Anda di halaman 1dari 4

REGULASI ASAM BASA

1. Asam
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain ( disebut sebagai
donor proton). Suatu asam baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat menerima
proton yang dilepaskan. Asam kuat adalah asam yang berdiosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan, contohnya adalah Hcl. Asam lemajh
mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk mendisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena
itu kurang kuat melepaskan H+, contohnya adalah H2CO3.

2. Basa
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hydrogen. Basa kuat adalah basa yang
bereaksi secara cepat dan kuat dengan H+ . oleh karena itu dengan cepat menghilangkannnya
dari larutan, contoh yang khas adalah OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk membentuk air
(H2O). basa lemah yang khas adalah HCO3- karena HCO3- berikatan dengan H+ secara jauh
lebih lemah daripada OH-.

3. Keseimbangan asama-basa
Keseimbangan asam basa adalah sesuatu keadaan dimana konsentrasi ion hydrogen yang
diproduksi setara dengan konsentrasi ion hydrogen yang dikeluarkan oleh sel. Keseimbangan
asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua system organ yaitu paru dan ginjal. Paru
berperan dalam pelepasan (ekskresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.

4. System buffer
System buffer disebut juga system penyangg. System penyangga asam basa kimiawi dalam
cairan tubuh yang dengan segera bergabung dengan asam atau basa untuk mencegah
perubahan konsentrasi ion hydrogen yang berlebihan. System buffer ini menetralisir
kelebihan ion hydrogen, bersifat temporer dan tidak melakukan eliminasi. Fungsi utama
system buffer adalah mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed
dan asam organic pada cairan ekstra selluler. Sebagai buffer, system ini memiliki
keterbatasan yaitu :
a. Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstra selluler yang disebabkan karena
peningkatan CO2
b. System ini hanya berfungsi sebagai system respirasi dan pusat pengendali system
pernafasan untuk bekerja normal
c. Kemampuan menyelenggarakan system buffer tergantung pada tersedianya ion
bikarbonat.

Ada empat system buffer yaitu :

a. Buffer bicarbonate merupakan merupakan system di cairan ekstra sel, terutama untuk
perubahan yang disebabkan oleh non-bicarbonat
b. Buffer protein merupakan system yang terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel.
c. Buffer hemoglobin merupakan system yang terdapat di dalam eritrosit untuk perubahan
asam karbonat
d. Buffer fospat merupakan system yang terdapat pada system perkemihan dan cairan intra
sel

CARA SYSTEM BUFFER MEMPENGARUHI ASAM-BASA

System buffer kimia hanya dapat mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika
dengan buffer kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan
dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam
darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal mampu meregulasi
ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan menambahkan
bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki fospat dan ammonia.

Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang
kinerja system buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi dan absorbs ion hydrogen dan
bikarbonat serta buffer tambahan (fospat, ammonia), untuk jangka panjang, kelebihan asam atau
basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru. Sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari
perubahan pH dengan system buffer. Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk
mempertahankan Ph darah antara 7,35-7,45.
DAFTAR PUSTAKA

Mangku, G (2010), Buku Ajar Ilmu Anastesia dan Reanimasi, Jakarta: PT. Indeks

Herne, M.M (2000), keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa ed.2, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai