Anda di halaman 1dari 14

0

SISTEM NEURO PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MODUL PROBLEM BASED LEARNING

PASIEN MENGAMUK

BUKU PEGANGAN UNTUK TUTOR


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009
01/06/09 mfi

1
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat
bermacam-macam

gangguan

kejiwaan

yang

disertai

gejala

menjelaskan tentang
mengamuk,

cara

diagnosis, penanganan , dan rehabilitasi penderita dengan gejala mengamuk.


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala mengamuk
2. Menjelaskan tentang

patomekanisme tejadinya penyakit-penyakit dengan gejala

mengamuk
2.1. Menjelaskan tentang struktur anatomi susunan saraf pusat yang berhubungan
dengan gejala mengamuk
2.1.1. menguraikan struktur anatomi cerebrum berhubungan dengan gejala
mengamuk
2.2. Menjelaskan tentang struktur histology serta histofisiologi dari susunan saraf
pusat, yang ada hubungannya dengan gejala mengamuk
2.2.1. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari sel-sel
neuron.
2.2.2. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari sel glia
2.2.3. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari Reseptor
2.3. Menjelaskan fisiologi susunan saraf pusat yang ada hubungannya dengan
gejala mengamuk
2.3.1. menjelaskan dasar biolistrik dalam tubuh sehubungan dengan gejala
mengamuk
2.3.2. menjelaskan proses transmisi sinaptik dan otot dalam kaitannya
dengan gejala mengamuk,
2.3.3. menjelaskan

fungsi motorik korteks serebri dan ganglia basalis

dalam kaitannya dengan gejala mengamuk


2.3.4. menjelaskan

fungsi intelektual otak, memori dan proses belajar

dalam kaitannya dengan gejala mengamuk

01/06/09 mfi

2
2.3.5. menjelaskan

fungsi sistem limbik dan hipothalamus dalam

kaitannya dengan gejala mengamuk


2.3.6. menjelaskan neurofisiologis tidur dan bangun dalam kaitannya
dengan gejala mengamuk
2.4. Menjelaskan

tentang

substansi

biokimia

yang

berperan

dalam

proses.mengamuk
2.5. Menjelaskan gambaran histopatologis susunan saraf pada gejala mengamuk..
3. Menjelaskan cara diagnosis gangguan-gangguan jiwa dengan gejala mengamuk
3.1.

menjelaskan tentang cara menyusun dan melakukan anamnesis penyakit


atau gangguan dengan gejala mengamuk.

3.2.

menjelaskan tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk diagnosis


penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk

3.3.

menjelaskan tentang pemeriksaan status mental yang dilakukan utnuk


diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk,

3.4.

menyebutkan jenis pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk


membantu diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengaamuk.
3.4.1. menyebutkan tes-tes psikologis yang bisa dilkukan untuk membantu
diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk,
3.4.2. menyebutkan tes-tes laboratorium yang bisa dilakukan untuk
membantu

diagnosis

penyakit

atau

gangguan

dengan

gejala

mengamuk, dan mampu melakukan interpretasi hasil laboratorium


yang bersangkutan
3.4.3. menyebutkan pemeriksaan penginderaan yang bisa membantu
diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk, dan
mampu melakukan interpretasi hasil penginderaan yang bersangkutan.
4. Menjelaskan tentang

penatalaksanaan penyakit atau gangguan dengan gejala

mengamuk.
4.1.

menjelaskan tentang

cara penanganan

mengamuk secara psikologi


4.1.1. menjelaskan tentang psikoterapi,

01/06/09 mfi

penderita dengan gejala

3
4.2.

menjelaskan tentang cara penanganan penderita dengan gejala mengamuk


secara farmakologis dan-non farmakologis:
4.2.1. mekanisme kerja, indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping, dan
dara pemilihan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit
dengan gejala mengamuk,
4.2.2. menjelaskan tentang terapi elektro konvulsif terapi (Kejang listrik).
.

5. Menjelaskan tentang rehabilitasi yang dilakukan pada penderita

dengan gejala

mengamuk.
5.1.

menjelaskan tentang rehabiliatsi psiko-sosial penderita dengan gejala


mengamuk

5.2.

menjelaskan tentang rehabilitasi


mengamuk

01/06/09 mfi

fisik pada penderita dengan gejala

PROBLEM TREE

Anamnesis
Keluhan utama :
Lamanya
Sifat keluhan
Perjalanannya
Apa pencetusnya
Pengaruhnya
pada kehidupan

Anatomi
Fisiologi
Histologi
Radiologi
Biokimia
Patologi
Klinik
Patologi
Anatomi
Farmakologi

Status Mental
Penampilanya
Kesadarannya
Psikomotorik
Suasasana Perasaan
Proses Pikiran
Persepsi :
Diagnosa Banding
Gangguan Mental Organik
Skizofrenia Paranoid
Mania
Gangguan Waham
Gangguan Psikotik Akut
Gangguan Kepribadian
Gangguan Disosiasi

Laboratorium
Darah rutin
Urinalisa
Radiologi
CT Scan, PET,
Brain Mapping
Psikologi
Rorschach
TAT
Draw - A Person
Raven Test
MMPI

Diagnosis
MENGAMUK

PENATALAKSANAAN

BIOLOGIK

Farmakologi
01/06/09 mfi

PSIKOLOGIK

ECT

Psikoterapi

SOSIAL

Preventif

Rehabilitatif

Skenario Kasus 1 : Delirium


Seorang pria berusia 30 tahun dikonsulkan dari Bagian Penyakit Dalam ke Poli Jiwa
dengan keluhan gelisah, mengamuk, berteriak-teriak dan tidak bisa tidur yang dialami
dua hari lalu. Seminggu sebelumnya ia menderita demam selama lima minggu. Pada
pemeriksaan terlihat seorang laki-laki tidak mengenakan baju, kedua tangan dan kakinya
terikat ke ranjang. Ia menggerak-gerakkan badannya berusaha melepaskan diri sambil
berteriak-teriak. Terkadang bicaranya melantur dan sepertinya dia tidak mengenali orangorang yang berada didekatnya.
Apa kemungkinan diagnosanya ?
Bagaimana penatalaksanaannya ?
Skenario kasus 2 : Gangguan Afektif Bipolar
Seorang wanita berusia 23 tahun datang keruang gawat darurat dengan keluhan
mengamuk, berteriak-teriak, melompat-lompat, dan tidak bisa tidur sejak + 2 minggu
sebelum dibawa ke rumah sakit. Hal ini dialami setelah dia melihat pacarnya berpelukan
dengan wanita lain. Pada pemeriksaan tampak seorang wanita berkulit putih memakai
daster batik, gelisah, berbicara terus menerus dan berteriak memaki-maki pacarnya tanpa
terkendali. Psikomotor hiperaktif, Ekspresi perasaan melambung, pembicaraan cepat.
Terdapat halusinansi visual dan ide-ide kebesaran.
Apa diagnosanya ?
Bagaimana Penatalaksanaannya ?
Skenario Kasus 3 : Skizofrenia Paranoid: .
Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang diantar oleh keluarganya karena sering
mengamuk, marah-marah dan menghancurkan barang-barang. Hal dimulai + 3 bulan
yang lalu ketika ia dberhentikan dari tempat kerjanya sebagai kuli bangunan. Pada
mulanya ia terlihat pendiam, melamun, sering bicara sendiri. Seminggu terakhir ini sering
marah-marah dan menghancurkan barang-barang dan membenturkan kepalanya.
Apa diagnosanya ?
Bagaimana Penatalaksanaannya ?
Skenario Kasus 4. : Gangguan Disosiasi
Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengamuk
dan menghancurkan barang-barang pecah belah dirumahnya. Keluhan ini dialami sejak 3
bulan yang lalu. Hal itu muncul bila melihat keadaan rumah berantakan atau suaminya
tidur-tidur saja dan tidak pergi kerja. Saat mengamuk dia tidak menyadarinya apa yang
telah dilakukannya. Setelah sadar dia bingung dan menyesali apa yang telah dilakukan.
Status mental penampilan seorang wanita berpakaian hitam-hitam, pembicaraan lancar,
aktivitas psikomotor wajar. Ekspresi perasaan (afek) wajar. Halusinasi dan waham tidak
ada.
Apa diagnosanya ?

01/06/09 mfi

6
Bagaimana Penatalaksanaannya ?
TUGAS UNTUK MAHASISWA
1. Setelah membaca skenario diatas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu
kelompok diskusi yang terdiri dari 14 18 orang yang dipimpin oleh seorang
ketua kelompok dan sekretasis yang dipilih oleh kelompok mahasiswa itu sendiri.
Ketua dan sekretaris sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi ini
bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Mencari informasi tambahan. dari perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, textbook, slide, video, dan internet
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) untuk menganalisa dan
mengsintesa informasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli dalam permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
7. Mengikuti kuliah pakar dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak
diketemukan jawabannya.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok mahasiswa memecahkan masalah yang terdapat dalam scenario
ini dengan melakukan 7 langkah dibawah ini :
1. Identifikasi masalah utama dengan membuat minimal 3 kata kunci.
2. Membuat sebanyak-banyaknya pertanyaan mendasar dari scenario diatas untuk
didiskusikan.
3. Analisa masalah pada no.1 dengan anggota kelompok.
4. Susun hasilnya secara sistematik.
5. Merumuskan tujuan pembelajaran dari pemasalahan diatas.
6. Belajar mandiri atau kelompok diluar kelas untuk mendapatkan informasi
tambahan yang diperlukan dalam memecahkan masalah diatas.
7. Membuat laporan kelompok dan diskusikan tambahan untuk analisa informasi
baru ditambahkan. Dan buatlah kesimpulan tetntang hasil diskusi.
Untuk tugas diatas bentuklah kelompok diskusi, dan pilihlah sendiri ketua dan sekretaris
kelompok.
Langkah 1 s/d langkah 5 diselesaikan pada pertemuan pertama kelompok yang difasilitasi
oleh tutor.
Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua kelompok yang difasilitasi oleh tutor.

01/06/09 mfi

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar untuk menjelaskan tentang tatacara
penyelesaian modul dan membagi kelompok diskusi
2. Pertemuan kedua kelompok diskusi dipimpin oleh ketua dan sekretsris kelompok
yang difasilitasi oleh tutor untuk menyelesaikan langkah 1 s/d 5
3. Belajar mandiri atau berkelompok diluar kelas dan mencari informasi tambahan
dari perpustakaan melalui text book, slide, internet dsb.
4. Pertemuan ketiga kelompok diskusi melaporkan hasil diskusi dan mengsintesa
informasi baru yang didapatkan.
5. Pertemuan terakhir panel diskusi dalam kelas besar untuk melaporkan hasil
diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab
pada ahlinya (pakar)
TIME TABLE
I
Pertemuan 1

II
Pertemuan 2

HARI
III
IV
V
VI
Mandiri
Konsultasi Pertemuan 3
Pakar
Praktikum

VII
Pertemuan
Terakhir
(Pelaporan)

PETUNJUK UNTUK TUTOR


1. Diskusi ini dilaksanakan dalam 4 kali tatap muka, 1 kali pertemuan untuk
penjelasan tutorial, 2 kali berupa diskusi kelompok dengan tutor (2 x 50 menit), 1
kali diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi.
2. Tutor diwajibkan memakai identitas (name tag) dan mengingatkan mahasiswa
untuk mengikuti tata tertib selama tutprial berlangsung (tidak menggunakan
sandal dan kaos oblong).
3. Pada tatap muka pertama, dalam kelas besar tutor menjelaskan tentang cara
penyelesaian modul, memfasilitasi dinamika kelompok dan pembagian kelompok.
4. Pada tatar muka kedua, tutor bertugas
a. Memfasilitasi curah pendapat (brain storming) diantara kelompok diskusi
dalam menyelesaikan langkah 1 s/d 5
b. Memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri
c. Mengarahkan diskusi bila terhambat

01/06/09 mfi

8
5. Pada tatap muka ketiga : tutor bertugas memfasilitasi mahasiswa melakukan
analisa, sintesa, mengambil kesimpulan penyelesaian masalah dan membuat
skema hasil. :
6. Pada tatap muk ke empat (terakhir) berupa diskusi panel. Tutor bertugas :
a. Melakukan pengundian kelomppok yang akan menyajikan laporan hasil
diskusinya
b. Mengarahkan diskusi dan tanya jawab diantara peserta dengan panelis
7. Melakukan penilaian terhadap kinerja dan pengetahuan semua mahasiswa pada
setiap kegiatan tatap muka.
PROBLEM DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
1. Kata kunci
a. Laki-laki berusia 30 tahun
b. Mengamuk
c. Bicara sendiri
d. Tidak mengenal orang-orang didekatnya
2. Beberapa pertanyaan prinsip dan berikan jawaban alternatifnya
a. Penyakit / gangguan apa yang memberikan gambaran klinis seperti diatas ?
b. Bagaimana pato-mekanisme kelainan tersebut ?
c. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk melengkapi menegakkan diagnosanya ?
d. Bagaimana penatalaksanaannya ?
BAHAN BACAAN UNTUK TUTOR
1. Apa yang dimaksud mengamuk ?
Mengamuk atau gaduh gelisah adalah suatu keadaan peningkatan aktifitas mental dan
motorik seseorang sedemikian rupa sehingga sukar dikendalikan
2. Bagaimana gambaran klinik gaduh gelisah atau mengamuk ?
Keadaan gaduh gelisah adalah ledakan agresi verbal dan kegelisahan motorik yang
memerlukan intervensi oleh karena bila berkelanjutan pasien dapat mengalami
exhaustion (kelelahan/kepenatan) fisik.
3. Bagaimana pato-mekanisme terjadinya gejala mengamuk ?
Bagaimana proses terjadinya gaduh gelisah atau mengamuk sampai saat ini belum
diketahui. Diduga ini mempunyai dasar biologik, psikososial
Biologik
Gejala mengamuk ini diduga berhubungan dengan lesi pada korteks prefrontal dan
stimulasi nucleus amigdala dari sistem limbic. Selain itu juga berkaitan dengan
peningkatan hormone androHgen dan norepinefrin didalam cairan serebrospinal serta
penurunan kadar serotonin dan gamma amino butyric acid (GABA) dalam cairan
serebrospinal.

01/06/09 mfi

Psikososial
Perilaku mengamuk sukar diprediksi dan dapat terjadi pada setiap orang, namun ada
kelompok tertentu memiliki resiko yang lebih tinggi, yaitu :
- Pria berusia 15 25 tahun
- Orang kota
- Kulit hitam
- Pengguna alcohol
- Mengalami kekerasan fisik masa kanak-kanak
4. Penyakit atau gangguan apa saja yang memberi gejala gaduh gelisah atau
mengamuk?
a. Gangguan mental organik :
- Delirium
Gambaran Klinik
1. Gangguan kesadaran dan perhatian (kesadaran menurun, berkabut,
perhatian tidak terarah)
2. Gangguan fungsi kognitif secara menyeluruh (disorientasi, hendaya daya
ingat segera)
3. Gangguan psikomotor (Hipo/hiperaktif, bicara banyak atau kurang)
4. Gangguan siklus tidur - bangun yang berubah atau terbalik dari
biasanya (siang mengantuk, malam terjaga)
5. Gangguan emosional : depresi, cemas, marah, euforia, apati, hilang
akal.
6. Onset biasanya cepat, perjalanan penyakit hilang timbul
sepanjang
hari.
7. Berlangsung kurang dari 6 bulan
- Intoksikasi /sindro putus zat/obat psikoaktif
- Tumor otak
- Gangguan kepribadian organik
Gambaran Klinik
1. Riwayat dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit, kerusakan
atau disfungsi otak.
2. Disertai dua atau lebih dari hal berikut :
a. Penurunan kemampuan mempertahankan aktivitas bertujuan untuk
waktu yang lama dan penundaan kepuasan.
b. perubahan perilaku emosional
c. Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan
konsekwensi atau kelaziman sosial.
d. Gangguan proses pikir
e. Perubahan kecepatan arus bicara
f. Perubahan perilaku seksual

01/06/09 mfi

10
b. Gangguan psikotik fungsional :
SkiDzofrenia paranoid
Gambaran Klinik
Gejala-gejala paranoid yang paling umum :
(a)
Waham-waham kejaran, rujukan (reference), merasa
dirinya tinggi (exalted birth), misi khusus, perubahan tubuh atau
kecemburuan;.
(b)
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau
memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa
bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa
(Laughing);
(c)
Halusinasi pembauan atau pengecapan, atau bersifat
seksual, atau lain-lain perasaan tubuh ; halusinasi visual mungkin ada
tetapi jarang menonjol
Skizofrenia karatonik/furor katatonik
Gambaran Klinik
1. Stupor (amat berkurang reaktivitas terhadaplingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme;
2. Kegelisahan (aktivitas motor yang tampak tak bertujuan, yang tak
dupengaruhi oleh stimuli eksternal);
3. Berpose (secara sukarela mengambil dan mempertahankan sikap tubuh
tertentu yang tidak wajar atau bizarre);
4. Negativisme (perlawanan yang jelas tidak bermotif terhadap semua
instruksi atau upaya untuk digerakkan, atau bergerak kearah berlawanan);
5. Rigiditas (rigidity : mempertahankan sikap tubuh yang kaku melawan
upaya untuk memnggerakkannya);
6. Fleksibilitas serea (waxy flexibility : mempertahankan posisi anggota
gerak dan tubuh yang dilakukan dari luar;
7. Gejala-gejala lain seperti otomatis terhadap perintah (command
automatisme ; ketaatan secarra otomatis terhadap perintah), dan
perseverasi kata-kata serta kalimat.
Gangguan afektif bipolar
Gambaran klinik
Gambaran Emosi :
1. Mood meningkat, euforia
2. Emosi Labil
3. Perubahan sementara yg cepat menjadi depresi akut
4. Irritabilitas,toleransi terhadap frustasi rendah
5. Menuntut dan egosentris.
Gambaran Kognitif
1. Harga diri meningkat, grandiositas.
2. Bicara cepat dan membanjir (logorrhea)
3. Desakan pembicaraan (pressure of speech)
4. Lompat gagasan (flight of ideas)
5. Kadang-kadang inkoherensi
6. Daya nilai buruk, disorganisasi

01/06/09 mfi

11
7.
-

Waham dan halusinasi.


Gangguan paranoid
Gangguan Psikotik akut termasuk psikosis pasca persalinan (post

partum)
c. Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian Antisosial
Gangguan kepribadian Emosional tak stabil
Gangguan kepribadian Paranoid
Ditandai oleh paling sedikit tiga hal berikut :
1. Kepekaan yang berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan.
2. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil.
3. Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah artikan tindakan
orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan
atau penghinaan
4. Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang
hak pribadinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
5. Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari
pasangannya
6. Kecendrungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang
dinyatakan dalam sikap menyangkut diri yang menetap.
7. Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap dirinya
maupun dunia pada umumnya tanpa bukti.
d. Masalah situasional
Perselisihan keluarga termasuk pencederaan anak
Perselisihan antar individu
Panik homoseksual
Keadaan disosiatif (misalnya kesurupan)
Gambaran klinik
1. Tiba-tiba kehilangan ingatan yang berhubungan dengan maksud
tertentu,
2. Perjalanan tanpa tujuan dan kebingungan,
3. Kehilangan ingatan yang menyeluruh untuk kehidupan masa lalu
tanpa kehilangan kesadaran.
4. Assumsi tampak normal,
5. Disorietasi dapat terjadi.
5. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk memastikan diagnosa psikosis ?
a. Pemeriksaan laboratorium --------- tidak ada yang spesifik
b. Pemeriksaan psikologik :
1. Test Rorschach
2. Thematic Apperception Test (TAT)
3. Bender Gestalt
4. Draw A Person

01/06/09 mfi

12
5. Minnesota Multiphasic Persomnality Inventory (MMPI)
c. Pemeriksaan lain ------ EEG, CT scan kepala, PET
6. Bagaimana penatalaksanaannya ?
a. Biologik -------------- Anti psikotik (farmakologi) dan ECT (non farmakologik)
b. Psikososial ----------- Psikoterapi.(psikologik) dan intervensi social serta
rehabilatasi (sosial)
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) mengenai permasalahan yang
dimaksud untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Belajar individual di perpustakaan dengan menggunakan textbook, journal, slide, tape
atau video, dan computer.
6. Kerja praktek di skill lab
RUJUKAN :
1. American Psychiatric Association : Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders IV American Psychiatric Association, , Washington DC, 1994.
2. Departemen Kesehatan RI : Pedoman Penggolongan dan Diagnostic Gangguan Jiwa
Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta, 1993.
3. Departemen Kesehatan RI.; Suplemen Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa III, Direktorat Pelayanan Medik DepKes RI. Jakarta, 1995
4. Hamilton M. : Fishs Clinical Psychopathology, Bristol, JohnWright & Son Ltd.
Great Britania, 1974.
5. Janicak PG, Davis JM, Prestom SH : Principles and Practice of Psycho pharmaco
therapy, William & Wilkins, Baltimore, 1993.
6. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, : Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences
Clinical Psychiatry, 9Th Edition , Willliam & Wilkins, Baltimore, 1994.
7. Kolb LC : Modern Clinical Psychiatry, 11th Edition, WB Saunders Company,
Philadelphia, 2002.
8. Maramis WF : Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, 1980.
9. Tomb DA : Buku Saku Psikiatri Edisi 6, Alih bahasa, Martina Wiwie, Edisi bahasa
Indonesia, EGC, Jakarta, 2003.
10. Wiener JM : Behavioral Science, 2nd Edition, NMS William & Wilkins, Baltimore.
1990.
11. Toy EC, Klamen D,. ; Case Files : Psychiatry. McGraw-Hill. New York, 2004.
12. Sadock BJ, Sadock VA,. : Pocket Handbook of Clinical Psychiatry. Fourth Edition.
Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore. 2005.

01/06/09 mfi

13

01/06/09 mfi

Anda mungkin juga menyukai