheinizing Hormone).

5) Waktu paruh LH kurang lebih 30 menit sedangkan FSH sekitar 3 jam. FSH dan

LH berikatan dengan reseptor yang terdapat pada ovarium dan testis, serta

mempengaruhi fungsi gonad dengan berperan dalam produksi hormon seks

steroid dan gametogenesis.

6) Fungsi hormon LH pada laki-laki dan perempuan itu sangat penting untuk

reproduksi : Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan

bertanggung jawab untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang

diberikannya baik aktivitas endokrin dan kegiatan intratesticular pada

spermatogenesis

7) Pelepasan LH pada kelenjar di bawah otak dikendalikan oleh gonadotropin-

releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus.


c. Mekanisme Kerja Gonadotropin (Hormon LH dan FSH)

1) Reseptor hormon glikoprotein terdapat pada membran plasma sel target di

gonad.

2) Ditemukan reseptor FSH dan LH yang berbeda.

3) Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma sel sel granulosa sel

ovarium dan sel Serttoli di Testis.

3. Hormon FSH

a. Pengertian Hormon FSH

Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang disintesa dan disekresikan

oleh gonadotropes di kelenjar anterior pituitary. Di ovarium FSH menstimulasi

pertumbuhan Graafian follicles yang belum matang agar menjadi matang. Bersamaan

dengan perkembangan follicle, melepas inhibin, yang menghentikan produksi FSH.

Pada pria, FSH berkaitan dengan produksi dari androgen-binding protein oleh sel

Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk spermatogenesis. FSH dan LH bekerja

secara sinergi pada reproduksi.

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk

merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan

memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan

spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di

dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.

Sifat biokimia dan fisika dari FSH telah dipelajari. FSH bersifat sangat rapuh karena

rangkaian asam aminonya mudah putus dan potensinya menjadi sangat rendah.
Setiapa molekul FSH mengandung endapan asam amino sebanyak 179 buah dan

karbohidrat 14%. Asam amino terbanyak yang ditemukan adalah proline, lysine dan

cysteine, kemudian methionine dan thryptophan. Karbohidrat yang terbanayak

ditemukan adalah heksose, hexosamine dan asam sialate, kemudian fucose

dalamjumlah sedikit. Karbohidrat memegang peranan cukup penting dalan fungsi

FSH.

Karena mengandung asam amino dan karbohidrat maka FSH termasuk hormone

protein atau lebih tepatnya glycol-protein. Berat molekul seluruhnya adalah 32,000

dan titik isoelektriknya terdapat pada pH 4,8. FSH larut dalam air, dalam

penggunaannya

sehari-hari sebagai obat sebaikya disuntikkan secara intravena. FSH dalam air

cukup tahan lama karena FSH tidak mudah rusak karena perubahan pH.

b. Fungsi Hormon FSH

1) Hormon FSH bekerja bersamaan dengan LH. Pada pria, FSH merangsang sel

sertoli yang terdapat dalam buah zakar/testis. Sel sertoli inilah yang memberikan

makanan pada bakal sperma/germ sel supaya sperma berkembang normal.

Sementara LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron

yang berguna bagi perkembangan seks sekunder, seperti pertumbuhan bulu

kemaluan, rambut, kumis, dan lainnya. Selain juga berfungsi untuk mematangkan

sperma.

2) Menurut partodiarjo (1992), pada tikus yang telah dibuang hipofisanya FSH

dianggap murni merangsang pembesaran testes karena terjadi perkembangbiakan

spermatozoa dalam tubuli seminiferi, tetapi tidak merangsang produksi


testosterone sebab sel-sel leydig tetap dalam keadaan hipofasektomi dan kelenjar

asesori lainnya tetap kecil.

3) Hipotalamus mensintesa FSH-RH/LH-RH (suatu hormon) yang dialirkan ke

hipofisa anterior melalui akson dan sistem porta. Oleh adanya rangsangan FSH-

RH/LH-RH ini sel-sel basophil dalam hipofisa mensintesa FSH dan LH dan

selanjutnya merembeskannya dalam darah.

4) Mekanisme bagaimana FSH-RH/LH-RH dapat membedakan bahwa pada suatu

saat hanya FSH saja yang untuk sementara dihentikan sintesa serta sekresinya

dalam kelompok sel-sel yang serupa, masih belum diketahui. Hal ini disebabkan

oleh kesulitan cara memisahkan sel yang menghasilkan LH dari sel yang

menghasilkan FSH dan masih belum dapat diuraikannya apakah FSH-RH/LH-RH

itu menjadi 2 hormon

4. Hormon Testosteron

a. Pengertian hormon Testosteron

Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya

adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Baik bagi Pria maupun wanita,

testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan.

Testosteron merupakan steroid C19 dengan suatu gugusan —OH pada posisi 17

disintesis dari kolesterol atau langsung dari asetil koenzim A terutama di dalam sel

interstisial Leydig yang terletak pada interstisial tubulus seminiferus testis di bawah

rangsang luetening hormon (LH) pada hipotalamus yang merangsang sel Leydig,

melibatkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang meningkatkan pembentukan


kolesterol dan ester kolesteril dan perubahan kolesterol ke pregnenolon melalui

aktivasi protein kinase.

Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan seks

sekunder pria seperti pertumbuhan rambut di wajah (kumis dan jenggot),

pertambahan massa otot, dan perubahan suara. Hormon ini diproduksi di testis, yaitu

di sel Leydig. Produksinya dipengaruhi oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone),

yang dihasilkan oleh hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel

germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk

spermatosit sekunder. Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ seks

primer pada saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri

kelamin sekunder serta mendorong spermatogenesis.

Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang

sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya

tahan tubuh dan libido (gairah seksual).

Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat

penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Selain itu,

pria yang memiliki kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur dari

pria yang memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah.

Kadar testosteron yang normal adalah sekitar 12 nmol/L sampai 40 nmol/L. Kondisi

kadar testosteron dibawah jumlah normal disebut Testosterone Deficiency Syndrome

(TDS ).

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :

1) Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer dan
sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini

juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).

2) Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan

pertumbuhan sel-sel otot.

3) Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat

dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa

waktu.

b. Fungsi Hormon Testosteron

1) Secara umum testosteron berfungsi untuk diferensiasi seks, perkembangan organ

seks sekunder dan struktur perlengkapannya, metabolisme anabolik serta regulasi

gen, dan perilaku pola-kejantanan.

2) Khususnya dalam fungsi seksualitas, testosteron terkait dengan libido, di mana

kadar testosteron yang adekuat menyebabkan perasaan aktif pada tubuh dan jiwa,

siaga dan bersemangat, sebaliknya kadar testosteron inadekuat menyertai

ketidakaktifan, letargi dan perasaan yang tertekan.

3) Testosteron adalah hormon yang terlibat dengan sexual desire (libido) yang

memberikan stimulus seksual untuk mendorong aktifitas seksual khususnya

pada laki-laki kadar hormon testosteron berhubungan dengan tingkat rendah dan

tingginya ketertarikan seksual, fantasi seksual, aktifitas seksual, frekuensi

ejakulasi dan intercourse.

4) Pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon

testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita.

Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam
fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.

5) Rahasia dari keperkasaan tersebut terletak pada testosteron. Testosteron penting

bagi perkembangan seorang anak lelaki menjadi pria dewasa selama masa

pubertas dan diperlukan untuk kinerja fisik, mental dan seksual seorang pria.

6) Selama ini testosterone yang diproduksi dalam testis lebih dikenal sebagai

hormon seks padahal selain aktivitas seksual, testosteron memiliki banyak fungsi

lain yang penting untuk kesehatan sesuai dengan perkembangan tubuh sejak masa

pubertas. Berikut beberapa fungsi progesteron selama masa pubertas :

a) Testosteron menyebabkan pecahnya suara

b) Bertanggung jawab terhadap pembentukan rambut, janggut dan

kumis

c) Membentuk dan memelihara struktur tulang

d) Membantu pembentukan sel-sel darah merah

e) Membentuk dan memelihara otot-otot

f) Mempetahankan daya ingat, konsentrasi, keseimbangan mental, dan

mempengaruhi mood

g) Penentu bentuk tubuh pria.

h) Pengatur hasrat dan fungsi seksual

i) Menjaga sistem imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis

5. Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel Sertoli

juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.

Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

6. Hormon Pertumbuhan (Growth Hormon)

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur metabolisme testis. Hormon

pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hormon laki-laki (testosteron) dan hormon-hormon perempuan (estrogen dan
progesteron), terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol. Testosteron adalah
zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron
(C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari
testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic
pada usia 40 tahun. DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan
prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.

Anda mungkin juga menyukai