Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL

DIFUSI MELALUI MEMBRAN

Disusun Oleh:
1. Pracy Deboraina Marjayanti Ndoen (1961050016)
2. Syafika Ratri Kinasih (1961050046)
3. Yolanda Angeline Zega (1961050063)
4. Nindya Aurellita (1961050117)
5. Adrianus Aditya (1961050124)
6. Elena (1961050134)
7. Natasya Shella Theodora S. (1961050137)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
TAHUN AJARAN 2019/2020
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengetahui proses difusi dan osmosis
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menentukan zat mana yang akan bergerak secara
pasif melalui membrane yang permeabel
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh konsenrasi ion, koduktivitas ion/kanal ion
pada potensial membran istirahat
II. PENDAHULUAN
Membran sel bersifat selektif permeabel, sehingga hanya zat tertentu dapat
melewatinya. Transpor pasif adalah cara yang dilakukan molekul kecil atau ion bergerak
melintasi membran sel tanpa masukan energi oleh sel. Mereka semua akan berbaur bersama-
sama. Pewarna akan bergerak melalui air sampai pemerataan tercapai. Proses bergerak dari
daerah dalam jumlah yang tinggi ke daerah-daerah dalam jumlah yang rendah disebut difusi.
Mungkin fitur yang paling penting dari membran fosfolipid sel adalah bahwa mereka selektif
permeabel atau semipermeabel. Sebuah membran yang selektif permeabel memiliki kontrol
atas apakah molekul atau ion yang dapat memasuki atau meninggalkan sel.Permeabilitas
membran tergantung pada organisasi dan karakteristik membran lipid dan protein. Dengan cara
ini, membran sel membantu mempertahankan keadaan homeostasis dalam sel (dan jaringan,
organ, dan sistem organ) sehingga organisme dapat tetap hidup dan sehat.

Molekul yang menyusun bilayer atau lapisan ganda fosfolipid membatasi jenis molekul yang
dapat melewati itu. Misalnya, molekul hidrofobik (takut air), seperti karbon dioksida (CO 2)
dan oksigen (O 2), dengan mudah dapat melewati lapisan ganda lipid, tetapi ion seperti kalsium
(Ca 2+) dan molekul polar seperti air (H 2 O) tidak bisa. Interior hidrofobik dari lapisan ganda
fosfolipid tidak memungkinkan ion atau molekul polar melalui karena molekul ini hidrofilik,
atau suka air. Selain itu, molekul besar seperti gula dan protein terlalu besar untuk melewati
bilayer.Transportasi protein dalam membran memungkinkan molekul-molekul melewati
membran, dan masuk atau keluar dari sel. Dengan cara ini, molekul polar menghindari kontak
dengan interior membran yang nonpolar, dan molekul besar akan bergerak melalui pori-pori
besar.Setiap sel yang terkandung dalam membran diselingi dengan protein transpor yang
bertindak sebagai saluran atau pompa untuk membiarkan atau memaksa keluar molekul
tertentu. Tujuan dari protein transpor untuk melindungi lingkungan internal sel dan menjaga
keseimbangan garam, nutrisi, dan protein dalam kisaran yang normal membuat sel dan
organisme tetap hidup.

Ada tiga cara utama sehingga molekul dapat melewati membran fosfolipid. cara pertama tidak
memerlukan masukan energi oleh sel dan disebut transpor pasif. Cara kedua mensyaratkan
bahwa sel menggunakan energi untuk menarik atau memompa keluar molekul tertentu dan ion
dan disebut transpor aktif. Cara ketiga adalah melalui transportasi vesikel, di mana molekul
besar yang bergerak melintasi membran dalam gelembung seperti karung yang terbuat dari
potongan-potongan membran.

Transportasi pasif adalah cara yang dilakukan molekul kecil atau ion bergerak melintasi
membran sel tanpa masukan energi oleh sel. Tiga jenis utama transportasi pasif adalah
difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.

Difusi adalah pergerakan molekul dari daerah konsentrasi tinggi dari molekul ke suatu daerah
dengan konsentrasi yang lebih rendah. Perbedaan konsentrasi molekul di dua daerah ini disebut
gradien konsentrasi. Difusi akan berlanjut sampai gradien ini telah dieliminasi. Karena difusi
menggerakan bahan dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah, itu digambarkan sebagai zat
terlarut bergerak “menuruni gradien konsentrasi.” Hasil akhir dari difusi adalah konsentrasi
yang sama, atau keseimbangan, molekul di kedua sisi membran.

Jika molekul dapat lewat dengan bebas melalui membran sel, ia akan menyeberangi membran
melalui difusi
III. ALAT DAN BAHAN
1. Dua telur yang telah dilepas cangkangnya namun utuh membrannya (deshelled)
2. Dua gelas ukur 400 ml
3. Pensil/bolpoin/spidol
4. Air suling
5. Sukrosa 30%
6. Tisu
7. Timbangan milligram
8. Mangkok

IV. LANGKAH KERJA


1. Ambil dua telur deshelled dan dua gelas ukuran 400 ml. beri angka gelas 1 dan 2
dengan pensi/belpoin/spidol.isi gelas ukur 1 dengan air suling dan gelas ukur 2 dengan
sukrosa 30%
2. Dengan hati-hati, keringkan tiap telur dengan menggulunya dengan lembut di atas
tisu.tempatkan mangkok kosong pada timbangan milligram dan tara ( yaitu pastikan
pada skala terbaca 0,0 dengan mangkok pada skala).timbang telur Satu di
mangkok,catat berat awal,dan masukan dengan lembut dalam gelas ukur 1.
3. Ulangi untuk telur 2,masukin ke dalam gelas ukur 2
4. Setelah 20 menit keluarkan 1 telur dan bersihkan perlahan dan timbang.catat
beratnya,dan kembali masukkan ke dalam gelas ukur 1. Ulangi untuk telur 2,kembali
masukkan ke dalam gelas ukur 2
5. Ulangi procedure ini pada menit ke-40 dan 60
6. Hitung perubahan berat setiap telur pada setiap periode waktu.hitung juga presentase
perubahan berat utnuk setiap periode waktu.
V. HASIL PENGAMATAN

Larutan 0 menit 20 menit 40 menit 60 menit


Aquades 79,442 g 81,809 g 83,206 g 83,972 g
Sukrosa 30% 87,465 g 85,988 g 85,989 g 85,767 g

Dari hasil pengamatan tersebut ,pada telur yang direndam dengan Aquadess telur
berwarna putih trasparan,telur bertambah berat dan volume telur bertambah besar .
Sedangkan telur yang direndam dengan larutan sukrosa 30% telur berwarna putih agak pucat
berat telur berkurang,dan volumenya berkurang.

VI. KESIMPULAN
Membran sel bersifat selektif permeabel, sehingga hanya zat tertentu dapat
melewatinya. Transpor pasif adalah cara yang dilakukan molekul kecil atau ion bergerak
melintasi membran sel tanpa masukan energi oleh sel. Tiga jenis utama transportasi pasif difusi,
osmosis, dan difusi difasilitasi. Difusi adalah pergerakan molekul dari daerah dengan
konsentrasi tinggi dari molekul ke suatu daerah yang konsentrasinya lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Effendi, Mulyati. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.
Bogor : UNPAK.
2. Guyton, Artur C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta:
EGC.
3. Pearce, EC. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai