Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kita masih dalam keadaan sehat dan longgar. Dan khususnya, saya (penyusun) bisa
menyelesaikan Makalah dengan judul “Hormon Pada Pria” . makalah ini di buat sebagai tugas
yang akan dikumpulkan.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang memberika Tata
Kelola Pemerintahan Materi sebagai bahan ringkasan untuk menambah wawasan. Makalah ini
juga didukung dari berbagai sumber yang terdapat dalam internet.
Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan,
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................2
A. Pengertian Hormon ............................................................................2
B. Macam-macam Hormon.....................................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................11
Kesimpulan.........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Testosteron memainkan peran yang vital dalam fisiologi manusia. Testosteron dan
metabolitnya, 5α-dihydrotestosteron, meregulasi metabolisme energi, pertumbuhan otot,
menghambat adipogenesis, dan memodulasi fungsi reproduksi dan seksual pria. Peran lainnya
yaitu regulasi metabolisme tulang, eritropoiesis, fungsi endotel, dan fungsi hati. Kadar
testosteron dalam tubuh diatur oleh aksis hipotalamus-hipofisis. Pada pria, 95% testosteron
dalam sirkulasi berasal dari produksi testis (3-10mg/dl). Defisiensi testosteron (hipotestosteron)
berkaitan dengan peningkatan massa lemak, penurunan sensitivitas insulin, toleransi glukosa
terganggu, peningkatan trigliserida dan kolesterol, dan penurunan kadar HDL. FDA
mendefinisikan hipotestosteron apabila kadar testosteron 300 ng/dL atau kurang, tanpa
memperhatikan adanya gejala atau tidak. Sementara itu, European Society of Endocrinology
mendefinisikan hipotestosteron apabila kadar testosteron rendah dan adanya gejala hipogonadal.
Hipotestosteron ini dapat terjadi akibat kelainan primer pada organ perifer (testis) ataupun
sekunder akibat kelainan hipofisis atau hipotalamus. Sudah diketahui bahwa hipotestosteron
mempunyai efek negatif terhadap kesehatan secara umum dan kualitas hidup pria. Terapi
pengganti testosteron dilaporkan sebagai terapi yang efektif dan aman terhadap pasien. Telah
dilaporkan juga manfaat terapi pengganti testosteron terhadap pasien dengan penyakit pembuluh
darah perifer dan angina pektoris. Pada tulisan ini perlu diabahas mengenai peran testosteron
dalam fisiologi tubuh manusia dan mengenai risk and benefit dari terapi pengganti testosteron,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan,
hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda
sebagai berikut:
1. Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan
triodtironin).
2. Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan
kortisol).
3. Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon
pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon laki-laki (testosteron) dan hormon-hormon perempuan (estrogen dan
progesteron), terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol. Testosteron adalah
zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron
(C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari
testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic
pada usia 40 tahun. DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan
prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal
berperan dalam sistem reproduksi laki-laki terutama saat proses pembentukan sperma. Di
bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon dikeluarkan untuk merangsang hipofisis anterior.
GnRH adalah 10 asam amino peptida yang berasal dari prekursor asam amino 92
yang dilepaskan dari hipotalamus. GnRH terbentuk dalam periode neonatal dini,
teredam pada anak usia dini dan sudah dimulai pada saat pubertas yang disebut
dengan Pola reinitiation. Pola ini sering terjadi pada malam hari.
GnRH dianggap sebagai neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel saraf
tertentu dan dirilis di terminal saraf nya. Sebuah wilayah kunci untuk produksi GnRH
adalah area preoptic dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar neuron GnRH-
mensekresi. Neuron GnRH berasal dari hidung dan bermigrasi ke otak, dimana
mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan dihubungkan dengan
dendrit. Bundel ini bersama- sama sehingga mereka menerima bersama input
1) Pengaruh utama GnRH adalah untuk merangsang pelepasan LH dan FSH. Hal ini
dirilis pada eminensia median dan diangkut melalui sirkulasi portal ke anterior
terlebih dahulu dari GnRH. Efek ini ditambah dengan estradiol, berkontribusi
positif terhadap pengaruh E2 di pertengahan siklus (C K Leung, 2003).
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
(hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung
mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP, selanjutnya siklik AMP berfungsi
sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi
sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel, dan efek akhirnya bergantung
dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut, siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-
enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein
dalam sel. Siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini, metabolisme siklik AMP
mereka berada dan tergabung ke dalam reseptor khusus dalam sel-sel inti dalam
kelenjar hipofise, yang seukuran kacang, merupakan kelenjar utama yang berada pada
dasar otak dan dibelakang batang hidung. Kelenjar hipofise membuat paling sedikit 6
hormon penting yang disebut Luteinizing Hormon (LH) dan Folikel Stimulating
Hormon (FSH). Karena GnRH disekresi secara pulsatif sekitar tiap 2 jam, pubertas
berada di bawah respon kelenjar hipofise oleh pembentukan LH secara pulsatif dan
sedikit FSH pulsatif sekitar tiap 2 jam. Pada awal pubertas, hormon ini ditemukan
meningkat adalah LH dan FSH yang ditempatkan secara umum selama beberapa jam
di malam hari, dimana pubertas yang terlambat, LH dan FSH ditingkatkan sepanjang
hari.
Ada perbedaan sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH disekresi
pada frekuensi konstan, tetapi pada wanita, frekuensi GnRH bervariasi selama siklus
menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat sebelum ovulasi. Sekresi GnRH
berdenyut di semua vertebrata, dan sangat diperlukan untuk fungsi reproduksi yang
benar. Jadi, hormon tunggal, GnRH1, mengontrol proses yang rumit pertumbuhan
folikel, ovulasi, dan pemeliharaan korpus luteum pada wanita, dan spermatogenesis
pada pria, Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan
pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduktif, kegiatan GnRH sangat penting untuk
fungsi reproduksi sukses yang dikontrol oleh umpan balik. Namun, setelah
kehamilan, aktivitas GnRH tidak diperlukan. Pulsasi dapat terganggu oleh penyakit
dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Armstrong, 2010).
Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan
GnRH rilis GnRH bisa. juga diatur dengan estrogen. Telah dilaporkan bahwa ada
(C K Leung, 2003 ).
1) Genetik
2) Gizi
3) Ukuran tubuh/komposisi
2. Hormon LH
a. Pengertian Hormon LH
Hormon Luteinizing (LH, juga dikenal sebagai lutropin) adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior . Pada laki-laki, hormon LH juga telah
disebut interstisial sel- stimulating hormone (ICSH), untuk merangsang sel Leydig
produksi testosteron.
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang
pubertas antara usia 13 sampai 15 tahun terjadi peningkatan tinggi dan berat badan
yang relatif cepat bersamaan dengan pertambahan lingkar bahu dan pertambahan
panjang penis dan testis. Rambut pubis dan kumis serta jenggot mulai tumbuh. Pada
b. Fungsi Hormon LH
1) Organ reproduksi laki-laki, atau testis, yang terletak di dalam skrotum. Mereka
folikel stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH
anterior, GnRH akan mengikat sel gonadotrop dan merangsang pengeluaran FSH
5) Waktu paruh LH kurang lebih 30 menit sedangkan FSH sekitar 3 jam. FSH dan
LH berikatan dengan reseptor yang terdapat pada ovarium dan testis, serta
6) Fungsi hormon LH pada laki-laki dan perempuan itu sangat penting untuk
reproduksi : Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan
spermatogenesis
gonad.
3) Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma sel sel granulosa sel
3. Hormon FSH
Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang disintesa dan disekresikan
pertumbuhan Graafian follicles yang belum matang agar menjadi matang. Bersamaan
Pada pria, FSH berkaitan dengan produksi dari androgen-binding protein oleh sel
Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk spermatogenesis. FSH dan LH bekerja
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk
merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan
Sifat biokimia dan fisika dari FSH telah dipelajari. FSH bersifat sangat rapuh karena
rangkaian asam aminonya mudah putus dan potensinya menjadi sangat rendah.
Setiapa molekul FSH mengandung endapan asam amino sebanyak 179 buah dan
karbohidrat 14%. Asam amino terbanyak yang ditemukan adalah proline, lysine dan
FSH.
Karena mengandung asam amino dan karbohidrat maka FSH termasuk hormone
protein atau lebih tepatnya glycol-protein. Berat molekul seluruhnya adalah 32,000
dan titik isoelektriknya terdapat pada pH 4,8. FSH larut dalam air, dalam
penggunaannya
sehari-hari sebagai obat sebaikya disuntikkan secara intravena. FSH dalam air
cukup tahan lama karena FSH tidak mudah rusak karena perubahan pH.
1) Hormon FSH bekerja bersamaan dengan LH. Pada pria, FSH merangsang sel
sertoli yang terdapat dalam buah zakar/testis. Sel sertoli inilah yang memberikan
kemaluan, rambut, kumis, dan lainnya. Selain juga berfungsi untuk mematangkan
sperma.
2) Menurut partodiarjo (1992), pada tikus yang telah dibuang hipofisanya FSH
hipofisa anterior melalui akson dan sistem porta. Oleh adanya rangsangan FSH-
RH/LH-RH ini sel-sel basophil dalam hipofisa mensintesa FSH dan LH dan
saat hanya FSH saja yang untuk sementara dihentikan sintesa serta sekresinya
dalam kelompok sel-sel yang serupa, masih belum diketahui. Hal ini disebabkan
oleh kesulitan cara memisahkan sel yang menghasilkan LH dari sel yang
4. Hormon Testosteron
adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Baik bagi Pria maupun wanita,
Testosteron merupakan steroid C19 dengan suatu gugusan —OH pada posisi 17
disintesis dari kolesterol atau langsung dari asetil koenzim A terutama di dalam sel
interstisial Leydig yang terletak pada interstisial tubulus seminiferus testis di bawah
rangsang luetening hormon (LH) pada hipotalamus yang merangsang sel Leydig,
pertambahan massa otot, dan perubahan suara. Hormon ini diproduksi di testis, yaitu
yang dihasilkan oleh hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
primer pada saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri
Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang
sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat
penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Selain itu,
pria yang memiliki kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur dari
Kadar testosteron yang normal adalah sekitar 12 nmol/L sampai 40 nmol/L. Kondisi
(TDS ).
1) Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer dan
sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini
juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
3) Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat
dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa
waktu.
kadar testosteron yang adekuat menyebabkan perasaan aktif pada tubuh dan jiwa,
3) Testosteron adalah hormon yang terlibat dengan sexual desire (libido) yang
pada laki-laki kadar hormon testosteron berhubungan dengan tingkat rendah dan
4) Pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon
testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita.
Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam
fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
bagi perkembangan seorang anak lelaki menjadi pria dewasa selama masa
pubertas dan diperlukan untuk kinerja fisik, mental dan seksual seorang pria.
6) Selama ini testosterone yang diproduksi dalam testis lebih dikenal sebagai
hormon seks padahal selain aktivitas seksual, testosteron memiliki banyak fungsi
lain yang penting untuk kesehatan sesuai dengan perkembangan tubuh sejak masa
kumis
mempengaruhi mood
5. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel Sertoli
juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
PENUTUP
Kesimpulan
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hormon laki-laki (testosteron) dan hormon-hormon perempuan (estrogen dan
progesteron), terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol. Testosteron adalah
zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron
(C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari
testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic
pada usia 40 tahun. DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan
prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.