PRODI ILMU GIZI Arteriolkecil Metarteriol Sphincter pre kapiler Kapiler Venul kecil Arteriol memiliki lapisan otot polos sehingga merupakan pembuluh resistensi utama dan pengatur aliran darah yang akan masuk ke kapiler
Arteriol akan bercabang menjadi metarteriol yang akan bercabang
menjadi kapiler
Metarteriol dikelilingi oleh otot polos berbentuk spiral yang
membentuk spinkter prekapiler berfungsi mengatur aliran darah yang masuk ke kapiler
Dinding kapiler mempunyai ketebalan 1 mikrometer yang terdiri
dari satu lapisan sel endotel dan dikelilingi oleh membran basal yang tipis dibagian luar Regulasi aliran darah melalui jaringan – Arterioles primer Persarafan-simpatis
precapillary sphincter Arteriol sekunder dan tersier – at the start of Otot polos sedikit, sebagian besar capillary persarafan
Arteriol terminal Capillaries
• Aliran darah sebanding dengan kebutuhan metabolik dari jaringan • Aliran darah ke jaringan diatur oleh 2 fase regulasi • Regulasi akut konstriksi atau dilatasi lokal arteriol, metarteriol, spinkter prekapiler • Regulasi jangka panjang peningkatan aliran darah ke jaringan yang tumbuh atau jaringan dengan peningkatan kebutuhan melalui pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis atau faktor angiogenik) Autoregulasi menjaga aliran darah tetap konstan ke satu organ tidak tergantung fluktuasi tekanan darah Hiperemia aktif ketika jaringan menjadi sangat aktif (otot rangka ketika beraktifitas) laju aliran darah melalui jaringan meningkat Hiperemia reaktif ketika aliran darah ke jaringan di blok beberapa detik dan kemudian dibuka, aliran darah melalui jaringan meningkat lebih 4-7 kali normal Pembuluh darah resistens utama Resistensi arteriol mengubah tekanan pulsatil sistolik dan diastolik pada arteri menjadi tekanan non fluktuan pada kapiler Jumlah dan ukuran dapat diatur tergantung pada Distribusi curah jantung pada organ sistemik Membantu regulasi tekanan darah arteri • Mekanisme terlibat dalam mengatur resistensi arteriol • Vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) • Vasodilatasi • Pembesaran diameter dan keliling dari pembuluh darah • Berasal dari relaksasi lapisan otot polos • Mengakibatkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran yang melalui pembuluh darah • Aliran darah ke otak yang relatif konstan • Perubahan dalam organ dan organ lain mempengaruhi diameter pembuluh darah dan mempengaruhi aliran darah ke organ • Pengaruh kimia lokal pada diameter arteriol • Perubahan metabolik lokal • Pelepasan histamin • Pengaruh fisik lokal pada diameter arteriol • Aplikasi panas atau dingin • Respons kimia terhadap shear stres • Respons otot terhadap regangan Faktor yang meningkatkan tonus dan menyebabkan vasokonstriksi Stimulasi simpatis Epinefrin dan norepinefrin Angiotensin II Vasopressin Endothelin Peningkatan O2 Penurun CO2 Dingin • Faktor yang mengakibatkan relaksasi otot polos arteriol • Penurunan O2 • Peningkatan CO2 • Peningkatan asam • Peningkatan K+ • Peningkatan osmolaritas • Pelepasan adenosine • Pelepasan prostaglandin • Mediator vasoaktif lokal • Sel endotel • Melepaskan mediator kimia yang berperan dalam mengatur ukuran arteriol secara lokal • Melepaskan zat kimia yang bekerja lokal terhadap respons perubahan kimia pada lingkungan • Mediator lokal yang paling banyak diteliti adalah nitric oxide (NO) • Kontrol ekstrinsik • Didapatkan terutama dari pengaruh saraf simpatis • Selain itu juga dari pengaruh hormonal terhadap otot polos arteriol Meta arteriole Capillaries Arteriole Venules.
Sphincter pre kapiler terdapat pada
pertemuan antara meta arteriol dengan kapiler. Sphincter ini akan membuka dan menutup jalan masuk kapiler sehingga bisa meregulasi aliran darah melalui kapiler Tempat terjadinya pertukaran air, elektrolit dan molekul kecil antara kompartmen intravaskuler dan ekstravaskuler pada tubuh Tempat utama terjadinya pertukaran adalah kapiler dan venula kecil post kapiler (exchange vessels) Kapiler Exchange vessel kecil (6-10µ) terdiri dari sel endotel yang sangat tipis dikelilingi oleh membran basalis (tanpa otot polos) Struktur kapiler Kontinyu pada otot, kulit, paru, sistem saraf pusat) membran basalis kontinyu dan celah interseluler sangat rapat (memiliki tight junctions) memiliki permeabilitas paling rendah Fenestrated pada kelenjar eksokrin, glomerulus ginjal, mukosa intestinal perforasi pada endotel menghasilkan permeabilitas yang relatif tinggi Diskontinyu pada hepar, lien, sumsum tulang adanya celah interseluler besar dan celah pada membran basalis yang menghasilkan permebailitas yang sangat tinggi Kapiler Memiliki area permukaan luas dan permeabilitas yang relatif tinggi (terutama pada celah interseluler) ke cairan dan makromolekul yang menjadikan kapiler sebagai tempat utama pertukaran cairan, elektrolit, gas dan makromolekul Pada beberapa organ, sphincter pre kapiler dapat mengatur jumlah kapiler yang dialiri darah Venula Pembuluh exchange kecil (10 – 50 µ) terdiri dari sel endotel yang dikelilingi oleh membran basalis (venula kecil) dan otot polos (venula besar) Pertukaran cairan dan makromolekul terjadi pada pertemuan venula Persarafan simpatis dari venula besar dapat mengatur tekanan hidrostatik kapiler Pertukaran kapiler Pertukarancairan melewati kapiler tergantung dari 4 tekanan Tekanan hidrostatik pada kapiler
Tekanan hidrostatik pada jaringan interstitial
Tekanan onkotik pada kapiler
Tekanan onkotik pada jaringan interstitial
Dalam kondisi normal lebih banyak cairan difiltrasi ke cairan interstitial dibandingkan yang direabsorbsi Sejumlah kecil protein juga mengalami filtrasi Kelebihan cairan dan protein diambil kembali oleh jaringan limfatik dan dikembalikan ke vena • Berperan dalam membawa cairan interstitial ke kompartmen vaskuler • Aliran limfe normal 24 jam 2-4 L • Kapiler limfatik terletak pada cairan interstitial dekat dengan kapiler vaskuler, yang akan bergabung dengan pembuluh darah limfatik besar dan masuk ke dalam duktus thoracicus yang masuk ke vena besar Terdiri dari endotel dengan celah interseluler yang dikelilingi oleh membran basalis yang sangat permeabel dan memiliki ukuran yang sama dengan venula Pembuluh limfe yang lebih besar juga memiliki sel otot polos Vasomotion spontan dan yang diaktivasi regangan berperan dalam memompakan cairan limfe Saraf simpatis dapat mempengaruhi vasomotion dan dapat menyebabkan kontraksi Cairan, elektrolit, gas, molekul dengan berat molekul kecil dan besar dapat melewati endotel kapile melalui Difusi – gas dan bahan larut lemak Aliran berdasarkan tekanan – cairan dan elektrolit melalui pori-pori Transport vesikuler – makromolekul Transport aktif – bukan merupakan mekanisme utama