SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Ilta Nunik Ayuningtyas
2013730050
Alda Yulianita
2013730004
Dera Seta
2013730024
2013730043
Muthia Ayuningtyas
2013730072
Dita Tifaniadi
2013730029
Sri Jayanti
2013730103
Tito Syahjihad
2013730114
Sahlan Abadi
2013730095
Dimas Aditya
2013730096
Saifadinne
2013730026
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada
umat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman
jahiliyah menuju jaman islamiyah.
Dalam Laporan ini, penulis akan menguraikan tentang hasil praktikum bokimia dalam
sistem gastroenterohepatologi. Laporan ini diharapkan bisa menambah wawasan dan
pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik dan intrik penulis kemas dalam
laporan ini dan juga penulis berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Dr. Katono Ichwani, Sp.BK sebagai tutor pembimbing kami dalam praktikum,
2. Kepada staf laboratorium yang membantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat
praktikum dilaksanakan, dan
3. Kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support.
Meskipun telah berusaha segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa
laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa dan kritik yang diberikan
akan penulis sambut dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para
mehasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jakarta, Oktober2015
Penulis
EMPEDU
Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan didalam kandung empedu. Selama pencernaan
, kandung empedu berkontraksi dan menyalurkan empedu ke usus kecil. Banyaknya empedu
yang disalurkan tergantung dari :
Jenis makanan, makin banyak makanan (lemak) maka makin banyak empedu
Susunan empedu dalam hati
Factor makanan
Factor hormonal
empedu,
glikokolat
dan
bahan
terpenting
taurokolat),
adalah
pigmenpigmen
garam-garam
empedu,
empedu
lesitin,
(natrium
kolestrol,dan
yangdisekresi misalnya
Garam
empedu
merendahkan
tegangan
permukaan
dan
membantu
1.1
1.2
Warna
Bau
Konsistensi
pH
: Kuning kehijauan
: Amis
: Lunak
: > 7 lakmus biru basa
Tabung A (Minyak+air)
Tabung B (Minyak+air+empedu)
HASIL :
Tabung B : Larutan terlihat lebih keruh (terjadi emulsifikasi lemak)
Tabung A : Terlihat lapisan air dan minyak yang terpisah (tidak terjadi emulsifikasi lemak)
1.3
Kedalam tabung reaksi yang kering, dimasukkan 2 mL asam nitrat pekat kemudian
dituangkanempedu 2 mL secara hatihati sehingga membentuk lapisan bawah. Pada
batas antarakedua larutan itu akan terdapat suatu cincin berwarna hijau. Ulangi
percobaan ini denganmenggunakan empedu yang telah diencerkan.
Hasil :
Terbentuk cincin berwarna hijau diantara lapisan
empedu
dan
as.nitrat.
Menandakan
adanya
bilirubin.
1.4
sukrosa
5%
lalu
dikocok.Tuangkan
5mL
asam
sulfat
pekat
larutan.
Dasar
Hasil :
reaksi
adalah
Terdapat cincin ungu pada lapisan antara asam sulfat, empedu, dan sukrosa.
Menandakan adanya garam empedu.
Reaksi yang mempunyai dasar yang sama : reaksi Mollisch, bedanya Alpha naftol
berikatan dengan Furfural membentuk cincin ungu.
1.5
PH Optimum Pepsin
Tujuan percobaan:
1. Mengetahui pH optimum (pH dimana reaksi enzimatik maksimum)
pepsin.
2. Mengetahui pepsin dapat menghidrolisis protein yang tela h diberi zat
warna.
3. Apabila hidrolisis berlangsung protein akan larut dan zat warna akan
mewarnai larutan.
4. Apabila hidrolisis tidak berlangsung protein tidak larut dan zat
warnatetap melekat pada protein.
Alat dan bahan percobaan :
1. Larutan pepsin 0,1 %
2. Tabung reaksi
3. Larutan Hcl 1 N
4. Larutan protein yang berwarna
5. Water bath (penangas air)
Metode Percobaan
Sediakanlah 3 tabung reaksi yang mengandung larutan
No
1
mL HCl 1N
0,0
mL air
5,0
mL pepsin
5,0
pH (kira kira)
6,4
0,4
4,6
5,0
2,1
1,2
3,8
5,0
1,2
Tambahkanlah ke dalam setiap tabung sejumlah kecil protein yang berwarna, masukkanke
dalam penangas air 37 C selama 15 menit. Catat waktu yang diperlukan untuk pencernaan
dan pada pH berapakah pepsin bekerja paling optimal.
Hasil :
Tabung 1 : Air jernih dan protein berwarna
Tabung 2 : Air agak berwarna merah dan protein
berwarna merah pudar
Tabung 3 : Air jernih dan protein berwarna merah tua
gelap
pH optimum pepsin ada pada tabung no 2 yaitu : 2,1
1.6
Kesimpulan
1. Cairan empedu dapat bersifat sebagai
emultor.
2. Cairan empedu
bilirubin.
3. Cairan Empedu mengandung garam empedu.
4. PH optimum pada pepsin adalah 2,1.
mengandung
pigmen