Anda di halaman 1dari 18

HORMON REPRODUKSI PRIA

NAMA

: ABDUL SALAM
NIM : P1106002

PRODI : ILMU KEPERAWATAN


e-mail 1: ns.zsalam@yahoo.co.id (facebook)
e-mail 2 : zsalam.s.kep.ns@gmail.com (google)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

GRAHA EDUKASI MAKASSAR


2012
KATA PENGANTAR
Penyusun ucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terwujud. Paparan materi
yang saya sajikan dalam Makalah ini mengacu pada Hormon Reproduksi
Pria
Makalah ini kami buat dengan sebaik- baiknya agar dapat dimengerti
oleh seluruh pembacanya. Namun saya sadar bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangannya, sehingga saran pembaca sangat saya harapkan untuk
pembuatan Makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sehinnga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan
Harapan penyusun kiranya Makalah ini bermanfaat serta dapat
meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan kesehatan.

Makassar,Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.4
B. Rumusan Masalah..5
C. Tujuan...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Hormon..6
B. Kelenjar Kelamin (Gonad)..7
C. Mekanisme Kerja Gonad.9
D. Hormon Reproduksi Pria.9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...16
B. Saran..16
DAFTAR PUSTAKA.18

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena
tidak memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya,

1.
2.
3.
4.

kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi


hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar
gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis pada
masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang
dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan
karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin
hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan
penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin releasing
hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang
merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (folliclestimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh
hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog
dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan
ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan
balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat
kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga
sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan
hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai
hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis
obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan
dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan
menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang
meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen
plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH):
Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Jelaskan Defenisi Hormon !
Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria !
Jelaskan cara kerja kelenjar hormone !
Jelaskan macam-macam hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, dan
akibat kelebihan serta kekurangan hormone !
C. Tujuan

1. Mengetahui defenisi hormon


2. Mengetahui kelenjar hormon
3. Mengetahui kerja kelenjar hormon
4. Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, akibat kelebihan dan

kekurngannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target
secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari
empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH,
follicle stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior
hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon
pertumbuahn

lebih

dari

satu

organ

menjadi

terget

sebab

hormon

pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan

target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor


untuk hormon tersebut. Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan
biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang
berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon
pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal
dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa
genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk
memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia
yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah
banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak
menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormon manusia asli.
cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya
sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.

B. Kelenjar Kelamin ( Gonad )


Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi
utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga
memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis,
sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Gonad

(hormon

kelamin)

merupakan

kelenjar

endokrin

yang

dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar


pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat
reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan
LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis

penting

selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa


hipofisis.
Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya
efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin

dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus


yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone
testosteronatau

androgen.

Hormon

testosteron

sangat

berpengaruh

terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan


pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak lakilaki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang,
dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut,
cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogendan progesterondisekresikan oleh
ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh
hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin
sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul
menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping
itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan
endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan
endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car
produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan
dirangsang oleh LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi
folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang
mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi
dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan
progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada
beberapa spesies

berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH

pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain


dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel
leydig mensekresi testoteron.

C. Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad


Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon
Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada
taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme
berikut:
Hormon

berinteraksi

dengan

reseptornya

mengakibatkan

perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP


dari ATP ,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk
hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme
spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP

mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek

akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP
menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses
fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi
kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh
enzim

fosfodiesterase

yang

spesifik.dengan

demikian

zat-zat

yang

menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip


hormon.

D. Hormon-Hormon Reproduksi pada Pria


1. Hormon Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan terbentuk
dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium,
dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari
atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid
dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan
indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk
menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron
mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40

tahun

DHEA (dehidro-epi-androsteron)

dan

androstendion

merupakan

prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.


Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari.
Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron
dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul
testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan
kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron
menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan
memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron .

Fungsi Hormon Testosteron


Baik bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting
pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun,
energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
Namun pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria
memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali
lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan
hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi
sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang
normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit
kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon
testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar
hormon testosteronnya rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1
sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom
kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ). Pada
pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan
tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan
agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam

jumlah yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya
bahwa pria atau orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki
libido rendah.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting


sebagai berikut :
1. Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria
primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam
spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi
hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2.

Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan


protein dan pertumbuhan sel-sel otot.

3.

Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi


terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka
tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron


Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria
setengah

baya.

Pria

yang

mengalami

menopause

biasanya

mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi


pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai
pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi,
menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah
ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa
berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait
dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan
pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa

sangat cemas.
Namun jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena
artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan
mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar
alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketia menua.
1. Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
a. Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan,
pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan,
limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan,
kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola
makan.
b. Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA
(dehydroepiandrosteron),

DHEA-S

(Dehydroepiandrosteron

Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like


Growth Factor-1), prolaktin.
c.

Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun,


tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran
tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua,
ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).

d.

Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang


menurunkan kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan
seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks
dan libido berkurang.

2. Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:


a. Produksi testosteron melemah
Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan
berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria.
Penyakit

seperti

depresi,

obesitas,

atau

kondisi

lain

mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause

wanita

kehilangan

hormon

estrogen

secara

total,

dan

kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause


pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total.
Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin
menua pria masih bisa memiliki anak.
b. Tubuh panas dingin
Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami
panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu
mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala
seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2
hingga 4 jam.
c. Perubahan mood
Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada
hormon

saat

menopause.

Hormon

mempengaruhi

level

serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood.


Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan
menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria
memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu,
mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi
tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan
menjadi depresi.
d. Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang
saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada
hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan
memori.
Kombinasi
penurunan

libido

gejala
dan

panas-dingin,
berat

badan,

perubahan

mood,

merupakan

gejala

andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan


kemampuan mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga
terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan

kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.


e. Gairah seks menurun
Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan
libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan
medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan
andropause ini.

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Testosteron


Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami
kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang
kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan

testosteron

dalam

jumlah

yang

besar

dapat

menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat


meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun,
kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah
seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung
dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan)
daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus
langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit
mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan
testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan
gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar
satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak
terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat
ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot,
dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang
rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron
rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti
kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek

samping obat resep.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok


sel.

Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis,


ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul
yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita.

Faktor yang dapat menyebabkan produksi testosteron terganggu


antara lain faktor lingkungan, faktor organik, faktor psikogenik, dan

faktor kelebihan lemak.

Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat


menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat
meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita.

B. Saran

Adapu saran kami pada makalah ini yaitu :

Untuk seluruh lapisan masyarakat hendaknya memperhatikan kondisi


kebersihan tubuh dan alat reproduksi dari hal-hal yang dapat mengganggu
kesehatan reproduksi.

Untuk mahasiswa agar lebih fokus dalam mempelajari system reproduksi.


Untuk pemerintah agar mendirikan lembaga sosialisasi yang mencakup maslah
system reproduksi

Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembuatan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Adashi EY;
peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and
diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1
Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.
Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin
Endocrinol Metab 1991; 73; 4.
Bagdade JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein
lipid concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.
Barbieri RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic

application. AM J Obstet Gynecol 1981; 141; 453.


Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press,
Surabaya. h. 14, 80
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2.
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta . h. 230 232.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit
Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 58, 60
61
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA
Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 308.

Anda mungkin juga menyukai