Si Totong, 4 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan keluhan timbul lepuhlepuh berisi cairan bening di tungkai kanan dan kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu. Lepuh
mudah pecah dan menjadi koreng. Dalam 3 hari ini muncul benjolan sebesar kelereng di lipat
paha kanan dan kiri. Keluhan ini tidak disertai demam. Saudara kembar Totong, si Teteng juga
pernah menderita sakit yang sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah berobat ke dokter.
Mereka sering menggunakan baju dan handuk bersama. Merek berdua sering bermain di luar
rumah dan malas bila disuruh mandi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Sadar dan Kooperatif
Vital Sign: Nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 37,0oC
Keadaan Spesifik: KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat pembesaran berupa nodul
berjumlah 2 buah, bulat, diameter 1cm, konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri tekan.
Status dermatologikus: Regio extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel,
bulat, lentikuler, diskret dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan.
2.3 Data Seven Jumps
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Lepuh
2. Nodul
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
sering bermain
KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat pembesaran berupa nodul berjumlah
2 buah, bulat, diameter 1cm, konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri tekan.
6. Status dermatologikus:
- Regio extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel, bulat, lentikuler,
diskret dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan.
2.3.3 Analisis Masalah
1. Totong, 4 tahun berobat dengan keluhan timbul lepuh-lepuh berisi cairan
bening di tungkai kanan dan kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu, lepuh
mudah pecah dan menjadi koreng.
a. Bagaiman anatomi dari kulit?
b. Bagaimana fisiologi dari kulit?
c. Bagaimana histologi dari kulit?
d. Bagaimana etiologi dari timbulnya lepuh-lepuh berisi cairan bening disertai gatal?
e. Bagaimana mekanisme timbulnya lepuh-lepuh berisi cairan disertai gatal?
f. Bagaimana makna dari keluhan yang muncul sejak 4 hari yang lalu?
g. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan?
h. Mengapa lepuh mudah pecah dan menjadi koreng?
i. Mengapa hanya pada tungkai kanan dan kiri saja yang mengalami lepuh berisi cairan
bening?
2. Dalam 3 hari muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan dan kiri dan
tidak disertai demam.
a. Bagaimana etiologi muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan dan kiri?
b. Bagaimana mekanisme muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan dan kiri?
c. Bagaimana makna muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan dan kiri sejak
3 hari yang lalu tanpa disertai demam?
d. Mengapa keluhan tidak disertai demam?
3. Saudara Totong, Teteng juga pernah menderita sakit yang sama 10 hari yang
lalu dan sembuh setelah berobat ke dokter.
a. Bagaimana makna saudara kembar Totong yang pernah menderita sakit yang sama 10
hari yang lalu dan sembuh setelah berobat ke dokter?
b. Adakah hubungan antara keluhan Totong dengan Teteng? Jelaskan!
c. Mengapa setelah Teteng sembuh, Totong menderita hal yang sama?
4. Totong dan Teteng sering menggunakan baju dan handuk yang sama,
sering
6. Status dermatologikus:
Regio extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel, bulat,
lentikuler, diskret dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan.
Bagaimana interpretasi dan mekanisme:
a. extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel, bulat, lentikuler, diskret
dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan?
7. Apa saja kemungkinan penyakit pada kasus ini ?
8. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ini ?
9. Apa kemungkinan diagnosis pasti pada kasus ini?
10.
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?
11.
Apa saja komplikasi dari kasus ini jika tidak ditangani secara
komperhensip?
12.
Bagaimana peluang sembuh pada kasus ini ?
13.
Bagaimana Kompetensi Dokter Umum pada kasus ini ?
14.
Bagaimana Pandangan Islam terhadap kasus ini ?
2.3.4 Hipotesis
Anak laki-laki, 4 tahun mengalami keluhan timbul lepuh berisi cairan bening di tungkai kanan
dan kiri disertai gatal dan pembesaran KGB regional extremitas superior disebabkan oleh
impetigo kontagiosa/krustosa/non-bulosa
hari yll, menggunakan baju+handuk bersama, bermain diluar, dan malas mandi
Penyebaran Bakteri
Pertahanan pertama terhadap infeksi bakteri dilakukan oleh KGB
Menginfeksi kulit di ekstremitas inferior
Membentuk lepuh, Nodul bulat, plak eritema multiple, bulat, lentikuler, diskret
kenyal, mobile
Gatal
Pecah
Krusta Kekuningan
SINTESA
1. Totong, 4 tahun berobat dengan keluhan timbul lepuh-lepuh berisi cairan bening di tungkai
kanan dan kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu, lepuh mudah pecah dan menjadi
koreng.
a. Bagaiman anatomi dari kulit?
Anatomi dan Histologi Kulit
Pars papilare
Pars retikulare
hidup.
Kulit
pun
menyokong
penampilan
dan
kepribadian
2. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap,
begitupun yang larut lemak. Permeabilitas kulit terhadap O 2, CO2, dan uap air
memungkinkan
kulit
ikut
mengambil
bagian
pada
fungsi
respirasi.
metabolisme,
dan
jenis
vehikulum.
Penyerapan
dapat
menjadi
kering.
Produk
kelenjar
lemak
dan
keringat
di
kulit
dengan
cara
mengeluarkan
keringat
dan
mengerutkan
(otot
yang
terdapat
sitoplasma
lebih
terwarna
dengan
b. Staphylococcus aureus
Sebagian besar infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri ini akan
menimbulkan kelainan/penyakit kulit antara lain Impetigo bulosa dan atau nonbulosa serta ektima. Yang mana pada kasus sebagian besar tanda dan gejala
menuju pada impetigo non-bulosa/krustosa/kontagiosa.
e. Bagaimana mekanisme timbulnya lepuh-lepuh berisi cairan disertai
gatal pada kasus?
dengan pasien atau dengan seseorang yang menjadi carrier. Kuman tersebut
berkembang biak dikulit dan akan menyebabkan terbentuknya lesi dalam satu
sampai dua minggu.
Cara infeksi pada impetigo krustosa ada 2, yaitu infeksi primer dan infeksi
sekunder.
Infeksi Primer
Infeksi primer, biasanya terjadi pada anak-anak. Awalnya, kuman menyebar dari
hidung ke kulit normal (kira-kira 11 hari), kemudian berkembang menjadi lesi
pada kulit. Lesi biasanya timbul di atas kulit wajah (terutama sekitar lubang
hidung) atau ekstremitas setelah trauma.
Infeksi sekunder
Infeksi
sekunder
terjadi
bila
telah
ada
penyakit
kulit
lain
sebelumnya
suatu protein yang mengakibatkan bakteri dapat melekat dan membentuk suatu
infeksi impetigo krustosa. Keluhan biasanya gatal dan nyeri
Impetigo krustosa sangat menular, berkembang dengan cepat melalui kontak
langsung dari orang ke orang. Impetigo banyak terjadi pada musim panas dan
cuaca yang lembab. Pada anak-anak sumber infeksinya yaitu binatang
peliharaan, kuku tangan yang kotor, anak-anak lainnya di sekolah, daerah
rumah kumuh, sedangkan pada dewasa sumbernya yaitu tukang cukur, salon
kecantikan, kolam renang, dan dari anak-anak yang telah terinfeksi.
Impetigo Krustosa diawali dengan munculnya eritema berukuran kurang lebih
2 mm yang dengan cepat membentuk vesikel, bula atau pustul berdinding tipis.
Kemudian vesikel, bula atau pustul tersebut ruptur menjadi erosi kemudian
eksudat seropurulen mengering dan menjadi krusta yang berwarna kuning
keemasan (honey-colored) dan dapat meluas lebih dari 2 cm. Lesi biasanya
berkelompok dan sering konfluen meluas secara irreguler. Pada kulit dengan
banyak pigmen, lesi dapat disertai hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Krusta
pada
akhirnya
mengering
dan
lepas
dari
dasar
yang
eritema
tanpa
PATOGENESIS
Faktor resiko: Bermain di luar rumah dan malas mandi, (higienis kurang), saudara kembar m
Koloni menin
Mengeluarkan ek
Epidermis terenggang
Neutrofil migrasi ke d
Lepuh berisi c
f. Bagaimana makna dari keluhan yang muncul sejak 4 hari yang lalu?
Kejadian lesi impetigo kontagiosa biasanya terjadi dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu.
4 hari: sudah terbentuk lesi impetigo akibat dari infeksi bakteri S. aureus.
g. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan?
Terjadinya penyakit impetigo krustosa di seluruh dunia tergolong relatif sering.
Penyakit ini banyak terjadi pada anak - anak kisaran usia 2-5 tahun
dengan rasio yang sama antara laki-laki dan perempuan.
h. Mengapa lepuh mudah pecah dan menjadi koreng?
Lepuh mudah pecah karena letaknya superficial dan dinding vesikel tipis.
i. Mengapa hanya pada tungkai kanan dan kiri saja yang mengalami
lepuh berisi cairan bening?
Impetigo krustosa dapat terjadi di mana saja pada tubuh, tetapi biasanya pada
bagian tubuh yang sering terpapar dari luar misalnya wajah, leher, dan
ekstremitas.
2. Dalam 3 hari muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan dan kiri dan
tidak disertai demam.
e. Bagaimana etiologi muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha
kanan dan kiri tanpa disertai demam?
Pembesaran KGB dapat terjadi primer, disebabkan oleh KGB itu sendiri seperti
Limfoma; atau sekunder berasal dari penyakit lain baik infeksi ataupun kanker.
f. Bagaimana mekanisme muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha
kanan dan kiri tanpa disertai demam?
Infeksi yang dimulai dengan masuknya kuman patogen kedalam tubuh
respons sistem kekebalan yang berlapis. Di lapis depan berjajar komponen
normal tubuh seperti kulit, selaput lendir, batuk, flora normal dan berbagai sel.
Di pusat pertahanan, terdapat KGB yang menyimpan dua mesin perang yaitu
limfosit T (sel T) dan limfosit B (sel B)].
KGB tersusun secara regional menjaga kawasan tertentu. Karena itu mereka
disebut juga sentinel node (sentinal adalah penjaga dan node adalah KGB).
Sentinel node kepala dan muka, terdapat di leher; payudara dan tangan, ketiak;
kaki, lipat paha dlsb.
Dalam peperangan itu salah satu tugas lapis pertama adalah membawa
sampel kuman ke KGB untuk identifikasi dan pemrograman penghancurannya.
Kemudian limfe atau cairan getah bening akan membawa sel T dan sel B, ke
daerah konflik. Dalam usahanya kgb regional akan meningkatkan aktivitasnya
hingga membesar.
Pada kasus ini, KGB bekerja untuk membawa dan mengidentifikasi sampel
kuman yang nantinya akan menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh bukan
sebagai suatu reaksi inflamasi yang biasanya menimbulkan gejala demam.
g. Bagaimana makna muncul benjolan sebesar kelereng di lipat paha
kanan dan kiri sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai demam?
3 hari yg lalu usaha KGB regional akan meningkatkan aktivitasnya dengan cara
meningkatkan produksi sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu
sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit untuk melawan kuman
patogen yang masuk ke dalam tubuh (Bakteri penyebab impetigo krustosa).
h. Mengapa keluhan tidak disertai demam?
Karena berdasarkan struktur anatomi, lepuh yang di alami Totong berada pada
supeficial kulit (tidak memiliki pembuluh darah)
belum menjalar ke sistemik. Hal ini yang menyebabkan tidak adanya respon
tubuh ke hipotalamus untuk meningkatkan set point akibat adanya infeksi
tidak demam.
3. Saudara Totong, Teteng juga pernah menderita sakit yang sama 10 hari yang lalu
dan sembuh setelah berobat ke dokter.
a. Bagaimana makna saudara kembar Totong yang pernah menderita sakit
yang sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah berobat ke dokter?
-
Sembuh setelah berobat ke dokter: Obat yang berikan dokter sudah sesuai
dengan etiologi penyakit yang diderita Teteng.
sering
impetigo
krustosa
merupakan
penyakit
yang
sangat
menular.
Penggunaan baju dan handuk bersama dan ditambah dengan riwayat Teteng
yang sudah pernah mengalami keluhan yang sama merupakan salah satu
faktor
resiko
terjadinya
penularan
impetigo
krustosa
pada
Totong.
(kemungkinan vesikel yang ada pada lesi kulit Teteng pecah dan seropurulen
pada lesi menempel di baju Teteng dan kemudian dipakai oleh Totong)
f. Bagaimana hubungan sering bermain diluar dengan keluhan yang
dialami Totong?
Anak-anak usia 4 tahun sering kali bermain diluar dan kemungkinan untuk
terinfeksi bakteri ini sangat besar terlebih jika lingkungan tempat bermain dapat
membuat anak tersebut mendapatkan trauma/luka kecil pada kulit, hal ini akan
mempermudah bakteri masuk dan berkembang.
g. Bagaimana hubungan malas mandi dengan keluhan yang dialami
Totong?
Jarang mandi dapat menyebabkan kejadian hygiene yang buruk pada Totong
dan Teteng, hygiene yang buruk merupakan salah satu faktor resiko kejadian
impetigo krustosa karena mempermudah bakteri dalam berkembangbiak.
h. Bagaimana cara penularan penyakit pada kasus ini?
1. Kontak langsung dengan pasien impetigo
2. Kontak tidak langsung melalui handuk, selimut, atau pakaian pasien impetigo
3. Cuaca panas maupun kondisi lingkungan yang lembab
4. Kegiatan/olahraga dengan kontak langsung antar kulit seperti gulat
5. Pasien dengan dermatitis, terutama dermatitis atopik
5. Keadaan Spesifik:
KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat pembesaran berupa nodul
berjumlah 2 buah, bulat, diameter 1cm, konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri
tekan.
Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari:
a. Keadaan spesifik: KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat
pembesaran berupa nodul berjumlah 2 buah, bulat, diameter 1cm,
konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri tekan?
Interpretasi:
KGB membesar 2buah : pembesaran kelenjar getah bening,
dan yang lainnya masih bisa
mengkompensasi.
bulat
diameter 1 cm
Konsistensi kenyal
seperti
histiosit,atau
limfosit,
karena
sel
plasma,
datangnya
sel-sel
monosit
dan
peradangan
: dapat bergerak
: infeksi bakteri belum sampai ke lapisan dermis
(ada saraf). Dan menandakan bukan merupakan suatu proses inflamasi akibat
infeksi yang terjadi di KGB (contoh limfadenitis) tapi merupakan suatu proses
pertahanan pertama terhadap infeksi yang datangnya dari luar.
Mekanisme:
Faktor resiko: Bermain di luar rumah dan malas mandi, (higienis kurang), sa
S. aur
Membawa sampel kuman ke KGB untuk identifikasi dan pemrograman penghancurannya limfe
KGB menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak [ limfosit, sel plasma, monosit d
6. Status dermatologikus:
Regio extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel, bulat, lentikuler,
diskret dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan.
Bagaimana interpretasi dan mekanisme:
a. extremitas inferior dextra et sinistra: plak eritem multipel, bulat,
lentikuler, diskret dengan permukaan ditutupi krusta kekuningan?
Interpretasi:
Plak eritema multipel : sudah terjadi efloresensi berupa perninggian di atas
permukaan kulit, permukaan rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrat),
berwarna kemerah dan berjumlah banyak.
Bulat
: berbentuk bulat
Lentikuler
: ukuran sebesar biji jagung.
Diskret
: terpisah antara satu sama lain.
Ditutupi krusta kekuningan : Ditutupi oleh materi padat yang terbentuk dari
pengeringan eksudat atau sekresi tubuh.
Mengeluarkan
eksotoksin
Lepuh berisi cairan (vesikel) / plak eritem multiple (penonjolan di atas kulit sebagai suatu reaksi yang
terjadi terhadap respon infeksi atau penyakit yang berwarna kemerahan) , bulat, lentikuler, diskret
pecah mengeluarkan secret seropurulen kuning kecoklatan mengering membentuk krusta yang
berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat daerah erosif yang mengeluarkan
secret sehingga krusta kembali menebal. Lepuh yang pecah akan mengering dan menjadi krusta berwarna
kuning keemasan atau honey-colored.
7. Apa saja kemungkinan penyakit pada kasus ini ?
+
+
Impetigo
Kontagiosu
m
+
+
+
-
+
-
gejala/
penyakit
Lepuh
Gatal
KGB
membesar
Demam
krusta
kekuningan
Kasus
Ektima
+
+
+
+/k.
hemorogik
Dematit
is
Kontak
+
+/-
Varicel
a
+
+
Pemeriksaan Darah
Kultur bakteri
Uji sensitivitas
merah
yang
kecil
menjadi
lepuh
yang
berisi
nanah
dan
luka
terbuka
yang
menimbulkan
gatal,
kemudian
melepuh,
3. Penyakit ini biasanya asimetris yang ditandai dengan lesi awal berbentuk
makula eritem pada wajah, telinga maupun tangan yang berubah dengan cepat
menjadi vesikel berisi cairan bening atau pustul dengan cepat dan dikelilingi
oleh suatu areola inflamasi, bila mengering akan mengeras menyerupai batu
kerikil yang melekat di kulit. Jika diangkat maka daerah tempat melekatnya tadi
nampak basah dan berwarna kemerahan.
4. Tahap ini jarang terlihat karena kulit vesikel sangat tipis dan mudah rupture.
Pada dasar vesikel terdapat eksudasi, jika mengering akan menjadi krusta
warna kuning. Lesi awalnya kecil (ukuran kira-kira 3-10 mm), tapi kemudian
dapat membesar. Bila lesi sembuh tidak akan meninggalkan bekas. Lesi bias
annular, circinata atau bundar menyerupai Tinea circinata. Lesi satelit dapat
terbentuk di sekitar lesi utama yang disebabkan oleh adanya autoinoculation.
5. Tanda khas dari impetigo krustosa ini adalah warna kemerahan seperti madu
atau kuning keemasan honey-colored. Pada daerah tropis umumnya terjadi
pada anak-anak yang kurang gizi, erupsinya bias luas dan bereaksi lambat
terhadap terapi. Umumnya terjadi pada daerah-daerah tubuh yang terbuka
seperti wajah, mulut, telapak tangan atau leher.
6. Tidak disertai gejala umum. Tempat predileksi di muka, yakni di sekitar lubang
hidung dan mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut.
Kelainan kulit berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika
penderita datang berobat, yang terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning
seperti madu. Jika dilepaskan tampak erosi di bawahnya. Sering krusta
menyebar
ke
perifer
dan
sembuh
di
bagian
tengah.
Streptokkus yang menginfeksi anak-anak dan yang lebih tua tidak berbeda
dengan yang terkena/menyebar pada populasi yang lain, walaupun perlu
dipertimbangkan bahwa tingkat infeksi yang lebih serius bias berbeda dari
kedua kelompok umur tersebut. Keluhan utama adalah rasa gatal. Lesi awal
berupa macula eritematosa berukuran 1 2 mm, segera berubah menjadi
vesikel atau bula. Karena dinding vesikel tipis, mudah pecah dan mengeluarkan
secret seropurulen kuning kecoklatan. Selanjutnya mengering membentuk
krusta yang berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat
daerah erosif yang mengeluarkan secret sehingga krusta kembali menebal.
7. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang
terinfeksi.
10.
Edukatif
1. Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit.
2. Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga dengan mencuci area kulit yang
terkena untuk mencegah infeksi.
3. Mengurangi kontak dekat dengan penderita.
4. Bila diantara anggota keluarga ada yang mengalami impetigo diharapkan dapat
melakukan beberapa tindakan pencegahan berupa:
-
Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta) dengan sabun dan air
mengalir serta membalut lesi.
Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak
menggunakan peralatan harian bersama-sama.
Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan setelah itu
mencuci tangan sampai bersih.
b. Causatif
Pada prinsipnya, pengobatan impetigo krustosa bertujuan untuk memberikan
kenyamanan dan perbaikan pada lesi serta mencegah penularan infeksi dan
kekambuhan.
11.
Apa saja komplikasi dari kasus ini jika tidak ditangani secara
komperhensip?
Ektima
Impetigo yang tidak diobati dapat meluas lebih dalam dan penetrasi ke epidermis
menjadi ektima. Ektima merupakan pioderma pada jaringan kutan yang ditandai
dengan adanya ulkus dan krusta tebal.
Selulitis dan Erisepelas
Impetigo krustosa dapat menjadi infeksi invasif menyebabkan terjadinya selulitis
dan erisepelas, meskipun jarang terjadi. Selulitis merupakan peradangan akut kulit
yang mengenai jaringan subkutan (jaringan ikat longgar) yang ditandai dengan
eritema setempat, ketegangan kulit disertai malaise, menggigil dan demam.
Sedangkan erisepelas merupakan peradangan kulit yang melibatkan pembuluh
limfe superfisial ditandai dengan eritema dan tepi meninggi, panas, bengkak, dan
biasanya disertai gejala prodromal.
Glomerulonefritis Post Streptococcal
Komplikasi utama dan serius dari impetigo krustosa yang umumnya disebabkan
oleh Streptococcus group A beta-hemolitikus ini yaitu glomerulonefritis akut (2%5%). Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia kurang dari 6 tahun. Tidak
ada
bukti
yang
menyatakan
glomerulonefritis
terjadi
pada
impetigo
yang
MRSA adalah sebuah strain bakteri stafilokokus yang resisten terhadap sejumlah
antibiotik. MRSA dapat menyebabkan infeksi serius pada kulit yang sangat sulit
diobati. Infeksi kulit dapat dimulai dengan sebuah eritem, papul, atau abses yang
mengeluarkan pus. MRSA juga dapat menyebabkan pneumonia dan bakterimia.
Osteomielitis
Sebuah inflamasi pada tulang disebabkan bakteri. Inflamasi biasanya berasal dari
bagian tubuh yang lain yang berpindah ke tulang melalui darah.
Meningitis
Sebuah inflamasi pada membran dan cairan serebrospinal yang melingkupi otak
dan medula spinalis. Meningitis merupakan sebuah penyakit serius yang dapat
mempengaruhi kehidupan dan menghasilkan komplikasi permanen seperti koma,
syok, dan kematian.
12.
Pada beberapa individu, bila tidak ada penyakit lain sebelumnya impetigo krustosa
dapat membaik spontan dalam 2-3 minggu. Namun, bila tidak diobati impetigo
krustosa
dapat
bertahan
dan
menyebabkan
lesi
pada
tempat
baru
serta
: dubia ad bonam
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis
pemeriksaanpemeriksaan
klinik
tambahan
berdasarkan
yang
diminta
pemeriksaan
oleh
dokter
fisik
dan
(misalnya
14.
NON PYODERMA
Corynebacterium
Mycobacterium
Other bacteria
PYODERMA
1. Penyakit kulit yang purulen
2. Infeksi kulit oleh bakteri
3. Etiologi: Pyogenes-cocci
4. Yi.: -
Streptococcus
a. Impetigo crustosa
b. (= I.contagiosa; Tillbury
Fox Disease )
c. Ecthyma
d. (=Ulcerative Impetigo)
e. Erysipelas
f. Cellulitis
g. Phlegmon
h. Scarlet Fever
Infeksi sekunder pada kelainan kulit yang udah ada Pre Existing Dermatoses atau
ada penyebab lain sebelum erjadi Impetiginization
Klasifikasi Klinik
1. Impetigo Krustosa (Impetigo vulgaris; impetigo contagiosa; Tillbury Fox)
2. Impetigo Bulosa
3. Impetigo Neonatorum
4. Impetigo Bockhart (Superficial Folliculitis)
5. Impetigo Ulcerative (Ecthyma)
IMPETIGO
1. Suatu pioderma yg menular
2. Biasa pada anak-anak
3. Biasanya pada wajah, khususnya dekat hidung dan mulut ( kenapa ? )
4. Ditandai dengan vesikel kecil yang mudah pecah dengan pinggir kemerahan yang menjadi
pustular dan pecah mengeluarkan cairan seropurulen kuning yang mengering dan
membentuk krusta tebal.
Impetiginization :
Terjadinya impetigo pada area yang sebelumnya terkena penyakit kulit yang
lain
ECTHYMA
1. Pioderma ulceratif
2. Biasanya disebabkan oleh Streptococcus haemolyticus grup A
3. Pada lokasi cedera ringan
4. Secara predominan mengenai tulang kering dan punggung kaki
5. Umumnya menyembuh dengan pembentukan jaringan parut yang bervariasi
CRUSTED IMPETIGO & ECTHYMA
Sinonim
-
Impetigo ulceratif
Etiologi
-
Streptococcus haemolyticus
Gambaran Klinik
-
Individu pada umumnya sehat gigitan serangga, kutu kepala dan trauma
Awalnya macula erythematosus blister/ lepuh (vesikel/ bula) + pus kuning pecah
(rupture)
Bila krusta pecah, ada di perifer dengan penyembuhan pada bagian tengahnya:
Polycyclic & Circinate
o
Diferensiasi
Durasi
Gejala
Lesi Kulit
Type
Warna
Ukuran
bentuk
Palpasi
Susunan
Distribusi
Distribusi
IMPETIGO
KRUSTOSA
Hari - Minggu
Tak ada s/d pruritus
&
ECTHYMA
Minggu Bulan
Sakit - lembut
Muka
Pergelangan kaki,
DD
Perioral/ Dermatitis
trauma
Ekskoriasi gigitan
seborrheic
serangga
Dermatitis kontak
Neurotic excoriation
alergi
Herpes Simplex
Labialis
IMPETIGO BULLOSA
Sinonim
Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet
Etiologi
Staphylococcus aureus (utama)
Gambaran Klinik
1. Vesikel & bula + kuning jernih atau cairan keruh
2. Timbul/ menonjol pd kulit normal, erytema +/3. Bula lemah/ lunak: Bula hipopion
b.
2. Th/ topikal: minyak mupirocin efektif terhadap S.aureus, GAS & MRSA.
3. Th/ Sistemik:
a.
b.
d.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi (ed), dkkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Fitzpaarticks, Thomas B. 2008. Fitzpaarticks Dermatology in General Medicine. New York: Mc.
Graw Hill.
Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI
Guyton, dkk. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Price, dkk. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
www.emidecine.com
www.fkui.ac.id
www.google.co.id/images