Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULAR

A.TUJUAN

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa :

1. Mengenal bentuk anatomi sistem kardiovaskular

2. Mengetahui pengukuran tekanan darah dengan berbagai metode

3. Mampu melakukan pengukuran denyut nadi pada manusia

4. Mampu mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan denyut
nadi

B. DASAR TEORI

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran
darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah,yang
merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung
oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimiadan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke
sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut
dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah
(seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam
tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan (lihat respirasi).

Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein
dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari
sistem pembekuan dalam tubuh.

Komponen sistem kardiovaskular:

1. Jantung

Jantung (bahasa latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunanicardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Bagian-bagian dari jantung:

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah
satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium, yang tertempel padadiafragma. Lapisan pertama menempel
sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa
konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung
yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari
otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di
antara serambi & bilik jantung.

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen,
melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.

Bunyi jantung

Siklus jantung menghasilkan bunyi jantung. Tiap denyut jantung menghasilkan dua
bunyi “lubdub” . Bunyi pertama dan terlama terjai akibat penutupan katup AV oleh sistol
ventrikel .Bunyi kedua disebabkan oleh penutupan katup semilunaris aorta dan pulmonalis.
Jika ada katup yang tidak menutup sempurna akan terdengan bunyi tambahan yang
disebut bising jantung.

2. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasilmetabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo- atauhemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan
oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung
melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus
darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan dinding pembuluh darah. Semakin
jauh darah mengalir dai jantung, tekanannya makin rendah.

Sistol normal berkisar antara 90-135 mmHg dan Diastol normal antara 60-85 mmHg

3. Pembuluh Darah (Arteri,Vena dan Kapiler)

a. Arteri

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang


membawadarah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh
balikyang membawa darah menuju jantung.

b. Vena

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menujujantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup
ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.Dengan adanya katup tersebut, aliran
darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes.Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh
darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas diparu-paru, darah mengalir ke jantung lagi
melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.

c. Kapiler

Kapiler terdapat pada paru-paru jaringan tubuh.Kapiler berfungsi sebagai pertukaran gas
dengan O2 dan CO2.

FFAKFAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI

Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :

A. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama
pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat
dipercaya

Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia
dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia Frekuensi Nadi (denyut


/ menit)

1. < 1 bulan 90 – 170

2. < 1 tahun 80 – 160

3. 2 tahun 80 – 120

4. 6 tahun 75 – 115

5. 10 tahun 70 – 110

6. 14 tahun 65 – 100

7. > 14 tahun 60 – 100

B.

Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada
pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata
nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

C. Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu dengan
menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus :

BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)

Keterangan :

IMT = Indek Masa Tubuh


BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan.

D. Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai
maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.

E. Keadaan Kesehatan

Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara
tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit maka frekuensi jantungnya
cenderung meningkat.

F. Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja
jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah) akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan
denyut nadi.

G. Rokok dan Kafein

Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang merokok
sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding
dengan orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein secara statistik tidak
ada perubahan yang signifikan pada variable metabolic kardiovaskuler kerja maksimal dan
sub maksimal.

H. Intensitas dan Lama Kerja

Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu
istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut
mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas
kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja)
mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang nadi kerja
tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali pada nadi istirahat
sesudah ± 15 menit.

I. Sikap Kerja

Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan
ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.

J. Faktor Fisik

Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama itu dapat
meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat
menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan
ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan
mental dan dapat memperberat beban kerja.

K. Kondisi Psikis

Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat
mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi seseorang.

III. FREKUENSI DENYUT NADI

Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):

Pada bayi baru 140


lahir

Selama tahun 120


pertama

Selama tahun 110


kedua

Pada umur 5 96-


tahun 100

Pada umur 10 80-


tahun 90

Pada orang 60-


dewasa 80

Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):

Bayi baru lahir 100



180

Usia 1 minggu – 3 100


bulan –
220

Usia 3 bulan – 2 80
tahun –
150

Usia 10 –21 60
tahun –
90

Usia lebih dari 21 69


tahun –
100

C.ALAT

1. Stop watch/jam

2. Tensi meter

3. Tetoskop

D.PROSEDUR

1.Pengukuran denyut nadi

1. OP duduk dengan tenang,sandarkan lengan pada meja

2. Rasakan denyutan yang terjadi pada arteri radialis di pergelangan tangan dengan
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah selama satu menit.

3. OP melakukan aktivitas sedang dengan berlari ditempat selama 3 menit.

4. Ukur kembali denyut nadi setelah melakukan aktivitas.

2.Pengukuran Tekanan Dara Cara Palpasi(Perabaan)

1. OP duduk dengan tenang,sandarkan lengan pada meja

2. Pasangkan manset pada lengan atas,jangan terlalu kencang atau terlalu kendur.

3. Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan.

4. Rabalah nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur tekanannya

5. Berangsur-angsur kembangkan manset dan perhatikan tekanan pada saat denyut nadi
menghilang.naikkan tekanan 10 mm lagi diatas tekanan nadi

6. Turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan . Tekanan manometer


pada saat munculnya kembali denyut nadi untuk pertama kali adalah tekanan sistolik yang
diukur.

1. Pengukuran Tekanan Dara Cara auskultasi


1. OP duduk dengan tenang,sandarkan lengan pada meja

2. Pasangkan manset pada lengan atas,jangan terlalu kencang atau terlalu kendur.

3. Letakkan stetoskop diatas arteri brancialis

4. Tutup sekrup pentil pada bola karet yang di pegang dengan tangan kanan

5. Berangsur-angsur kembangkan manset hingga aliran arteri radialis terhambat,turunkan


tekanan secara perlahan-lahan

5. Catat tekanan dimana bunyi terdengar untuk pertama kalinya.Hal ini merupakan
tekanan sistolik

6. Turunkan terus tekanan dalam ban sampai pada suatu bunyi tidak terdengar
lagi.tekanan yang terbaca pada saat bunyi hilang ini adalah tekanan diastolik

7. ulangi pengukuran di atas dengan posisi berbaring ,berdiri,dan setelah beraktivitas 1


menit.

HASIL PENGAMATAN

a.Pengukurandenyut Nadi

NO Nama OP Jumlah denyut nadi/menit

Istirahat Setelah
aktivitas

1 Resi Julisna 78 93

2 Rahmi Fitri Yani 62 97

3 Sri Nurzalia 69 94

4 Tika Sari 66 91

5 Yogi Adiyatma 67 90

b.Pengukuran Tekanan darah cara palpasi (perabaan)

NO Nama OP Tekanan Darah Sistol

1 Resi Julisna 100

2 Rahmi Fitri Yani 90


3 Yogi Adiyatma 110

4 Sri Nurzalia 90

5 Tika Sari 90

c.Pengukuran Tekanan darah cara auskultasi

N Nama Tekanan Darah


O OP
Dud Berbari Berdi Beraktivit
uk ng ri as

1 Rahmi - 90/60 - -
Fitri
Yani

2 Yogi - 100/60 - -
Adiyat
ma

3 Resi - - - -
Julisna

4 Sri - - - -
Nurzali
a

5 Tika - - - -
Sari

Pada Praktikum kali ini,pertama kami mecoba untuk mengukur denyut nadi selama satu
menit, pengukuran pertama di lakukan ketika OP duduk dengan tenang.kemudian cari
ddenyut nadi pada pergelangan tangan ,dan hitung jumalah denyut nadi selama satu
menit.setelah denyut nadi sudah di hitung selama satu menit maka kami memperoleh hasil
dari masing-masing OP berbeda-beda. RESI memiliki jumlah denyut nadi selama satu menit
sebanyak 78 pemeriksan pertam di lakukan ketika OP belum melakukan aktivitas-
aktivitasnya. RAHMI memperoleh hasil sebanyak 62. SRI NURZALIA sebanyak 69 jumlah
denyutnya,TIKA denyut nadi sebanyak 66 kemudian yogi memperoleh hasil 67. kemudian OP
di suruh untuk beraktivias yakni lari di tempat selama 3 menit, kemudian hitung kembali
jumlah denyut nadi selama 1 menit ,hasilnya denyud nadi RESI naik dari 78 menjadi
93,denyut nadi RAHMI mengalami kenaikan setelah berktivitas yakni dari 62 menjadi
97,denyut nadi SRI NURZALIA mengalami kenaikan dari 69 menjadi 94,setelah beraktivitas
denyut nadi TIKA juna naik dari 66 menjadi 91,dan denyut nadi YOGI juga mengalami
kenaikan dari 67 menjadi 90 dalam satu menit,dari hasil pengukuran denyut nadi dapat di
lihat bahwa aktivitas mempengaruhi jumlah denyut nadi manusia setiap menitnya,jika
aktivitas yang di lakukan banyak membutuhkan tenaga maka denyut nadi akan lebih
banyak,dari hasil pengukuran jumlah denyut nadi ,yang paling banyak setelah beraktivitas
adalah RAHMI,SRINURZALIA,RESI,TIKA DAN YOGI, adanya perbedaan jumlah denyut nadi
ini,di karenakan aktivitasnya yang berbeda ,ada yang lari di tempat dengan bersungguh-
sungguh ada yang hanya sedikit,dan juga dapat di lihat bahwa jenis kelamin mempengaruhi
jumlah denyut nadi,dapat di lihat pada OP yaitu YOGI memiliki denyut nadi yang jumlahnya
sedikit setelah beraktivitas,sesuai dengan teori bahwa laki-laki memiliki jumlah denyut nadi
yang sedikit dari pada perempuan.

Banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi pada laki-laki dan
perempuan per menitnya,seperti sifat fisik,ukuran tubuh ,usia dan lain-lain

Selanjutnya adalah percobaan Pengukuran tekanan darah secara palpasi atau perabaan.

Cara palpasi ini hanya dapat mengukur tekanan sistolnya saja,sebab tekanan diastol sangat
kecil,sehingga tidak terasa jika hanya di rasakan dengan tangan, bagian denyut nadi yang
dihitung tekanan darahnya dengan metode palpasi adalah bagian pergelangan tangan , pada
arteri radialis,kemudian ukur tekanan darah dengan metode palpasi kepada 5 OP secara
bergantian ,maka hasil yang diperoleh adalah Tekanan darah sistol RESI adalah 100, tekanan
darah sistol RAHMI 90,tekanan darah sitol YOGI 110,tekanan darah sistol SRI NURZALIA
90,dan tekanan darah sitol TIKA adalah 90, adanya perbedaan angka pada pengukuran
tekanan darah secara palpasi ini dapat dikarenakan oleh keadaan fisik ,seperti kelelahan
karena telah beraktifitas dari pagi,ketelitian dalam mengukur tekanan darah,sikap kerja jika
sikap kita dalam posisi berdiri maka tekanan darah akan lebih tinggi dari pada posisi duduk
sebab ketegangan sirkulasi lebih besar ketika berdiri.hal ini dapat dilihat pada tekanan darah
YOGI ,karena pengukuran tekanan darah yogi dilakukan ketika YOGI dalam kondisi
berdiri,sedangkan yang lainnya dalam kondisi duduk tenang di kursi.tekanan darah dapat di
pengaruhi oleh sikap kerja berdiri atau duduk dan kondisi fisik OP ,jika kecapean maka
tekanan darah juga akan berkurang,tetapi semua hasil pengukuran menuntukkan hasil sistol
yang tidak sesuai,karena tekanan darah sistol normalnya adalah 100-120,dalam tabel hasil
pengamatan pengukuran tekanan darah cara palpasi,seluruh hasil menunjukkan angka-
angka yang rendah rata-rata memiliki tekanan darah 90,hal ini juga dpat terjadi karena yang
memeriksa belum terlalu paham akan cara-cara pengukuran yang tepat,

Percobaan yang ke 3 adalah pengukuran tekanan darah dngan cara auskultasi,dimana


percobaan ini menggunakan alah pendengaran detang jantung dengan stetoskop
,pengukurannya di lakukan pada arteri brankialis di antara lepitan tangan dengan
lengan,pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah sistol dan
diastol,pengukuran drah sistol yakni mengukur detak pertama pada arteri brankialis,dan
tekanan darah diasol adalah pengukuran detak jantung yang paling kecil bunyinya hingga
detak jantung tidak terdengar lagi,tekanan darah normal untuk sistol adalah 100-120, dan
tekanan darah normal untuk diastol adalah 60-80.

Pada percobaan yang kami lakukan hanya menggunakan du OP dengan posisi berbaring
sebab jumlah alat yang terbatas mengakibatkan waktu yang di gunakan tidak cukup,tetapi
hasil dari percobaan yang ke 3,pada OP RAHMI tekanan darah saat berbaring 90/60 artinya
tekanan darah sistol 90 dan tekanan darah diastol 60,dapat di katakan bahwa tekanan darah
ramni sistol nya rendah,sma dengan pengukuran pada saat duduk pada percobaan ke 2 pada
saat duduk dengan tenang tekanan darah sistol juga 90.Tekanan darah diastol RAHMI yakni
60 ,dapat di katakan bahwa tekanan darah diastol RAHMI normal,sebab di katakan normal
jika tekanan darah diastolnya 60-80.

Pengukuran tekanan darah YOGI yakni 100/60 ,dapatdi ketahui bahwa tekanan darah yogi
saat berbaring normal karena tekanan darah sistol 100 dan diastolnya 60.tekanan darah
sistol YOGI berbeda saat berbaring dan Berdiri ,Saat berdirih tekanan darah sistol YOGI lebih
tinggi yakni 110 ,dapat di lihat bahwa posisi OP saat berdiri dan berbaring berbeda,saat
berdiri tekanan darah rebih besar sebab Frekuensi sirkulasi darah lebih besar pula,sedangkan
pada saat berbaring tekanan darah YOGI berkuran menjadi 100.dapat di lihat bahwa posisi
mempengaruhi tekanan darah OP.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah di lakukan,mulai dari jumlah denyut nadi dalam satu menit
maupun pengukuran tekanan darah cara palpasi dan cara auskultasi bnyak di pengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor seperti:

1. denyut nadi

2. aktivitas

3. jenis kelamin

4. sikap kerja

5. kondisi fisik dan lain-lain

SARAN

Perlu kita ingat bahwa pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat tensi
meter,tidak boleh di lakukan berulang kali sebab akan menyebabkan pecahnya pembuluh
darah.

DAFTAR PUSTAKA
nursholehfapetunja .2013.laporan anatomi dan
fisiologi.from.http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2013/12/laporan-anatomi-dan-
fisiologi.html

Di akses tanggal 01 Mei 2015 Pukul 13.54 Wib

biofarmasiumi .2010.sistem jantung dan pembuluh


darah.from.https://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/10/29/sistem-jantung-dan-
pembuluh-darah/

Di akses tanggal 01 Mei 2015 Pukul 14.21 Wib

gudangardhy .2012.tekanan
darah.from.http://gudangardhy.blogspot.com/2012/09/tekanan-darah.html

Di akses tanggal 01 Mei 2015 Pukul 14.25 Wib

Anda mungkin juga menyukai