I.
DASAR TEORI
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat
melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan
tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.
Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mengubah energi
makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap dipakai untuk kerja tiap sel yang
paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang
berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan
membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan Oksigen dan
menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita. Dengan mengukur jumlah oksigen
yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah oksigen yang dipakai oleh otot yang
bekerja. Makin tinggi jumlah otot yang dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
Tingkat Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi oksigen saat
latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan
menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap suatu
permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima.
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas
aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen
yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan
bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat
maupun ringan.
Dan semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin
baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan
jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per
menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per
menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga
akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
Bagaimana mengukur VO2 max ?
Sebagai pertimbangan dalam mengukur VO2 max adalah tes harus diciptakan
demikian rupa sehingga tekanan pada pasokan oksigen ke otot jantung harus berlangsung
maksimal. Kegiatan fisik yang memenuhi criteria ini harus:
melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas yang memenuhi criteria
ini adalah lari, bersepeda, mendayung. Cara yang paling umum dilakukan dengan
lari di Treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya
Salah satu cara untuk mengukur Vo2Max adalah metode Cooper Test , metode ini
cukup sederhana. Dimana atlet melakukan lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari
sepanjang 400 meter. Setelah waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tersebut dicatat.
Rumus sederhana untuk mengetahui VO2Maxnya adalah :
Contoh : Dio melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak yang
dicapai (2600 meter 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min.
atau memakai tes
Harvard Step Test
Tes ini adalah pengukuran yang paling tua untuk mengetahui kemampuan aerobik
yang dibuat oleh Brouha pada tahun 1943. Ada beberapa istilah seperti kemampuan jantungparu, daya tahan jantung-paru, aerobic power, cardiovascular endurance, cardiorespiration
endurance, dan kebugaran aerobik yang mempunyai arti yang kira-kira sama. Penelitian ini
dilakukan di Universitas Harvard, USA, jadi nama tes ini dimulai dengan nama Harvard. Inti
dari pelaksanaan tes ini adalah dengan cara naik turun bangku selama 5 (lima) menit.
Pelaksanaan:
1. Tinggi bangku 20 feet (50 cm)
2. Irama langkah pada waktu naik turun bangku (NTB) adalah 30 langkah per menit,
jadi 1 (satu) langkah setiap 2 (dua) detik
3. 1 (satu) langkah terdiri dari 4 (empat) gerakan/hitungan:
Hitungan 1 : Salah satu kaki diangkat (boleh kanan atau kiri terlebih
ERGOCYCLE ASTRAND
Tes kebugaran ergocycle dilakukan dengan menggunakan sepeda yang diberi beban
menganut metode astrand. Parameter pada tes ini adalah frekuensi denyut nadi dan besar
beban, yang selanjutnya digunakan untuk menentukan besar VO 2max (maximal oxygen
comsumption). VO2max adalah kecepatan maksimum tubuh menggunakan oksigen selama
latihan fisik. Satuan absolut VO2max adalah volume oksigen permenit (L/min) dan satuan
relatif VO2max adalah berkaitan dengan berat badan (BB) yaitu volume oksigen per kg BB per
menit (ml/kg/min).
PERSYARATAN PESERTA
Berbadab sehat
Makan terakhir sebaiknya tidak kurang dari 2 jam sebelum tes
Indikasi
1. Untuk menentukan besarnya kapasitas kardio-respiratori seseorang terutama dalam
hubungannya dengan dunia olahraga, kemiliteran, dan industri.
2. Untuk menilai berhasil tidaknya program latihan dan rehabilitasi fisik.
3. Keadaan khusus dan pengawasan ketat, untuk menilai kemungkinan adanya penyakit
jantung koroner yang laten (nyeri dada, orang-orang dengan faktor resiko tanpa
keluhan, dan sebagainya) dan saat tes penderita juga dihubungkan dengan alat ECG
tertentu.
II.
METODE PRAKTIKUM
II. 1
Alat
B. Ergocycle Astrand
Sepeda- monarch
Stetoscpoe
Stopwatch
Tensi meter
Timbangan beban
Tabel koreksi faktor
Nomogram astrand
Barometer, termometer ruangan
II. 2
Tata Kerja
1. Persiapan Alat
a. Harvard step up test
Sebelum dimulai praktikum Harvard step up test, tinggi dari bangku
Harvard disesuaikan dengan peserta praktikum yakni untuk laki-laki 19
inch (48,24 cm) dan untuk perempuan 17 inch (43,16 cm). Kemudian
mengatur metronome dengan irama 4/4.
b. Ergocycle Astrand
Sebelum praktikum Ergocycle astrand, peserta praktikum mengecek
chest band bisa mndeteksi detak jantung. Kemudian mencoba sepeda
Monarch, dan disesuaikan bebannya dimulai yang paling rendah.
2. Persiapan Orang Coba
a. Harvard step up test
Sebelum memulai Harvard step up test peserta praktikum menghitung
nadi sebagai data awal. Kemudian mencoba menyesuaikan dengan
irama metronome pada saat naik turun bangku Harvard.
b. Ergocycle Astrand
langkah kaki harus sama dengan irama detak metronome dan selalu dimulai dengan
kaki yang sama.
Catatan : lakukan tindakan tersebut 2-3 kali sebelum percobaan sesungguhnya dimulai. Pada
saat percobaan dimulai, pemeriksa memberikan aba-aba ya, pada saat itu tombol stopwatch
(menjalankan stopwatch) sebagai tanda waktu dimulainya tes.
9. Bila mahasiswa coba sudah tidak sanggup melaksanakan tes naik turun bangku sesuai
prosedur
stopwatch) mahasiswa coba berhenti naik turun bangku. Segera baca durasi (lama)
naik turun bangku dari mahasiswa coba tersebut.
10. Kemudian dengan segera tekan tombol stopwatch ( mengembalikan jarum stopwatch
ke posisi nol) bersamaan dengan menyuruh mahasiswa coba untuk segera duduk.
11. Kemudian tekan tombol stopwatch sekali lagi dengan segera(menjalankan stopwatch)
sebagai titik awal waktu untuk menghitung frekuensi denyut nadi setelah naik turun
bangku (pada saat pemulihan).
12. Hitunglah frekuensi denyut nadi selama masa pemulihan pada :
a. Menit ke 1 s/d menit 1,5 setelah naik turun bangku (30 pertama).
b. Menit ke 2 s/d menit ke 2,5 setelah naik turun bangku (30 kedua).
c. Menit ke 3 s/d menit ke 3,5 setelah naik turun bangku (30 ketiga).
13. Hitunglah indeks kebugaran badan dengan rumus sebagai berikut :
a. Cara lambat :
Kurang
Sedang
Cukup
Baik
Baik sekali
b. Cara cepat :
Kurang
Sedang
Baik
b. Ergocycle Astrand
Sebelum memulai tes Ergocycle Astrand peserta prkatikum menhitung
nadi untuk data awal. Kemudian memasang chest band di dada, dan
melihat apakah detak jantung bisa terdeteksi. Jika sudah terdeteksi
maka peserta praktikum mulai melakukan penyesuaian dengan sepeda
Monarch (serta beban) selama kurang lebih 5 menit diseusaikan dengan
irama metronome. Jika sudah terbiasa maka peserta mengayuh sepeda
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta beban yang diatambah
sedikit demi sedikit.
Berikut ini adalah pelaksanaan praktikumnya:
1. Tentukan mahasiswa coba yang akan diukur VO2 max
2. Mintalah mahasiswa coba untuk menandatangani surat pernyataan bahwa saat ini
dalam keadaan sehat (tidak sakit) dan tidak mempunyai riwayat penyakit terkait
kontra indikasi pemeriksaan (contoh surat pernyataan terlampir)
3. Catatlah berat badan, tinggi badan, umur makan/ minum manis terakhir, dan ukurlah
tekanan darah mahasisa tersebut.
4. Catatlah juga tekanan atmosfer , kelembapan udra dam suhu ruangan.
5. Pasanglah chest band atau polar heart rate (HR) meter dan catat HR istirahat
mahasiswa coba.
6. Aturlah tempat duduk senyaman mungkin untuk bersepeda
7. Lakukan pemanasan selama lebuh kurasng 5 menit dengan meminta mahasiswa coba
mengayuh sepeda dengan kecepatan konstan 50 rpm dan beban dinaikan bertahap
hingga mencapai 300 kpm (1Kp).
III.
HASIL PRAKTIKUM
Mahasiswa coba 1
Mahasiswa coba 2
Nama
Eki
Yusuf
Umur (th)
20
20
L/P
Mahasiswi
Mahasiswa
BB (kg)
45,5
80
TB (cm)
Makan / minum
manis terakhir
Habitation
Category
HR istirahat
(x/menit)
Lama test
(detik)
156
174
Pukul 10.00
Pukul 11.00
95/menit
94/menit
106 detik
230 detik
1' - 1,5'
119/minute
116/minute
2' - 2,5'
101/minute
122/minute
Pekerjaan
3' - 3,5'
Nilai dan
kategori IKB
cara cepat
Nilai dan
kategori IKB
cara lambat
96/minute
108/minute
27,5
88,79
31,36
753 mmHg
77,7
753 mmHg
Suhu ruangan
25C
25C
Kelembaban
22,2 mmHg
22,2 mmHg
P atm
Completely untrained
Sporadic muscular activity = a few times per month
Regular but light exercise = 1 2x per week
Rather intensive training one or more times per week
Hard training for competition several times per week
Ergocycle Astrand
: 18 years
Completely untrained
Sporadic muscular activity = a few times per month
Regular but light exercise = 1-2 x per week
Rather intensive training one or more times per week
Hard training for competition several times per week
: 78 bpm
Date of test
: 11 April 2012
14 = 163 bpm
15 = 166 bpm
16 = 163 bpm
17 = 169 bpm
VO2max = 2,6 lt/min
Correction factor of age = 1,07
Correction of VO2max = 2,782 lt/min
VO2max per kg BW = 36,85 ml/kgBW/min
Classification VO2max = Average
Age
Height: 158 cm
: 20 years
Body weight: 70 kg
Completely untrained
Sporadic muscular activity = a few times per month
Regular but light exercise = 1-2 x per week
Rather intensive training one or more times per week
Hard training for competition several times per week
: 82 bpm
Date of test
: 11 April 2012
15 = 178 bpm
VO2max = 2 lt/min
Correction factor of age = 1,05
Correction of VO2max = 2,1 lt/min
VO2max per kg BW = 30 ml/kgBW/min
Classification VO2max = low
IV.
PEMBAHASAN
A. HARVARD STEP UP
Praktikum kebugaran dengan metode Harvard Step Up Test dilakukan dengan
cara naik turun sebuah balok atau bangku dengan ketinggian yang telah ditentukan.
Untuk laki-laki setinggi 48,24 cm dan untuk perempuan setinggi 43,16 cm. Pada
pelaksanaannya, bangku yang digunakan untuk perempuan sudah sesuai, sedangkan
untuk yang laki laki masing basing kaki pada bangku diberi kaki tambahan sekitar 5
cm. Indeks Kebugaran Badan tergantung seberapa lama orang tersebut mampu naik turun
bangku secara kontinu dan frekuensi denyut nadinya dapat segera pulih dengan cepat
setelah orang coba melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama orang coba bertahan naik
turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal,
maka semakin baik kebugarannya.
Orang coba pada praktikum kali ini adalah Eki Fitriendi sebagai orang coba
berjenis kelamin perempuan dan Yusuf Rahmatullah sebagai orang coba berjenis kelamin
laki laki. Pada praktikum ini diperoleh hasil dimana Yusuf memiliki waktu Harvard
Step Up yang lebih tinggi daripada Eki. Namun Eki memiliki kelebihan pengembalian
frekuensi HR Yang lebih cepat daripada Yusuf. Waktu Harvard step Up Yusuf yang lebih
lama ini menunjukkan bahwa laki laki cenderung memiliki kebugaran yang lebih baik
daripada perempuan. Selain itu juga dipengaruhi aktivitas yang dilakukan sehari hari
oleh kedua orang coba tersebut. Tetapi Eki yang memiliki waktu pengembalian frekuensi
HR yang lebih cepat menunjukkan bahwa Kerja yang di lakukan Eki ketika melakukan
Harvard Step Up kurang maksimal sehinggal pengembalian frekuensi HR cenedrung
lebih cepat sekalipun untuk kilai kebugaran Yusuf lebih tinggi.
A. Ergocycle Astrand
Ergocycle adalah sepeda yang dirancang untuk tes kebugaran dengan memberikan
pembebanan pada kayuhannya. Berat beban tersebut bersatuan kpm. Semua kondisinya
dapat di atur sesuai dengan keinginan. Mulai dari kecepatan roda dalam satuan rpm,
berat beban dan lain-lain. Alat ini juga dapat mengetahui heart rate pemakainya dengan
cara pemakainya harus menggunakan Polar Heart Rate meter yang dipasangkan pada
tubuh pemakai (bagian dada dan menyentuh kulit). Yang menjadi penentu pada tes
kebugaran metode ini adalah berat beban dan frekuensi denyut nadi praktikan selama
percobaan dilakukan.
Dari kedua praktikan dapat dibandingkan bahwa laki-laki memiliki nilai VO 2max
yang lebih besar dibandingkan perempuan. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti aktivitas hidup, berat badan, umur, dan lain-lain. Dari dua
praktikan itu, kita bisa melihat perbedaan dari berat badan dan aktivitas hidupnya.
Tingkat
kebugaran
seseorang
bisa
diketahui
dari
kebutuhan
oksigen
V.
DISKUSI
1. Apakah kebugaran?
Jawaban :
kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan
sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang
berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan
yang lain.
sangat
perlu,
jika
hendak
mencapai
dan
mempertahankan
kebugaran dan kesehatan badan. Makanan yang seimbang (12% protein, 50%
karbohidrat, 38 % lemak) akan mengisi kebutuhan gizi tubuh.
7. Berat badan
Berat badan ideal dan berlebihan atau kurang akan dapat melakukan
perkerjaan dengan mudah dan efesien.
8. Tidur dan istirahat
Tubuh membutuhkan istirahat untuk membangun kembali otot-otot setelah
latihan sebanyak kebutuhan latihan di dalam merangsang pertumbuhan otot.
Istirahat yang cukup perlu bagi badan dan pikiran dengan makanan dan
udara.
9. Kegiatan jasmaniah atau fisik.
Kegiatan jasmaniah atau fisik yang dilakukan sesuai dengan prinsip latihan,
takaran latihan, dan metode latihan yang benar akan membuat hasil yang
baik. Kegiatan jasmani mencegah timbulnya gejala atrofi karena badan yang
tidak diberi kegiatan. Atrofi didefinisikan sebagai hilang atau mengecilnya
bentuk otot karena musnahnya serabut otot. Pada dasarnya dapat terjadi baik
secara fisiologi maupun patologi. Secara fisiologi, atrofi otot terjadi pada otototot yang terdapat pada anggota gerak yang lama tidak digunakan seperti
pada keadaan anggota gerak yang dibungkus dengan gips. Atrofi ini sering
disebut disuse atrofi. Sebaliknya, secara patologi atrofi otot dibagi menjadi 3,
yaitu:
atrofi
neurogenik,
atrofi
miogenik,
dan
atrofi
artogenik.
Atrofi
1.
2. Harvard Step Test. Tes ini adalah pengukuran yang paling tua untuk
mengetahui kemampuan aerobik yang dibuat oleh Brouha pada tahun 1943.
Ada beberapa istilah seperti kemampuan jantung-paru, daya tahan jantungparu, aerobic power, cardiovascular endurance, cardiorespiration endurance,
dan kebugaran aerobik yang mempunyai arti yang kira-kira sama. Penelitian
ini dilakukan di Universitas Harvard, USA, jadi nama tes ini dimulai dengan
nama Harvard. Inti dari pelaksanaan tes ini adalah dengan cara naik turun
bangku selama 5 (lima) menit.
Disamping dari kedua tes diatas, beberapa cara untuk mengetahui kapasitas
VO2Max, seperti :
2.4km Run Test
Astrand 6 minute Cycle test VO2max test on a static bike
Balke VO2max test suitable for endurance sports
Conconi test
Multistage Fitness Test or Bleep test VO2max test for endurance sports
Treadmill VO2max test VO2max test
VO2max from non-exercise data VO2max test
V.
SIMPULAN
1. Ada dua metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kebugaran seseorang, yaitu
dengan Harvard Step Up Test dan Ergocycle Astrand.
2. Tingkat kebugaran seseorang dinyatakan dalam Indeks Kebugaran Badan(IKB).
Semakin besar nilai IKB maka semakin baik pula kebugaran badannya.
3. Kebugaran seseorang juga dapat ditentukan dengan menghitung VO 2max. Semakin
besar nilai VO2max maka semakin baik kondisi kebugaran seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Kaim, Faizati, 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan, Jakarta.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yusuf Rahmatullah
Umur : 19 tahun
L/P
Alamat : Surabaya
Menyatakan saat ini tidak dalam kondisi sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit yang
terkait pengukuran Harvard step test / VO2 max*, serta bersedia dilakukan pemeriksaan /
pengukuran Harvard step up test / VO2max*.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
L/P
Alamat : Surabaya
Menyatakan saat ini tidak dalam kondisi sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit yang
terkait pengukuran Harvard step test / VO2 max*, serta bersedia dilakukan pemeriksaan /
pengukuran Harvard step up test / VO2max*.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mirzaq Hussein Anwar
Umur : 18 tahun
L/P
Alamat : Surabaya
Menyatakan saat ini tidak dalam kondisi sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit yang
terkait pengukuran Harvard step test / VO2 max*, serta bersedia dilakukan pemeriksaan /
pengukuran Harvard step up test / VO2max*.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Fauziyah Firdausi M. S
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Surabaya
L/P
Menyatakan saat ini tidak dalam kondisi sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit yang
terkait pengukuran Harvard step test / VO2 max*, serta bersedia dilakukan pemeriksaan /
pengukuran Harvard step up test / VO2max*.
(
*coret yang tidak perlu